NovelToon NovelToon

Titisan Kaisar Tempur

PROLOG

Prolog

Suatu hari... Di sebuah benua energi kultivasi, lahirlah seorang anak laki laki yang cukup handal dan begitu jenius dalam belajar ilmu beladiri, dan tingkat kultivasi tenaga dalamnya mencapai level 10. Padahal anak tersebut baru saja menginjak usia 10 tahun, betapa bangganya sang ayah ketika melihat putranya tumbuh menjadi seorang petarung yang hebat sejak dini.

Bai Ye mendapatkan begitu banyak pujian dan sanjungan dari berbagai sekte dan berbagai keluarga besar, apa boleh daya, di dunia kultivasi... Orang yang berpendidikan, cerdas dengan ilmu yang tinggilah yang di hargai dan bahkan berkuasa.

Sedangkan sisanya, yang lahir tanpa kultivasi atau bakat terpendam sejak lahir. Maka akan di singkirkan dari dunia dan di sebut sebagai sampah dunia yang tak berguna...

Namun... anak yang bernama Bai Ye sungguh berbeda, ia lahir di keluarga Bai. Ayah nya sendiri bernama Bai Xi, dan ayahnya sendiri adalah tetua dari sekte Yue yang artinya langit. Sekte Yue sempat mengalami kemunduran beberapa tahun silam sebelum kelahiran Bai Ye kecil, namun kini bangkit kembali setelah putranya di nobatkan sebagai master kultivasi 9 dengan level tempur tingkat 10 saat usianya menginjak 10thn...

"Putra ku... Kau memang anak ku yang paling jenius" Sang ayah begitu bangga pada anaknya. Hingga ia terus menerus memuji muji anak tersebut.

"Oh ia Bai Ye, besok kakek buyut mu akan menjodohkan mu dengan putri Mei Lan dari keluarga Xue. Kakeknya adalah tetua sekte Shandian yang terkenal di antara tujuh keluarga besar sekte benua energi Kultivasi. Jadi, besok kau bersiaplah" tegas ayah Bai Ye.

Bai Ye kecil mengangguk tanpa tahu apa sebenarnya arti dari kalimat perjodohan itu "Baik ayah... Aku paham" Balas Bai Ye mengangguk lugas pada sang ayah.

"...Kalau begitu. Hari ini, istirahatlah..." tegas sang ayah. Bai Ye pun mengangguk diam dan mulai pamit pada sang ayah. Ia pun menghampiri dua pengasuhnya lalu pergi keluar bersama dua pengasuh sang tuan muda tersebut.

Sreeet, suara pintu di seret. Blam! dan pintu pun tertutup rapat. Tetua Bai Xi mulai duduk di singgasananya dan mulai menyenderkan kepalanya di kepala kursi kayu kokoh tersebut, netranya mulai menatap lurus ke depan seakan tengah melamunkan sesuatu, laki laki paruh baya itu pun mulai mengusap usap janggutnya yang mulai tampak memutih seraya menggumam "...Gu San San lihatlah putra kesayangan mu itu, dia tumbuh dengan sangat baik. Bahkan, kemampuannya sangat hebat melebihi kekuatan kita... Seandainya kau masih ada, sudah pasti... Kau akan bangga pada anak laki laki mu ini" Bisik Tetua Bai Xi mengandai andai.

Benar, seandainya saja ibu Bai Ye masih ada, sudah pasti ibunya akan sangat bangga pada anak laki lakinya. Sayang sekali, Nyonya Gu San San tewas beberapa tahun silam ketika Bai Ye berusia 5 tahun. Saat itu Nyonya Gu San San mendapat misi dari ayahnya (Kakek buyut Bai Ye) untuk menyelesaikan peperangan melawan Sekte kegelapan yang di pimpin langsung oleh raja iblis yang bernama Chang Moo Sha. Nyonya Gu San San membawa serta puluhan pasukan dari ketujuh sekte aliansi keluarga besar. Namun nahas, seluruh pasukan yang ia pimpin harus di tarik mundur karna menerima sebuah kegagalan besar.

