Yakin Laras Yang Membunuhnya?!

Zayyan masuk ke dalam rumah sahabatnya ini, tidak menemukan Lin di ruang tengah dan membuat Zayyan bertanya pada Reni disana.

"Tuan Muda sekarang selalu mengurung diri di dalam kamar Nona Laras. Tadi siang dia pergi sebentar, entah pergi kemana. Bahkan sampai sekarang belum makan apapun, hanya minum secangkir kopi saja tadi"

Zayyan menghela nafas pelan mendengar ucapan Reni. Dia sudah menduga semuanya memang akan seperti ini. Bagaimana dia juga pernah merasakan ditinggalkan oleh Nara saat itu. Apalagi setelah Zayyan tahu jika ternyata Laras adalah gadis masa kecil Lin yang selalu dia ceritakan padanya selama ini. Pasti akan semakin menjadi pukulan terbesar untuk sahabatnya itu.

Saat Zayyan masuk ke dalam kamar yang dulu ditempati oleh Laras. Dia melihat Lin yang sedang meringkuk di atas tempat tidur dengan memeluk baju Laras. Mungkin setelah kepergian istrinya, dia selalu menganggap kamar ini yang lebih baik karena banyak menyimpan kenangan sang istri.

"Aku tidak salah lihat? Ada apa dengan Pengacara Lin ini? Kenapa kacau seperti ini?" ucap Zayyan, sengaja mencoba bersikap sperti biasa saja meski dia tahu apa yang terjadi pada sahabatnya ini.

Lin hanya melirik ke arah Zayyan yang berjalan ke arahnya dan duduk di pinggir tempat tidur. "Mau apa kau datang kesini?"

"Em, aku hanya sengaja berkunjung saja. Sudah lama juga aku tidak datang kesini. Tapi sungguh pemandangan mengejutkan melihat Pengacara Lin yang seperti ini" ucap Zayyan sambil menepuk kaki Lin.

"Laras pergi, Yan"

Suaranya terdengar begitu serak, mungkin karena dia yang menangis seharian ini. Sungguh tidak seperti Lin yang biasanya. Zayyan pun tidak cukup menduga keadaan sahabatnya akan sekacau ini.

"Maksudmu pergi kemana? Bukannya dia hanya selalu berdiam di rumah?"

Lin masih dengan posisinya, meringkuk di atas tempat tidur. Mencium baju Laras di dalam pelukannya itu. Sungguh dia merasa sangat terluka saat ini. Mengingat semua perbuatannya pada Laras, semakin membuatnya sakit.

"Aku bukan suami yang baik, aku hanya suami kejam. Aku banyak melukainya, hingga dia memilih menyerah dan pergi. Tapi sekarang aku sungguh menyesali semuanya. Aku memang terbutakan oleh dendam dan kebencian. Sekarang aku menyesali semuanya. Hikss.. Apalagi saat aku tahu jika dia adalah gadis kecil di masa lalu yang aku cari selama ini. Aku harus bagaimana sekarang, Yan? Hiks.."

Hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya dan yang di dengarnya. Zayyan benar-benar mendengar Lin menangis sambil bercerita seperti itu. Bahkan isak tangisnya begitu terdengar. Sungguh Zayyan tidak menyangka akan seperti ini.

"Biarkan saja dulu, mungkin dia sedang ingin menenangkan dirinya. Kau terlalu menyakitinya selama ini, Lin. Pastinya akan begitu menyakitkan baginya, ketika suaminya malah membawa wanita lain sebagai wanita di masa lalunya. Kau pikirkan perasaan Laras tidak saat kau membawa wanita itu ke rumah? Tidak 'kan?"

Ucapan Zayyan itu semakin membuat Lin terisak, dia ingat sekali ketika dia pertama kali membawa Viona datang ke rumahnya. Laras menangis dan terus mengatakan jika Viona bukanlah gadis masa lalunya. Dan bodohnya saat itu dia tidak percaya ucapannya, hingga sekarang penyesalan semakin dia rasakan.

"Maafkan aku Laras, tolong kembali padaku"

Zayyan menghela nafas pelan, dia menepuk bahu Lin yang masih saja meringkuk menyedihkan di atas tempat tidur. "Jika aku boleh tahu, apa penyebab kau menikahi Laras?"

Lin mencoba bangun dan duduk bersandar di atas tempat tidur. Menatap ke arah Zayyan dengan matanya yang sayu. Mata elang yang tajam itu, sekarang meredup seketika saat wanitanya pergi.

