1/15

Pembalasan Ratu Yang di Asingkan

...****************...

Brak!

"Ratu Yu, aku benar-benar ingin membuatmu lenyap!" ucap selir Hua dengan kesal.

Perlakuan Ratu Yu membuat selir Hua merasa di permalukan, awalnya dia pikir Ratu Yu akan memaafkan dirinya setelah dia mengatakan beberapa kata yang membuatnya senang, dan hubungan mereka akan seperti dulu. Namun kenyataannya dia justru di perlakukan dengan tak terduga.

"Selir Hua, Yang Mulia Kaisar ada disini!" ucap pelayan dari luar kamar.

Mendengar itu, selir Hua segera membuka pintu kamarnya, "Yang Mulia,"

"Aku mendengar kau mengunjungi Ratu, apa yang dia katakan?"

Selir Hua menatap Kaisar Yan, "Setelah beberapa hari kau tidak bertemu denganku, dan aku tidak pergi ke istanamu. Lalu sekarang kau datang, tetapi yang kau tanyakan adalah Ratu Yu, Yang Mulia?"

Kaisar menatap selir Hua yang diam saja, "Selir Hua, apa aku harus bertanya untuk kedua kali?"

"Ma.... Maafkan saya Yang Mulia. Benar saya baru saja kembali setelah mengunjungi Yang Mulia Ratu,"

"Lalu apa yang dia katakan?"

"Yang Mulia Ratu tidak berkata apa-apa, Ratu Yu hanya...hanya..."

"Hanya apa?"

"Hanya masih tidak terima jika Yang Mulia Kaisar menghukumnya di istana dingin, Ratu Yu juga menyalahkan saya atas hal itu,"

Selir Hua menyeka air mata yang sebenarnya tidak keluar sama sakali dengan menggunakan sapu tangan miliknya.

"Dia mengatakan itu padamu?"

"Benar, Yang Mulai. Ratu Yu juga berkata jika dia lebih menikmati Kehidupannya di istana dingin, sebab dia tidak perlu selalu melihat orang-orang di dalam istana ini,"

Kaisar Yan diam, "Dia tidak ingin melihat orang-orang di dalam istana ini, bukankah itu termasuk diriku? Sebenarnya apa yang sudah terjadi padanya? Jika dia sampai tidak lagi menyukai ku dan meminta keluarga Yu tidak lagi memberi dukungan padaku, maka akan sulit. Meski aku adalah seorang Kaisar, tetapi adanya dukungan dari keluarga Yu sangat penting! Jika keluarga Yu tetap mendukung ku, orang-orang dari keluarga besar lainnya yang ada di kerajaan ini akan berpikir beberapa kali jika ingin melakukan tindakan di belakangku!"

"Yang Mulia, Yang Mulia. Anda baik-baik saja?" ucap selir Hua menyadarkan Kaisar Yan yang terdiam.

"Ah, iya aku baik-baik saja. Aku harus kembali ke istana ku!"

"Yang Mulia, tidakkah anda ingin menghibur saya. Saya sangat bersedih setelah mengunjungi Ratu Yu?"

"Aku akan datang lagi nanti, masih banyak yang harus aku lakukan saat ini,"

"Tetapi Yang Mulia..."

Ucapan selir Hua terhenti ketika Kaisar Yan mengerutkan keningnya pada selir Hua.

"Baik, Yang Mulia. Saya mengerti!"

Kaisar Yan berbalik lalu berjalan pergi meninggalkan istana selir Hua tanpa menoleh sama sekali.

"Yang Mulia, aku begitu menyukaimu. Tetapi kau sama sekali tidak mau melihatku, hanya karena kesalahanku yang tidak besar kau sangat mengabaikanku jika kita tidak di depan orang lain, dan selama ini keluarga ku juga sudah banyak memberimu dukungan! Tetapi kau...."

Kedua tangan selir Hua mengepal dengan kuat, hari ini dia merasa jika emosinya benar-benar sedang di permainkan oleh Kaisar Yan dan Ratu Yu.

"Ratu Yu, hanya dengan melenyapkanmu maka Yang Mulia Kaisar akan benar-benar bersamaku dan hanya memikirkanku. Ya, aku harus segera melenyapkanmu!" gumam selir Hua dengan penuh penekanan.

...----------------...

"Haciiih! Hey, siapa yang sedang mengatakan hal buruk padaku?" ucap Liu An.

Kriet!

Xiao Lan masuk ke dalam kamar sambil membawa kue yang di inginkan oleh Liu An.

"Yang Mulia, apakah anda sakit?" ucap Xiao Lan yang melihat Ratu Yu menutupi hidungnya.

"Tidak, aku tidak apa-apa. Mungkin ada orang yang sedang membicarakanku saja, jadi hidungku merasa tidak nyaman!"

"Yang Mulia, setelah selir Hua datang kesini. Saya rasa pasti hal tak baik akan datang!"

"Xiao Lan, apapun yang akan terjadi nanti biarkan saja. Sudah cukup mereka menekan kita, bukankah kita harus bisa menghadapi mereka lalu membalas?"

"Yang Mulia, jika saja anda bersikap seperti ini sejak dulu. Mungkin...."

"Lan'er, manusia harus merasakan rasa sakit dulu baru bisa berpikir dengan baik. Dulu aku yang bodoh karena begitu mencintai Yang Mulia Kaisar, tetapi sekarang aku tidak peduli akan hal itu lagi. Di sekitar ku banyak orang yang lebih mencintaiku dan peduli terhadapku, jadi aku tidak akan menyia-nyiakan diriku sendiri seperti dulu!"

Xiao Lan menangis mendengar penuturan Ratu Yu yang begitu dalam, selama ini dia hanya melihat Ratu Yu yang terus menanti Kaisar datang ke istana dingin. Dan akan menjadi wanita yang mendambakan cinta dari Kaisar Yan itu.

"Semuanya akan berubah dan berbalik! Kau tidak perlu lagi merasa takut juga khawatir," ucap Ratu Yu.

"Baik, Yang Mulia!"

Liu An melihat ketulusan Xiao Lan yang begitu besar terhadap Ratu Yu, jika saja saat ini Ratu Yu bisa melihat itu. Maka dia pasti sangat menyesal, karena menyia-nyiakan banyak orang yang benar-benar tulus dan peduli padanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!