Episode 19 - Makan bareng

"Ada lagi yang ingin kau sampaikan?

"Kikikik."

Zuya mengikuti gaya bicara Shawn ke wanita tadi dan terkikik sendiri. Nada suaranya pelan namun laki-laki yang sejak tadi berdiri di dekatnya tetap bisa dengar bagaimana gadis itu mengikuti caranya bicara.

Sebenarnya Shawn paling tidak suka dengan orang-orang yang suka mengikuti gaya bahasanya. Namun bukannya marah, Shawn malah mencubit pipi Zuya.

"Kamu bilang apa? Sedang meledekku hmm?" laki-laki itu tak ada tanda-tanda mau melepaskan cubitannya.

Apalagi pipi gadis ini berisi sekali, bukti kalau keluarganya sangat memperhatikan gizinya. Pipi berisi tapi tidak gendut. Di mata Shawn Zuya memiliki body ideal yang dia sukai. Pas pokoknya. Belum lagi wajah imutnya yang sering cemberut dan berubah galak di depan Shawn, menambah rasa gemas pria itu.

"Om, om. Sa ... kit." Zuya memukul-mukul tangan Shawn, pria itu cukup kuat mencubit pipinya hingga ia merasa cukup kesakitan. Beberapa detik kemudian cubitan Shawn berubah menjadi elusan lembut.

"Kasian, si dedek kesakitan." gumam Shawn merasa puas. Ia tertawa kecil saat Zuya menatapnya persis seperti seekor anjing yang sedang ngambek dan kesal sama tuannya.

"Kamu lapar nggak? Aku kebetulan pesan makanan lebih, dari restoran mahal. Sebentar lagi sampai. Pernah makan makanan mahal kan?" tawar Shawn.

Kalimat awalnya sudah sangat enak di dengar di telinga Zuya namun ujung-ujungnya berakhir dengan kata-kata yang bikin gadis itu sebal. Ia berkacak pinggang di depan laki-laki jangkung itu.

"Denger baik-baik ya om, nama aku Zuya Jewis. J-e-w-i-s. Om pasti tahu kan nama besar keluarga Jewis? Aku ini walaupun penampilannya acak-acakan begini, tetap adalah putri dari keluarga konglomerat. Keluarga aku bukan keluarga sembarangan. Pake di tanya lagi pernah makan makanan mahal apa nggak. Lagian om udah tahu siapa aku. Masih nanya aja. Emang om lupa?" cerocos Zuya panjang lebar.

Shawn mengulum senyumnya. Jelaslah dia tahu, kan tadi niatnya cuma mau godain gadis ini saja. Karena tiap kali bertemu, ia selalu ingin berinteraksi lama dengannya. Shawn sadar ketertarikannya kepada Zuya semakin lama semakin bertambah. Ia bahkan ingin bertemu gadis ini terus.

"Jadi, sudah lapar belum? Mau makan  malam bareng?" ini pertama kalinya Shawn mengajak seorang perempuan makan bersama. Di tempatnya lagi.

"Om ngajak aku makan bareng?"

"Telinga dedek masih normal kan?

"Iya dong."

"Berarti dengar tawaran aku tadi?"

"Cih. Denger, tapi nggak mau. Aku nggak mau makan sama om-om. Pasti makanannya makanan khas om-om."

Shawn tercengang. Mulut gadis ini betul-betul tidak dapat dia prediksi.

"Yakin? Makanan yang aku pesan bisa jadi makanan kesukaan kamu loh."

Dalam perjalanan pulang tadi, Shawn  sengaja kepoin Instagram Zuya dan tidak sengaja membaca semua jenis makanan yang gadis itu suka. Zuya menuliskan semuanya dalam bio IG-nya. Lucu kan? Baru bio gadis itu yang dia baca isinya jenis makanan kesukaan semua.

"Tetep nggak mau! Aku masih kenyang, hmph!"

Setelah mengatakan itu, Zuya pun berbalik ingin memasuki apartemennya. Tepat pada saat pintu apartemennya terbuka, seorang laki-laki pengantar makanan masuk. Aroma makanan dalam kotak-kotak makan itu menyeruak sampai ke penciuman Zuya.

Gadis itu belum jadi masuk, ia membalikan badan.

