Ch- 01. Akhir Dari Keluarga Yu [REVISI].
Dunia kultivator adalah dunia yang sangat keras dan juga kejam dimana selalu kekuatan yang berbicara, yang lemah akan terus diinjak, dan yang kuat akan selalu berkuasa. Manusia hanyalah sebutir debu dari alam fana dimata para dewa dewi, sesungguhnya manusia tidak dapat berbuat apa-apa.
Bahkan seseorang bisa juga berubah seratus delapan puluh derajat menjadi lebih baik atau bahkan sebaliknya, seperti yang dialami oleh Yu Shen sebagai ketua dari keempat aliansi keluarga bangsawan.
Dalam puluhan tahun sebagai tetua aliansi, Yu Shen tidak menduga kekacauan akan tiba-tiba terjadi dan tidak bisa di hindari, kekacauan yang sekejap mata menghancurkan keluarganya.
Lima Tahun Yang lalu di Kota Zhimo, Benua Timur lebih tepatnya di Kediaman Keluarga Bangsawan Yu.
Ketiga keluarga bangsawan berkerjasama dengan asosiasi assassin untuk meruntuhkan kekuasaan Yu Shen sebagai ketua karena yang mereka inginkan dari Yu Shen adalah cincin miliknya, cincin itu bukanlah cincin biasa, melainkan cincin itu menyimpan kekuatan kegelapan yang sangat kuat, yang merupakan milik dewa kematian. Akibat dari kekacauan itu, seluruh keluarga Yu terjadi porak poranda.
Shwus
Shwus
Shwus
Dari luar tembok kota Zhimo banyak bayangan yang bermunculan, dan melewati formasi kota yang sudah mereka hancurkan sebelumnya.
Bayangan-bayangan itu terus berdatangan semakin lama semakin banyak, dengan sangat cepat menuju ke arah kediaman keluarga Yu.
Malam yang damai dan menenangkan bagi sebagian orang, menjadi malam yang sangat mengerikan dan mencekam bagi seluruh anggota keluarga Yu. Kenapa tidak, karena seluruh isi kediaman keluarga Yu telah menjadi medan perang dan lautan darah, dimana ratusan bahkan ribuan mayat tergeletak dimana-mana.
Dibelakang kediaman keluarga Yu.
"Hahaha! menyerah lah pak tua, kau tidak akan bisa lagi lari dari kami!"
"Berhentilah membuang-buang waktu kami, apa susahnya memberikan cincin itu pada kami?"
Yu Shen tidak menanggapi ocehan orang-orang yang ada didepannya la terus bergerak dengan sangat cepat menghindari setiap serangan-serangan yang mengarah padanya.
"Sial! kenapa pak tua ini keras kepala sekali?"
Tetua keluarga Hui berdecak kesal, yang di anggukkan oleh kedua tetua keluarga lainnya.
Ketika tetua Hui bersama kedua tetua lainnya hampir saja berhasil menangkap Yu Shen, sebuah formasi serangan menghantam kelompoknya.
Dhuar..!!
Ledakan keras menggema, serangan yang secara tiba-tiba itu menerbangkan kelompoknya keberbagai arah.
"Sialan....! Siapa yang berani..." sambil menghentikan kata-katanya. Tiba-tiba tetua Hui tertawa keras lalu menyeka darah dari sudut bibirnya.
"Sampah tidak memiliki kultivasi sepertimu masih berani melawan kami, tapi tidak apa-apa kami sekarang tidak perlu repot-repot mencarimu" ujar Hui Feng.
"Mei'er apa yang kau lakukan disni, pergilah dan bawa Yu Xuan berlindung biar aku saja yang melawan mereka!" ucap Yu Shen.
"Tapi Gege, aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian" jawab Ming Mei.
"Jangan hiraukan aku cepatlah bersembunyi dan berlindung, pergilah selamatkan Yu Xuan" ucap Yu Shen.
"Apakah kau ingin Yu Xuan sama seperti Yu Jia, kita tidak bisa lagi kehilangan mereka, sudah cukup kematian Yu Jia saja sudah sangat menyakitkan bagi kita jangan lagi Yu Xuan" ucap Yu Shen terdengar suaranya yang berat setelah mengatakan kematian Yu Jia, tanpa sadar air bening keluar dari ujung mata Yu Shen.
"Baiklah, tapi biarkan aku membantu gege" jawab Ming Mei, tidak dapat dipungkiri dari raut wajahnya, Ming Mei juga merasakan hal yang sama.
