Ch- 02. Sosok Misterius [REVISI].
Disisi lain, dihutan yang cukup jauh dari kediaman keluarga Yu.
Yu Xuan yang tertidur tiba-tiba terbangun dan pergi keluar dari ruangan bawah tanah itu untuk mengetahui keadaan diluar, ketika Yu Xuan keluar dari sana seketika tubuhnya bergeming melihat pemandangan yang ada di hadapannya.
Dataran hijau yang luas dipenuhi rerumputan kini telah menjadi lautan darah, walaupun cukup jauh dari kediaman keluarga Yu, Yu Xuan tahu jelas dengan wajah-wajah mayat yang tergeletak di hadapannya. Yang tidak lain adalah anggota keluarganya.
Adik, ibu, dan juga ayah nya, semuanya telah mati dan tidak lagi tersisa, dari kejauhan tidak lagi terlihat bangunan besar yang menjadi tempat pulang bagi Yu Xuan yang tersisa kini hanyalah puing puing reruntuhan bangunan besar tersebut.
Setelah beberapa saat Yu Xuan tersadar dan dia melihat sesuatu yang berkilau dari reruntuhan bangunan itu setelah didekati ternyata itu adalah kalung giok mendiang ibunya. Lalu Yu Xuan menggenggam erat Kalung Giok tersebut, dan bersumpah akan membalas kan dendam keluarganya.
"Akan aku pastikan kalian tidak akan hidup dengan tenang, tidak akan aku maaf kan, tunggu pembalasanku Hui Feng!! Akan aku pastikan kalian merasakan sakit yang kurasakan!!"
***
Lima tahun telah berlalu, semejak terjadinya pembantaian keluarga Yu, keluarga Yu telah dilupakan bahkan tidak ada seorangpun yang mengingatnya lagi.
Disisi barat kota Zhimo, nampak seorang pemuda berambut hitam panjang dengan baju yang kumuh, berdiri memperhatikan puing puing reruntuhan bangunan yang sudah berlumut termakan usia. Kira kira tingginya 178 cm, pemuda tersebut tidak lain adalah Yu Xuan, sekarang dirinya sudah bertumbuh dewasa dan berusia 15 tahun.
"A-Apa yang sebenarnya terjadi.." batin Yu Xuan.
Ketika Yu Xuan masih mencoba untuk memahami situasi yang ada sekarang, secara tidak sengaja dia melihat kearah puing-puing bangunan keluarga Yu, tepat di puing-puing itu terdapat sesuatu yang berkilau yang seketika Yu Xuan menyadari bahwa itu adalah giok ibunya.
Dengan cepat Yu Xuan berlari menuju kearah puing-puing itu, setelah sampai disana Yu Xuan mengambil giok tersebut kemudian menyimpannya.
"Akan kubalaskan dendam ini, siapapun kalian akan ku pastikan tidak akan ada yang selamat dari kematian!" ujar Yu Xuan berteriak keras.
***
Lima tahun sudah berlalu, Sejak kejadian itu kini keluarga Yu sudah di lupakan dan bahkan tidak ada lagi yang mengingatnya. Terlihat seorang pemuda berambut putih panjang dengan baju yang kumuh seperti gembel berdiri melihat puing-puing reruntuhan rumah yang sudah berlumut termakan usia. Kira kira tingginya 158 cm, pemuda tersebut adalah Yu Xuan, sekarang dia sudah tumbuh dewasa dan berusia 15 tahun.
Ketika Yu Xuan memandangi reruntuhan bangunan tersebut, nampak dari kejauhan lima orang pemuda berjalan dan tak sengaja melihat Yu Xuan yang sedang berdiri melihat reruntuhan bangunan bekas Kediaman Keluarga Yu yang kini sudah tersisa puing-puingnya.
Melihat itu, seorang pemuda segera menghampiri Yu Xuan bersama dengan tiga orang pemuda lainnya, dan seorang wanita cantik yang bersamanya.
"Hei sampah, mau sampai kapan kau melihat bangunan itu? Sebaiknya kau segera pergi dari sini karena ini adalah area kekuasaan ku" ucap pemuda tersebut.
Walaupun sudah diancam pemuda itu untuk pergi dari sana, Yu Xuan masih tetap kukuh dan tidak mau pergi dari sana, hal itu membuat pemuda tersebut merasa semakin kesal.
"Apakah kau tuli? Kenapa kau tidak pergi dari sini" ucap wanita yang ada disebelah pemuda sebelumnya.
"Kalian pikir kalian siapa? Berani-beraninya kalian mengusirku dari rumahku sendiri" ucap Yu Xuan sinis.
"Sampah yang tidak bisa berkultivasi sepertimu memang benar-bemar ingin dihajar" ucap pemuda tersebut yang merupakan Hui Fen tuan muda ketiga dari keluarga Hui.
Di dunia ini semua anak ketika berumur 12 tahun sudah harus memiliki kultivasi karena jika pada saat sudah melebihi umur 12 tahun akan sulit untuk melakukan kultivasi, jika ada orang yang tidak memiliki kultivasi mereka akan di anggap sampah dan tidak berguna, tak jarang juga para kultivator menyiksa mereka hingga tewas.
"Kalian bertiga, habisi sampah itu" lanjutnya.
"Baik tuan muda" jawab ketiga pemuda tersebut serempak.
Kemudian ketiga pemuda itu berjalan menuju kearah Yu Xuan yang tidak terlalu jauh dari mereka, Yu Xuan yang mengetahui itu masih tidak bergerak dari tempatnya.