"Kakaknya yang pesan makan dari restoran jepang kan?" tanya laki-laki memakai topi hitam itu ke Shawn.

Shawn mengangguk.

"Ini pesanannya kak," setelah menyerahkan kantong plastik berisi beberapa kotak makan tersebut, laki-laki pengantar makanan tersebut pamit pergi.

Shawn memegang kantong plastik tersebut namun matanya fokus ke Zuya. Dalam hati ia tertawa. Pasti gadis itu telah mencium aroma makanan dan tertarik. Semua yang dia beli adalah makanan kesukaan gadis itu.

Lihat cara dia berjalan, lucu sekali. Zuya menggeser perlahan kakinya sampai di dekat Shawn. Matanya fokus ke kantong plastik yang dipegang pria itu. Tanpa ijin Zuya membuka sedikit kantong plastik tersebut, memastikan kalau aroma yang dia cium tadi memang makanan kesukaannya atau tidak.

"Buka kotaknya kalau kamu mau lihat." ujar Shawn. Mendengar itu, tanpa ragu Zuya pun membuka sedikit kotak makan dalam plastik tersebut.

Benar.

Itu adalah Udon, makanan Jepang kesukaannya. Saat ia membuka kotak yang di sebelahnya Zuya langsung menelan ludah. Ya ampun, ada Karaage juga.

Karaage adalah ayam goreng khas Jepang yang rasanya gurih dan nikmat. dibalut dengan tepung renyah, namun saat digigit daging ayamnya tetap terasa juicy di mulut. Semua yang di beli om jelek ini adalah makanan kesukaannya.

Kenapa kamu nolak sih tadi Zuya. Itu makanan enak semua tahu.

Gumamnya dalam hati.

"Sudah puas liatnya?" Shawn angkat suara. Ia bisa lihat gadis di depannya ini sudah ngiler banget. Ekspresinya tak bisa bohong.

"Kalau sudah, minggir. Aku mau masuk. Kamu bilang kamu masih kenyang kan?" kata Shawn mengulang perkataan Zuya tadi. Raut wajah gadis itu berubah cemberut.

Shawn pura-pura cuek. Kemudian berbalik membuka apartemennya. Gerakannya lambat, karena ia menunggu Zuya memohon padanya biar bisa makan bareng.

Tapi bukannya memohon, lagi-lagi gadis itu membuatnya keheranan dengan masuk ke dalam apartemennya tanpa permisi. Zuya menyambar tubuhnya, dan dalam sepersekian detik sudah duduk di ruang tengah apartemennya. Bahkan tersenyum selebar mungkin ke Shawn.

"Aku berubah pikiran. Anggap saja om beruntung aku mau temenin om makan malam bareng. Jarang banget loh aku mau makan bareng sama cowok lain selain papa aku, abang Anson sama ketiga sahabat aku. Om adalah orang beruntung selanjutnya." dengan penuh percaya diri Zuya mengatakan itu.

Sudut bibir Shawn terangkat. Dasar bocah. Shawn tidak bisa berbohong kalau dirinya senang dengan kehadiran Zuya dalam apartemennya.

"Aku akan siapin makanan dulu. Kamu bisa lihat-lihat isi apartemen ini. Tapi ingat, jangan sentuh berkas di atas meja itu. Aku bisa marah, ngerti?" Shawn menunjuk tumpukkan map di atas meja sofa.

"Cih," Zuya berdecih, kemudian menyibukkan diri dengan melihat-lihat. Saat membuka sebuah ruangan, ruangan tersebut penuh dengan lukisan.

"Wahhh ..." Zuya pintar melihat lukisan. Ia tahu semua lukisan dalam ruangan ini mahal semua. Susah di dapat.

"Itu kan lukisan yang pengen aku beli! Ya ampun, ada di sini ternyata."

"Dedek! Makanannya udah siap, buruan ke sini." Shawn berseru dari dapur.

Hufft.

Si om jelek kenapa terus panggil dia dedek sih. Berasa kayak anak kecil aja. Zuya pun keluar dari ruang lukisan itu dan melangkah ke dapur.

"Waahhh ..." serunya senang melihat makanan-makanan kesukaannya berjejer di atas meja makan. Sesaat kemudian ia langsung melahapnya.

