Bab 18

Di sisi lain, Kanaya terus menangis dalam diam saat dia mendengar pembicaraan para pengawal mafia yang menculik mereka.

Dia terus berdoa semoga ada orang yang datang menyelamatkan mereka sebelum terlambat.

Namun, di dalam pikiran nya hanya satu orang yang Dia harap kan untuk datang dan menyelamatkan dirinya.

"Alano, Aku harap kamu datang untuk menyelamat kan Kami semua, hanya kamu harapan Ku saat ini, hiks," Doa Kanaya dalam hati di sertai tangisan kecil.

Mereka semua di kurung di dalam satu ruangan yang sama karena jumlah mereka hanya 15 orang jadi muat di dalam satu ruangan.

Tidak ada satu pun di antara mereka yang bersuara, mereka hanya diam sambil memeluk lutut masing-masing, hanya isak tangis kecil yang terdengar dari mereka dalam keadaan mereka yang sangat menyedihkan.

Mereka juga sama seperti Kanaya yang berharap ada keajaiban agar mereka lepas dari ruangan ini.

Sedang kan Alano berada di ruangan yang sama dengan Fito dan Adrian. Dia sedang memperhatikan cara kerja dua sahabat nya itu, namun mereka belum juga menemukan hasil apa pun.

Alano yang tidak sabaran mengambil posisi duduk di samping dua sahabat nya dan mengotak atik layar besar di hadapan mereka dengan lincah.

Sebenarnya Alano bisa saja melakukan sendiri dari tadi, tetapi Dia ingin melihat sampai di mana kemampuan dua sahabat nya itu.

Hanya membutuhkan waktu beberapa menit Alano sudah berhasil mendapatkan lokasi para mafia itu untuk melakukan transaksi dan lokasi mereka sekarang.

Fito dan Adrian saling tatap melihat cara kerja Alano yang serba bisa lalu menghela nafas kasar.

"Jika dari tadi Dia turun tangan Kami tidak akan bekerja keras sampai pegal seperti ini," gumam Fito dan Adrian bersamaan.

Alano menoleh pada dua sahabat nya itu dengan tatapan sinis saat mendengar gumam mereka.

"Dasar payah, rupanya Kalian harus lebih belajar lagi, cara kerja Kalian masih payah," sindir Alano.

"Ya ya, Kamu yang paling serba bisa, jadi Kamu juga yang harus mengajarkan Kami," sahut Adrian.

"Ck, ayo kita segera ke lokasi sekarang," ajak Alano lalu berjalan keluar dari ruangan itu di ikuti dua sahabatnya.

Sampai di luar mereka sudah di tunggu oleh dani, arga dan erga serta beberapa anak buah nya yang ikut serta dalam misi dan sudah siap untuk menjalankan perintah selanjut nya dari sang bos mafia.

"Apa kalian semua sudah siap?" tanya Alano.

"Siap Tuan," jawab mereka semua tegas.

"Baik lah, jangan ada yang ceroboh dan tetap waspada, jangan lupa untuk pulang dengan keadaan selamat walau pun terluka, harus saling melindungi satu sama lain Saya tidak ingin Kalian hanya mementingkan keselamatan Kalian sendiri tanpa memikirkan teman Kalian, Saya tidak akan menuntut Kalian untuk berhasil dalam misi ini jika Kalian mengorbankan diri Kalian sendiri, tetapi Saya akan menuntut Kalian untuk berhasil menjalan kan misi ini karena tekad dan kerja sama tanpa ada korban di antara Kalian, jika Kalian pulang dalam keadaan tidak bernyawa Saya berjanji akan membunuh semua keluarga Kalian, tetapi jika Kalian selamat, seperti biasa Saya akan menjamin kehidupan keluarga Kalian, jadi Kalian harus bekerja keras dan bekerja sama yang baik untuk melindungi keluarga kalian dengan usaha kalian sendiri, apa kalian mengerti?" tanya Alano setelah memberikan perintah dan petuah kepada semua anak buah nya.

"Siap Kami mengerti Tuan," jawab mereka semua dengan kompak dan tegas serta menunduk sedikit badan tanda memberi hormat kepada ketua mereka.

Mereka paham arti dan makna dari setiap ucapan Alano, mereka semua sangat bersyukur karena memiliki bos yang sangat memperhatikan semua anak buah nya bahkan keluarga mereka semua.

Begitu juga dengan para sahabat Alano yang tersenyum kecil saat melihat ketegasan Alano yang masih berusaha memikirkan keselamatan anak buah nya meski nyawa kanaya sedang berada di ujung tanduk sekarang. Dan itulah salah satu alasan mereka memilih Alano sebagai ketua mafia camorra.

"Ayo kita berangkat sesuai tim masing-masing, karena kita akan pergi menuju ke tiga lokasi sekaligus, Saya sudah mengirim lokasi mana yang akan Kalian tuju pada ketua tim kalian masing-masing," jelas Alano sambil menatap semua anak buah nya.

