11

"Apa tidak berlebihan jika kita membeli supermarket itu Tuan? Maaf bukannya saya lancang, tapi hal kecil seperti itu sepertinya tidak perlu dilakukan. Ini bukan seperti style anda!"

Diego tak menanggapi kata kata pria didepannya, pria yang sedari kecil sudah ia anggap sebagai saudara. Pria itu adalah seorang teman sekaligus wakilnya di perusahaan ini. Ketika dia tak ingin tampil di 'permukaan' maka pria itu yang mewakili semuanya.

"Memang apa salahnya jika aku mencoba memiliki usaha baru? Aku membelinya dengan legal. Jika pria tua itu melakukan hal kotor pada putranya maka itu bukan urusanku! ltu masalah intern mereka!" akhirnya Diego membuka suaranya.

Sebenarnya ia memang memanfaatkan keadaan si pemilik supermarket dengan keluarganya. Usaha supermarket itu memang dijalankan oleh pria bernama Maxton Garrield, tapi sayangnya tanah dan bangunannya masih resmi menjadi milik ayah pria itu. Diego mendengar jika Max sedang berseteru dengan ayah kandungnya karena tidak mau meneruskan bisnis keluarga. Dan Diego tahu benar alasan sesungguhnya kenapa sang pemilik supermarket bernama Maxton tidak pernah mau menyentuh usaha keluarganya.

Dia membeli supermarket di kota Willow itu dengan harga jauh di atas rata rata, dan ia lakukan semua hanya untuk memberi pelajaran pada seorang gadis yang terlihat begitu sombong untuknya. Diego ingin gadis itu datang mencarinya untuk memohon. Memohon agar diperbolehkan tetap bekerja agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesungguhnya dia ingin sekali melupakan keberadaan gadis itu, tapi semakin ia berusaha melupakan maka gadis itu semakin memenuhi otaknya.

Dia sudah menyelidiki latar belakang gadis yang kemarin nyaris tertabrak mobilnya. Nama gadis itu adalah lsabella Swan, sesuai dengan data yang di dapat dari orang kepercayaannya. Gadis itu hanyalah gadis miskin yang tinggal di sebuah pemukiman kumuh, hanya lulusan sekolah menengah atas karena putus kuliah saat semester awal. Selain bekerja di supermarket gadis itu juga berprofesi sebagai seniman jalanan yang tentu saja berpenghasilan tak tentu. Benar benar gadis miskin sombong yang tak tahu diri!

"Tuan Diego ada tamu diluar, Tuan Adrian ingin meminta waktu untuk bertemu dengan anda," seorang wanita cantik terlihat berdiri di depan pintu ruangannya. Wanita itu adalah sekretaris utama di perusahaannya.

Diego meletakkan pena yang ada ditangannya, pria muda itu berpikir kenapa pengacara keluarga Rathore itu ingin menemuinya. Padahal tak ada urusan di perusahaan yang mengharuskan campur tangan pria itu untuk saat ini.

"Suruh masuk, dan Dev... tetap perketat penjagaan grandpa. Peristiwa tempo hari memang murni kecelakaan, tapi aku tak mau ambil resiko dia terluka lagi!"

"Baik Tuan... " Dev beranjak keluar ruangan agar atasannya lebih leluasa untuk berbicara. Kemudian dia berhenti tepat didepan pintu untuk menyapa tamunya terlebih dulu. "Tuan Adrian silahkan masuk, maaf jika kami terlambat menyambut anda," sapa Dev penuh rasa hormat. Adrian adalah salah satu mentor yang sangat ia hormati.

"Bukan salahmu anak muda, aku datang tanpa konfirmasi terlebih dahulu," sahut Adrian menepuk pelan pundak sang wakil CEO.

Devgan Anand sebenarnya adalah salah satu anak asuh Faiz Saad. Dia ditemukan Faiz di bawah reruntuhan bangunan karena waktu itu daerah tempat tinggal anak itu terguncang gempa hebat.

