Tidak Sudi Kau Panggil Sayang!

Laras sudah berada di dapur pagi ini. Meski keadaannya masih belum baik, tapi dia juga tetap berusaha melayani suaminya. Sebenarnya yang Laras takutkan hanya kemarahan Lin, ketika dia yang terlambat bangun, sudah pasti akan membuat Lin marah. Jadi, Laras berusaha untuk tidak membuat suaminya marah.

"Silahkan duduk Nona"

Laras langsung menoleh ke arah meja makan, dia sedikit kaget melihat Reni yang datang bersama Viona. Laras membawa hasil masakannya ke meja makan.

"Ada apa kamu datang pagi-pagi begini?"

"Sengaja saja, aku ingin menemui Lin"

Laras menghembuskan nafas pelan, dia menatap adiknya dengan tidak percaya. "Aku 'kan sudah bilang kalau dia suamiku. Kenapa terus mendekatinya. Kamu harusnya sadar diri dan bisa mencari pria lain. Jangan mengganggu suamiku!"

Viona memutar bola mata malas, dia menoleh dan menatap Kakaknya dengan kesal. "Jika Kakak tidak akan menyerah, maka aku juga tidak akan menyerah. Sekarang kita benar-benar bersaing saja untuk mendapatkan hatinya Lin"

Laras ingin menyangkal ucapan Viona, sampai dia melihat Lin yang sudah datang ke ruang makan. Laras tidak ingin membuat suaminya marah di pagi hari seperti ini. Jadi, dia memilih untuk diam dan mengalah saja kali ini dari adiknya itu.

"Kak Lin, aku ambilkan makanan untuk Kakak ya. Sengaja aku datang kesini untuk menemani Kakak sarapan" ucap Viona saat menyadari keberadaan Lin disana.

Lin tersenyum, dia menghampiri Viona dan mengelus kepalanya. Hal itu tentu saja membuat Laras hanya bisa menghela nafas untuk menahan rasa sakit di hatinya.

Ketika Viona sudah siap mengambilkan makanan untuknya, langsung di halangi oleh Laras. "Biar aku saja yang mengambilkan makanan untuk suamiku"

Laras sengaja menekan kata suamiku, seolah ingin menunjukan jika dia yang lebih berhak atas Lin saat ini. "Seorang tamu seharusnya dilayani oleh Tuan Rumah, jadi kamu diam saja. Biar aku sekalian mengambilkan makanan untukmu"

Laras tahu awalnya Lin akan marah karena ucapannya itu. Makanya dia segera melanjutkan ucapannya dengan alibi Viona adalah seorang tamu yang harus dilayani. Padahal dalam hatinya, dia hanya tidak rela jika suaminya dilayani oleh wanita lain di depannya seperti ini. Laras hanya sedang memperjuangkan haknya.

"Sudahlah, kamu duduk diam saja. Biarkan dia yang melayanimu. Dia juga bukan seorang istri yang sebenarnya, dia lebih cocok menjadi pelayan di rumah ini"

Tangan Laras yang sedang mengambilkan makanan ke piring untuk suaminya, langsung terhenti seketika. Mendengar ucapan Lin barusan, sungguh membuatnya sangat rendah. Padahal dia sedang menunjukan jika dirinya adalah tuan rumah disini dan berhak melayani suaminya. Tapi malah suaminya sendiri yang menghancurkan semuanya. Harga diri Laras yang seolah tidak pernah ada artinya di mata Lin.

Laras mencoba untuk tersenyum, lupakan tentang dadanya yang terasa sesak. Dia tetap harus memperlihatkan jika dia baik-baik saja. Jangan melawan kekejaman suaminya dengan mengemis perhatiannya, biarkan saja dia berpikir jika Laras baik-baik saja.

"Habiskan sarapannya Mas"

Lin langsung mengerutkan keningnya, jujur dia sedikit kaget dengan ucapan Laras barusan yang memanggilnya seperti itu. Lalu dia langsung menggeleng pelan, untuk menyadarkan dirinya dari keterkejutannya.

Viona hanya mengepalkan tangannya dia bawah meja, merasa kesal dengan Laras yang seolah sengaja ingin menunjukan kepemilikan atas Lin.

"Ya ampun, untuk apa memanggilnya Mas, dia ini keturunan China, namanya saja jelas bukan dari asli tanah air. Panggilan Mas tidak akan cocok" ucap Viona.

Laras langsung menoleh pada Viona dna tersenyum penuh arti padanya. "Kalau tidak cocok, berarti aku harus memanggilnya Sayang"

"Cuku!" Lin berkata dengan tegas dan dingin. Dia menatap Laras dengan tajam. "...Kau jangan keterlaluan! Aku tidak sudi kau panggil Sayang seperti itu"

Hati Laras benar-benar berdenyut nyeri, apalagi saat melihat senyuman penuh rasa puas dari Viona. Suaminya benar-benar tidak menghargai dirinya sebagai istri, bahkan di depan wanita lain yang jelas ingin mendapatkannya.