"Tim Erga dan Adrian pergi ke tempat tinggal mafia itu jangan lupa pakai topeng kalian dan bawa semua alat yang di perlukan untuk menyerang mereka dan hancur kan manson mereka sampai rata," perintah Alano.

"Siap Tuan," jawab Erga dan para tim nya.

"Tim bang Dani dan Delon pergi ke markas cabang mereka dan jangan lupa untuk membawa semua perlengkapan kalian, hancurkan markas mereka dengan rata," perintah Alano.

"Siap Tuan," jawab Dani dan para tim nya.

"Arga, Fito dan Roni ikut Saya ke markas utama mereka untuk menyelamatkan para korban dan menghancurkan mereka semua agar tidak ada lagi perdagangan manusia ke depan nya," perintah Alano.

"Siap Tuan," jawab Arga dan tim Alano yang lain.

"Ingat, Kalian semua gunakan earphone agar lebih mudah berkomunikasi satu sama lain, jangan lupa gunakan insting kalian, bunuh semua musuh jangan biarkan mereka kabur, apa kalian mengerti?" tanya Alano setelah memberi peringatan.

"Kami mengerti Tuan," jawab mereka tegas.

"Ayo, Kita jalan sekarang," perintah Alano lalu masuk ke dalam mobil masing-masing menuju lokasi yang sudah si tentukan.

Sampai di lokasi, Mereka berhenti agak jauh dari markas utama musuh. Mereka akan memantau keadaan di sekitar lebih dulu sebelum memulai aksi mereka.

Alano meretas cctv di markas musuh menggunakan kode rahasia, Dia akan periksa setiap sudut ruangan di markas itu dengan teliti.

Saat melihat sebuah ruangan yang di jaga ketat di depan nya, Alano dapat menebak jika di dalam ruangan itulah Kanaya berada. lalu Dia melihat sebuah sinyal cctv di dalam ruangan itu dan segera melihat keadaan Kanaya.

Dengan tatapan datar Alano melihat penampilan kanaya yang berantakan dan menangis dalam diam juga para korban yang lain.

Alano mengirim sebuah alat ke dalam markas itu untuk memasang bom di setiap sudut ruangan sambil terus memantau sebelum mereka melakukan penyerangan sampai alat itu kembali lagi pada nya setelah tugas nya selesai.

"Ayo kita kita masuk sekarang," ajak Alano.

"Roni Kamu dan tim Mu akan di bantu tim milik Ku untuk menyerang dari depan markas dan Aku sendiri akan mencari bos mereka, sedangkan Arga dan Fito Kalian masuk lah melalui lorong rahasia di bagian belakang markas untuk menyelamatkan Kanaya dan koban lain nya," perintah Alano.

"Apa kamu tidak ingin menyelamatkan kanaya dengan tangan Mu sendiri?" tanya Arga.

"Tidak, Aku akan mencari lansung bos mafia itu, biar Kalian yang akan menyelamatkan mereka," jawab Alano.

"Alano, Kamu jangan sendiri untuk mencari bos mafia itu, bawalah beberapa anggota bersama Mu," ujar Arga.

"Ya, Aku akan membawa beberapa anggota Ku, ayo Kita masuk sekarang," ujar Alano setelah menjawab ucapan Arga.

Mereka masuk dan lansung melakukan tembakan beruntun pada musuh tanpa memberikan kesempatan untuk melawan.

Sedangkan Alano lansung masuk bersama empat anggota nya sambil membunuh anggota musuh yang menghalangi jalan mereka untuk mencari bos mafia itu.

Markas itu lansung berubah menjadi lautan darah para musuh, sementara anggota Alano sangat hati-hati dan saling menjaga satu sama lain melalui insting dan pendengaran yang tajam serta dengan hati-hati membaca pergerakan para musuh.

Sedangkan di ruangan bawah tanah, Arga dan Fito juga membagi tugas yang sama seperti Alano dan Roni.

Fito dan tim milik Nya serta tim Arga melakukan penyerangan beruntun pada musuh, sementara Arga dan lima anggota tim Nya menyalip masuk menuju ruangan Kanaya di sekap bersama korban yang lain sambil membantai para musuh yang menghalangi jalan mereka.

Mendengar suara tembakan di luar membuat korban di dalam ruangan kanaya ketakutan sedang kan kanaya, Dia juga takut namun penasaran siapa yang menyerang.

Kanaya dan korban yang lain hanya bisa berdoa dalam hati semoga mereka bisa keluar dari tempat ini.

Melihat para musuh yang mulai berkurang Arga segera pergi menuju ruangan para korban di sekap di ikuti lima tim nya.

Setelah menemukan ruangan itu Arga segera mendobrak nya dengan kasar membuat mereka yang ada di dalam ruangan itu teriak histeris termasuk kanaya.

Kanaya melihat ke arah suara yang lumayan Dia kenal, walau pun wajah Arga di penuhi darah namun Dia masih bisa melihat jika itu adalah Arga sahabat Alano.

