Possessive Aron- Lisa Ft Sehun
Possessive Aron //8//
Nayyara dan Zenaya tiba di kediaman Maheswara. Saat mereka masuk ke dalam suara Aron yang mengamuk begitu terdengar hingga ke lantai bawah.
Keduanya saling bertatapan kemudian langsung berlari naik menuju kamar Aron.
Mereka berdiri di dekat pintu. Dan terlihatlah Aron yang mengamuk dan berusaha di tenangkan oleh Shella.
Aron terus-menerus memaki Shella dengan kata-kata kotor. Tapi Shella tetap berusaha menenangkan Aron.
Zenaya Khalisa Maheswara
Sungguh malang! Bahkan dia rela dimaki-maki oleh kak Aron.. [Menggelengkan kepalanya]
Nayarra Melonika Aghata Hitler
Dia calon kakak ipar mu kan? [Tersenyum miring] Dia sedang berusaha mendapatkan hati kakakmu Zenaya!
Zenaya Khalisa Maheswara
Cih... demi Tuhan aku tidak sudi dia menjadi bagian keluarga Maheswara!
Zenaya menghampiri Arlin yang berdiri tak jauh dari mereka. Ia menepuk bahu bunda nya.
Arlin Violetta Maheswara
[Berbalik] Akhirnya kalian datang!
Arlin Violetta Maheswara
Nayyara! [Tersenyum]
Nayarra Melonika Aghata Hitler
Malam tante.. [Tersenyum]
Arlin Violetta Maheswara
[Mengerutkan kening] Tante? Sejak kapan aku mengizinkan mu memanggilku tante heem? Panggil bunda sayang..
Nayarra Melonika Aghata Hitler
[Tersenyum kikuk] Aaa.. baiklah bunda.
Arlin Violetta Maheswara
Bai-
Aron Kalandra Maheswara
Bunda! Usir jalang ini dari hadapanku! ❄
Shella Viandra George
Aron aku cuma ingin menjagamu saja. Aku-
Aron Kalandra Maheswara
PERGI DARI HADAPANKU SIALAN!
Shella Viandra George
Aron! Aku-
Aron Kalandra Maheswara
PERGI ATAU AKU AKAN MENGHABISIMU SEKARANG JUGA! ❄❄[Mata berkilat marah dan tangan mengepal]
Shella Viandra George
[Menghentakkan kakinya kesal]
Shella pergi dari sana dalam keadaan kesal karena tidak berhasil menenangkan Aron. Di dekat pintu ia melihat Nayyara yang tersenyum sinis padanya. Dendamnya semakin membara melihat gadis itu diterima baik oleh keluarga Aron.
Arlin Violetta Maheswara
Untung gadis itu pergi. [Memegang tangan Nayyara] Ayo masuk. Aron pasti senang bertemu denganmu!
Nayarra Melonika Aghata Hitler
Tapi-[Berhenti kala ditarik Arlin Masuk ke dalam dan melihat pemandangan di kamar Aron]
Nayyara menghela napas. Kamar Aron terlihat berantakan. banyak Barang yang berserakan di mana-mana.
Nayyara beralih menatap Aron yang memejamkan matanya. Sepertinya pria itu tidak tau akan kehadirannya.
Arlin Violetta Maheswara
Aron.. ada seseorang yang ingin bertemu denganmu.. [Tersenyum menatao Nayyara]
Nayarra Melonika Aghata Hitler
[Senyum paksa]
Aron Kalandra Maheswara
Aku tidak mau di ganggu bunda. Suruh semua orang pergi dari kamarku!
Arlin Violetta Maheswara
Aaa.. Padahal dia sudah jauh-jauh datang kemari.
Arlin Violetta Maheswara
Baiklah Nayyara kau boleh pergi. ..
Nayyara? Aron tidak salah dengarkan? Melonika nya ada disini?
Aron langsung membuka matanya dan melihat Nayyara yang berdiri tidak jauh dari kasurnya.
Wajah yang tadinya datar dan dingin kini berganti dengan senyuman lebar membuat Zenaya dan Arlin berdecak. Dasar!
Aron Kalandra Maheswara
Melon?
Aron Kalandra Maheswara
Kau menjenguk ku?
Nayarra Melonika Aghata Hitler
Tidak.. Aku dipaksa..