Nyonya Gu San San beserta seluruh pasukannya tewas saat itu juga. Hanya jasad yang telah terkoyak saja yang bisa kembali ke sekte Yue, kematian Nyonya Gu San San membuat tetua Bai Xi terpukul dan hingga saat ini. Ia pun belum bisa menerima hal buruk tersebut...

Bagai mana bisa istriku tewas, sedangkan ia menyandang gelar sang dewi perang dengan tingkatan kultivasi berlevel 15 dan memiliki jurus tempur bintang 9. Tapi ibu Bai Ye tewas begitu saja di gurun tandus tempat Sekte iblis itu di dirikan.

***

Ke esokan harinya...

Bai Xi bertemu dengan calon istrinya yang bernama Mei Lan Seluruh kluarga besar berkumpul dengan begitu hikmat, bahkan kakek Xue Shen sangat antusias ketika bertemu dengan Bai Xi kecil di sekte Yue...

"Kekuatan Bai Ye sungguh tak bisa di anggap remeh. Hahahaha, kelak... Ia akan menjaga Mei Lan cucu ku dengan sangat penuh perhatian dan penuh cinta... Hahaha" tawa menggelitik mulai terdengar dari tetua Fan Shan Sekte Xue.

"Tetua terlalu memuji" Balas Tetua Bai Ye ikut senang, para mentri dan jajarannya makan hingga puas begitu pun para penasihat dan yang lainnya.

Sedangkan Bai Ye kecil dan Mei Lan hanya duduk disatu meja setelah selesai menandatangani kontrak perjodohan tersebut "Bai Ye..." Ucap Mei Lan menoleh ke arah Bai Ye. Bai Ye pun membalas nya "Ya..."

"Kelak. Jika kita sudah dewasa... Kamu harus janji, kamu harus lebih kuat dariku... Baru aku mau manjadi istrimu. Jika tidak, aku tidak mau menikah dengan laki laki yang berilmu rendah apalagi sampah!"Tegas Mei Lan mengingatkan Bai Ye.

"Huh. Tak usah ikut campur, lagi pula... Aku juga, tidak mau menikah. Aku ingin tetap menjadi seperti ini. Bebas dan tetap tenang... Lagi pula, aku... Masih belum bisa bertemu ibuku" Balas Bai Ye menatap liontin peninggalan sang ibu.

Liontin peninggalan sang ibu itu di buat dari sebongkah batu giok. Bahkan Bai Ye tak pernah melepaskannya sesuai perintah ibunya sebelum dirinya dan kakek buyutnya pergi berperang melawan sekte kegelapan yang di pimpin Raja Iblis Chang Moo Sha.

"Begitu ya. Baguslah jika begitu... Lagi pula, perjodohan ini tidak lah penting" balas Mei Lan penuh ke angkuhan.

Sejak hari itu... Sejak resepsi perjodohan di gelar. Beberapa hari kemudian... dengan tiba tiba, Bai Ye terserang wabah misterius, seluruh tabib andalan sekte tujuh keluarga besar tidak bisa menyembuhkan anak tersebut.

"Maafkan hamba tetua, tuan muda mengalami sakit yang misterius" ucap sang tabib.

"Lalu. Bagai mana dengan anakku... Dia tak mungkin meninggal di usia yang begitu muda. Kasihan dia..." Tetua Bai Xi menekuk wajahnya sedih.

Meski demikian, tak banyak yang bisa ia lakukan selain merawat dan menjaga Bai Ye dengan penuh kasih sayang. Setiap hari yang bisa Tetua Bai Xi lihat hanyalah keadaan putranya yang kian memburuk.

Bai Ye terus saja terlelap sepanjang waktu tanpa makan dan minum. Seketika bobot tubuhnya mulai menurun dan ia tampak seperti mayat hidup. Hingga beberapa bulan kemudian, Bai Ye pun sembuh namun ia kehilangan seluruh kekuatannya...