Sadar Laras, sebenarnya disini hanya kamu yang berjuang. Karena pernikahan ini hanya sebuah lelucon baginya.

Sudah tidak sanggup lagi berada disana atas ucapan Lin yang begitu kejam padanya. Laras memilih untuk pergi saja dari ruang makan. Mengurungkan niatnya untuk sarapan bersama dengan suaminya. Laras pergi ke teras belakang dari pintu dapur ini. Hanya duduk diam disana, dengan tatapan yang kosong.

*

Hari ini, Lin pulang malam karena banyak kasus baru yang harus dia selesaikan. Saat dia masuk ke dalam rumah, dia sedikit kaget melihat Laras yang mneunggunya di ruang tengah.

"Sudah pulang? Mau aku buatkan makan malam?" tanya Laras yang langsung menghampiri suaminya.

Lin sedikit tertegun saat Laras yang tiba-tiba berjongkok dan membantunya membuka sepatu. Sepertinya gadis itu terus mengingat semua yang diperintahkan olehnya. Sehingga dia selalu melakukannya.

Sejenak Lin cukup merasa debaran di hatinya. Namun dia tetap menolak perasaan itu. Dendamnya pada Laras masih begitu besar dan menyelimuti hatinya. Membuat Lin tidak akan pernah bisa menerima semua kebaikan Laras saat ini.

Saat Laras sudah selesai membuka kaos kakinya, Lin langsung menghempaskan tangan Laras yang masih memegang kakinya itu. "Jangan pernah kau bersikap seperti tadi di depan Viona. Aku tidak mau kalau sampai dia tidak nyaman berada disini!"

Laras langsung berdiri saat melihat suaminya yang sudah berjalan melewati dirinya. "Kenapa? Kalau pun dia tidak merasa nyaman disini, itu wajar. Karena yang dekat dengannya adalah pria yang sudah punya istri. Seharusnya dia tidak pernah mendekatimu"

Langkah kakinya terhenti, Lin langsung berbalik dan menatap Laras dengan tajam. "Berani sekali kau bicara seperti itu tentang gadis masa kecilku"

Laras tersenyum mendengar itu, dia menatap suaminya dengan tatapan nanar. "Dia bukan gadis kecil di masa lalumu itu. Dia hanya gadis yang ingin memanfaatkanmu. Percaya padaku, dia bukan gadis baik-baik"

Lin langsung berjalan mendekati Laras, matanya sudah menyala menandakan dia penuh kemarahan saat ini. Langsung menjambak rambut Laras dengan kuat. Sampai wajah istrinya itu mendongak.

"Beraninya kau mengatai Viona seperti itu? Memangnya kau sudah sebaik apa? Kau juga buka wanita yang baik. Kau hanya seorang gadis pembunuh yang tidak akan pernah ada nilainya di mataku!"

Air mata Laras menetes begitu saja, dia menatap Lin dengan matanya yang basah. Ucapan itu jelas terucap dari pria yang menjadi suaminya saat ini.

"Silahkan benci aku dan siksa aku sepuas hatimu. Tapi aku akan tetap bertahan, sampai kau sendiri akan membunuhku"

Lin melepaskan cengkraman tangannya di rambut Laras, beralih pada leher Laras. Mencengkramnya dengan kuat, bahkan bekas cengkraman yang pertama saja belum benar-benar hilang. Tapi sudah di tambah lagi dengan hari ini. Lehernya semakin terasa sakit. Namun Laras sama sekali tidak melawan, meski nafasnya sudah mulai sesak. Seolah dia sudah pasrah jika suaminya akan membunuhnya hari ini.

Lin tersenyum tajam saat melihat tatapan pasrah dari Laras. Dia langsung melepaskan cengkraman tangannya. Laras langsung lemas dan terjatuh ke atas lantai. Dia terbatuk-batuk dengan terus mencoba menghirup udara sebanyak-banyaknya.

"Kau pikir aku akan membunuhmu sekarang? Haha.. Tentu saja tidak. Aku akan membuatmu menderita sampai kau sendiri yang inginkan kematian itu sendiri"

Bersambung                                                                            

Terpopuler

Comments

AlmiraAzniAdzkia🥰🌺

AlmiraAzniAdzkia🥰🌺

boleh gk sih thor di percepat lin taunya kalo gadis masa kecilnya itu istrinya sndiri,,n yg udah bikin adekny mati itu si viona,,,,biar cepet itu nyeselnya,,,kesel aq,muangkelll pooolllll sama lin