Aron Kalandra Maheswara
[Melengkungkan bibir]
Aron Kalandra Maheswara
Kau tidak peduli padaku? 🙁
Nayarra Melonika Aghata Hitler
[Menghela napas pelan]
Inilah sifat lain Aron. Manja. Ketika sedang sakit Aron akan menjadi pria manja yang selalu menempel pada Nayyara.
Zenaya dan Arlin tersenyum kecil melihatnya. Sudah lama mereka tidak melihat sifat Aron yang seperti ini. Karena hanya pada Melonika nya lah Aron akan seperti ini.
Arlin Violetta Maheswara
Bunda ke bawah dulu. m[Tersenyum] Tolong suruh Aron makan dan minum obat ya sayang.. Obat dan buburnya sudah bunda letakkan diatas meja.. [Menepuk pelan bahu Nayyara]
Kini tinggallah Nayyara dan Arom di kamar itu. Nayyara berulang kali menghela napas. Sekarang ia harus menghadapi sifat manja Aron. Ia harus mengurus bayi besar di depannya ini.
Nayarra Melonika Aghata Hitler
Makan Buburnya dan minum obat.. [Datar]
Aron Kalandra Maheswara
[Menggeleng sambil menunduk]
Aron Kalandra Maheswara
Tidak mau!
Nayarra Melonika Aghata Hitler
Kau bisa tambah sakit Aron [Masih sabar]
Nayarra Melonika Aghata Hitler
Ayo makan dan setelah itu minum obatmu..
Aron Kalandra Maheswara
[Menggeleng]
Nayarra Melonika Aghata Hitler
[Menghela napas ] Kau mau apa?!
Nayarra Melonika Aghata Hitler
Nayarra Melonika Aghata Hitler
[Geram]
Aron Kalandra Maheswara
Suapi aku. [Tersenyum polos]
Nayarra Melonika Aghata Hitler
Tidak mau!
Nayarra Melonika Aghata Hitler
Makan sendiri Aron! Kau sudah besar kan?
Aron Kalandra Maheswara
[Menggelengkan kepala]
Aron Kalandra Maheswara
Kau Jahat! Kau bukan Melon ku! Melon ku tidak seperti ini! [Berbaring membelakangi Nayyara]
Nayarra Melonika Aghata Hitler
(Astaga! Kenapa aku bisa berpacaran dengan nya dulu?!)
Nayarra Melonika Aghata Hitler
(Sepertinya saat itu mataku tidak berfungsi dengan baik!)
Setelah berperang dengan pikirannya, Nayyara menurunkan egonya dan menghampiri Aron. Ia meletakkan tasnya dan duduk di bibir kasur.
Nayarra Melonika Aghata Hitler
Aron! [Memegang bahu Aron] Aku minta maaf..
Nayarra Melonika Aghata Hitler
Aku akan menyuapimu okei? Aku minta maaf Aron.. [Berkata lembut]
Aron Kalandra Maheswara
[Berbalik dan tersenyum sumringah]
Aron Kalandra Maheswara
Benarkah?
Nayarra Melonika Aghata Hitler
Heem[Mengangguk]
Aron Kalandra Maheswara
Baiklah..
Nayarra Melonika Aghata Hitler
[Tersenyum]
Nayyara mulai menyuapi Aron makan hingga bubur di mangkuk itu habis tak tersisa.
Setelah itu Nayyara bersiap memberi Aron obat. Namun dengan cepat pria itu menutup mulutnya.
Nayarra Melonika Aghata Hitler
kenapa lagi Aron? [Lembut]
Aron Kalandra Maheswara
Aku tidak suka obat Nayyara! Dia pahit!
Nayarra Melonika Aghata Hitler
tidak pahit Aron. Kau ingin sembuhkan?
Aron Kalandra Maheswara
Obat itu pahit Nayyara.
Nayarra Melonika Aghata Hitler
Lalu bagaimana?
Aron Kalandra Maheswara
Aku akan minum tapi kau harus janji memberiku susu seperti biasanya.. [Tersenyum]
Wajah Nayyara seketika berubah menjadi datar. Ia tentu tau maksud susu yang dikatakan Aron.
Nayarra Melonika Aghata Hitler
[Bangkit] Hubungan kita tidak seperti dulu Aron! Seharusnya kau paham itu.
Nayyara bangkit dan mengambil tasnya. Ia menuju pintu untuk segera keluar. Namun sebelum membuka pintu, Nayyara dapat merasakan tangan kekar memeluk pinggangnya
Aron Kalandra Maheswara
Aku merindukanmu Melon.. [Berbisik] Tidak bisakah kita kembali seperti dulu?