Lalu Ming Mei segera pergi dari sana dengan membawa Yu Xuan disebelahnya.
"Hei! Mau kemana kau, kau pikir bisa pergi begitu saja?"
Sebuah pedang dengan sangat cepat mengarah kepada Ming Mei dan Yu Xuan, akan tetapi pedang itu tiba-tiba saja terpental.
"Kau pikir bisa dengan mudah menyentuh istri dan anakku, cukup Yu Jia yang menjadi korbannya, aku tidak akan bisa membiarkan kalian berbuat lebih jauh lagi" ujar Yu Shen sinis.
Disisi lain, Ming Mei berada disebuah hutan yang cukup jauh dari kediaman keluarga Yu, setelah beberapa saat Ming Mei memasuki hutan, kini ia berhenti disebuah pintu bawah tanah, dia kemudian menyuruh Yu Xuan untuk bersembunyi di sana.
"Xuan'er kau bersembunyi saja ya di sini, jangan keluar sampai ibu bilang kau boleh keluar" ucap Ming Mei tegas.
"T-tapi ibu, ibu jangan pergi"
"Ibu akan sesegera mungkin kembali dan ibu berjanji akan memasakkan makanan kesukaanmu ketika semua ini sudah selesai, dan simpan cincin ini baik-baik kau akan mengetahuinya dimasa depan" ucap Ming Mei tersenyum lembut.
"Dengar Xuan'er ibu tidak ingin kau menjadi seorang anak yang pendendam, ibu harap kau tidak melupakan ibu, lupakanlah balas dendam, ibu ingin Xuan'er tumbuh menjadi anak yang baik" ucap Ming Mei lalu mengecup kening Yu Xuan dengan lembut.
"Setelah masalah ini usai kau harus pergi keluar dari kota ini kau harus menjadi yang terkuat dan menjadi puncak seni bela diri seperti impianmu, ibu tidak ingin kehilanganmu ibu tidak ingin hal yang sama pada Yu Jia terjadi juga kepada mu" lanjutnya.
"Maaf kan ibu Xuan'er, tapi ibu tak ingin kau kenapa-kenapa, ibu terpaksa seperti ini" gumam Ming Mei lalu kemudian dia menyegel dantian Ming Xuan. Setelah itu Ming Mei segera kembali untuk membantu Yu Shen.
***
"Menyerah lah tetua Yu, dan segera serahkan cincin itu, maka kami akan memberikanmu kematian yang tidak menyakitkan" ujar Hui Feng menyeringai.
"Inilah akhir dari keluarga Yu, jika ingin menyalahkan seseorang maka salahkan lah dirimu sendiri, karena kaulah yang menyebabkan kehancuran keluargamu sendiri" ujar seorang tetua lainnya.
"Hahaha!! Apa kata-kata terakhirmu?" ujar Hui Feng lalu mengeluarkan dua pedang panjang dari cincinnya.
"Apakah sepercaya diri itu kalian bisa membunuhku?" ucap Yu Shen lalu mengeluarkan sebuah tombak berwarna biru cerah dari cincinnya.
Lalu dalam sekejap mata Yu Shen muncul tepat di depan kedua tetua yang ada di belakang Hui Feng, dan dengan gerakan yang sangat cepat Yu Shen mengayunkan tombaknya kearah mereka berdua.
Tidak bisa menghindar lagi, seketika tubuh mereka berdua terpotong menjadi beberapa bagian, melihat itu Hui Feng terkejut bukan main, karena hanya dalam beberapa detik Yu Shen sudah menghabisi dua tetua itu.
"Hahahaha, tidak diragukan lagi dari seorang legenda pendekar tombak naga" ucap pria berjubah hitam itu tertawa.
"Apa yang kau tertawakan sialan?!" ujar Yu Shen kesal.
Setelah mengatakan itu Yu Shen kembali menghilang dari pandangan dan kemudian muncul kembali di depan Hui Feng, dan kemudian mengayunkan tombaknya dengan sangat cepat kearah Hui Feng.
Hui Feng juga tidak ingin tinggal diam, dia kemudian memasukkan kembali dua pedangnya kedalam cincin penyimpanannya, dan mengeluarkan dua buah belati yang berwarna ungu cerah, kemudian dia melesat dengan cepat kearah Yu Shen.
BBOOOMM!!