Bai Ye kini bukanlah Bai Ye yang dulu. Tapi meski demikian, sang ayah tak mempermasalahkannya, karna bisa hidup kembali dengan sehat pun membuatnya merasa sangat senang, seakan berterimakasih pada para dewa karna telah mengabulkan seluruh doa dan permintaannya.

"Terimakasih dewa... Kau telah mengembalikan putraku satu satunya yang berharga ini" tangis seorang ayah ketika memeluk putranya begitu bahagia.

"Maafkan aku ayah. Mungkin, untuk saat ini... Aku hanya akan menjadi beban untukmu" Tangis Bai Ye pada sang ayah. Namun ayahnya merasa tak masalah akan keadaan fisik anaknya yang saat ini memang masih sangat lemah.

"Tak apa nak. Kau bisa memulainya lagi dari awal, jika kau mau mempelajari segala dasar dasar dan unsur ilmu beladiri juga tenaga dalam lagi. Maka suatu hari nanti, kau pasti akan menjadi petarung handal... Jadi nak. Kau tak usah risau... Kau bisa kembali mengumpulkan tingkatan kultivasimu dari nol lagi... ketika kau sudah benar benar sembuh. Mungkin, kelak... Segala pencapaian mu di masa lalu pasti akan segera kembali ke padamu. Dan membuatmu menjadi orang yang lebih hebat lagi..." tegas sang ayah mensupport sang anak yang saat itu sudah mulai drop dan tak memiliki harapan hidup lagi.

"Baik ayah. Aku akan ingat segala nasihat mu ini hingga aku tumbuh dewasa kelak" Balas Bai Ye menangis di pelukan sang ayah.

BERSAMBUNG...

SEKTE YUE

Delapan tahun kemudian...

Sekte Yue menjadi semakin terkenal setelah perjodohan Bai Ye dan Mei Lan delapan tahun silam. Bagai mana bisa hal tersebut terjadi? Banyak sekali penduduk kota Huan yang bertanya demikian.

Jawabannya, karena sekte Shandian adalah sekte terkuat dan nomor satu di benua energi kultivasi, hingga perjodohan tersebut membawa pengaruh besar untuk sekte Yue terutama untuk tetua Bai Xi.

Kini... Pamor di perguruan Yue kian pesat, bahkan tetua Bai Xi telah mendidik lima ratus murid yang kebanyakan dari keluarga Bai, sanak saudara keluarga tersebut dan sebagian dari luar kota Huan.

Meski sekte tersebut sangat terkenal, Namun... Untuk saat ini... Keadaan Bai Ye sama sekali tak menunjukan perkembangan yang baik. Setelah jatuh sakit beberapa tahun silam, kekuatan Bai Ye belum kembali stabil dan cenderung kian berkurang seakan tak ada hasil.

"Kejar dia!" Teriak Sun Huan mengejar Bai Ye bersama ke tujuh temannya yang selalu usil.

Sedangkan Bai Ye, ia hanya berlari sekuat tenaganya untuk menghindari terkaman Sun Huan. Karna jika dia sampai tertangkap, maka habislah Bai Ye terkena tinjuan dan pukulan hingga dirinya babak belur.

"Hei kalian, hentikan!" Bentak seorang wanita tiba tiba merentangkan tangannya "Aah!" pekik Sun Huan dan teman temannya seketika itu menghentikan langkah lebar mereka.

Wanita itu sungguh marah besar pada Sun Huan "Hei Sun Huan, kenapa kau selalu saja usil pada teman mu! Dan lagi... Apakah kalian tak malu. Yang kalian kejar ini adalah putra dari tetua Bai Xi!" Bentak wanita itu.

Bai Ye yang sudah lari jauh mulai kembali untuk mendekati wanita tersebut "Xiao Nian, sedang apa kamu di sini? Sebaiknya kamu pulang, jika ayah tahu bahwa kau telah menolongku lagi. Maka aku akan di marahi olehnya" ucap Bai Ye sedikit terganggu oleh ulah Xiao Nian.

