14

...~XAVIERA TRANSMIGRASI~...

Setelah berdebat tidak terima, akhirnya Joshua mengalah dan menuruti Damian.

Kini ia melangkahkan kakinya ke arah parkiran bersama Damian.

Damian menepuk bahunya "Duluan ya!"

Lyn juga melirik ke arah Viera "Viera kita duluan yaa, maaf aku yang ngajak tapi malah ninggalin kamu gitu aja" Lyn merasa bersalah sekarang.

"Udah gapapa kok Lyn, kalian kencan aja mumpung masih jam segini. Dahh hati-hati yaa!"

Kedua sejoli itu masuk ke dalam mobil milik Lyn dan perlahan meninggalkan tempat parkir.

Tersisa Viera dengan Joshua yang hanya diam canggung, masalahnya pertemuan pertama mereka itu tidak baik!

Joshua berdehem sebentar "Ayo!" ajaknya kemudian.

"Mending aku tunggu taksi lewat aja deh" tolaknya.

"Lama" celetuk Joshua, ia lalu menarik tangan Viera menuju mobil nya. Membuka pintunya, ia juga sedikit mendorong bahu Viera kedalam mobil membuat gadis itu kesal.

"Santai bro, jangan dorong-dorong woy!" pekiknya, Joshua lalu menutup pintu setelah memastikan Viera duduk dengan benar. Ia hanya diam lalu berjalan ke arah pintu kemudi.

"Berisik!" setelah duduk di belakang kemudi ia melajukan mobilnya lumayan kencang sehingga tambah membuat Viera kesal setengah mati.

...⏳...

Xavier menutup laptopnya lalu meregangkan kedua tangannya. Akhirnya pekerjaanya selesai sebelum malam. Ia lalu menyambar tas dan mengantongi ponselnya. Ia beranjak untuk menuju ruangan Marcel di samping ruangannya.

Tanpa mengetuk pintu Xavier langsung menyelonong masuk, membuat Marcel kaget.

"Ya Tuhan!" Marcel reflek memegang dada nya kaget. Xavier berjalan ke arahnya lalu kedua tangannya menumpu pada meja.

"Bawa mobilku, lalu ikuti!" Xavier melempar kunci mobilnya, dengan reflek juga Marcel mengadahkan kedua tangannya untuk menangkap kuncinya.

"Lalu bagaimana dengan mobilku boss?"

"Terserah" balas Xavier, membuat Marcel mengendus.

"Menyebalkan" walau begitu pria yang lebih tua 2 tahun dari Xavier itu tetap berjalan mengikutinya setelah mematikan laptop dan menyambar tas kerjanya.

Sebenanya sudah dari seminggu yang lalu mobil Viera ada pada Xavier. Setelah Viera dan Daddynya meninggalkan markasnya, ada nomor asing yang menelpon ke ponsel milik Viera. Xavier juga baru ingat jika ponsel gadis itu ia kantongi.

Setelah menjawab panggilan itu ternyata adalah seorang satpam yang menjaga toko buku mengatakan jika mobil Viera masih ada disana. Karena merasa ini adalah ulahnya Xavier mengutus anak buahnya untuk mengambil mobil Viera.

Dan hari ini ia akan bertanggung jawab mengembalikan mobil beserta ponsel itu kepada pemiliknya, ya walaupun tadi ia sudah menyuruh Marcel sendiri tapi di tolak mentah-mentah dari pria itu.

Setelah melewati jalanan yang lumayan padat dengan kendaraan, karena ini jam pulang kerja. Xavier mulai memasuki halaman mansion Tuan Sebastiano.

Di depan sana ia juga melihat Viera turun dari sebuah mobil dengan wajah kesal. Ia bergegas menuju kearahnya.

Belum sempat turun dari mobil Viera, ternyata mobil yang mengantar Viera itu telah pergi melewatinya.

"Siapa?" tanyanya setelah turun dari mobil, Viera sedikit terkejut dengan kedatangannya.

"Eh Tuan Xavier."

"Siapa?" tanya nya lagi.

"Oh, itu orang gila!" Viera tampak kesal sambil melihat ke arah mobil yang pergi melewati pagar.

"Orang gila?" gumam Xavier.

"Intinya dia orang menyebalkan yang pernah saya temui, seperti Tuan!" ceplos Viera lalu matanya tertuju pada mobilnya.

"Kok mobilku disini?" ia berjalan kearah mobilnya lalu mengecek mobil itu dengan cara memutari mobilnya. "Sipp ngga ada yang lecet" gumamnya.

"Nih" Xavier memberikan kunci mobil dan ponsel milik gadis itu.

"Terimakasih Tuan Xavier, walaupun anda menyebalkan tapi bertanggung jawab juga ya!" balasnya tersenyum senang.

Entah Xavier harus kesal atau senang, pasalnya ia di puji lalu di jatuhkan begitu saja!

Xavier hanya berdehem "Tuan Sebastiano ada?"

"Saya tidak tau sih, coba masuk dulu. Mari Tuan!" ajak Viera.

Baru satu langkah suara deheman membuat mereka reflek menengok ke arah belakang.

"Iya lanjutkan Tuan, dunia milik kalian berdua" ucap Marcel tersenyum jahil.

...⏳...

Setelah pergi dari mansion Viera, kini Joshua sudah berada di apartment miliknya. Sesudah mandi ia langsung bersiap-siap untuk merayakan kemenangan team nya tadi.

Sebagai seorang captain atau leader sudah wajib hukumnya ia harus selalu andil dalam acara apapun. Ia menyemprotkan parfum lalu memakai jam tangannya.

Tempat mereka merayakan kemenangan itu adalah di sebuah club mewah di kota NY. Suara bising itu menyambutnya setelah ia turun dari mobil. Langkahnya memasuki tempat itu lalu menuju ruangan VVIP yang sudah di pesan teamnya.

"Wah, captain udah datang!" sorak orang-orang disana yang menyambut kedatangannya. Joshua hanya tersenyum sekilas.

Di ruangan ini hanya diikutin anak-anak muda alias para pemainnya saja, untuk pelatin dan lain-lainnya memiliki acara sendiri di ruangan yang terpisah. Pelatihnya sebelumnya mengingatkan mereka agar tidak minum berlebihan, karena mereka semua masih dalam pengawasan.

Anak-anak muda itu setuju-setuju saja, karena tujuan mereka hanya ingin merayakan kemenangan mereka hari ini, masalah minum itu adalah bonus.

...⏳...

Sekitar hampir satu jam Xavier duduk di sofa dengan mengangkat satu kakinya. Ia tadi memutuskan untuk ikut masuk ke mansion Tuan Sebastiano diikuti Marcel tentunya.

Sedangkan Viera? Gadis itu pamit mau mandi terlebih dahulu, tapi sudah hampir satu jam, lama sekali? Yahh namanya juga cewek!

Pria itu menghembuskan napasnya kesal membuat Marcel menengok kearahnya. "Kenapa boss?"

"Membosankan" celetuknya. Niatnya ingin membahas sesuatu yang penting dengan Sebatiano, tapi pria itu lama sekali. Pemilik mansion yang ada pun lama, ia sangat bosan.

"Bilang aja kalau ingin cepat-cepat melihat Viera kan boss?"

.

.

Maaf kalau ada typo yaaa

Terimakasihh♡

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***