"Ayo ikut Saya keluar," ajak Arga setelah pintu itu berhasil di buka.

Namun mereka semua hanya diam ketakutan saat melihat wajah dan badan Arga yang di penuhi dengan darah.

"Kenapa kalian diam, cepat keluar dan jangan takut Saya bukan orang jahat, Kami ingin menyelamat kan kalian," ujar Arga.

"Arga? Benarkan itu Kamu? Sahabat nya Alano?" tanya Kanaya memastikan.

"Ya Kanaya, ini Aku, sekarang ajak mereka semua keluar, Kita tidak memiliki banyak waktu," sahut Arga.

"Ayo Kita keluar dari sini, tenang saja Aku kenal dengan pria ini," ajak Kanaya lalu berlari keluar dari ruangan itu mengikuti Arga di ikuti korban yang lain.

Mereka sampai di luar dengan mulus karena musuh sudah habis di bantai oleh Fito dan tim.

tim Fito dan Arga sedang membantu Roni dan tim nya untuk membantai musuh yang tinggal sedikit sedang kan Fito membantu Alano untuk membunuh ketua mafia itu.

Arga dan yang lain nya sudah sampai di tempat yang aman, Mereka sedang menunggu Alano dan yang lain, Arga memang di larang Alano untuk masuk karena mereka sebentar lagi akan keluar.

"Arga di mana Alano?" tanya Kanaya.

"Alano sedang di dalam," jawab Arga.

"Apakah Alano baik-baik saja?" tanya Kanaya khawatir.

"Alano akan baik-baik saja Kanaya, tenang lah," jawab Arga.

Setelah 15 menit mereka menunggu terlihat Fito dan Roni keluar bersama tim mereka dengan badan yang di penuhi darah.

"Fito kenapa kalian keluar tanpa Alano, di mana Dia," tanya Kanaya.

"Alano sedang bertemu dengan polisi di sebelah sana Kanaya," jawab Fito.

Kanaya terus mondar mandir menunggu Alano, Dia sangat khawatir dengan keselamatan pria itu.

Sedangkan gadis yang lain hanya diam saat melihat Kanaya khawatir seperti sedang menunggu seseorang.

Duar duar duar

terdengar ledakan dari gedung markas lantai dua yang menyekap mereka dan secara perlahan hancur lebur.

Kanaya semakain khawatir karena Alano tidak kunjung datang apa lagi saat melihat gedung di depan mereka sudah hancur.

"Astaga, Alano di mana sih bikin khawatir saja," guman Kanaya gelisah.

Arga dan Fito saling tatap melihat tingkah Kanaya dan tidak sabaran, mereka tersenyum kecil saat mereka baru menyadari sesuatu.

Setelah menunggu hampir setengah jam Alano dan empat anak buah nya berjalan mendekat.

Tanpa menunggu, Kanaya berlari ke arah Alano lalu memeluknya dengan erat sambil menangis membuat Alano heran.

Alano menatap Arga dan Fito dengan tatapan bingung sambil membalas pelukan Kanaya dan berusaha menenangkan dan di balas dengan mengangkat bahu oleh Arga dan Fito tanda mereka tidak tau

"Kanaya ada apa, kenapa Kamu menangis?" tanya Alano pada Kanaya yang masih betah memeluknya dengan erat sambil menangis.

"Kamu kemana saja dari tadi Alano, Aku khawatir pada Mu, Aku pikir Kamu terluka dan terjebak di dalam gedung yang sudah runtuh itu, hiks hiks," ujar Kanaya sambil menangis sesegukan di pelukan Alano.

"Tenang lah, Aku baik-baik saja, tadi Aku sedang mengurus sesuatu dengan polisi," jelas Alano.

"Di mana polisi nya?" tanya Kanaya melihat wajah Alano dengan muka memerah menggemaskan.

"Sudah pergi, ayo Kita pergi sekarang," ajak Alano.

"Fito dan Roni Kalian antar kan mereka dengan selamat sampai ke rumah mereka masing-masing," perintah Alano.

"Siap Tuan," jawab Fito dan Roni barengan.

"Ayo kalian semua masuk ke dalam bis itu," perintah Fito.

"Baik Tuan," jawab mereka lalu berjalan masuk ke dalam bis tidak lupa mereka mengucapkan terima kasih kepada Alano dan yang lain nya karena sudah membebaskan mereka.

Kanaya yang ingin berjalan menuju bis mengikuti para gadis itu berhenti saat Alano memegang tangan nya.

"Kamu mau kemana?" tanya Alano.

"Aku mau pulang," jawab Kanaya.

"Kamu ikut dengan Ku saja," ujar Alano lalu menarik tangan Kanaya menuju mobil di ikuti Arga dan para anak buah nya.

Mereka pulang setelah melakukan misi yang lumayan melelahkan tapi juga menyenangkan bagi mereka.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!