BAB 2

"Mima sayang, kamu nginap di sini kan?" tanya Miranti penuh harap yang membuat Jemima menjadi serba salah. Namun mengingat raut wajah datar putra dari Miranti yang sejak tadi sama sekali tidak pernah melihat ke arahnya.

"Tante maaf banget ya, bukan Mima engga mau. Cuma aku kan belum pernah liat rumah yang disiapkan untuk aku. Lagian lusa juga aku udah mulai kerja, biar bisa istirahat juga." Jemima berusaha memberikan alasan yang tepat agar Miranti tidak memaksanya untuk menginap.

"Baiklah, kalo gitu Arion tolong antarkan Jemima ke rumah kontrakannya, ya!" tanya Miranti yang tak ingin membuat Jemima terbebani karena permintaannya. Jemima kembali berusaha menolak dengan alasan ia bisa memesan taxi menuju ke rumah kontrakannya, tetapi Miranti berkeras yang membuat Jemima terpaksa mengalah.

"Ini alamatnya!" ujar Jemima sembari menyodorkan ponsel miliknya ke arah Arion. Arion melihat ponsel milik Jemima, kemudian mengangguk pelan. Ia mengemudikan mobilnya dalam diam. Jemima terus merutuki nasibnya karena harus bertemu bahkan berada dalam satu mobil bersama lelaki itu.

'Ahhh, kenapa sih harus ketemu nih orang. Makin tua, makin belagu! Sok iyes banget sih, cakep kagak! Arghhh! Cepatlah sampai, cepatlah sampai!' batin Jemima sembari sibuk memandang ke luar jendela. Ia tak sudi melihat ke arah Arion yang terlihat serius menyetir mobilnya.

"Makasih!" Hanya sepatah kata itu yang keluar dari mulut Jemima setelah tiba di rumah kontrakan yang disiapkan untuknya. Arion sama sekali tak menjawab perkataan dari Jemima, ia hanya membalas gadis itu dengan anggukan.

Jemima sudah akan mengumpat di depan Arion karena merasa kesal dengan kebisuan yang sejak tadi dipertontonkan oleh Arion. Ia tak menyangka bahwa Arion masih dengan sangat mudah membuat Jemima jengkel melihat tingkahnya walau sudah sepuluh tahun berlalu sejak terakhir kali mereka bertemu.

'J*jik! Sumpah tuh cowok ngeselinnya minta ampun!'

****

Keesokan harinya, bel di rumah kontrakan Jemima yang membuat Jemima yang masih bergelung dalam selimut di kamarnya menggeliat karena terganggu. Ia mencoba mengabaikan bel yang berbunyi itu tetapi sepertinya tamu yang tak diundang itu sangat gigih untuk merusak pagi Jemima yang sebelumnya sangat damai.

"Kutu kupret! Siapa sih pagi-pagi gini gangguin orang yang masih enak-enak tidur?!" gerutu Jemima sembari melangkah menuju ke arah pintu depan rumahnya.

"Ngapain sih pagi-pagi udah ganggu orang?" tanya Jemima ketus saat melihat orang yang sedari tadi berdiri di depan pintu rumahnya.

"Nih. Ralat buat perkataan kamu, aku yang harus merasa terganggu karena demi ngantar makanan buat kamu dari mama, aku terpaksa bangun lebih pagi."

"Gue kagak minta! Ohhh satu lagi, ternyata engga bisu toh! Aku kirain kemarin bisu!" sindir Jemima sambil melipat tangannya ke dada seolah menantang Arion yang sedang menatap dingin ke arahnya.

"Nih! Aku buru-buru. Malas aja ngeladenin cewek bawel kayak kamu! Ternyata waktu engga bisa ngurangin kebawelan kamu ya?" ujar Arion sembarin menyerahkan paper bag yang dibawanya kepada Jemima yang sedang melotot ke arah dirinya.

"APA?! SIALAN! Itu mulut engga pernah disekolahkan ya?!" balas Jemima yang tak terima dengan perkataan Arion yang membuatnya tersinggung.

Arion yang malas berdebat lebih lanjut dengan Jemima langsung meletakkan paper bag yang ia bawa di meja yang ada di serambi rumah itu karena Jemima sama sekali tidak menerimanya.

"Aku pergi!"

***

Hari itu menjadi hari yang buruk bagi Jemima karena pertengkarannya dengan Arion pagi tadi. Suasana hatinya tidak membaik walau dia berusaha untuk mengisi waktunya dengan mengitari daerah di sekitar rumahnya dengan sepeda motor sewaannya.

Ia mencoba mencari tahu lokasi pusat perbelanjaan seperi pasar, supermarket ya dekat dengan rumahnya karena ia perlu mengisi lemari pendingin dengan stok makanan dan minuman yang bisa ia olah. Jemima sangat suka memasak sehingga ia terbiasa menemani sang ibu berbelanja ke pasar.

Setelah lelah berkeliling dan berbelanja sambil menikmati pemandangan indah yang ia lewati, Jemima pun memilih kembali ke rumah. Ia berjanji akan menikmati wisata di Bali saat ia mendapat waktu libur dari pekerjaannya. Hari itu ia lebih memilih mengistirahatkan diri agar besok mendapatkan energi yang baik untuk memulai hari pertamanya bekerja.