"Anak haram, sebaiknya kau segera pergi dari sini, jika tidak maka kami tidak akan bersikap lembut kepadamu" ujar salah satu pemuda tersebut.
"Benar, anak haram sepertimu sebaiknya mati saja!" ujar pemuda lainnya.
Yu Xuan yang mendengar itu segera menjadi sangat marah, di saat bersamaan, Yu Xuan menatap pemuda tersebut dengan tatapan tajam yang penuh rasa dendam dan amarah, mata biru cerahnya kini telah berubah menjadi biru gelap dan memancarkan aura membunuh yang mengerikan.
Yu Xuan juga menyeringai kecil melihat pemuda tersebut. Seketika pemuda tersebut terkejut dan ketakutan, tanpa sadar tubuhnya mundur ke belakang dan tubuhnya juga gemetaran, Instingnya mengatakan bahwa Yu Xuan adalah makhluk yang berbahaya.
Seketika Yu Xuan langsung berlari kearah pemuda itu dan langsung menendang perut pemuda tersebut sehingga membuatnya terlempar dan menghantam salah satu dinding bangunan yang ada di sana.
Melihat temannya ditendang oleh Yu Xuan, kedua pemuda lainnya menjadi marah dan menyerang Yu Xuan dari dua sisi, lalu kedua pemuda tersebut mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanan mereka dan langsung berlari kearah Yu Xuan.
Melihat lawannya yang menggunakan senjata, Yu Xuan tidak kehabisan akal, dia kemudian mencoba untuk menghindari setiap serangan-serangan dari kedua pemuda tersebut dengan berlari kearah puing-puing bangunan keluarga Yu, sehingga membuat kedua pemuda tersebut kesulitan menyerangnya.
Hui Fen menjadi semakin kesal karena melihat kedua bawahannya tidak berhasil membunuh Yu Xuan dan malah dipermainkan oleh Yu Xuan "Cih, tikus sialan! Sampai kapan kau bersembunyi di tempat sampah itu!" Ujar Hui Fen kesal.
Karena sudah kesal, Hui Fen kemudian membuat segel tangan yang cukup rumit, dan beberapa saat kemudian muncul bola berwarna oranye kemerahan sebesar kepalan tangan orang dewasa dari telapak tangannya.
"Matilah kau Yu Xuan!" ujar Hui Fen lalu melemparkan bola tersebut kearah Yu Xuan.
Dengan sangat cepat bola itu mengarah kepada Yu Xuan yang sedang bersembunyi di dalam reruntuhan bangunan keluarga Yu.
BOOOMMM!!
Suara ledakan yang besar ketika bola tersebut menyentuh reruntuhan itu, dalam seketika bola tersebut segera menghancurkan apapun yang disentuhnya.
Melihat itu sebuah senyuman puas terukir diwajah Hui Fen, "Hahahahaha! matilah kau Yu Xuan!" ucapnya lalu pergi dari sana bersama dengan wanita yang ada disampingnya.
"Fen'er apa kau yakin tidak ingin memeriksanya lagi? Aku merasa bahwa sampah itu masih hidup" ucap wanita yang ada di samping Hui Fen.
"Hahaha, itu tidak mungkin Jie Lan, karena aku yakin sampah itu pasti tidak bisa bertahan hidup" jawab Hui Fen kemudian menggoda Jie Lan.
"Ah sudahlah tuan muda, aku malu" ucap Jie Lan yang merasa senang digoda oleh Hui Fen.
Jie Lan dulunya adalah sahabat dekat Yu Xuan, Jie Lan bahkan sempat di jodohkan oleh kedua orangtuanya untuk menikah dengan Yu Xuan, akan tetapi setelah kejadian lima tahun yang lalu ia pun meninggalkan Yu Xuan dan memilih Hui Fen, karena Yu Xuan adalah pemuda yang tidak bisa berkultivasi yang tidak lebih adalah sampah dimatanya.
***
Disebuah hutan luas yang tidak jauh dari kota Zhimo, terlihat seorang pemuda dengan tubuh yang dipenuhi luka bakar sedang berjalan di tengah-tengah hutan tersebut dengan bertumpu pada sebatang rating pohon, berharap menemukan seseorang yang dapat membantunya.
Pemuda tersebut tidak lain adalah Yu Xuan yang berhasil selamat dari serangan Hui Fen sebelumnya, nampak Yu Xuan masih mencoba untuk berjalan masuk kedalam hutan tersebut.
Secara tiba-tiba pandangannya menjadi kabur sehingga membuatnya terjatuh ke tanah, ketika pandangannya mulai gelap secara samar-samar dari kejauhan Yu Xuan melihat sosok berjubah putih berjalan menghampirinya.
Melihat itu Yu Xuan mencoba untuk menggerakkan tubuhnya, akan tetapi itu tidak berguna dikarena rasa sakit yang memenuhi sekujur tubuhnya. Karena masih ingin membalaskan dendam keluarganya Yu Xuan dengan sekuat tenaga memaksakan tubuhnya untuk bangun. Yu Xuan berhasil meraih batang pohon yang ada disampingnya sehingga dirinya dapat berdiri dengan begitu Yu Xuan dapat melihat sosok berjubah putih itu.
Akan tetapi tidak berselang lama, tiba-tiba tubuh Yu Xuan terjatuh ketanah dan kehilangan kesadarannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
tiga benua
adakah dr reader semua yg bs rekomen judul bacaan yg bagus...!!! atw penukis yg keren buat d ikuti...??? terima kasih sblmnya 🙏🙏🙏
2024-11-07
0
Nanik S
Didalam Hutan kenapa ada yang memanggil
2025-03-13
0
Darwito
hantu
2024-11-25
0