...⏳️...
Viera sangat bersemangat hari ini, karena ia akan kembali bersekolah. Jika saja jiwanya tidak berpindah, Brina sekarang sudah masuk kuliah. Tetapi karena jiwanya berpindah, ia harus kembali ke masa-masa sekolah menengah atas.
Ia menuruni tangga dengan berhati-hati menuju ruang makan, disana sudah ada Daddy nya dengan tab yang menemaninya sarapan.
"Morning Daddy!"
Sapaan yang terdengar riang itu membuat Reymond mendongak. Terlihat putrinya terlihat cantik dengan seragam sekolahnya. Putrinya telah berubah, iya tau itu dan perubahan itu membuatnya bahagia. Karena ia bisa melihat kembali senyum dari wajah putrinya, walaupun bukan jiwa asli Viera yang berada di dalamnya.
"Dad?"
Lamunan Rey buyar, putrinya terlihat kebingungan.
"Daddy kenapa melamun?"
Reymond menggelengkan kepalanya. "Tidak sayang, cepat duduk dan makan sarapanmu."
Viera menarik kursi di samping Daddy nya lalu melahap sandwich isi buah serta selai strawberry itu dan juga susu coklat hangat.
"Viera ada mobil 'kan Dad?" tanya Viera setelah menghabiskan sarapannya.
"Iya sayang, kamu mau bawa mobil?"
"Iya Dad, Viera pengen naik mobil."
Reymond menghela napasnya, sebenarnya ia tidak rela jika putrinya berkendara sendiri. Tetapi Viera itu memiliki jiwa bebas dari dulu, maka ia tidak bisa memaksakan kehendaknya.
"Ini kuncinya, hati-hati di jalan ya sayang." Viera mengangguk patuh.
"Baik Dad, Viera berangkat dulu." Viera beranjak lalu mencium pipi Daddy nya singkat setelah itu ia berlari menuju garasi mobil.
...⏳...
Setelah memarkirkan mobilnya, Viera dengan segera berjalan masuk ke dalam area sekolah. Sekolah ini sangat besar, berbeda dengan sekolah Brina dulu.
Ia melihat Lyn yang sedang berdiri di koridor sekolah, bersama seorang lelaki.
'Apa itu pacar Lyn?' Batin Viera.
"Lyn!"
Lyn menoleh lalu tersenyum, ia sedikit berlari menghampiri sahabatnya. "Ayok masuk kelas!"
Mereka lalu melanjutkan langkahnya. "Oh iya, Dami!"
Lelaki tadi menoleh lalu tersenyum tipis. "Kalian sebelumnya sudah kenal, tetapi karena Viera lupa ingatan jadi silahkan kalian berkenalan lagi." ucap Lyn antusias.
"Xaviera."
"Damian."
"Ck kalian, sama-sama kutub utara" Lyn berdecak kesal.
Viera hanya menampilkan wajah datarnya, sebenarnya ia tidak tahan tetapi bagaimana-pun caranya ia harus seperti ini demi Viera!
"Damian ini pacarku, yang aku beritahu di rumah sakit itu."
Viera mengangguk paham.
"Kalau gitu kita kekelas dulu ya, bye sayang." Lyn menggandeng tangan Viera setelah berpamitan dengan pacarnya.
Damian mencekal lengan gadisnya lembut, membuat Lyn menyerngit bingung. "Apa?"
"Kiss me!"
Perintah dari Damian membuat semburat di wajah Lyn muncul. Ia perlahan berjinjit lalu mencium pipi kanan Damian. Membuat Damian tersenyum tipis melihat tingkah gadisnya. Setelah itu Lyn berlari kencang sambil menarik tangan Viera.
Sedangkan Viera hanya bisa pasrah melihat keuwuan sahabatnya serta tangannya yang di tarik sambil berlari.
...⏳...
Viera meregangkan tubuhnya, setelah berjam-jam belajar akhirnya bel pulang berbunyi. Ia lantas memasukan peralatan tas nya lalu menutupnya rapat. Ia menoleh ke samping.
"Kamu pulang sama Damian?"
Lyn menoleh lalu menggeleng. "Dia ngga bisa anter karena mau latihan basket."
"Bareng aku ya." Lyn mengangguk.
"Ayo!"
Kedua gadis itu sudah berada di perjalanan dengan Viera yang menyetir.
"Aku kira kamu lupa cara menyetir mobil."
"Ya engga dong"
"Untung kamu masih inget aku." celetuk Lyn lagi, membuat Viera tersenyum sendu.
"Sekalipun di antara kita ada yang lupa ingatan, jangan saling melupakan ya!" pinta Lyn.
"Iya Lyn sayangg~" jawab Viera membuat kedua gadis itu tertawa.
Dalam hati Viera kembali bersyukur mendapatkan sahabat sebaik Lyn. Ia jadi merindukan sahabatnya di Indonesia_Elena.
"Ini mau mampir dulu ngga?"
Lyn tampak berpikir. "Nanti mampir di mini market ya, beli jajan di bawa ke mansion kamu."
Viera mengangguk. "Oke boss!"
Lyn tertawa, tapi tawanya hilang setelah ia tidak sengaja melihat ke arah spion. Terlihat ada sebuah mobil berwarna hitam yang mendekat ke arah mereka.
"Viera"
"Iya"
"Kamu tau mobil di belakang?"
Viera mengangguk. "Kamu tenang aja, siap-siap aku mau ngebut." Viera perlahan menambah laju mobilnya. Membuat mobil hitam di belakangnya melakukam hal yang sama.
Sampai di sebuah tikungan, mobil di belakangnya menyalip lalu menghadang mobil Viera. Dengan cekatan gadis itu menginjak remnya agar tidak terjadi tabrakan. Setelah mobilnya berhenti, terlihat dua orang berbadan kekar itu keluar dari mobil dan menghampiri mobil Viera.
"Keluar!" perintah salah satu orang itu.
>.<
Don't forget like and comment nya, thanks!! :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments