Tidak Akan Biarkan Pria Lain Merebutmu!

Laras masih saja berusaha untuk tetap memperjuangkan pernikahannya ini. Pertemuannya dengan Nara kemarin, akan tetap dia ingat. Jika memang dia sudah tidak bisa bertahan, maka dia akan berlari pada wanita baik hati itu.

Sudah tidak terhitung berapa banyak luka di tubuhnya saat ini. Namun, Laras yang sekarang sudah lebih biasa dengan semua luka itu. Hingga dia tidak lagi mengeluh atas sakit di lukanya. Sekarang saja dia sedang membuat makan malam untuk suaminya saat nanti pulang.

Namun, sebelum suaminya yang pulang dia malah kedatangan tamu yang bahkan tidak dia undang. Terkadang Laras bingung kenapa Viona bisa keluar masuk dengan mudah ke rumah ini.

"Kenapa kamu bisa masuk kesini?"

Viona hanya tersenyum saja, dia duduk di kursi meja makan dan melihat makanan yang sudah tertata rapi di atas meja. Viona berdecak pelan. "Wah, masak banyak hari ini, Kak. Apa tahu kalau aku juga akan datang ya"

Laras tidak menjawabnya, dia mengabaikan adik tirinya itu.

"Aku bisa masuk kapan saja, Kak Lin sudah memberikan izin sehingga tidak akan ada yang melarang masuk. Meski itu penjaga keamanan atau pelayan disini" ucap Viona, menjawab pertanyaan Laras sebelumnya.

Laras menghela nafas pelan, dia menarik kursi dan duduk disana. Saling berhadapan dengan adiknya. "Vio, aku sudah bisa menerima jika Ayah lebih peduli padamu daripada aku. Tapi, bisakah jangan merebut suamiku juga"

Nada suaranya sudah begitu rendah, seolah sudah tidak ada lagi tenaga untuk berkata tegas pada adiknya ini. Karena hal yang terjadi kemarin malam saja hanya akan menimbulkan pertengkaran, dan akhirnya Laras juga yang kembali terkena siksaan dari Lin. Jadi, dia hanya mampu berbicara baik-baik pada adiknya ini.

"Sebaiknya Kakak menyerah saja, bukannya Kakak juga sudah punya pria lain diluar sana"

Laras mengerutkan keningnya, merasa bingung dengan ucapan Viona barusan. Jelas dia tidak pernah mempunyai pria lain selain suaminya saat ini. Sampai Laras teringat kejadian kemarin, ketika Lin yang melihat dirinya bersama dengan Rey. Apa mungkin suaminya juga bercerita hal seperti ini pada Viona.

"Ya Kak, bahkan Kak Lin bercerita hal seperti ini padaku. Dia selalu bercerita apapun padaku" ucap Viona yang bisa menebak apa yang berada dalam pikiran Laras.

Bahkan dia bisa bercerita dengan mudah padanya. Apa dia sudah begitu percaya pada Vio? Sementara aku? Siapa aku? Hanya seorang istri yang dia nikahi karena dendam saja.

Laras tidak bisa memungkiri jika hatinya begitu sakit mendengar fakta ini. Bahkan Lin selalu bercerita apapun pada Viona, seolah memang Viona adalah wanita yang tepat untuk menjadi teman hidupnya, hingga dia bisa bercerita apapun padanya.

"Sudahlah Kak, tidak perlu merasa sedih. Karena memang Kak Lin begitu mempercayai aku. Sekarang apalagi yang bisa Kakak harapkan? Hanya sebuah luka yang akan Kakak dapatkan. Sebaiknya menyerah saja"

*

Sebaiknya menyerah saja.

Ucapan yang sampai saat ini terus memenuhi pikiran Laras. Ternyata benar, jika dirinya sudah tidak punya kesempatan apapun dengan Lin. Pria itu sudah terlanjur menyukai adiknya.

Laras keluar dari kamarnya setelah dia bahkan melewatkan makan malam. Kedatangan Viona dan semua ucapannya, membuat selera makan Laras langsung menghilang. Laras tertegun saat dia melihat Lin yang sedang duduk sendirian di ruang tengah. Padahal hari juga sudah mulai larut.

Tidak Laras! Jangan menyapanya, kamu sudah tidak punya harapan apapun.

Suara pikirannya telah menyadarkan Laras yang hampir saja melangkah untuk menghampiri suaminya itu. Laras segera berlalu ke dapur untuk mengambil minum.

Sementara di atas sofa, Lin jelas melihat punggung Laras yang berlalu menjauh. "Kenapa dia tidak menyapaku? Apa dia tidak melihatku?"

Ada apa dengan dirinya saat ini? Bahkan sejak dia berada di Kantor pun, dia tidak bisa fokus. Mengingat kemarin ada seorang pria yang mengaku sebagai kekasih istrinya, kenapa pikiran Lin jadi tidak tenang karena hal itu.

Bahkan saat Viona bertanya dirinya kenapa, Lin juga menjawab dengan penuh kemarahan saat menceritakan tentang Laras yang sedang bersama pria lain. Lin mengusap wajahnya dengan kasar.

"Kenapa aku jadi terus memikirkan kejadian kemarin"

Lin menyandarkan kepalanya di sandaran sofa, menatap langit-langit dengan hembusan nafas kasar. "Sialan, pria itu tidak akan bisa merebut Laras dariku!"

Deg,, Laras terdiam saat mendengar ucapan Lin yang begitu keras itu. Sementara pria itu bahkan tidak menyadari jika Laras sudah kembali dari dapur. Dia hanya sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.

Apa maksudnya ini? Laras ingin sekali bertanya seperti itu. Namun dia tidak ingin berharap lagi, karena dia takut jawaban Lin malah akan semakin melukai hatinya. Jadi, Laras memilih untuk segera kembali ke kamarnya. Mengabaikan Lin disana.

Saat Laras sudah melewati ruang tengah itu, Lin baru tersadar akan kehadirannya. Dia langsung menoleh ke arah Laras yang sudah membuka pintu kamar dan langsung masuk ke dalam kamarnya. Lin menghembuskan nafas kasar.

"Dia benar-benar mengabaikanku. Lihatlah, aku tidak akan biarkan dia mengabaikan aku seperti ini"

Entahlah apa yang ada di pikiran Lin saat ini, bahkan dia yang sering melukai Laras. Tapi ketika istrinya bahkan tidak menyapa padanya, membuat dia kesal. Seolah ada sesuatu yang hilang.

*

Semalaman Laras tidak bisa tidur karena memikirkan tentang ucapan Lin yang tidak sengaja dia dengar. "Dia hanya tidak akan membiarkan aku lepas darinya. Bukan karena kemarin dia melihat aku bersama dengan Rey"

Laras keluar dari kamarnya, pagi ini bahkan dia tidak menyiapkan sarapan untuk suaminya. Sengaja bangun lebih siang, agar tidak bertemu dengan suaminya. Ya, Laras hanya mencoba menghindar. Karena setiap dia bersama suaminya, maka akan selalu ada hal yang menjadi kemarahan Lin. Hingga akhirnya Laras yang kembali terluka.

"Sarapan dulu, Nona. Tumben tidak bangun pagi" ucap Reni yang langsung menyiapkan sarapan untuk Laras.

"Iya Mbak, tidur pulas jadi kesiangan bangun"

Reni hanya mengangguk saja, setelah menyiapkan sarapan untuk Laras. Reni langsung menarik kursi di samping Laras dan duduk disana.

"Tuan Muda sudah pergi bekerja bersama Viona. Terkadang saya tidak habis pikir kenapa gadis itu terus menempel pada Tuan Muda"

Laras terdiam mendengar itu, ternyata ucapan Lin semalam hanya sebatas lelucon saja yang bodohnya Laras telah menganggapnya serius.

"Mbak, punya ponsel?" tanya Laras.

Reni mengangguk, dia langsung mengelurkan ponselnya dari saku. Namun Laras langsung menahannya. "Nanti saja di kamar. Aku butuh bantuan Mbak"

Reni mengerutkan keningnya, namun dia mengangguk saja. "Kalau saya bisa, pasti akan saya bantu, Nona"

Laras tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada Reni. Setidaknya dia mempunyai orang-orang yang peduli padanya untuk saat ini.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Pujiastuti

Pujiastuti

usah Laras tinggalmu aja tu si Lin diakan cuma bisanya menyakiti hati dan badanmu

2024-04-23

1

Fera Susanti

Fera Susanti

jgn jd wanita lemah ya Laras..