Lalu Xiao Nian pun menoleh ke arah Bai Ye "Kakak jangan khawatir, aku akan mengatasi omelan ayah yang begitu membisingkan telinga itu dengan mudah" balas Xiao Nian sembari memberi tatapan meratap yang begitu imut.

Su Huan terkekeh akan kalimat yang di lontarkan Xiao Nian "Heh. Anak tetua Bai Xi apanya? Dia hanyalah sampah... Bahkan, hanya bisa di tolong oleh wanita. Sungguh memalukan!" sela Sun Huan menunjuk Xiao Nian.

"Benar. Kau sangat memalukan. Bersembunyi di belakang tubuh seorang wanita... Hahahaha seharusnya kau enyah saja dari sekte Yue selamanya. Dari pada mengganggu murid dengan kultivasi tingkat tinggi mereka. Mengganggu saja" Recok teman teman Sun Huan.

"Kalian. Jangan banyak bicara! Jika kalian berani... Ayo, hadapi aku!" teriak Xiao Nian mulai mengambil kuda kuda untuk siap berkelahi dengan geng Sun Huan.

Sun Huan pun menyunggingkan bibirnya "Heh. Maaf cantik, tapi aku tak mau melukai mu dengan satu unsur pukulan halilintar milikku" Balas Sun Huan seraya mencolek pipi Xiao Nian genit.

Plak! Bai Ye kesal hingga menepuk tangan Sun Huan yang mencoba melecehkan Xiao Nian "Berani nya kau denganku!" Bentak Sun Huan merasa tersinggung.

"Kakak Bai Ye..." Xiao Nian kaget ketika Bai Ye tiba tiba saja melangkah ke hadapannya dan menjadi tameng untuknya...

"Singkirkan tangan kotormu itu dari adikku!" pekik Bai Ye berlagak sok jagoan.

"Heh. Baiklah... Kau ingin berkelahi dengan ku? Silahkan aku siap meninjumu dengan pukulan tinjuku" tegas Sun Huan terkekeh.

Bai Ye pun mulai menyiapkan ancang acangnya untuk memukul Sun Huan... Kini, duel di antara Sun Huan dan Bai Ye pun di mulai.

Sun Huan menendang perut Bai Ye kasar, Bai Ye pun menghindar lugas. Dan di susul tinjuan ke arah wajah Bai Ye, Bai Ye pun menghindar lagi "Kakak Bai Ye. Hati hati..." Pekik Xiao Nian cemas.

Buak! Satu pukulan Sun Huan mendarat di punggung Bai Ye dan membuat Bai Ye terkapar di tanah "Kakak Bai Ye!" Xiao Nian pun berlari menghampiri Bai Ye.

Tapi di hadang tujuh teman Sun Huan "Mau kemana kau cantik" Tanya teman teman Sun Huan genit.

"Minggir! Atau aku akan mematahkan tulang tulang kalian hingga remuk" Bentak Xiao Nian.

"Hahahaha. Galak sekali... Kalau begitu, silahkan... Jika kau kalah, maka temani bos ku minum malam ini. Bagai mana?" tanya taman teman Sun Huan.

"Cuih. Menjijikan, mati pun aku tak mau menemani pria mesum dan jelek sepertinya!" tegas Xiao Nian.

"Sial. Berani sekali kau mencibir tuan Sun Huan. Kalau begitu rasakan ini!" Teriak teman teman Sun Huan mengerumuni Xiao Nian dengan beberapa pukulan.

Nampaknya Xiao Nian di keroyok masal oleh geng Sun Huan, tapi jangan panik... Xiao Nian sangat handal dalam bertarung, hingga lawan lawannya yang tingkatannya lebih rendah di bawahnya, tentu saja akan mati atau babak belur di buatnya.

Xiao Nian selain cantik, dia juga sangat jenius dalam ilmu beladiri. Dan berbanding terbalik dengan Bai Ye...