Tiba-tiba ponsel milik Jemima berdering saat ia tengah sibuk memasak. Jemima langsung menghela nafas pelan, saat ia melihat nomor kontak yang menghubungi dirinya.

"Halo Tante," ujar Jemima dengan nada yang diriang-riangkan. Sebenarnya ia sedikit enggan mengangkat panggilan dari Miranti, tetapi mengingat persahabatan sang ibu dengan ibu dari Arion itu, ia memilih untuk mengangkat panggilannya.

Miranti menghubungi Jemima untuk menanyakan keadaannya dan mengajak gadis itu untuk makan malam bersama mereka, tetapi Jemima berusaha menolak dengan alasan ia sudah memasak di rumah. Miranti terdengar sedikit kecewa. Namun ia sama sekali tidak ingin memaksa Jemima.

Tak lama setelah panggilan mereka berakhir, Jemima kembali mendapat panggilan dari sang ibu yang membuat Jemima merasa Miranti mengadu kepada Cendana karena sang ibu juga bertanya apakah Jemima sudah berkunjung ke rumah Miranti, padahal gadis itu sangat yakin bahwa kedua ibu itu pasti sudah saling menghubungi.

"Mom, udah ah, bukannya nanya kabar anaknya malah bicarain yang lain!" gerutu Jemima untuk mengakhiri acara tanya jawab yang sejak tadi berlangsung di antara mereka.

"Ya, kalo kamu kan mama tau pasti sehat walafiat! Itu suaranya aja masih kencang kayak biasanya!" ujar sang ibu yang membuat Jemima kesal.

"Mom, kalo niat kalian menjodohkan kami berdua, udah mama sama tante nyerah aja! Engga bakalan berhasil! Aku jamin kami engga bakalan cocok! Lagian siapa juga mau sama si bisu yang kalo ngomong engga pake O itu!" keluh Jemima untuk mencurahkan kekesalannya.

"Lah, orang bisu kok bisa ngomong, sayang?! Ehmmm, kalo masalah omongan kamu barusan, gimana kalo kita taruhan?!"balas Cendana dengan nada suara riang.

"Mama!”

***

Keesokan harinya....

Jemima telah berdiri di depan ruangan divisi HRD, yang merupakan tempat kerja baru gadis itu. Ia mengetuk pintu terlebih dahulu untuk menjaga kesopanan.

"Ahhh, Ibu Jemima? Selamat datang di kantor kita, selamat bergabung di divisi kita. Saya Dante, sebelumnya kita sudah berbicara by phone bu!" ujar Dante yang merupakan Supervisor HRD di hotel itu.

"Ahhh, iya salam kenal Pak Dante." Jemima berusaha bersikap ramah kepada lelaki yang notabene akan menjadi bawahan langsungnya itu.

"Ini ruangan ibu, manager kita akan datang sekitar jam 10 pagi hari ini, karena beliau ada meeting dengan owner kita," jelas Dante yang membuat Jemima mengangguk paham.

Sembari menunggu, Jemima mulai membenahi ruangan yang akan menjadi tempat kerjanya sesuai dengan keinginan dirinya. Ia juga menyusun beberapa barang pribadi untuk mengobati rasa rindunya terhadap keluarga, sahabat dan kota kelahirannya.

Ia pun mulai membuka email-email yang ada di surel miliknya baik surel pribadi maupun kantor.

Tiba-tiba sebuah pesan masuk ke surel dari kantor lamanya.

RUSLI

Mima sayanggg! Kemana aja si nek, kenapa chat lu kagak aktif? Mentang-mentang udah liat bule di Bali, lu lupa sama gue!

JEMIMA

Apaan si mak? Sibuk beresin kontrakan aku! Lagian kamu kalo kangen kenapa engga telpon, chat, apa kek!

RUSLI

Ihhh, sibuk juga aku kemarin nek. Aku mau begosip mak! Ehh, tau kauuu, nama bos barumu disana sama dengan nama dengan.... Ihhh, sebal tak jadi awak manggosip, udah dipanggil si bos aku. Caw bella, selamat menempuh hidup baru ya nek, ehh, salah selamat bekerja di tempat yang baru.

Jemima berdecak kesal karena membaca pesan dari Rusli, yang merupakan sahabat baiknya di kantor yang lama.

Tiba-tiba pintu ruangan Jemima diketuk.

"Masuk," ujar Jemima singkat.

"Bu Jemima, Manager kita sudah menunggu ibu di ruangannya," balas Dante sambil tersenyum ramah. Jemim langsung mengangguk dan mengikuti Dante.

'Semoga aku betah ya, Tuhan. Semoga Managernya sebaik Pak Michael.'

"Kamu?!"

****

Terpopuler

Comments

Rinjani Putri

Rinjani Putri

lanjut kan

2024-04-05

0

➳βC☠Agatha☠ ᴹᴿ᭄°ℛᵉˣ

➳βC☠Agatha☠ ᴹᴿ᭄°ℛᵉˣ

iya Semoga ya../Chuckle/

2024-04-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!