Episode 13 - Beli satu gratis satu

Pagi-pagi sebelum melakukan aktifitasnya bersiap-siap pergi ke kampus, entah apa yang merasukinya, Zuya membeli sarapan pagi untuk Shawn. Bukan untuk dirinya. Tetapi untuk laki-laki yang dia anggap musuh itu. Bahkan dia rela bangun jam tujuh pagi hanya untuk membelikan om jeleknya sarapan.

Bukan tanpa alasan gadis itu membelikan Shawn sarapan. Ia takut masalah ia menendang aset pria itu semalam akan berakibat fatal dan berujung pada si om yang meminta pertanggung jawabannya. Zuya sampai tidak bisa tidur nyenyak semalaman gara-gara perkara itu.

Jadi Zuya akan mengambil hati pria itu hari ini, agar si om jelek tidak mempermasalahkan masalah semalam kalau seandainya ada apa-apa.

Ting tong,

Ting tong, ting tong, ting tong_

Dengan santainya gadis itu membunyikan bel apartemen Shawn berkali-kali. Sampai sang pemilik yang baru saja habis mandi keluar dari kamarnya dengan emosi.

Siapa sih? Cari gara-gara sekali. Mau ngajak perang?

Shawn tidak habis-habisnya mengutuk. Saat bel pintunya tidak berbunyi lagi, pria itu memutuskan untuk tidak peduli. Ia berniat masuk lagi ke kamarnya untuk berganti pakaian. Tapi bel pintu apartemennya kembali berbunyi. Berkali-kali lebih banyak dari yang pertama tadi.

Ting tong, ting tong, ting tong_

Ting tong, ting tong_

Oke. Orang gila itu memang mau ajak perang rupanya. Shawn menutup matanya dalam-dalam. Dia tidak peduli masih mengenakan handuk. Emosinya sudah naik, ingin memaki-maki habis orang yang bermain-main di luar sana dengan bel pintu rumahnya.

Saat sampai di depan pintu, Shawn membuka pintu tersebut dengan kasar dan langsung melemparkan sumpah serapahnya.

"Brengsek! Kau mau mat ..." makian Shawn terhenti seketika saat mendapati siapa yang tengah berdiri di depannya sekarang ini. Masih lengkap dengan baju tidur donal bebeknya.

Ah si dedek nakal rupanya.

Emosi Shawn redup seketika. Tatapan mereka bertemu. Mata Zuya berkedip-kedip menatap Shawn dari bawah ke atas, lalu dari atas ke bawah dan berhenti di perut sixpack yang indah milik pria itu dan menelan ludah.

Sexy.

Om jelek yang berdiri di depannya ini sangat sexy. Hanya memakai handuk yang terlilit di pinggangnya dan rambut basah yang butiran-butiran air nya berjatuhan di bagian atas tubuhnya yang telanjang.

Shawn yang di tatap seperti itu pun mengulum senyumnya. Rupanya bocah ini menyukainya bentuk badannya.

"Good morning, sir." sapa Zuya kemudian. Senyumannya lebar sekali. Berbeda dari biasanya yang wajahnya selalu jutek kalau mereka bertemu. Hari ini berbeda. Zuya lebih bersahabat dari biasanya. Tentu mengundang rasa heran Shawn.

"Dedek, aku tidak melarang kalau kamu mau bertamu di rumahku. Tapi tolong jangan pencet bel apartemenku berkali-kali ya." kata Shawn sesabar mungkin.

Sementara Zuya mendengus dalam hati. Ekspresinya tetap menampakkan senyuman lebar. Dalam hati mengutuk pria itu. Kalau bukan karena takut dihantui pria itu yang meminta pertanggung jawabannya, dia juga tidak akan muncul pagi-pagi begini di rumah om-om.

"Ini buat om," tak mau berlama-lama, gadis itu mengulurkan kotak makan di depannya berisi sarapan yang dia beli untuk pria itu.

Shawn heran. Bocah ini memberinya sarapan. Dia yang masak? Tidak mungkin. Putri manja seperti dia pasti tidak bisa masak. Seperti adik perempuannya.

