Bab 12

Alano duduk di kursi kerja nya dengan santai, Dia menatap layar komputer di depan nya dengan teliti.

Sebuah seringai kecil muncul di bibirnya saat melihat tampilan di layar tersebut.

Alano sedang memantau beberapa anak buahnya yang di curigai telah berkhianat darinya dan sedang dia perintahkan untuk melakukan transaksi senjata untuk pelanggan barunya yang di pimpin oleh fito, erga dan adrian.

Alano dapat melihat jika anak buahnya yang berkhianat dan pelanggannya saling memberi kode untuk membunuh tiga sahabatnya.

Karena pelanggan baru yang di maksud adalah Mafia matrix musuh yang mengincar Alano dengan memakai identitas palsu untuk menjebaknya.

Alano tidak khawatir dengan tiga sahabatnya yang nyawa nya sedang terancam, Karena Dia tau sahabat nya sedang menunggu apa yang akan dilakukan musuh mereka dengan santai.

"Kalian pikir Mafia Camorra akan semudah itu di kelabui, hanya orang bodoh yang berpikir jika seorang Alano Leonard akan diam jika di usik,' batin Alano dengan seringai liciknya

Ditempat lain, dua buah mobil hitam mewah berhenti di depan sebuah Bar.

"Silahkan masuk, Tuan ku sedang menunggu kalian," ujar Seorang pria yang di yakini adalah seorang kepercayaan atau asisten.

Tanpa menjawab, Fito, Erga dan Adrian masuk kedalam di ikuti para pengawal namun mereka yang telah berkhianat.

Tak lupa membawa sebuah kotak besar yang akan menjadi tujuan mereka bertemu malam ini.

Mereka memasuki sebuah ruangan yang minim pencahayaan.

Tanpa di persilahkan, mereka bertiga duduk dengan santai di depan seorang pria muda yang tampak seumuran dengan mereka.

"Apa Anda semiskin itu Tuan Aldi Gambino untuk membeli lampu saja tidak bisa ruangan ini sangat serem," celetuk Erga.

"Kenapa kalian yang datang di mana Alano Leonard apa dia sedang ngumpet di manson miliknya?" tanya Aldi Gambino tanpa memperdulikan celotehan Erga.

"Apa Kamu merindukan Tuan Ku itu? sayang sekali Alano tidak menyukai sesama jenis, dia lebih menyukai lawan jenis karena lebih nikmat," ujar Erga dengan senyum mengejek.

Aldi Gambino yang mendengar hinaan itu sangat marah dalam hati, tetapi Dia akan berusaha untuk tidak terpancing.

"Sayang sekali dia tidak datang pada hal Aku ingin sekali melakukan transaksi lansung dengannya," ujar Tuan Aldi.

"Apa Kamu berharap memberikan Satu ikan yang hanya sekecil jari kelingking untuk mendapatkan Ikan yang lebih besar Tuan Aldi Gambino?" tanya Fito dengan kekehan kecil.

"Haha, Anda jangan terlalu bermimpi yang terlalu tinggi Tuan, nanti jika tidak tercapai itu akan terasa sangat sakit," Sambung Adrian sambil tertawa seolah mengejek.

"Tidak perlu Basa-basi kalian pikir setelah kalian masuk kedalam ruangan ini kalian akan bisa keluar? haha, kalian telah masuk ke dalam perangkap Ku sekarang," ujar Aldi sambil tertawa mengejek, merasa jika rencananya berhasil meski pun bukan pada Alano.

"Benarkah? Aku takuuut," celetuk Erga dengan ekspresi seperti orang ketakutan.

"Kamu percaya diri sekali Aldi Gambino," ujar Fito.

"Kalian terlalu banyak bicara, tangkap mereka," teriak Aldi pada anak buahnya.

Belum sempat anak buahnya bergerak, Mereka sudah tumbang di tempat dengan kepala yang bolong termasuk Dedi orang kepercayaan nya, hanya tersisa Tuan Aldi yang tampak kebingungan.

"Apa yang terjadi?" guman Aldi bingung melihat anak buah dan asistennya tumbang dengan kepala bolong pada hal tidak terdengar suara tembakan dari tadi.

"Apa yang kalian lakukan kalian membunuh anak buah Ku, apa kalian ingin menjebak Ku?" Teriak Aldi dengan marah.

"Cih, bukankah Kamu yang ingin menjebak Kami?" sindir Adrian.

"Sama seperti Maling yang teriak maling haha," celetuk Erga.

Aldi mengepalkan tangannya, Dia terlihat marah saat melihat anak buahnya dan asistennya telah mati.

"Jangan terlalu banyak berbasa-basi, lansung saja bunuh Dia," perintah Alano dari earphone.

Tanpa menjawab Mereka segera melakukan tugas mereka.

Dor dor dor

Aldi Gambino lansung tewas mengenaskan saat tiga tembakan tepat mengenai jidat, dada dan perutnya.

