02

...Semua ketidakmungkinan itu sulit di terima, tapi mungkin saja hal-hal yang tidak mungkin itu membawa sebuah kebahagiaan....

...~Xaviera Transmigration~...

Reymond setengah berlari di lorong rumah sakit, dia sangat bahagia. Akhirnya putri kecilnya sudah siuman. Sampai ia lupa tidak membawakan sesuatu untuk putri kesayanganya. Ia lantas berhenti di depan pintu kamar purinya.

Mencari nama asisten pribadinya, ia menekan tombol panggilan.

"Belikan buah-buahan serta makanan kesukaan putriku." titahnya lalu memutuskan panggilan sepihak disaat asistennya baru akan menjawab.

Pria berumur 40-an itu membuka pintu perlahan, terlihat darah dagingnya yang sedang istirahat disana. Ia tersenyum sendu lalu memasuki ruangan itu, tidak lupa untuk menutup pintu.

Tanganya terangkat untuk mengusap surai hitam putrinya, wajah cantik itu sangat mirip dengan mendiang istrinya. Andai-andai saja kejadian itu tidak ada, maka saat ini keluarga kecilnya sudah sangat bahagia. Dan putri kecilnya tidak akan berubah menjadi gadis dingin dan pendiam. Tidak terasa satu tetes air mata meluncur tanpa di minta, Reymond dengan segera menghapusnya kasar disaat ia melihat putrinya yang terbangun.

Viera menatap pria di hadapannya bingung, "Maaf, anda siapa ya?"

Pertanyaan dari putrinya itu membuat Reymond terdiam kaku. Seketika pikiran-pikiran buruk datang. "Daddy, Daddy mu sayang."

Gadis itu tambah bingung. "Tapi-"

Perkataan Viera terhenti di saat Samuel tiba-tiba datang. "Maaf tuan, ada yang harus saya bicarakan mengenai nona muda."

Reymond memandang dokter serta putrinya bergantian, lalu mengangguk. Ia mengelus surai putinya, lalu meninggalkan ruangan itu bersama Samuel.

Ditinggal sendiri, Brina merasa sangat aneh. Sejak ia bangun tadi hanya dokter dan suster yang merawatnya. Lalu tiba-tiba datang seorang pria yang mengaku sebagai Daddy-nya. Apa maksudnya Daddy itu? Apakah itu Sugar Dad-

Brina menggeleng tegas. "Sejak kapan gue punya sugar daddy" gumamnya. "Ayah, Bunda sama Abang kemana sih? Kok gue bisa ditinggalin di negara orang gini. Aaaaa~ gue pengen balik~ " rengeknya entah pada siapa.

Tiba-tiba kepalanya terasa sakit disaat ingatan asing memenuhi pikirannya. Ia meringis kesakitan, lalu ia tak sadarkan diri.

...⏳...

"Cepat katakan ada apa dengan putriku!"

Samuel menghela napas. "Tuan, ada yang aneh dengan putri anda. Ia sama sekali tidak mengenal saya dan juga ia mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal."

"Apa maksudmu?"

"Saya tidak dapat mengatakan jika nona Viera mengalami hilang ingatan, tetapi nona benar-benar tidak memiliki ingatan itu. Tadi nona tiba-tiba menanyakan kepadaku negara apa ini."

Reymond menatap Samuel bingung. "Saya tidak mengerti."

"Nona bertanya negara apa ini, lalu saya jawab yang sejujurnya. Kemudian saya bertanya tentang siapa namanya, dan nona bilang namanya adalah Sabrina Angelica."

"Apa? Bagaimana dia bisa memiliki nama itu!"

"Tenanglah dulu Tuan." Samuel sedikit takut, ia takut jika ia salah berucap nanti.

Reymond menghela napasnya kasar lalu mengangguk. "Lanjutkan!"

"Nona bilang ia berasal dari Indonesia."

"Indonesia?"

Samuel mengangguk." Iya tuan, nona juga memberitahuku tentang ingatanya terakhir kali. Nona bilang, ia sedang berada di sebuah mall dengan seseorang bernama Elena. Lalu nona mendapati kekasihnya yang berselingkuh lalu pria itu menamparnya. Nona terjatuh lalu ia berada disini. Begitu yang nona ucapkan tuan."

Reymond memijat pangkal hidungnya. "Ada apa ini? Kenapa putriku bisa memiliki ingatan seperti itu?"

"Tuan, sepertinya nona mengalami transmigrasi."

...⏳...

Brina membuka matanya perlahan, ia bangun lalu menatap sekitarnya bingung. Terdapat berbagai macam bunga warna-warni, dan jangan lupakan air sungai yang mengalir tenang di depan sana, menambah kesan indah di tempat ini. Brina berdiri, ia lalu menyadari satu hal.

"Kok gue tiduran di rumput sih?" gumamnya. Lantas gadis itu berjalan perlahan, rumput yang di pijaknya menciptakan sensasi geli pada telapak kakinya.

Kakinya melangkah lebih dekat dengan bunga berwarna merah, rose.

"Eumm, wangi banget. Fiks sih ini bunga-bunga mirip yang di jual di area pemakaman." monolognya sambil terkikik geli. "Tapi ngapain gue disini, bukanya gue masih di rumah sakit ya?" gumamnya lagi.

"Sabrina." panggilan dari seseorang membuat Brina reflek menoleh kebelakang. Terlihat seorang gadis yang mirip_SANGAT MIRIP dengannya sedang tersenyum teduh.

"Eh, lo siapa? Sejak kapan gue punya kembaran?"

Seseorang itu mengendus. "Aku bukan kembaranmu."

"Terus lo siapa? Miripin gue lagi."

Memang kedua gadis itu terlihat seperti twins, tetapi kulit Brina sedikit gelap karena ia berasal dari Asia Tenggara.

"Namaku adalah Xaviera Brina Sebastiano."

Brina menyerngit bingung. "Terus urusannya sama gue?"

"Apakah kamu tidak menyadari sesuatu sejak bangun tadi?"

Brina mulai berpikir, lalu ia mengangguk. "Iya, masa iya sih bangun-bangun ada di NY dan Ayah,Bunda sama Abang juga kagak ada menjenguk gue." ucapnya sendu.

"Karena kamu sedang berada di tubuhku Brin?"

"Hah! Maksud lo apa? Bentar-bentar otak gue lagi ngelag nih."

"Kamu bertransmigrasi ke dalam tubuhku."

>.<

Terpopuler

Comments

Muhammad Bagus

Muhammad Bagus

thor manusia itu dilahirkan pasti ada petunjuk. ga mungkin dibuat 'buta' gatauu kaya apa.

lo buat cerita transmigrasi trus lo buat dia gatau dia udh bertukar tubuh dan gatau pemilik tubuh aslinya gmn.. yg bener aja.

seharusnya ttp ada petunjuk dong. trus dia diberi tau tujuan dia bs bertukar tubuh

semua sampe hal kecil didunia ini ada karena ad tujuannya

bkn lahir plok gatau hrs ngapain ckckck

2024-05-02

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!