Aku Akan Tetap Bertahan!

Hati Laras berdenyut nyeri saat melihat bagaimana Lin yang bersikap begitu lembut pada Viona di meja makan ini. Bahkan dia mengambilkan makanan untuk Viona, di depan istrinya sendiri. Laras benar-benar merasa menjadi patung sekarang.

"Viona, Kakak harus bicara dengan kamu" ucap Laras.

Sekali lagi, Lin langsung menatap begitu tajam padanya. Padahal Laras hanya berbicara biasa saja pada Viona. "Kau jangan mengganggunya. Berani sedikit saja menyentuhnya, kau akan habis di tanganku!"

Laras langsung terdiam dengan matanya yang berkaca-kaca. Seharusnya dia yang dilindungi seperti itu sebagai istrinya. Tapi, suaminya malah melindungi wanita lain di depan istrinya sendiri.

"Tidak papa, biarkan saja dia berbicara denganku sebentar. Mungkin dia adalah Kakak senior aku yang aku lupakan" ucap Viona.

Lin langsung menoleh pada Viona dan mengelus kepala gadis itu. "Kalau sampai dia menyakitimu, kau langsung bilang padaku. Aku takut dia akan melukaimu, dia saja bisa membunuh seseorang"

Tess, air mata menetes begitu saja mengenali makanannya. Segera Laras usap kasar pipinya itu. Bagaimana ucapan suaminya itu benar-benar melukai hatinya. Bahkan dia begitu memperdulikan wanita lain di depannya.

Viona hanya tersenyum saja atas ucapan Lin barusan. Dia melirik ke arah Laras yang sedang sibuk mengusap air matanya. Percuma saja jika dia mencoba menyembunyikan kesedihannya itu, karena pasti semua orang akan melihatnya.

"Baiklah, kau bicarakan saja disini. Biarkan aku ke ruang kerja sebentar" Lin berdiri dari duduknya dan mengelus lembut kepala Viona. Lalu, dia beralih menatap dingin pada Laras. "...Sedikit saja kau berani melukainya, aku akan menghancurkanmu!"

Laras sama sekali tidak menjawab, dia hanya diam saja dengan tatapan kosong. Sudah lelah terus menyangkal semuanya, bagaimana dia yang bahkan tidak di anggap berharga oleh suaminya sendiri saat ini.

Setelah Lin pergi, kini tinggal mereka berdua yang berada di ruang makan ini. Laras berdiri dan mendekat pada Viona. Dia menarik tangan Viona sampai gadis itu berdiri dari duduknya.

"Vio, apa maksud semua ini?"

Viona menghempaskan tangan Laras yang mencengkram pergelangan tangannya. "Lepas Kak, apa Kakak tidak dengar jika Kakak melukai aku, maka Lin akan menghancurkan Kakak. Jadi sekarang lepaskan aku"

Laras tersenyum miris mendengar itu, melihat bagaimana adiknya yang dengan bangga mengatakan hal itu. "Dia suami Kakak, dan kamu harus meninggalkannya!"

"Aku tidak mau! Lagian Kakak dengar sendiri jika aku adalah gadis  masa lalunya, jadi mana mungkin aku meninggalkannya"

Laras menunjuk wajah Viona dengan penuh amarah. "Kamu sadar jika kebohongan kamu ini akan terbongkar suatu saat nanti, Viona! Aku sekarang berada disini juga karena kesalahanmu!"

"Kak, seharusnya Kakak berterima kasih padaku. Karena sekarang Kakak bisa keluar dari rumah, bukannya Kakak sudah lelah berada di rumah itu. Ayah saja tidak pernah peduli pada Kakak, apalagi Ibuku"

Laras menatap adiknya dengan tidak percaya, apa yang diucapkan oleh Viona benar-benar membuatnya semakin terluka. "Ayah tahu soal ini?"

"Tentu saja, dia juga tahu Kakak sudah bebas dari penjara dan berada bersama Pengacara Lin. Tapi, tidak tahu kalau ternyata Kakak sampai menikah dengannya"

Jawaban Viona itu sudah cukup bagi Laras. Nyatanya Ayahnya saja tidak pernah peduli padanya. Setelah dia tahu anaknya terbebas dari penjara dan dibawa oleh pria seperti Lin, seharusnya dia datang untuk menemui Laras. Tapi nyatanya, tidak ada yang pernah mencarinya.

"Aku hanya peringatkan sama kamu Vio, hentikan semua ini sebelum terlalu jauh. Kebohongan kamu akan terbongkar suatu saat nanti" tekan Laras.

Viona malah tersenyum mendengar itu, dia memegang kedua bahu Laras dnegan menatapnya lekat. "Aku tidak akan menyerah Kak, sepertinya aku benar-benar akan bersaing dengan Kakak. Tapi meski Kakak adalah istrinya, jelas sekali kalau aku yang akan menjadi pemenangnya. Lebih baik Kakak diam saja, dan jangan pernah bongkar apapun tentang kita"

Laras memegang tangan Viona di bahunya dan menghempaskan dengan kasar, hingga tangan Viona membentur kursi di belakangnya.