Ledakan yang cukup keras terjadi ketika kedua serangan dari masing-masing pihak beradu, akibat dari ledakan itu Yu Shen mundur sebanyak tiga langkah, sedangkan Hui Feng masih tidak bergerak dari tempatnya berdiri sebelumnya.
"Hahahaha, ada apa ini? Kenapa kau menjadi sangat lemah sekarang?" ucap Hui Feng meremehkan.
"Bagaimana dia bisa menghindari seranganku dengan sangat mudah, padahal sebelumnya dia tidak bisa menghindarinya, apakah selama ini dia menyembunyikan kekuatan aslinya?" batin Yu Shen.
"Ada apa? Kau terkejut dengan kekuatanku sekarang?" ucap Hui Feng.
"Sekarang ayo akhiri ini dengan cepat, kau sangat membuang-buang waktuku" lanjutnya.
Beberapa saat kemudian Hui Feng menghilang dari pandangan dan muncul tepat dibelakang Yu Shen, dengan sangat cepat Hui Feng mengayunkan belatinya kearah leher Yu Shen. Akan tetapi serangannya hanya mengenai udara.
Karena Yu Shen sudah menghilang dari sana dan muncul tepat di samping kirinya, dan dengan sangat cepat Yu Shen melayangkan tendangan kearah perut bagian kri Hui Feng, karena masih tidak menyangka Yu Shen bisa menghindari serangan kejutan darinya Hui Feng tidak sadar Yu Shen sudah muncul di sisi kirinya.
BBOOOMM!!
Tubuh Hui Feng melayang menghantam batang pohon yang cukup besar yang ada dibelakangnya, karena tidak ingin lagi melepaskan Hui Feng, Yu Shen kemudian melesat kearah Hui Feng dan langsung menebaskan tombaknya. Akan tetapi dia hanya menyerang angin, karena Hui Feng sudah berada dibelakang Ming Mei, dan menodongkan belatinya tepat dileher Ming Mei.
"Menyerah lah, jika tidak maka wanita ini akan mati" ucap Hui Feng.
"Sebaiknya kau lepaskan tangan kotormu darinya jika tidak maka a..."
"Maka apa? Kau akan membunuhku? Maju satu langkah saja nyawa wanita ini akan menghilang" ucap Hui Feng memotong ucapan Yu Shen.
Tidak dapat berbuat apa-apa lagi, Yu Shen akhirnya menyerah. "Baiklah aku menyerah, tapi lepaskan dahulu wanita itu" ucap Yu Shen menyimpan tombaknya.
"Hahahaha, baiklah jika itu yang kau inginkan" ucap Hui Feng.
Namun bukannya melepaskan Ming Mei, Hui Feng dengan sangat cepat mengayunkan belatinya kearah leher Ming Mei seketika membuat kepalanya terlepas dari tubuhnya.
Melihat itu Yu Shen terdiam membeku, tubuhnya seketika tidak dapat digerakkan, dan pandangan nya mulai gelap, perlahan-lahan ia kehilangan kesadarannya. Setelah beberapa saat tubuh Yu Shen menjadi ungu kebiruan karena racun yang berasal dari belati Hui Feng yang mengenai tubuhnya.
"Kau terlalu naif Yu Shen! Itulah sebabnya orang-orang membencimu! Baiklah, sekarang dimana cincin itu..."
Hui Feng mencari dan menggeledah apa yang ada di tubuh Yu Shen dan Ming Mei, tetapi berselang beberapa saat dia tidak kunjung menemukan cincin yang ia cari.
"Keparat..!! Dimana cincin itu" ucapnya kesal.
"Kau tidak akan bisa menemukan cincin itu" ucap Yu Shen.
"Sialan kau, dimana cincin itu!! Oh, benar! aku yakin cincin itu pasti ada di putramu, berbahagialah untuk sekarang Yu Shen, karena aku tidak akan pernah melepaskan putramu sampai aku mendapatkan cincin itu" ucap Hui Feng kemudian menghilang dari sana setelah membakar tubuh dan juga kediaman keluarga Yu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Duajie
ambigu.. hayo kita pergi dari sini....
buang sampah itu ke hutan kematian .......
yg disuruh siapa, apakah pergi ataukah membuang 'sampah'🔬🔬😴🙊😇😜
2025-03-25
0
Eda Eda
👍
2025-03-18
0
Nanik S
Yu Xuan... kasihan banget
2025-03-13
0