"Hah Akhirnya satu masalah selesai," guman Alano yang bersandar di kursi kerja miliknya.

Baru saja dia memejamkan matanya, Tiba-tiba terdengar suara handpone miliknya berbunyi.

"Halo," panggil Alano.

"Halo Tuan," sahut Anak buah Alano.

"Ya, Ada apa," tanya Alano.

"Tuan David baru saja mengirim Alarm Dari markas di dubai Tuan," Jelas Roni.

"Apa David menghubungi Mu?" tanya Alano sambil menatap kedepan dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Tidak Tuan, tapi Saya sudah memcoba untuk menghubungi nya dan tidak aktif," Jelas Roni.

"Hm," Setelah mengatakan itu Alano memutuskan panggilannya.

"Sekarang lanjut ke permainan berikut nya," guman Alano.

Alano kembali periksa cctv markas utama melalui komputer di depan nya.

"Hahaha, akhirnya kalian keluar juga, sudah sangat lama Aku menunggu kalian," guman Alano sambil memutar kursinya dengan wajah bahagia.

Alano menghubungi david untuk memberitahu apa yang baru saja dia dapat kan.

"Halo Al, kenapa?," tanya David saat telpon tersambung.

"Kamu di markas?" tanya Alano Meski pun dia tau jika david berada di markas.

"Ya, Aku di markas ada apa?" tanya David.

"Mereka sudah mulai keluar dari persembunyian," sahut Alano

"Benar kah? apakah ada tanda-tanda?" tanya David antusias.

"Ya, mereka mengirim jebakan ke markas utama," sahut Alano.

"Jebakan seperti apa?" tanya david penasaran.

"Baru saja Roni memberi tahu jika Kamu mengirim alarm bahaya ke markas utama," jelas Alano.

"Bukankah roni sedang melakukan misi Rahasia? dan Aku juga tidak mengirim apa-apa," ujar David.

"Ya ," jawab Alano singkat

"Haha, Aku mengerti sekerang," sahut David dengan kekehan kecilnya.

"Baiklah Aku ingin bermain ke markas sekarang," ujar Alano.

"Oke," jawab David lalu mematikan sambungan telponnya.

Alano gegas keluar dari ruangannya untuk bersiap-siap ke markas, Dia tidak ingin menunda jika ada masalah sebelum Dia sendiri yang mati di tangan musuh.

Sampai di markas, Alano di sambut oleh anak buahnya dan berjalan masuk menuju ruangan kerjanya.

Setelah mendapatkan apa yang di butuhkan, Alano berjalan masuk ke ruangan komputernya, terlihat roni dan beberapa orang kepercayaan Alano sedang fokus menatap komputer.

Yang lain yang menyadari kedatangan Alano hanya diam, karena mereka sudah di beri tahu oleh Alano untuk diam jika Dia datang.

Sedangkan roni sangat fokus di depan komputer besar yang dia pegang dan terlihat bingung karena apa yang ingin dia lakukan sangat sulit di temukan membuat orang yang berdiri di belakangnya tersenyum iblis.

"Apa yang terjadi kenapa komputer ini sangat sulit untuk di kendalikan bukankah ini salah satu komputer utama Mafia Camorra?" guman roni dalam hati.

Dia bahkan tidak menyadari jika semua orang di sekitarnya telah menonton kegiatannya dan tidak menyadari jika ketua Mafia Camorra berdiri tepat di belakangnya.

"Apa Kamu sudah mendapatkan apa yang kamu inginkan?" tanya Alano berbisik tepat di telinga pria itu.

Dia tersentak kaget mendengar bisikan itu, Pelan-pelan dia menoleh tubuhnya menegang menyadari jika dia sudah ketahuan.

"Tuan, Anda kapan datang?" tanya Pria itu berusaha menutupi ketakutannya.

"Kenapa Kamu kaget melihat Ku, bukankah biasanya Kamu akan menyambut Ku dengan segala ocehan Mu Roni?" tanya Alano menekan kata Roni.

"Maafkan Saya Tuan, Saya tidak menyadari kedatangan Tuan, Karena saya..."

"Karena Kamu sedang berusaha mencuri data penting milik Ku," sambung Alano.

Keringat dingin mengalir di kening Pria itu, Dia merutuki kebodohannya karena telah melakukan kesalahan berujung ketahuan.

"Bawa Dia," perintah Alano pada anak buahnya.

Beberapa anak buah Alano membawa pria itu masuk ke ruangan bawah tanah walau pun dia berontak tetapi tenaganya tidak sebanding dengan anak buah Alano.

Alano masuk Kedalam ruangan bawah tanah Dia menghampiri Pria yang menyerupai wajah Roni.

Dia melepaskan sebuah alat yang tadi dia ambil dari ruangan kerjanya, dengan sendirinya alat itu terbang mengintari tubuh pria itu seperti sedang mencari sesuatu.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!