"Aw.. Kak, kasar sekali"

"Kau lebih kasar padaku sebagai sau..."

"Apa yang kau lakukan!"

Suara teriakan itu membuat Laras terkejut dan tidak melanjutkan ucapannya. Dia menoleh dan menatap Lin yang berjalan cepat ke arah mereka dengan mata yang menyala penuh kemarahan. Dengan gerakan cepat, Lin langsung menjambak rambut Laras dan membenturkan kepalanya ke atas meja. Menahan kepalanya di atas meja dengan menekannya.

"Sudah aku bilang, jangan pernah melukainya sedikit pun! Kau benar-benar tidak bisa aku peringatkan. Dan sepertinya aku harus memberikan pelajaran ini padamu"

Laras hanya memejamkan matanya, luka di keningnya yang belum sembuh kembali terasa sakit karena benturan kepalanya ke atas meja. Air mata sudah tidak bisa tertahankan lagi.

"Silahkan kau siksa aku, bahkan sampai kau membunuhku sekalipun. Karena aku tidak akan pernah pergi dan membiarkanmu bersama Viona. Aku akan bertahan apapun yang terjadi"

Tangan Lin semakin kuat menekan kepala Laras. "Haha.. Memangnya kau siapa sampai mengatur hidupku? Aku mau bersama wanita mana pun, bukan urusanmu. Dan jika aku sudah bosan denganmu, aku akan membuangmu seperti seekor anjing tak berguna. Jadi, silahkan berharap sesuka hatimu. Karena sampai kapan pun, aku tidak akan pernah luluh padamu!"

"Sudah, lepaskan dia" ucap Viona yang mencoba melepaskan tangan Lin dari kepala Laras. Sebenarnya Viona cukup kaget juga saat melihat kemarahan Lin ini.

"Ingat! Hukuman untukmu karena sudah melukai tangan Viona, belum selesai. Kau akan mendapatkan lebih dari ini!" tekan Lin.

Lin pergi bersama Viona, sementara tubuh Laras langsung lemas dan akhirnya jatuh lunglai ke atas lantai. Dia memegang kepalanya yang terasa sakit dan pusing.

"Nona"

Reni menghampiri Laras dan langsung membawanya ke kamar. Reni juga membantu mengobati luka di kening Laras dan mengganti perbannya.

"Tuan Muda benar-benar kejam. Anda sudah terluka seperti ini, kenapa dia masih saja menyiksa anda"

Laras hanya diam saja, rasanya semua tubuhnya sakit sekarang. Tapi yang paling sakit adalah hatinya. "Mbak, tahukah siapa gadis yang dibawa oleh suamiku?"

"Dia adalah gadis  masa kecil yang di carinya. Sebenarnya Tuan Muda kembali ke Negara ini karena ingin mencarinya. Dan sekarang dia menemukannya, tentu saja dia akan begitu memperlakukan dia dengan baik. Tapi seharusnya tidak dengan  melukai anda sebagai istrinya"

Laras tersenyum miris mendengar itu. "Mbak, jika aku katakan bahwa Viona itu bukan gadis masa kecil suamiku. Apa Mbak percaya?"

Reni langsung menatap ke arah Laras dengan bingung. "Memangnya Nona tahu siapa gadis masa kecil Tuan Muda?"

Laras hanya tersenyum saja tanpa mengatakan apapun lagi. Dia membaringkan tubuhnya membelakangi Reni. Hal itu membuat Reni langsung berdiri dan mengelus kaki Laras yang tertutup selimut.

"Istirahatlah Nona, anda pasti sangat lelah"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Eli Sugiarti

Eli Sugiarti

, geregetan sama Laras

2024-06-23

0

Pujiastuti

Pujiastuti

bener² kamu Lin jahat betul sama Laras, jangan² yang membunuh adiknya Lin si Viona karena ngak ada bukti aja Laras ngak bisa menyangkal kalau bukan dia pembunuhnya

kak author jangan lama² dong buat Lin menyiksa Larasnya ngak tega kak sama si Laras yang disiksa terus

2024-04-19

0

AlmiraAzniAdzkia🥰🌺

AlmiraAzniAdzkia🥰🌺

kejam kali kau lin,,,sumpah jangan kasih ampun besok nyeselnya thor biar tau rasa tu si lin,,,,buat dia nyesel se nyesel2nya,,,mangkel sumpah aq sama lin,,,