"Laras adalah orang yang mendorong adikku dari atas gedung. Aku menemukannya saat Zhi Wen jatuh dari atas gedung, dan dia berada tepat di atas gedung itu"

Zayyan mengerutkan keningnya, dia tidak tahu tentang kasus ini. Yang dia tahu hanya pembunuh Lin Zhi Wen sudah ditemukan dan di penjara. Selebihnya dia tidak tahu jika Lin malah menikahinya hanya untuk balas dendam.

"Jadi, kau menikahinya untuk balas dendam saja?"

Lin hanya menjawab dengan anggukan kepala saja. Sekarang dia benar-benar menyesal karena sudah menikahi Laras dengan alasan itu. Jika mengetahui jika Laras adalah gadis kecil di masa lalunya, mungkin Lin tidak akan memperlakukannya seperti itu. Meski dia tahu jika Laras sudah membunuh adiknya.

"Aku menyesali semuanya, Yan. Menyesali semua perbuatan kasar aku padanya"

Zayyan hanya bisa menghembuskan nafas kasar. Dia juga tidak menyangka jika sahabatnya akan begini bodoh sampai melakukan hal seperti ini. "Sekarang begini saja Lin, apa kau percaya jika Laras yang membunuh adikmu? Gadis seperti Laras?"

Lin terdiam mendengar itu, dia menatap lurus ke depan dengan tatapan yang kosong. Seolah sudah siap menerima sebuah penyesalan yang lebih besar dari ini.

"Sepertinya kamu harus lebih menyelediki lagi kasus kematian adikmu itu. Karena meski tidak ada bukti lain selain Laras yang berada disana dan kau yang menemukannya ketika adikmu terjatuh dari atas gedung. Aku rasa bukan Laras yang melakukannya" ucap Zayyan.

"Aku bingung Yan, bahkan tidak ada CCTV yang bisa aku jadikan bukti di saat kejadian itu. Hanya ada Laras disana yang jelas saja akan menjadi tersangka"

Zayyan berdiri dari duduknya, dia menepuk bahu sahabatnya itu. Sebenarnya Zayyan juga tidak tega melihat keadaan Lin yang seperti ini. Benar-benar bukan seperti Lin yang dia kenal sejak dulu. Namun, semua ini juga karena kesalahannya dan Zayyan juga ingin sahabatnya benar-benar menyesali perbuatannya dan benar-benar ingin berubah.

"Coba kau selidiki lagi. Aku tetap yakin jika Laras tidak mungkin melakukan hal itu. Oh ya, jangan lupa makan kalau kau tidak mau mati sebelum mengucapkan maaf pada Laras"

*

Setelah Zayyan pergi, kini tinggalah Lin seorang diri. Dia hanya diam merenung sendirian di dalam kamar ini. Rasanya kehangatan dan aroma tubuh Laras masih berada di sekitar kamar ini. Membuat Lin selalu ingin berada di dalam kamar ini sejak Laras pergi.

"Jika bukan kamu yang membunuh Zhi Wen, lalu siapa?"

Lin jadi kepikiran dengan ucapan Zayyan beberapa saat lalu. Membuat dia langsung keluar dari kamar dan pergi ke ruang kerjanya. Sepertinya Lin memang harus menyelidiki kasus ini kembali. Meski sedikit buntu karena tidak ada saksi mata dan bukti lainnya.

"Aku harus menemukan bukti jika memang benar Laras tidak bersalah"

Lin mengusap wajah kasar, dia mulai sadar jika memang dirinya mungkin akan mendapatkan sebuah penyesalan yang lebih besar daripada ini.

"Laras, tolong kembali padaku dan aku akan membahagiakanmu"

Semua yang dia ucapkan memang terlalu terlambat saat ini. Baru terucap saat Laras sudah tidak disampingnya lagi. Setelah Laras sudah tidak lagi berjuang untuknya, bahkan sudah tidak lagi bertahan. Larasnya sudah menyerah karena luka terlalu besar yang dia dapatkan.

Lin menghubungi teman detektif-nya untuk membantunya menyelidiki kasus ini. Karena kasus ini cukup buntu dengan tidak  adanya barang bukti pasti dan juga saksi mata yang jelas.