2024-04-19

2

lihat semua
Episodes
1 Akan Membebaskanmu, Tapi Menikah Denganku!
2 Sambutan Hangat Untuk Calon Istriku!
3 Akan Membuatmu Menderita
4 Punya Alasan Untuk Bertahan
5 Apa Suamiku Akan Luluh?
6 Dia Istriku!
7 Hanya Istri Bayangan
8 Aku Akan Tetap Bertahan!
9 Tidak Sudi Kau Panggil Sayang!
10 Tidak Ada Tempat Untuk Pulang
11 Kau Milikku Sejak Aku Menikahimu!
12 Bertemu Dengan Nara
13 Tidak Akan Biarkan Pria Lain Merebutmu!
14 Aku Menemukanmu, Arlin?!
15 Nanti Aku Akan Menikahimu
16 Dia Memang Wanita Hebat
17 Kata Maaf Yang Terlambat
18 Yakin Laras Yang Membunuhnya?!
19 Fakta Yang Baru Diketahui!
20 Terasa Berarti, Setelah Kepergiannya!
21 Suara Lin Yang Terdengar Nyata
22 Ingin Merawatnya, Tanpa Dia Tahu Itu Aku
23 Perawat Untuk Lin
24 Suaramu Begitu Mirip Dengan Istriku
25 Menemukan Pelakunya?!
26 Malam Menakutkan Bagi Laras
27 Penangkapan Viona
28 Apa Sudah Lama Tahu Kebenarannya?
29 Tetap Pria Yang Laras Cintai
30 Ingin Laras Temukan Bahagianya Sendiri
31 Harus Bersama, Bukan Berpisah!
32 Hanya Ingin Membantu Adiknya
33 Tidak Ingin Menjadi Bebannya
34 Laras Pendonornya?!
35 Tidak Akan Menerima Donor Darimu!
36 Aku Memaafkanmu
37 Permintaan Terkahir
38 Bukan Laras Pendonornya
39 Kita Semua Ikhlas
40 Tidak Akan Melepaskan
41 Menjaga Dan Bahagiakan Laras
42 Saatnya Lin Kembali?!
43 Kedatangan Oma
44 Perempuan Pantang Menyerah
45 Berjuang Mendapatkan Restu
46 Permohonan Oma
47 Benar-benar Sudah Berubah
48 Terima Kasih Sudah Memilihku
49 Kamu Bisa Kembali Pulang
50 Sudah Membuat Keputusan
51 Kebahagiaan Menyertai Keduanya
52 TENTANG CINTA DAN LUKA
53 Pernikahan Tanpa Restu
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Akan Membebaskanmu, Tapi Menikah Denganku!
2
Sambutan Hangat Untuk Calon Istriku!
3
Akan Membuatmu Menderita
4
Punya Alasan Untuk Bertahan
5
Apa Suamiku Akan Luluh?
6
Dia Istriku!
7
Hanya Istri Bayangan
8
Aku Akan Tetap Bertahan!
9
Tidak Sudi Kau Panggil Sayang!
10
Tidak Ada Tempat Untuk Pulang
11
Kau Milikku Sejak Aku Menikahimu!
12
Bertemu Dengan Nara
13
Tidak Akan Biarkan Pria Lain Merebutmu!
14
Aku Menemukanmu, Arlin?!
15
Nanti Aku Akan Menikahimu
16
Dia Memang Wanita Hebat
17
Kata Maaf Yang Terlambat
18
Yakin Laras Yang Membunuhnya?!
19
Fakta Yang Baru Diketahui!
20
Terasa Berarti, Setelah Kepergiannya!
21
Suara Lin Yang Terdengar Nyata
22
Ingin Merawatnya, Tanpa Dia Tahu Itu Aku
23
Perawat Untuk Lin
24
Suaramu Begitu Mirip Dengan Istriku
25
Menemukan Pelakunya?!
26
Malam Menakutkan Bagi Laras
27
Penangkapan Viona
28
Apa Sudah Lama Tahu Kebenarannya?
29
Tetap Pria Yang Laras Cintai
30
Ingin Laras Temukan Bahagianya Sendiri
31
Harus Bersama, Bukan Berpisah!
32
Hanya Ingin Membantu Adiknya
33
Tidak Ingin Menjadi Bebannya
34
Laras Pendonornya?!
35
Tidak Akan Menerima Donor Darimu!
36
Aku Memaafkanmu
37
Permintaan Terkahir
38
Bukan Laras Pendonornya
39
Kita Semua Ikhlas
40
Tidak Akan Melepaskan
41
Menjaga Dan Bahagiakan Laras
42
Saatnya Lin Kembali?!
43
Kedatangan Oma
44
Perempuan Pantang Menyerah
45
Berjuang Mendapatkan Restu
46
Permohonan Oma
47
Benar-benar Sudah Berubah
48
Terima Kasih Sudah Memilihku
49
Kamu Bisa Kembali Pulang
50
Sudah Membuat Keputusan
51
Kebahagiaan Menyertai Keduanya
52
TENTANG CINTA DAN LUKA
53
Pernikahan Tanpa Restu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!