Bai Ye malah babak belur di hantam pukulan tanpa bisa melawan. Sun Huan membuat Bai Ye kalah untuk yang ke sekian kalinya.

"Boss... Tolong aku!" teriak anak buah Sun Huan.

"Kakak Bai Ye!" Xiao Nian menghampiri Bai Ye yang terkapar namun di hadang oleh sebuah pukulan dari Sun Huan

WHUSSSH...

Tapi sayang sekali, Xiao Nian memutar tubuhnya ke belakang seakan terbang. Ia pun mulai melempar beberapa jarum ke arah tubuh Sun Huan dengan cepat.

Cleb! Cleb! Cleb!

"Akh!" Pekik Sun Huan terdiam mematung tak bisa bergerak.

"Heh. Sudah ku bilang jangan coba coba menyentuh kak Bai Ye. Tapi kau ternyata keras kepala... Jangan salah kan aku jika aku membuat ku kehilangan seluruh kekuatan tempur dalam tubuhmu!" tegas Xiao Nian bersiap mengumpulkan energi tenaga dalamnya di dua telapak tangannya untuk segera di hantamkan di dada Sun Huan.

"Hentikan Xiao Nian... Jika kau melakukan itu. Maka... Kau akan menghancurkan masa depanku yang masih panjang ini!" Pinta Sun Huan merengek.

"Heh. Inilah akibatnya karna telah membuat ku marah!" Xiao Nian mulai bersiap, namun seseorang malah memeluk kakinya dan membuat Xiao Nian tersadar "Xiao Nian... Jangan lakukan itu" pinta Bai Ye memohon.

Syuutt... Xiao Nian kembali memasukan seluruh energi yang telah ia kumpulkan itu kambali ke dalam tubuhnya "Kakak Bai Ye..." Xiao Nian mulai berjongkok dan mulai mengangkat tubuh Bai Ye yang telah lemas itu.

"Maafkan aku Xiao Nian... Aku sungguh malu karna telah membawamu dalam masalah ini" bisik Bai Ye hampir pingsan.

"Bicaranya nanti saja setelah aku merawat luka luka mu..." Xiao Nian segera membawa Bai Ye untuk kembali ke kamarnya.

Sementara Sun Huan berteriak meminta obat penawar dari jarum jarum yang telah di sebar oleh Xiao Nian di sekujur tubuhnya.

Padahal hanya tiga helai jarum, tapi tubuh Sun Huan sama sekali tak bisa di gerakan "Kau akan kembali ke semula setelah enam jam... Jadi tunggulah hingga pengaruh racunnya hilang" tegas Xiao Nian seraya melompat dengan ilmu peringan tubuhnya.

"Apa! Enam jam... Jangan mempermainkan ku begini kau Xiao Nian!" Amuk Sun Huan.

Sementara anak buah Sun Huan di buat pingsan dengan wajah hampir tak di kenali lagi "Xiao Nian. Akan ku balas kelakuan mu nanti! Ingat itu..." Teriak Sun Huan bersama sumpah serapahnya itu.

BERSAMBUNG...

PILIHAN AYAH

***

Bai Ye terlelap dan mulai perlahan membuka matanya. Di lihatnya Xiao Nian masih berkutat membersihkan luka luka Bai Ye dengan selembar kain putih tebal dan air hangat yang telah di campur ramuan herbal.

"Eenggh... Xiao Nian" Bisik Bai Ye menatap sayu wanita itu.

"...Jangan banyak bergerak... Nanti kakak akan pingsan lagi. Tulang rusukmu patah jadi aku sedang berusaha menyambungkannya lagi dengan api sel pelebur tulang" Tegas Xiao Nian.

Bai Ye merasa malu dan ia mulai tersenyum pahit ke arah wanita cantik di hadapannya itu "Maaf ya... Kamu selalu di buat repot oleh ku..." ucap Bai Ye sedikit sungkan.