2024-04-22

0

lihat semua
Episodes
1 Akan Membebaskanmu, Tapi Menikah Denganku!
2 Sambutan Hangat Untuk Calon Istriku!
3 Akan Membuatmu Menderita
4 Punya Alasan Untuk Bertahan
5 Apa Suamiku Akan Luluh?
6 Dia Istriku!
7 Hanya Istri Bayangan
8 Aku Akan Tetap Bertahan!
9 Tidak Sudi Kau Panggil Sayang!
10 Tidak Ada Tempat Untuk Pulang
11 Kau Milikku Sejak Aku Menikahimu!
12 Bertemu Dengan Nara
13 Tidak Akan Biarkan Pria Lain Merebutmu!
14 Aku Menemukanmu, Arlin?!
15 Nanti Aku Akan Menikahimu
16 Dia Memang Wanita Hebat
17 Kata Maaf Yang Terlambat
18 Yakin Laras Yang Membunuhnya?!
19 Fakta Yang Baru Diketahui!
20 Terasa Berarti, Setelah Kepergiannya!
21 Suara Lin Yang Terdengar Nyata
22 Ingin Merawatnya, Tanpa Dia Tahu Itu Aku
23 Perawat Untuk Lin
24 Suaramu Begitu Mirip Dengan Istriku
25 Menemukan Pelakunya?!
26 Malam Menakutkan Bagi Laras
27 Penangkapan Viona
28 Apa Sudah Lama Tahu Kebenarannya?
29 Tetap Pria Yang Laras Cintai
30 Ingin Laras Temukan Bahagianya Sendiri
31 Harus Bersama, Bukan Berpisah!
32 Hanya Ingin Membantu Adiknya
33 Tidak Ingin Menjadi Bebannya
34 Laras Pendonornya?!
35 Tidak Akan Menerima Donor Darimu!
36 Aku Memaafkanmu
37 Permintaan Terkahir
38 Bukan Laras Pendonornya
39 Kita Semua Ikhlas
40 Tidak Akan Melepaskan
41 Menjaga Dan Bahagiakan Laras
42 Saatnya Lin Kembali?!
43 Kedatangan Oma
44 Perempuan Pantang Menyerah
45 Berjuang Mendapatkan Restu
46 Permohonan Oma
47 Benar-benar Sudah Berubah
48 Terima Kasih Sudah Memilihku
49 Kamu Bisa Kembali Pulang
50 Sudah Membuat Keputusan
51 Kebahagiaan Menyertai Keduanya
52 TENTANG CINTA DAN LUKA
53 Pernikahan Tanpa Restu
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Akan Membebaskanmu, Tapi Menikah Denganku!
2
Sambutan Hangat Untuk Calon Istriku!
3
Akan Membuatmu Menderita
4
Punya Alasan Untuk Bertahan
5
Apa Suamiku Akan Luluh?
6
Dia Istriku!
7
Hanya Istri Bayangan
8
Aku Akan Tetap Bertahan!
9
Tidak Sudi Kau Panggil Sayang!
10
Tidak Ada Tempat Untuk Pulang
11
Kau Milikku Sejak Aku Menikahimu!
12
Bertemu Dengan Nara
13
Tidak Akan Biarkan Pria Lain Merebutmu!
14
Aku Menemukanmu, Arlin?!
15
Nanti Aku Akan Menikahimu
16
Dia Memang Wanita Hebat
17
Kata Maaf Yang Terlambat
18
Yakin Laras Yang Membunuhnya?!
19
Fakta Yang Baru Diketahui!
20
Terasa Berarti, Setelah Kepergiannya!
21
Suara Lin Yang Terdengar Nyata
22
Ingin Merawatnya, Tanpa Dia Tahu Itu Aku
23
Perawat Untuk Lin
24
Suaramu Begitu Mirip Dengan Istriku
25
Menemukan Pelakunya?!
26
Malam Menakutkan Bagi Laras
27
Penangkapan Viona
28
Apa Sudah Lama Tahu Kebenarannya?
29
Tetap Pria Yang Laras Cintai
30
Ingin Laras Temukan Bahagianya Sendiri
31
Harus Bersama, Bukan Berpisah!
32
Hanya Ingin Membantu Adiknya
33
Tidak Ingin Menjadi Bebannya
34
Laras Pendonornya?!
35
Tidak Akan Menerima Donor Darimu!
36
Aku Memaafkanmu
37
Permintaan Terkahir
38
Bukan Laras Pendonornya
39
Kita Semua Ikhlas
40
Tidak Akan Melepaskan
41
Menjaga Dan Bahagiakan Laras
42
Saatnya Lin Kembali?!
43
Kedatangan Oma
44
Perempuan Pantang Menyerah
45
Berjuang Mendapatkan Restu
46
Permohonan Oma
47
Benar-benar Sudah Berubah
48
Terima Kasih Sudah Memilihku
49
Kamu Bisa Kembali Pulang
50
Sudah Membuat Keputusan
51
Kebahagiaan Menyertai Keduanya
52
TENTANG CINTA DAN LUKA
53
Pernikahan Tanpa Restu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!