2

Sementara disebuah mansion megah yang berada di tengah kota Willow tampak seorang wanita berumur dengan dandanan elegan sedang duduk dengan dengan tiga orang wanita dengan seragam yang sama. Tiga wanita itu adalah manager dan dua pegawai toko berlian terkemuka yang datang khusus atas permintaan sang wanita sosialita.

Jika sosialita lain akan datang ke toko perhiasan maka Victoria Rathore 'mendatangkan' sendiri toko perhiasan ke kediamannya untuk berburu perhiasan yang diinginkannya. Selain untuk koleksi Victoria berpikir perhiasan adalah investasi tak ternilai untuknya. Putranya pasti akan memberikan semua yang ia inginkan, berbeda sekali dengan sang ayah mertua yang bahkan tidak mencantumkan namanya di daftar warisan keluarga.

Semua aset keluarga Rathore sudah disahkan oleh pengacara atas nama putra tunggalnya, Diego Saad Rathore. Victoria berpikir jika Ammar membencinya karena kelahiran putranya bertepatan dengan peristiwa kecelakaan pesawat yang merenggut nyawa suaminya, Faiz Saad Rathore. Tapi ia tak peduli, yang penting baginya adalah posisinya kini sangat aman! Seumur hidup putranya akan menjadi tambang emas untuknya. Dia tak akan pernah hidup kekurangan.

"Jadi mana yang anda pilih Nyonya?" tanya sang pegawai yang langsung tertunduk ketika mendapat tatapan tajam dari managernya. Dia tahu sudah melakukan kesalahan, ia hanya merasa sudah semua koleksi terbaik dikeluarkan. Tapi sosialita didepannya terlalu santai memilih, malah terkesan sombong karena beberapa kali membandingkan perhiasan yang mereka bawa dengan koleksi pribadi yang dibeli dari negara lain.

" Maaf, dia adalah pegawai baru di toko kami. Dia hanya ingin mengatakan jika semua perhiasan itu sangat cantik anda pakai Nyonya," sang manager mencoba menjelaskan. Victoria adalah pelanggan eksklusif di tokonya, dia bisa kehilangan pekerjaan bila ada komplain buruk dengan kinerjanya.

"Aku bisa membeli semua koleksi kalian, tapi apa yang kalian bawa kali ini tidak ada yang istimewa!" ujar Victory dengan congkaknya, ia paling tidak bisa jika ada orang meremehkannya. Dia ingin membalas hinaan sang pegawai dengan tidak membeli apapun. Dengan begitu gadis rendahan itu akan mendapat sanksi karena tidak bisa bekerja dengan baik.

"Baik jika begitu kami akan kembali besok, kebetulan ada koleksi baru yang datang dari Milan. Kalung batu safir yang hanya ada dua di dunia ini, salah satunya dimiliki oleh ratu lnggris. Saya yakin hanya anda yang pantas memilikinya Nyonya Victoria."

"Aku akan sangat menantikannya!"

Victoria tampak tersenyum cerah, hari ini dia harus bisa membujuk putranya agar mau membeli kalung yang pastinya berharga fantastis itu. Dan sebuah suara membuat senyumnya bertambah lebar.

" Tuan Diego paling tidak bisa melihat anda sakit Nyonya, dua jam lagi dia pulang! Anda hanya perlu naik ke kamar dan menyelimuti seluruh tubuh anda. Sisanya biar saya yang atur, seperti biasa anda akan menambahkan bonus jika rencana ini berhasil!"

Victoria bertepuk tangan kecil mendengar ide dari wanita yang berpuluh tahun menjadi kepala maid di mansion ini. Amber adalah tangan kanan yang sangat ia percaya, wanita itu benar benar sangat bisa ia andalkan.

"lde bagus Amber, aku lupa jika hari ini Diego akan pulang lebih cepat untuk bersiap menyusul kakek tua itu! Aku beri bonus setengah gajimu jika dia mau memberi apa mauku."

" Deal Nyonya," sahut Amber mengangkat satu sudut bibirnya, semudah ini mencari uang tambahan yang bisa ia beri untuk suami mudanya. Sejak suami pertamanya meninggal dua tahun yang lalu, ia menikah dengan pemuda yang bekerja sebagai tukang kebun di mansion ini. Pemuda itu sangat mencintainya, hanya saja pria itu punya hobi keluar untuk minum minum bersama teman temannya. Tapi Amber tak pernah mempermasalahkan karena yang terpenting pria itu bisa memuaskannya.