Saat itu umurnya baru tiga tahun, dan semua keluarganya tiada. Beruntung saat itu pewaris Rathore sedang berada di daerah pemukiman yang ia tinggali. Faiz Saad langsung mengangkatnya sebagai anak asuh ketika pertama melihatnya. Dan Devgan tetap menjadi anggota keluarga Rathore walaupun ayah angkatnya telah pergi selamanya.

"Uncle Adrian, senang bertemu denganmu! Sepertinya sudah lama sekali kita tidak bertemu," kata Diego yang kemudian beranjak dari duduknya untuk menyambut pria yang sudah ia anggap sebagai ayah sendiri. Mereka saling memeluk dan kemudian duduk bersisian di atas sofa.

" ltu karena kau gila kerja... sama seperti daddymu dulu! Faiz tak akan pernah berhenti jika belum menyelesaikan pekerjaannya."

Adrian meraih tas dan mengeluarkan sebuah map coklat berisi beberapa lembar berkas, map itu diletakkan tepat di depan Diego.

" Apa ini? Apa ada perjanjian salah satu proyek Rathore yang belum Uncle berikan padaku!?" tanya Diego yang meraih dan membuka bekas yang ada di dalam map.

BRUKKKGGHH!!

" Oh God ... gila!"

Diego terlihat meletakkan berkas ditangannya dengan setengah membantingnya. Dia tak menyangka jika kakeknya akan melakukan hal yang sangat gila. Walau belum membaca secara detail tapi ia tahu jika berkas yang baru saja dia baca adalah berkas pernikahannya.

" Apa apaan ini?!"suara Diego yang dalam menandakan jika pria muda itu sedang berusaha kuat menahan amarahnya.

"Anda sudah resmi menikah, Tuan Ammar berpikir jika sudah saatnya anda mempunyai seorang pendamping, sebaiknya anda baca dulu semua yang ada diberkas itu," sahut Adrian yang sangat hafal dengan watak sang pewaris tunggal Rathore. Diego adalah pria pendiam yang cenderung temperamen, pria muda disampingnya sangat mudah meledak!

"Kalian tak bisa melakukan ini padaku! Kenapa Uncle harus menuruti ide gila grandpa? Pernikahan haruslah atas dasar persetujuan antara pria dan wanita yang bersangkutan!" seru Diego mulai tersulut emosinya, sungguh ia tak menyangka jika tanda tangannya di kertas kosong waktu itu akan membuat masalah untuknya.

"Tak ada yang salah dengan prosesnya Tuan, tanda tangan anda sudah terbubuh di atasnya. Dan tanda tangan istri anda juga sudah tercantum di berkas itu. Tak ada suatu paksaan didalamnya."

"Tapi aku.... " Diego urung melanjutkan kata katanya karena sepertinya akan sia sia saja untuk menolak apa yang sudah menjadi kehendak kakeknya.

" Tidak bisa begini Uncle, aku tidak mengenal gadis itu! Tidak mungkin aku menjalani pernikahan seperti ini. "

"Saat pertama kali melihatnya, saya yakin nyonya muda Rathore adalah gadis yang sangat baik. Tuan besar mempunyai insting yang sangat kuat, jadi saya yakin pilihan beliau tepat! Jika anda ingin mengetahui identitas istri anda maka baca baik baik semua berkas didepan anda."

"Ckk..." walau menggerutu tap Diego kembali meraih berkas yang tadi ia letakkan, pria itu ingin tahu siapa gadis yang sudah membuat kakeknya memutuskan hal gila ini.

"Aishe Bellani S... " lirih Diego mengeja nama gadis yang sudah menjadi istrinya.

"Bella... Tuan besar memanggil nama nyonya muda dengan sebutan itu!"

"Nama yang hampir sama... "

Terpopuler

Comments

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

bukan namanya yang hampir sama dudul 🙄🙄🙄
tapi orangnya juga cuma 1 🤨🤨🤨

2024-04-24

2

Inah Ilham

Inah Ilham

nama yg sama dan orangnya juga sama, selamat terkejut ria 🤣🤣🤣

2024-04-24

1

Anggi Anggi

Anggi Anggi

lanjut lagi ceritanya thor..klo bisa sering update yaaa dan perbanyak lagi

2024-04-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!