BAB 18

"Mas..sakit !" Diana meringis kesakitan kala tangannya dicengkeram kuat oleh Dion. Belum lagi Dion menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur setelah Dion menutup pintu kamar dengan begitu kuat.

Siti dan Sinta yang melihat hal tersebut mereka sangat was-was dan khawatir dengan kondisi Diana yang mungkin diperlakukan kasar oleh suaminya sendiri.

"Kamu sih, pakek acara ngajakin Nyonya masuk toko segala !" kata Sinta menyalahkan saudaranya tersebut.

"Mana Aku tahu kalau ada Tuan muda disana, Mbak !" kata Siti semakin merasa bersalah. Belum lagi mereka berdua mendengar suara teriakan Diana yang membuat keduanya semakin pilu dengan nasib yang dialami oleh Diana hari ini.

"AAAA SAKITTT !"

"Dasar perempuan tidak pernah merasa puas ! Apa susahnya diam di apartemen ini ! Tidak bisakah Kamu hanya menjadi istri di dalam rumah saja ? Haruskah dunia tahu kalau Kamu adalah istri kedua ku ?" bentak Dion ia memukul tubuh Diana dengan ikat pinggangnya hingga membuat Diana menjerit kesakitan.

"Ampun...Mas ! Sakit !" Diana menangis, seharusnya ia tak melanggar ucapan suaminya untuk tidak keluar apartemen tanpa izin suaminya.

Setelah puas Dion memberikan pelajaran pada Diana. Pria itu langsung menurunkan celana yang ia kenakan dan meniduri Diana dengan begitu kasar hingga tubuh Diana semakin remuk redam.

Dion menumpahkan seluruh benihnya di rahim Diana, dan tidur disamping tubuh Diana setelah ia puas menyalurkan hasrat dan emosinya pada Diana.

Sedangkan Diana ia terus berlinang air mata, dan menangis dalam diam menatap langit-langit kamarnya. Membayangkan nasibnya yang begitu buruk ditangan suaminya sendiri.

"Ibu...bawa aku pergi..Ibu.." kata Diana terisak dalam tangisnya.

Tiga jam kemudian, Dion terbangun dari tidurnya melihat Diana yang duduk bersandar di tempat tidur disampingnya. Ia melihat punggung Diana yang merah membiru akibat ulahnya yang memukuli Diana beberapa jam lalu. Belum lagi sudut bibir Diana yang terluka akibat ciuman yang begitu kasar ia berikan padanya.

Seketika Dion merasa bersalah, seharusnya ia tak berbuat jahat semacam itu pada seorang wanita. Karena ia pun memiliki seorang adik perempuan, bagaimana jika nanti adiknya yang berada diposisi seperti Diana. Dion tak bisa membayangkan hal tersebut. Dion kemudian bangkit dari atas tempat tidur dan membersihkan dirinya setelah selesai dan mengganti pakaiannya, ia keluar dari kamar dan memanggil Sinta untuk membawakannya handuk dan air hangat.

Setelah Dion mendapatkannya, ia berjalan ke arah Diana dan duduk disamping Diana. Ia mencoba mengompres bibir Diana yang luka dan membengkak akibat ulahnya sendiri.

Diana diam saja atas perlakuan yang suaminya berikan, sebab percuma saja ia menolaknya ia begitu takut jika Dion akan menyakitinya lagi. Bagi Diana, Dion seorang psikopat. Sebab Dion sendiri yang menyakitinya dan Dion sendiri pula yang mengobatinya.

Selama Dion mengompres tubuh Diana yang begitu banyak memar akibat ulahnya, Diana tak bersuara sama sekali. Sedangkan Dion ia begitu amat merasa bersalah dan merutuki kebodohannya sendiri.

"Lain kali jangan keluar dari apartemen tanpa izin dari ku." kata Dion dengan pelan.

"Iya !" jawab Diana singkat.

"Hubungi Aku dulu jika Kamu ingin keluar berjalan-jalan bersama Siti !" kata Dion lagi

"Aku tidak tahu harus bagaimana menghubungi anda !" kata Diana ia begitu malas menyebut Dion dengan sebutan mas saking sakit hatinya Diana dengan perlakuan yang sudah Dion berikan padanya.

Dion terdiam, ia lupa kalau Diana tidak punya ponsel. Ia kemudian menyuruh asisten pribadinya untuk datang ke apartemen membawakannya ponsel baru yang akan dipakai oleh Diana.

Setelah Dion puas mengompres tubuh Diana, Dion menutup kembali tubuh Diana dengan selimut tebal.

"Ini kali terakhir kita bertemu, Aku dan Maya akan memiliki bayi ! Jaga diri mu baik-baik disini, ingat jika Kamu ingin keluar dari apartemen, kirim pesan dulu pada Ku !" Dion memberikan Diana sebuah ponsel baru yang sudah terisi nomor ponsel pribadinya disana.

Hati Diana semakin sakit mendengarnya, apa katanya tadi ? Akan memiliki Bayi ? Lantas bagaimana dengan dirinya ? mengapa Dion menaburkan benihnya di rahimnya, apa yang sebenarnya ingin Dion buktikan. Jika ia dan Maya akan memiliki seorang anak, apa pentingnya dirinya sekarang ? Mengapa Dion tak melepaskannya saja ! Bukan kah Diana juga berhak bahagia menentukan arah jalan hidupnya.

"Tuhan, mengapa memberiku cobaan hidup semacam ini pada ku !" lirih Diana dalam hati setelah Dion pergi meninggalkannya sendirian di kamarnya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Alif

Alif

klo sdh tau dion bgt yo mbok kamu cpt pinter ambil duitnya dion se bnyak2nya hbis itu kamu bs minggat, setidaknya ad usaha bukan taunya nangis menyek2, ah pusing aq thor tp aq suka bacanya👍

2025-02-28

1

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

la opo mau dianiaya , bodoh banget

2024-11-07

1

Ma Em

Ma Em

Thor buat Dion cinta mati sama Diana dan biarkan dia merasakan sakit seperti yg Diana rasakan.

2024-04-29

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!