"Jangan khawatir kak Bai Ye. Bukankah kita harus saling tolong menolong, apa lagi kita adalah saudara. Sudah sewajarnya kan aku berbuat seperti ini?" balas Xiao Nian senang. Ia melemparkan senyuman riangnya ke arah Bai Ye seakan tengah mengsuportnya.

"Kau memang bisa saja. Xiao Nian" tawa Bai Ye sedikit terguncang.

"...Kakak pikir, aku bisa seperti ini oleh siapa? Dulu juga, kakak yang selalu membantuku. Memberiku banyak sekali energi setelah aku pingsan karna kebanyakan latihan... benarkan?" tanya Xiao Nian mengingat masa lalu, masa di mana Bai Ye masih sangat hebat dengan tenaga dalamnya.

"Hahhaha... Ternyata kau masih ingat ya. Heh, kapan aku bisa seperti itu lagi ya? Rasanya memang tidak mungkin" Bai Ye bicara demikian seraya bangun dan mulai duduk di sisi Xiao Nian.

Mereka saling bertatapan untuk beberapa menit dan saling melempar senyum satu sama lain "Kakak, besok aku akan pergi ke kota Wuhan" Ucap Xiao Nian pada Bai Ye.

Bai Ye mulai mengerutkan keningnya dan lekas bertanya "Wah. Benarkah?" tanya Bai Ye sedikit tak percaya.

"Tentu saja, Aku akan pergi dengan rombongan para alkemis, ayah menyuruhku untuk mengawal para peracik obat untuk sampai di kota wuhan dengan selamat. Dan lagi, di sana mereka akan memasok obat obatan tingkat tinggi ke toko obat (apotek apotek) di kota. Bagai mana keren kan?!" tanya Xiao Nian seraya tertawa bangga pada sang kakak.

Bai Ye pun ikut senang dan mulai mengelus pucuk kepala Xiao Nian "Kalau begitu. Semoga perjalanannya lancar dan sukses ya. Maaf aku tak bisa ikut mengantarkan mu ke kota Wuhan karna ayah pasti akan menolak ku mentah mentah" Keluh Bai Ye menekuk wajahnya sedih.

"Kakak. Tenanglah... Nanti mau aku bawakan oleh oleh apa di sana? Kakak boleh bilang nanti aku pasti akan membelikannya untukmu" ujar Xiao Nian. Bai Ye pun tersenyum.

"Tak usah Xiao Nian, jangan belikan apapun untukku... Lagi pula, hanya dengan melihat mu kembali dengan selamat... Sudah membuatku sangat senang jadi, aku berpesan.. Jaga dirimu baik baik ya?" pinta Bai Ye begitu resah ketika melepas adik perempuannya pergi ke kota wuhan, mengingat jalan menuju kota itu memang sangat lah terjal dan berbahaya, bahkan banyak hutan bambu di sekeliling jalan menuju kota itu. Hingga Bai Ye takut jika perjalanan mereka akan dalam masalah besar.

"Aku akan ingat. Terimakasih kakak..." Xiao Nian lekas melentangkan tangannya lalu memeluk Bai Ye erat erat. Bai Ye hanya bisa tersenyum dan menghelan napas lega...

"Kau memang adik kecilku yang manja..." ucap Bai Ye membalas pelukan Xiao Nian.

"Kalau kak Bai Ye adalah kakak ku yang terbaik sebenua energi tempur" goda Xiao Nian masih memeluk Bai Ye erat erat.

Xiao Nian lahir di keluarga Xitai, Xitai sendiri adalah sekte dari ke tujuh keluarga besar yang terletak di sebelah tenggara benua energi kultivasi. Hanya saja Sekte Xitai adalah sekte termiskin di antara tujuh anggota keluarga Sekte.

Bahkan, sekte tersebut hampir di hapus dari tujuh anggota keluarga karna murid murid sekte tersebut makin menurun saja setiap bulannya.

Dan Xiao Nian di titipkan di Sekte Yue setelah ayah dan ibunya tewas dalam penyerangan klan iblis ke sekte tersebut. Hingga kakek buyut Xiao Nian yang bernama Xiao Fang menitipkan cucuk nya kepada ibu nya Bai Ye.

