...~XAVIERA TRANSMIGRATION~...
Xavier tambah bingung dengan gadis yang ada di hadapanya ini. Viera itu sangat unik, melihat kejadian tadi saja ia tidak merasa takut, cuma ngga suka darah saja katanya? Lalu apa yang membuat Viera takut? batin Xavier bertanya-tanya.
"Udah kan Tuan urusannya, ayo anterin aku pulang! Pasti Daddy khawatir" Xavier yang sedang melamun tersentak kaget, ia berdehem sebentar.
"Baikl-"
Ucapanya terpotong kala pintu kamar itu di ketuk, Xavier menyerngit lalu berjalan untuk membukanya. "Ada apa?" tanya nya kemudian.
"Di depan ramai boss, sepertinya ada yang salah paham dengan anda."
"Salah paham?"
"Sepertinya boss turun dan lihat saja langsung, sepertinya juga boss tau mereka siapa."
Tanpa kata Xavier turun dan melangkahkan kakinya untuk keluar dari mansion. Disaat kakinya berhenti ia tambah bingung melihat rombongan pria di hadapanya.
"Tuan Sebastiano?"
Reymond maju lalu mencengkram kerah Xavier, emosinya sangat meluap kali ini. "Dimana putriku?!"
"Dia ad-" Reymond memberinya bogeman yang membuatnya tersungkur karena tidak siap. Kerahnya kembali di tarik lagi.
"Lancang sekali kau anak muda! Walaupun kau mafia sekalipun aku tidak ada urusannya denganmu!" Reymond terus menghajarnya tanpa ampun. Disaat Xavier akan membalas, teriakan seseorang mengurungkan niatnya.
"Daddy!" Viera berlari ke arah Daddy nya. Melihat itu Reymond mengalihkan pandangannya lalu berlari untuk memeluk putrinya.
"Sayang kamu ngga ada yang terluka kan? Apa yang sudah bajingan itu lakukan kepadamu!" Reymond memeriksa keadaan putrinya, takut-takut ada yang terluka.
"Tidak Dad, Tuan Xavier tidak melukaiku kok. Nanti aku ceritain yaa kenapa bisa kesini" Reymond menghembuskan napasnya lega.
Viera lalu melirik ke arah Xavier yang ternyata tengah menatapnya. "Daddy buat dia bonyok?" tunjuknya. "Maaf ya Tuan, pasti sakit ya? Mari di obati dulu!"
Viera menarik tangan Xavier melewati Reymond, pria paruh baya itu terkejut. "Sayangg dia mafia, jangan dekat-dekat dengan Xavier!"
"Iya Dad, tapi kan dia manusia. Aku mau mengobati lukanya sebentar kok" mereka lalu masuk ke dalam markas. Mau tidak mau Reymond mengikuti putrinya untuk berjaga-jaga, sedangkan seluruh bodyguard nya menunggu di luar.
Setelah bertanya kepada maid disana, Viera menenteng kotak P3K lalu duduk di sebelah Xavier. Dengan telaten ia membersihkan luka di wajah dan tangan pria itu. Perlakuannya tidak luput dari perhatian Xavier.
Xavier terus saja memandang Viera yang tengah fokus mengobatinya. Membuat Reymond yang duduk di sebrangnya menatapnya sinis.
"Berhenti menatap putriku Xavier! Atau saya colok matamu!" pria paruh baya itu sangat posesif dan juga kesal. Xavier hanya meliriknya dan menyunggingkan smrik andalannya.
Reymond terpancing lalu berdiri kearahnya.
"Sudah Dad, ini sudah selesai kok. Yuk kita pulang!" Viera membereskan kotak P3K itu lalu berdiri. Ia menghela napasnya, Daddy nya masih terlihat emosi.
"Daddy sayangkuu, Tuan Xavier ngga jahat kok tadi, tenang ya" ia mengusap lengan Daddynya, Reymond menghembuskan napasnya kasar.
"Sekali lagi kau culik putriku, jangan harap tangan kakimu masih utuh!" setelah mengatakan itu Reymond menarik tangan putrinya untuk bergegas keluar.
"Terimakasih Tuan, maafin Daddy ya!" Viera sedikit berteriak dan menghadap kebelakang.
Di tempat duduknya Xavier tersenyum tipis "Menarik" gumamnya.
...⏳...
Pagi ini Viera sudah rapih dengan seragam sekolahnya, iya mengenakan liptin untuk sentuhan akhirnya. "Selesai!" ia menyambar tas lalu memakai sepatunya.
Untuk kejadian semalam, setelah sampai mansion ia lalu menceritakan semua pada Daddy nya. Daddy nya tidak habis pikir juga, kenapa harus ke markas? Kenapa tidak ke RS saja sekalian? Tetapi dengan santai putrinya menjawab, "Mungkin buru-buru pengen eksekusi musuh Dad, jadi aku di bawa ke markasnya."
Ucapan itu membuat Reymond tambah tidak habis pikir, hebat sekali putrinya tidak takut.
Setelah selesai mengenakan sepatu, Viera bergegas turun ke ruang makan. Terlihat Daddy nya sudah rapih dengan jas yang melekat di badannya.
"Selamat pagi Daddy!"
"Selamat pagi Princess, ayo duduk sarapan!"
Keduanya sarapan dengan tenang, setelah selesai Viera berpamitan dengan Daddy nya lalu bergegas ke garasi.
Viera menepuk dahinya "Ya Tuhan, kan mobil gue masih ada di toko buku kemaren" gumamnya panik. "Ponsel gue juga kan sama si Xavier" ia menghentak-hentakan kakinya kasar lalu kembali ketempat Daddynya.
Ia berhenti di depan pintu "Dad, kan mobil aku masih di toko buku sama ponselku masih sama Tuan Xavier, gimana dong?" Viera menunduk lesu.
"Ayo Daddy antar, untuk ponsel nanti siang bawahan Daddy kesekolahmu untuk membawakan ponsel baru ya, setuju?" Viera mengangguk lemas, membuat pria itu tekekeh lalu mengusap rambut putrinya sayang.
"Sudah ayo berangkat sayang, tapi Daddy mau kamu tersenyum ya" Viera lalu tersenyum manis. "Terimakasih Dad!"
...⏳️...
Terimakasih♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Regina Naurah
kata kata keramat "Menarik"./Chuckle//Chuckle/
2024-06-14
5
Putri Kemuning
semangat terus thor
2024-04-30
2