"Kamu beli sarapan buat aku?" Shawn heran.

"Iya. Tadi pas aku beli di rumah makan dekat sini, kebetulan banget ada promo sarapan beli satu gratis satu. Nggak mungkin aku makan semuanya kan? Jadi aku kasih ke om yang gratisnya, buat aku yang aku beli. Hitung-hitung beramal sama orang,"

"Aku bukan orang kurang mampu." sambung Shawn sebelum Zuya menyelesaikan kalimatnya. Gemas, rasanya ingin dia jitak kepala gadis ini. Tidak lihat apa dari tampangnya saja aura laki-laki kayanya sudah keliatan jelas.

Zuya menyengir lebar, menampilkan gigi-gigi putihnya yang berbaris rapi.

"Aku bilang orang om, nggak ada tuh aku bilangnya orang kurang mampu. Cepet ambil ini, nggak baik loh nolak pemberian orang. Apalagi orangnya cantik dan tulus kayak aku." kata Zuya dengan rasa kepercayaan diri yang tinggi. Ia mengambil tangan lelaki dihadapannya dan membuat lelaki tersebut memegangi kotak makanan.

Shawn sama sekali tidak menolak. Ia masih heran saja ada dengan gadis ini, tiba-tiba jadi baik begitu.

"Itu niat baik aku buat om, sekarang kita impas ya. Kalau ada yang salah dengan salah satu dari anggota tubuh om, jangan minta tanggung jawab aku. Setuju?"

Kening Shawn berkerut. Semakin tidak mengerti dengan arah pembicaraan si dedek.

"Ayo salaman dulu sebagai bukti om jelek setuju." Zuya sendiri juga mengambil tangan pria itu yang tak memegang apa-apa dan menjabat tangan kekar dan besar tersebut.

"Ya udah, aku udah berhutang lagi. Bye om!" setelah mengatakan itu, Zuya berbalik masuk ke dalam apartemennya. Meninggalkan Shawn yang masih mematung di tempat dengan wajah bingung.

Cukup lama pria itu berdiri di depan pintu sebelum berbalik masuk ke dalam. Ia menaruh kotak makan pemberian Zuya di atas meja makan.

Ada promo sarapan beli satu gratis satu.

Aku kasih ke om yang gratisnya.

Senyum Shawn mengembang. Awalnya Shawn hanya tersenyum, namun sesaat kemudian ia tertawa kencang. Ada-ada saja. Mana ada yang jual sarapan beli satu gratis satu. Seumur hidup dia baru mendengar ada promo makanan beli satu gratis satu dari Zuya. Malah katanya buat dia yang gratis lagi.

Tapi ...

Apa maksud perkataannya tadi kalau ada salah dengan salah satu dari anggota tubuhnya, jangan minta tanggung jawab darinya?

Shawn lagi-lagi di buat berpikir keras. Kira-kira kenapa gadis itu bilang begitu ke dia? Apakah dia melakukan sesuatu yang salah? Tapi apa? Lelaki itu terus berpikir.

Kemudian ingatan Shawn kembali pada kejadian semalam. Saat selangkangannya di tendang. Jangan-jangan gara-gara itu? Benar, pasti gara-gara itu. Kalau tidak kesalahan apa coba. Tidak ada yang fatal selain dengan yang berhubungan dengan meminta pertanggung jawaban.

Entah kenapa Shawn merasa bersemangat. Ia menatap ke bawah dan melepaskan handuk yang melilit pinggangnya. Nampaklah benda berurat panjang miliknya yang menggelantung di sela pahanya.

"Sepertinya bocah itu takut kau kenapa-kenapa. Karena dia tidak mau bertanggung jawab padamu." ucap Shawn sembari tertawa terpingkal-pingkal seperti orang gila.

Menarik sekali. Kehadiran Zuya yang penuh drama dalam hidupnya sungguh membuatnya jadi lebih bersemangat.