Dan kini, Bai Ye dan Xiao Nian pun menjadi saudara yang akrab, meski tak ada hubungan darah di antara ke duanya, tapi Bai Ye menganggap Xiao Nian seperti adik perempuan satu satunya yang belarti untuknya.

***

Dua hari kemudian...

Tetua Bai Xi yang adalah ayah dari Bai Ye terpaksa memanggil anaknya untuk berunding masalah masa depan anaknya yang begitu kelam.

Setelah kehilangan energi tempur nya, untuk saat ini Bai Ye benar benar tidak berguna lagi... Yang Bai Ye lakukan setiap hari hanyalah bermain main dan cenderung mempermalukan nama besar Sekte Yue. Oleh karna itu ayahnya mempercepat pernikahan anak laki lakinya itu.

"Ada apa ayah memanggilku kemari" tanya Bai Ye menghadap sang ayah ke sebuah ruangan pribadi tetua Bai Xi. Terlihat sang ayah berdiri membelakangi anaknya dengan kedua tangan di gandeng di belakang punggungnya.

"Bai Ye. Kau sadar dengan apa yang kau lakukan akhir akhir ini nak?" tanya sang ayah.

"Maksud ayah..." Bai Ye tak paham pada teguran ayahnya.

"Maksudku. Kau adalah putraku satu satunya. Kelak yang akan mewariskan tahta adalah dirimu... Tapi, kau yang sekarang masih sangat payah. Ayah khawatir, apakah kau mampu menjalankan bisnis keluarga ini dengan baik" tegas sang ayah menuturkan unek uneknya pada putranya tersebut.

"Ayah. Ku mohon, jangan ragukan aku... Aku janji ayah. Aku akan belajar dengan baik. Aku ingin belajar di perguruan Xingliun ayah... Aku ingin menjadi petarung yang handal" tegasnya.

"Sudahlah. Buang mimpi mimpi mu itu. Usia mu sudah delapan belas tahun putraku. Tapi kau sama sekali tak memberikan kontribusi apapun untuk ayah maupun sekte ini. Jadi, menurut ayah... Lebih baik kau segeralah menikahi Mei Lan. Dia adalah anak yang cerdas, kemampuannya sangat hebat, mungkin kelak dia akan menjadi seorang master seperti kakek nya... Jadi, kau harus segera menikahinya demi reputasi keluarga Bai dan juga Sekte Yue" Pinta Sang ayah.

"Tidak ayah. Aku belum mau memikirkan soal pernikahan, lagi pula aku masih kecil... Dan juga Mei Lan masih kecil. Kami belum siap ayah!" Ulang Bai Ye bersikeras.

"Dasar keras kepala... Ayah akan tetap melakukan pertemuan terkait pernikahan mu dan Mei Lan. Jadi, kau bersiaplah... Lagi pula, pernikahan ini tak bisa di batalkan karna perjanjian kakek buyutmu dan kakek buyut Mai Lan bersifat permanent... Hanya bisa di batalkan dengan sebuah perceraian dari salah satu pihak"

"Kalau begitu. Aku akan menceraikannya" Tegas Bai Ye kesal. Ia pergi dari hadapan sang ayah dan meninggalkan ruangan tersebut dengan penuh kekesalan dan amarah.

"Bai Ye. Kembali... Kau tidak bisa melakukan hal itu... Jika kau melakukannya, sama saja dengan kau telah membunuh reputasi ayahmu sendiri" Amuk tetua Bai Xi.

Tetua Bai Xi yang kesal pada putranya, lantas menjatuhkan dirinya ke kursi singasananya dengan sangat kasar.

Bruk.

"Dasar. Anak yang tak tahu di untung... Akan ku buat kau mematuhiku dengan pil tingat tinggi ini" Kesal sang ayah. Ia berpikir untuk memasukkan pil ke dalam minuman anak nya agar ia bisa patuh pada apapun kehendaknya.

BERSAMBUNG...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!