2024-04-18

0

lihat semua
Episodes
1 Akan Membebaskanmu, Tapi Menikah Denganku!
2 Sambutan Hangat Untuk Calon Istriku!
3 Akan Membuatmu Menderita
4 Punya Alasan Untuk Bertahan
5 Apa Suamiku Akan Luluh?
6 Dia Istriku!
7 Hanya Istri Bayangan
8 Aku Akan Tetap Bertahan!
9 Tidak Sudi Kau Panggil Sayang!
10 Tidak Ada Tempat Untuk Pulang
11 Kau Milikku Sejak Aku Menikahimu!
12 Bertemu Dengan Nara
13 Tidak Akan Biarkan Pria Lain Merebutmu!
14 Aku Menemukanmu, Arlin?!
15 Nanti Aku Akan Menikahimu
16 Dia Memang Wanita Hebat
17 Kata Maaf Yang Terlambat
18 Yakin Laras Yang Membunuhnya?!
19 Fakta Yang Baru Diketahui!
20 Terasa Berarti, Setelah Kepergiannya!
21 Suara Lin Yang Terdengar Nyata
22 Ingin Merawatnya, Tanpa Dia Tahu Itu Aku
23 Perawat Untuk Lin
24 Suaramu Begitu Mirip Dengan Istriku
25 Menemukan Pelakunya?!
26 Malam Menakutkan Bagi Laras
27 Penangkapan Viona
28 Apa Sudah Lama Tahu Kebenarannya?
29 Tetap Pria Yang Laras Cintai
30 Ingin Laras Temukan Bahagianya Sendiri
31 Harus Bersama, Bukan Berpisah!
32 Hanya Ingin Membantu Adiknya
33 Tidak Ingin Menjadi Bebannya
34 Laras Pendonornya?!
35 Tidak Akan Menerima Donor Darimu!
36 Aku Memaafkanmu
37 Permintaan Terkahir
38 Bukan Laras Pendonornya
39 Kita Semua Ikhlas
40 Tidak Akan Melepaskan
41 Menjaga Dan Bahagiakan Laras
42 Saatnya Lin Kembali?!
43 Kedatangan Oma
44 Perempuan Pantang Menyerah
45 Berjuang Mendapatkan Restu
46 Permohonan Oma
47 Benar-benar Sudah Berubah
48 Terima Kasih Sudah Memilihku
49 Kamu Bisa Kembali Pulang
50 Sudah Membuat Keputusan
51 Kebahagiaan Menyertai Keduanya
52 TENTANG CINTA DAN LUKA
53 Pernikahan Tanpa Restu
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Akan Membebaskanmu, Tapi Menikah Denganku!
2
Sambutan Hangat Untuk Calon Istriku!
3
Akan Membuatmu Menderita
4
Punya Alasan Untuk Bertahan
5
Apa Suamiku Akan Luluh?
6
Dia Istriku!
7
Hanya Istri Bayangan
8
Aku Akan Tetap Bertahan!
9
Tidak Sudi Kau Panggil Sayang!
10
Tidak Ada Tempat Untuk Pulang
11
Kau Milikku Sejak Aku Menikahimu!
12
Bertemu Dengan Nara
13
Tidak Akan Biarkan Pria Lain Merebutmu!
14
Aku Menemukanmu, Arlin?!
15
Nanti Aku Akan Menikahimu
16
Dia Memang Wanita Hebat
17
Kata Maaf Yang Terlambat
18
Yakin Laras Yang Membunuhnya?!
19
Fakta Yang Baru Diketahui!
20
Terasa Berarti, Setelah Kepergiannya!
21
Suara Lin Yang Terdengar Nyata
22
Ingin Merawatnya, Tanpa Dia Tahu Itu Aku
23
Perawat Untuk Lin
24
Suaramu Begitu Mirip Dengan Istriku
25
Menemukan Pelakunya?!
26
Malam Menakutkan Bagi Laras
27
Penangkapan Viona
28
Apa Sudah Lama Tahu Kebenarannya?
29
Tetap Pria Yang Laras Cintai
30
Ingin Laras Temukan Bahagianya Sendiri
31
Harus Bersama, Bukan Berpisah!
32
Hanya Ingin Membantu Adiknya
33
Tidak Ingin Menjadi Bebannya
34
Laras Pendonornya?!
35
Tidak Akan Menerima Donor Darimu!
36
Aku Memaafkanmu
37
Permintaan Terkahir
38
Bukan Laras Pendonornya
39
Kita Semua Ikhlas
40
Tidak Akan Melepaskan
41
Menjaga Dan Bahagiakan Laras
42
Saatnya Lin Kembali?!
43
Kedatangan Oma
44
Perempuan Pantang Menyerah
45
Berjuang Mendapatkan Restu
46
Permohonan Oma
47
Benar-benar Sudah Berubah
48
Terima Kasih Sudah Memilihku
49
Kamu Bisa Kembali Pulang
50
Sudah Membuat Keputusan
51
Kebahagiaan Menyertai Keduanya
52
TENTANG CINTA DAN LUKA
53
Pernikahan Tanpa Restu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!