Terpopuler

Comments

Rifa Endro

Rifa Endro

jadi kek orang sinting. udah mulai jatuh cinta ya pak dosen

2024-05-17

0

Ari Nuryanti

Ari Nuryanti

drama pagi hari ya pk dosen😂😂😂

2024-04-28

1

Tuti Tyastuti

Tuti Tyastuti

aq bacanya jg terpingkal pingkal om🤣🤣🤣🤣🤣

2024-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Pertemuan di tangga
2 Episode 2 - Ternyata laki-laki itu dosen
3 Episode 3 - Ijin mau ...
4 Episode 4 - Sembunyi di toilet pria
5 Episode 5 - Gigitan di bahu
6 Episode 6 - Kau menghalangi jalanku
7 Episode 7 - Zuya pengen hidup mandiri
8 Episode 8 - Kalau dia setan baru aku takut
9 Episode 9 - Cerewet
10 Episode 10 - Pindah ke apartemen
11 Episode 11 - Karena om jelek
12 Episode 12 - Perkara burung
13 Episode 13 - Beli satu gratis satu
14 Episode 14 - Om!
15 Episode 15 - Tidak mau bertanggung jawab
16 Episode 16 - Om jelek, sok cool
17 Episode 17 - Aska dingin sekali
18 Episode 18 - Zuya kaget
19 Episode 19 - Makan bareng
20 Episode 20 - Alkohol
21 Episode 21 - Zuya mabuk?
22 Episode 22
23 Episode 23 - Lapangan
24 Episode 24 - Ada cctv?
25 Episode 25 - Minta di amputasi?
26 Episode 26 - Pulang sama abang
27 Episode 27 - Kebetulan yang membagongkan
28 Episode 28
29 Penokohan
30 Episode 29 - Liburan
31 Episode 30 - Om jelek mesum!
32 Episode 31 - Memijit apa?
33 Episode 32 - Kecupan singkat
34 Episode 33 - Penipu kecil
35 Episode 34 - Temenin Zuzu jalan-jalan
36 Episode 35 Jembatan gantung
37 Episode 36 - Kebun buah
38 Episode 37 - Aku ingin mengejarmu
39 Episode 38 - Kamu suka dia?
40 Episode 39 - Suara aneh
41 Episode 40 - Dicekik
42 Episode 41 Bowen akan menuntut
43 Episode 42 UKS
44 Episode 43 Shawn kangen
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Episode 1 - Pertemuan di tangga
2
Episode 2 - Ternyata laki-laki itu dosen
3
Episode 3 - Ijin mau ...
4
Episode 4 - Sembunyi di toilet pria
5
Episode 5 - Gigitan di bahu
6
Episode 6 - Kau menghalangi jalanku
7
Episode 7 - Zuya pengen hidup mandiri
8
Episode 8 - Kalau dia setan baru aku takut
9
Episode 9 - Cerewet
10
Episode 10 - Pindah ke apartemen
11
Episode 11 - Karena om jelek
12
Episode 12 - Perkara burung
13
Episode 13 - Beli satu gratis satu
14
Episode 14 - Om!
15
Episode 15 - Tidak mau bertanggung jawab
16
Episode 16 - Om jelek, sok cool
17
Episode 17 - Aska dingin sekali
18
Episode 18 - Zuya kaget
19
Episode 19 - Makan bareng
20
Episode 20 - Alkohol
21
Episode 21 - Zuya mabuk?
22
Episode 22
23
Episode 23 - Lapangan
24
Episode 24 - Ada cctv?
25
Episode 25 - Minta di amputasi?
26
Episode 26 - Pulang sama abang
27
Episode 27 - Kebetulan yang membagongkan
28
Episode 28
29
Penokohan
30
Episode 29 - Liburan
31
Episode 30 - Om jelek mesum!
32
Episode 31 - Memijit apa?
33
Episode 32 - Kecupan singkat
34
Episode 33 - Penipu kecil
35
Episode 34 - Temenin Zuzu jalan-jalan
36
Episode 35 Jembatan gantung
37
Episode 36 - Kebun buah
38
Episode 37 - Aku ingin mengejarmu
39
Episode 38 - Kamu suka dia?
40
Episode 39 - Suara aneh
41
Episode 40 - Dicekik
42
Episode 41 Bowen akan menuntut
43
Episode 42 UKS
44
Episode 43 Shawn kangen
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!