Nayarra Melonika Aghata Hitler
[Diam]
Aron Kalandra Maheswara
[Meletakkan Kepala nya di bahu Nayyara] Aku tidak bisa tidur tanpamu! Aku harus meminum obat siapan itu agar aku bisa tidur nyenyak. Aku kembali merokok karena tidak kau yang melarangku! Aku tersiksa Melonika! Aku tersiksa!
Nayarra Melonika Aghata Hitler
[Diam]
Nayyara dapat merasakan jika bahunya basah. Sudah dipastikan jika pria dibelakangnya ini menangis.
Tidak dipungkiri Nayyara juga merasa sedih. Dia juga tersiksa! Dia sama tersiksanya seperti Aron.
Nayarra Melonika Aghata Hitler
(Meneteskan Air mata)
Sekelebat memori kembali berputar di kepala Nayyara.
Sebuah memori dimana Saat itu Aron lebih memilih Shella daripada dirinya. Hingga beberapa bulan setelah putus, Barulah Aron menjelaskan jika alasannya saat itu adalah Aron terkena sebagai tersangka pelaku pembunuhan kakaknya Shella. Sebuah wasiat dari kakaknya shella yang menyuruh Aron menjaga shella. Karena memang saat itu semua bukti mengarah padanya Aron pun setuju. Hal itu membuat Aron menjadi lebih sering bersama Shella. Hingga puncaknya adalah saat Aron tidak datang di hari anniversary mereka dan memutuskan menemani shella yang sedang sakit. Nayyara yang saat itu benar-benar emosi langsung memutuskan Aron saat itu juga.
Nayarra Melonika Aghata Hitler
Lepaskan Aku Aron! Kita sudah putus! Ingat itu! [Ingin membuka pintu]
Belum sempat Nayyara membuka pintu, Aron lebih dulu membalikkan tubuhnya dan menciumnya.
Aron Kalandra Maheswara
[Menahan tengkuk Nayyara]
Nayarra Melonika Aghata Hitler
[Berusaha melepas ciuman Aron]
Nayarra Melonika Aghata Hitler
A-aron hentikan!
Aron Kalandra Maheswara
[Berhenti] Tidak Nayyara! Kau adalah milikku! Sampai kapanpun kau adalah milikku!
Aron Kalandra Maheswara
[Kembali mencium Nayyara]
Aron benar-benar mencium Nayyara dengan berutal membuat gadis itu kewalahan terhadap Aron.
Aron Kalandra Maheswara
[Menggendong Nayyara Ala koala tanpa melepas ciuman mereka]
Nayarra Melonika Aghata Hitler
[Spontan mengalungkan tangannya]
Aron membawa Nayyara menuju kasurnya dan membaringkan Nayyara disanaa Ia langsung menindih Nayyara dan melanjutkan permainannya.
Aron Kalandra Maheswara
[Ciuman turun ke leher dan dada]
Aron mulai melahap dua benda kenyal di hadapannya. Dengan rakus Aron menghisapnya membuat Nayyara meringis sakit.
Zenaya Khalisa Maheswara
[Menguping dibalik pintu]
Hanna Kiara Hitler [Bunda]
[Sama halnya]
Hanna Kiara Hitler [Bunda]
Kamu dengar?
Zenaya Khalisa Maheswara
Sebentar bunda! [Fokus mendengar] Bunda! Coba dengar lagi! [Menatap Arlin berbinar]
Hanna Kiara Hitler [Bunda]
[Mendekatkan telinganya lagi]
Eemmh~Aah.. Jangan menghisapnya terlalu kuat Aron!
Zenaya Khalisa Maheswara
[Menatap Arlin tersenyum penuh Arti]
Hanna Kiara Hitler [Bunda]
[Membalas senyuman Zenaya tak kalah lebar]
Zenaya Khalisa Maheswara
Semoga setelah ini mereka baikan!
Hanna Kiara Hitler [Bunda]
Harus.. Apapun caranya Nayyara harus jadi menantu bunda!
Comments
iechii
laah salah tokoh ya thorr/Smile/
2024-11-23
2
zea
nextttt
2024-04-13
0
Aditha Eka Indahsari
lanjut Thor up nya next Thor jgn lama lama Thor up nya
2024-04-12
3