"Bantu aku menemukan bukti lain atas meninggalnya adikku"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Pujiastuti

Pujiastuti

semoga cepat tertangkap pembunuh adikmu yang sebenarnya

2024-04-26

0

lihat semua
Episodes
1 Akan Membebaskanmu, Tapi Menikah Denganku!
2 Sambutan Hangat Untuk Calon Istriku!
3 Akan Membuatmu Menderita
4 Punya Alasan Untuk Bertahan
5 Apa Suamiku Akan Luluh?
6 Dia Istriku!
7 Hanya Istri Bayangan
8 Aku Akan Tetap Bertahan!
9 Tidak Sudi Kau Panggil Sayang!
10 Tidak Ada Tempat Untuk Pulang
11 Kau Milikku Sejak Aku Menikahimu!
12 Bertemu Dengan Nara
13 Tidak Akan Biarkan Pria Lain Merebutmu!
14 Aku Menemukanmu, Arlin?!
15 Nanti Aku Akan Menikahimu
16 Dia Memang Wanita Hebat
17 Kata Maaf Yang Terlambat
18 Yakin Laras Yang Membunuhnya?!
19 Fakta Yang Baru Diketahui!
20 Terasa Berarti, Setelah Kepergiannya!
21 Suara Lin Yang Terdengar Nyata
22 Ingin Merawatnya, Tanpa Dia Tahu Itu Aku
23 Perawat Untuk Lin
24 Suaramu Begitu Mirip Dengan Istriku
25 Menemukan Pelakunya?!
26 Malam Menakutkan Bagi Laras
27 Penangkapan Viona
28 Apa Sudah Lama Tahu Kebenarannya?
29 Tetap Pria Yang Laras Cintai
30 Ingin Laras Temukan Bahagianya Sendiri
31 Harus Bersama, Bukan Berpisah!
32 Hanya Ingin Membantu Adiknya
33 Tidak Ingin Menjadi Bebannya
34 Laras Pendonornya?!
35 Tidak Akan Menerima Donor Darimu!
36 Aku Memaafkanmu
37 Permintaan Terkahir
38 Bukan Laras Pendonornya
39 Kita Semua Ikhlas
40 Tidak Akan Melepaskan
41 Menjaga Dan Bahagiakan Laras
42 Saatnya Lin Kembali?!
43 Kedatangan Oma
44 Perempuan Pantang Menyerah
45 Berjuang Mendapatkan Restu
46 Permohonan Oma
47 Benar-benar Sudah Berubah
48 Terima Kasih Sudah Memilihku
49 Kamu Bisa Kembali Pulang
50 Sudah Membuat Keputusan
51 Kebahagiaan Menyertai Keduanya
52 TENTANG CINTA DAN LUKA
53 Pernikahan Tanpa Restu
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Akan Membebaskanmu, Tapi Menikah Denganku!
2
Sambutan Hangat Untuk Calon Istriku!
3
Akan Membuatmu Menderita
4
Punya Alasan Untuk Bertahan
5
Apa Suamiku Akan Luluh?
6
Dia Istriku!
7
Hanya Istri Bayangan
8
Aku Akan Tetap Bertahan!
9
Tidak Sudi Kau Panggil Sayang!
10
Tidak Ada Tempat Untuk Pulang
11
Kau Milikku Sejak Aku Menikahimu!
12
Bertemu Dengan Nara
13
Tidak Akan Biarkan Pria Lain Merebutmu!
14
Aku Menemukanmu, Arlin?!
15
Nanti Aku Akan Menikahimu
16
Dia Memang Wanita Hebat
17
Kata Maaf Yang Terlambat
18
Yakin Laras Yang Membunuhnya?!
19
Fakta Yang Baru Diketahui!
20
Terasa Berarti, Setelah Kepergiannya!
21
Suara Lin Yang Terdengar Nyata
22
Ingin Merawatnya, Tanpa Dia Tahu Itu Aku
23
Perawat Untuk Lin
24
Suaramu Begitu Mirip Dengan Istriku
25
Menemukan Pelakunya?!
26
Malam Menakutkan Bagi Laras
27
Penangkapan Viona
28
Apa Sudah Lama Tahu Kebenarannya?
29
Tetap Pria Yang Laras Cintai
30
Ingin Laras Temukan Bahagianya Sendiri
31
Harus Bersama, Bukan Berpisah!
32
Hanya Ingin Membantu Adiknya
33
Tidak Ingin Menjadi Bebannya
34
Laras Pendonornya?!
35
Tidak Akan Menerima Donor Darimu!
36
Aku Memaafkanmu
37
Permintaan Terkahir
38
Bukan Laras Pendonornya
39
Kita Semua Ikhlas
40
Tidak Akan Melepaskan
41
Menjaga Dan Bahagiakan Laras
42
Saatnya Lin Kembali?!
43
Kedatangan Oma
44
Perempuan Pantang Menyerah
45
Berjuang Mendapatkan Restu
46
Permohonan Oma
47
Benar-benar Sudah Berubah
48
Terima Kasih Sudah Memilihku
49
Kamu Bisa Kembali Pulang
50
Sudah Membuat Keputusan
51
Kebahagiaan Menyertai Keduanya
52
TENTANG CINTA DAN LUKA
53
Pernikahan Tanpa Restu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!