13

...~XAVIERA TRANSMIGRATION~...

"Apa? Mau berantem? Sini gue jabanin!" Viera terlihat menggulung lengan seragamnya yang pendek.

"Bicara apa kau?"

"Ngga penting, ayo di lapangan kalo berantem! Disini takutnya kau takut terus loncat kebawah!"

Joshua terlihat tambah tersulut, tapi ia berusaha tenang. Masa iya dia melawan gadis? Dimana harga diri dia sebagai seorang cowok?!

"Terserah, ngga ada untungnya juga bicara dengan kau!" lelaki itu beranjak untuk pergi meninggalkan gadis itu.

"Idih sok iye, sok cakep banget luu!" Viera berkacak pinggang disaat Joshua sudah tidak terlihat di balik pintu. Ia melirik jam tangannya, sebentar lagi pasti masuk jam pelajaran. Gadis itu kemudian bergegas menuju toilet untuk cuci muka lalu kembali ke kelasnya.

...⏳️...

Pelajaran terakhir akhirnya selesai, dengan lesu Viera memasukan buku-buku dan peralatan sekolahnya kedalam tas.

"Viera temani aku yuk!"

"Kemana?"

"Nonton pertandingan football Damian" seru Lyn semangat.

Viera tampak menimang-nimang, sepertinya dengan ikut Lyn suasana hatinya menjadi lebih tenang. "Oke yuk!" balasnya. "Bentar aku izin Daddy dulu."

Lyn mengangguk semangat, ia juga sudah meminta izin Mommy nya tadi pagi. Setelah Viera selesai menelpon Daddynya, mereka lalu beranjak untuk keluar kelas. Di kelas nampak sudah sepi, tinggal mereka berdua saja.

Sampai di tempat parkir, Lyn memberikan kunci mobil kepada Viera. "Kamu aja, kamu yang lebih jago nyetir!" Lyn terkikik membuat Viera mengendus.

"Kalau ngebut jangan salahin aku ya!"

Setelah sekitar 25 menit mereka akhirnya sampai di sebuah stadion. Melihat sekitarnya sangat ramai, Viera ragu untuk turun dari mobil.

"Ayo Viera turun!" Lyn sudah siap-siap mau keluar dari mobilnya.

"Itu ramai banget Lyn, kamu yakin?"

"Namanya juga tempat umum ya ramai Viera cantikk, udah ayo!" ajaknya lagi.

"Emang udah ada tiket?"

Lyn memperlihatkan ponselnya "Nih dari semalam aku udah pesen lewat aplikasinya, ayoo Viera!"

Viera menghela napas lalu turun dari mobil juga.

Mereka lalu berjalan bersama dan masuk kedalam stadion. Beruntung mereka dapat tempat duduk di bagian tengah, jadi masih terlihat jelas orang-orang yang ada di lapangan.

Sepuluh menit kemudian wasit meniupkan peluitnya tanda permainan dimulai.

Penonton tampak menikmati pertandingan dengan sesekali bersorak, begitupun dengan Lyn.

"Sayangg Damiann, semangatt sayangkuuu!" teriakan itu membuat Viera meringis malu.

"Untung sahabat, kalo ngga udah gue tinggalin" gumamnya sambil menutup wajah dengan sebelah tangannya.

"Viera, liat deh itu ada temen kita dari sekolah juga loh selain Damian!"

Viera mengikuti arah tunjuk Lyn, ia menatap seseorang yang tengah bermain dilapangan itu tajam. "Itu kan cowo nyebelin tadi!" batinnya kesal.

"Iyakah, memang siapa namanya?" tanyanya kemudian.

"Kalau ngga salah sih Joshua Demand, dia juga seorang captain di team nya. Damian pernah bilang sih gitu."

Viera ber-oh ria, ternyata Joshua. Sejak hari ini Viera akan menandai wajah cowok itu dan masuk ke dalam list hitam manusia menyebalkan yang sok kenal, sok iye, dan sok cakep! Batin gadis itu menggerutu.

Pertandingan terus berjalan dengan tambahan 10 menit di babak kedua, hasil pertandingan itu 2-1 dengan team Damian yang menang.

Lyn berdiri lalu meloncat-loncat senang, pacar nya pasti sangat bahagia sekarang. "Selamatt sayang Damiii!" terlihat Damian tersenyum kearahnya lalu melayangkan love sign nya, membuat gadis itu terduduk lemas.

"Yaampun ngga bisa berdiri aku Viera, pacarku ganteng bangett!"

Viera menggeleng miris "Iya Lyn dunia milik kalian, yang lain mah cuma ngontrak aja iyaaa."

Lyn berdiri lalu menarik Viera untuk menuruni tangga kearah pagar. "Damiii" teriaknya kemudian.

Damian menoleh lalu berlari ke arah pacarnya, team nya yang lain sedang merayakan kemenangan mereka di lapangan. "Iya sayang" balasnya setelah tiba di pinggir lapangan.

"Selamat sayangkuu, aku seneng banget deh team kamu menang" Lyn tersenyum sangat manis.

"Thanks yaa sayang, abis ini ikut aku ya" balas Damian kemudian.

"Mau kemana? Emangnya kamu ngga ngerayain kemenangan?" terlihat Damian menggeleng.

"Nanti malem sayangku, kalau sore ini kamu sama aku ya?"

Lyn tampak berpikir sambil melirik kearah Viera, Viera yang dilirik hanya diam. "Tapi Viera gimana? Dia ngga bawa mobil?"

Damian ikut berpikir, ia celingak-celinguk lalu ide nya muncul. "Tenang sayang, sahabatmu nanti pulang dengan aman kok" balasnya yakin.

Viera menjadi bingung tapi ia tetap diam saja.

Damian menghadap dimana teman-temanya sedang bersorak gembira ia lalu berteriak. "Joshua! Kemarilah!" yang punya namapun menghampiri Damian sambil memegang botol minumnya.

"Kenapa?" tanya nya kemudian, Joshua membuka botol minumnya lalu dengan perlaham meminumnya.

"Tolong anterin sahabat pacarku pulang ya" tunjuknya ke arah Viera. Joshua yang sedang minum-pun menyemburkan airnya kaget.

...⏳...

Maaf ya part ini begini, soalnya aku lagi seneng-seneng nya sama timnas Indonesia jadi ceritanya kebawa-bawa football dehhhh

Aku juga baru sadar kalau suasana dan mood penulis itu bisa mempengaruhi alur, padahal dari awal di otak skenarionya ga kepikiran football wkwk. Dan kalau mau aku crazy up minta dukungannya terus yaa, soalnya aku nulis perhari jadi ini bukan dari draf lama hehehe

Terimakasih sudah mampirr!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!