Victoria segera naik ke kamar dan mengganti bajunya dengan piyama panjang. Wanita itu menghapus riasan dan membuat rambutnya sedikit berantakan. Pemulas bibir warna pucat pun ia oleskan agar meyakinkan penampilannya.

Mungkin karena tubuhnya memang sedang lelah, Victoria segera berbaring dan menyelimuti diri. Tapi betapa terkejutnya dia ketika ia melihat seseorang datang dari balkon kamarnya. Seorang wanita cantik dengan rambut terurai, mengenakan gaun indah berwarna putih datang mendekat dengan tatapan penuh arti padanya.

"Suatu saat mereka semua akan tahu kebenarannya, dan saat itu kau akan menangis darah Nyonya! Aku akan menunggu saat itu...aku akan selalu menunggunya," tutur wanita cantik itu semakin mendekat ke arah ranjang Victoria.

"Jangan mendekat! Pergi kau j*lang...pergi!" teriak Victoria ketakutan, dia semakin histeris ketika melihat dua tangan wanita bergaun putih itu menjulur ke arahnya seolah ingin mencekiknya.

"Jangan! Ampun!"

Dan ketika dia merasa tak bisa bernafas lagi, samar ia mendengar suara Diego yang memanggilnya.

"Mom... bangun! Tenanglah! Kau hanya sedang bermimpi." Diego menepuk pelan lengan sang ibu yang sepertinya masih belum sadar walau dua matanya sudah terbuka. Seperti kata kepala pelayan yang bertemu dengannya di tangga bawah, ia bisa dengan jelas melihat jika ibunya memang sedang tidak enak badan. Wajah ibunya sangat pucat.

"Oh God... Diego! Perempuan itu datang lagi ke mimpiku," keluh Victoria setengah sadar sambil menghapus keringat yang mengalir di dahinya.

"Perempuan?"

" Ohh ehh tidak, maksud Mommy adalah aku bermimpi tentang daddymu. Tadi aku bertemu dengannya tapi cahaya putih membawanya pergi, aku sampai jatuh bangun mengejarnya sayang. Aku rasa aku sangat merindukannya," bohong Victoria tak ingin Diego tahu mimpi sebenarnya.

Wanita itu bernafas lega ketika Diego tak lagi membahas lebih jauh tentang mimpinya, dahinya mengernyit ketika melihat raut khawatir putranya.

"Apa tidak apa apa jika Mommy aku tinggal sendiri? Grandpa mengalami kecelakaan dan dia sedang dirawat dirumah sakit. Aku harus melihat keadaannya."

"Semoga saja dia cepat menyusul putranya, membosankan jika harus terus pura pura baik di depan tua bangka itu!" batin Victoria, ternyata mendengar kabar ini lebih menyenangkan dari kalung safir yang sedang dia incar.

" Mom? Kau mendengarku?"

"Ehh tentu saja, ada banyak maid yang bisa merawatku, segeralah susul Grandpamu! Mommy takut terjadi apa apa padanya."

Diego tampak menghela nafas panjang, kakeknya sedang sangat membutuhkan kehadirannya tapi disisi lain ibunya juga sedang sakit. Dua duanya adalah orang orang terpenting di hidupnya. Hanya Ammar dan Victoria yang ia punya di dunia ini.

"Tapi...."

"lbu baik baik saja sayang, jangan buang waktu lagi segeralah berangkat. Sampai disana kau masih bisa menelponku jika ingin tahu keadaanku," ujar Victoria lembut dengan senyum dipaksakan.

"Baik jika begitu, aku sudah memanggil Dokter Darma untuk datang memeriksa keadaanmu. Aku berangkat Mom!" Tadi sebelumnya Diego sengaja memanggil dokter keluarga untuk memeriksa keadaan ibunya. Dokter Darma sudah menjadi dokter keluarga Rathore bahkan sebelum kelahirannya.

Victoria segera bangkit setelah Diego keluar dari kamarnya, ia segera kembali merias wajahnya. Raut yang tadinya berpura pura sayu itu berubah menjadi sangat cerah.

" Darma ... honey. l miss you!"

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

mungkinkah Belle cucunya tuan Amar.

2024-05-18

0

Flo Ne Bee

Flo Ne Bee

mungkin wanita dalam mimpi victoria ibunya bella cucu Ammar

2024-05-01

1

semaumu aja

semaumu aja

jangan jangan

2024-04-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!