Terpopuler

Comments

Ari Nuryanti

Ari Nuryanti

si dedek ..tadi kata kenyang😂😂😂

2024-04-28

1

Leni Agustina

Leni Agustina

asli,aku ngakak terus baca karya mu yg thor.🤣🤣🤣🤣

2024-04-28

0

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

om sahwan dah ter dedek dedek😂😂😂

2024-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Pertemuan di tangga
2 Episode 2 - Ternyata laki-laki itu dosen
3 Episode 3 - Ijin mau ...
4 Episode 4 - Sembunyi di toilet pria
5 Episode 5 - Gigitan di bahu
6 Episode 6 - Kau menghalangi jalanku
7 Episode 7 - Zuya pengen hidup mandiri
8 Episode 8 - Kalau dia setan baru aku takut
9 Episode 9 - Cerewet
10 Episode 10 - Pindah ke apartemen
11 Episode 11 - Karena om jelek
12 Episode 12 - Perkara burung
13 Episode 13 - Beli satu gratis satu
14 Episode 14 - Om!
15 Episode 15 - Tidak mau bertanggung jawab
16 Episode 16 - Om jelek, sok cool
17 Episode 17 - Aska dingin sekali
18 Episode 18 - Zuya kaget
19 Episode 19 - Makan bareng
20 Episode 20 - Alkohol
21 Episode 21 - Zuya mabuk?
22 Episode 22
23 Episode 23 - Lapangan
24 Episode 24 - Ada cctv?
25 Episode 25 - Minta di amputasi?
26 Episode 26 - Pulang sama abang
27 Episode 27 - Kebetulan yang membagongkan
28 Episode 28
29 Penokohan
30 Episode 29 - Liburan
31 Episode 30 - Om jelek mesum!
32 Episode 31 - Memijit apa?
33 Episode 32 - Kecupan singkat
34 Episode 33 - Penipu kecil
35 Episode 34 - Temenin Zuzu jalan-jalan
36 Episode 35 Jembatan gantung
37 Episode 36 - Kebun buah
38 Episode 37 - Aku ingin mengejarmu
39 Episode 38 - Kamu suka dia?
40 Episode 39 - Suara aneh
41 Episode 40 - Dicekik
42 Episode 41 Bowen akan menuntut
43 Episode 42 UKS
44 Episode 43 Shawn kangen
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Episode 1 - Pertemuan di tangga
2
Episode 2 - Ternyata laki-laki itu dosen
3
Episode 3 - Ijin mau ...
4
Episode 4 - Sembunyi di toilet pria
5
Episode 5 - Gigitan di bahu
6
Episode 6 - Kau menghalangi jalanku
7
Episode 7 - Zuya pengen hidup mandiri
8
Episode 8 - Kalau dia setan baru aku takut
9
Episode 9 - Cerewet
10
Episode 10 - Pindah ke apartemen
11
Episode 11 - Karena om jelek
12
Episode 12 - Perkara burung
13
Episode 13 - Beli satu gratis satu
14
Episode 14 - Om!
15
Episode 15 - Tidak mau bertanggung jawab
16
Episode 16 - Om jelek, sok cool
17
Episode 17 - Aska dingin sekali
18
Episode 18 - Zuya kaget
19
Episode 19 - Makan bareng
20
Episode 20 - Alkohol
21
Episode 21 - Zuya mabuk?
22
Episode 22
23
Episode 23 - Lapangan
24
Episode 24 - Ada cctv?
25
Episode 25 - Minta di amputasi?
26
Episode 26 - Pulang sama abang
27
Episode 27 - Kebetulan yang membagongkan
28
Episode 28
29
Penokohan
30
Episode 29 - Liburan
31
Episode 30 - Om jelek mesum!
32
Episode 31 - Memijit apa?
33
Episode 32 - Kecupan singkat
34
Episode 33 - Penipu kecil
35
Episode 34 - Temenin Zuzu jalan-jalan
36
Episode 35 Jembatan gantung
37
Episode 36 - Kebun buah
38
Episode 37 - Aku ingin mengejarmu
39
Episode 38 - Kamu suka dia?
40
Episode 39 - Suara aneh
41
Episode 40 - Dicekik
42
Episode 41 Bowen akan menuntut
43
Episode 42 UKS
44
Episode 43 Shawn kangen
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!