Maya begitu geram kala melihat wanita yang ia benci ada dihadapannya. Selama ini ia selalu menjaga jarak dengan Diana agar ia tak berusaha berbuat nekat untuk mencelakai Diana yang sudah merebut suaminya.
"Dasar pelakor beraninya Kamu berada di hadapan ku !" Maya langsung maju dan menarik rambut panjang Diana hingga Diana berteriak kesakitan.
"Aaaa..sakit !"
"Maya hentikan !" Dion berusaha memisahkan Maya dan Diana. Para pelayan toko pun berusaha untuk melerai mereka agar tidak terjadi kekacauan yang begitu besar.
"Maya sudah, nanti ada wartawan !" kata Dion memperingati ia pun harus menjaga nama baik keluarganya dan juga nama Maya di dunia entertainment agar tidak tercoreng.
"Kembali ke apartemen sekarang !" titah Dion pada Diana dengan menatap tajam Diana. Siti yang bersama Diana pun langsung membawa Diana pergi dari hadapan majikannya tersebut dan mereka kembali ke apartemen.
"Aku tidak tahu kalau ada Mas Dion disana, Siti !" kata Diana sembari menangis di dalam mobil taksi yang mereka tumpangi.
"Iya, Nyonya. Semua terjadi tanpa sengaja, jangan menyalahkan diri sendiri !" kata Siti mencoba menenangkan Diana dan membawa Diana ke dalam pelukannya.
Dion dan Maya kembali mobil mereka untuk pulang ke mansion, Maya begitu kesal dan marah setelah melihat wajah Diana yang ternyata begitu cantik alami dan natural tanpa polesan make up. Seketika Maya menjadi tak percaya diri, Maya berpikir bisa saja suaminya berpindah ke lain hati pada Diana melihat Diana yang masih begitu muda dan cantik.
"Sayang..." Dion mencoba memecah keheningan diantara mereka, dan membuat Maya tersadar dengan lamunannya.
"Sayang, Ku pasti kan hal seperti tadi tidak akan terulang lagi !" kata Dion dengan lembut.
"Kamu tidak boleh lagi bertemu sama Dia ! Aku ini bakal mengandung anak mu, anak kita ! Aku tidak mau wanita itu ada di depan mata ku lagi !" kata Maya memperingati suaminya untuk meninggalkan Diana.
"Kalau bisa, Kamu harus menceraikan dia ! Ya, ceraikan dia ya !" kata Maya dengan sorot mata memohon pada Dion yang tak mungkin dengan mudah Dion akan mengambil keputusan tersebut.
"Sayang..." lirih Dion
"Aku akan mengandung anak mu, anak Kita ! Aku ingin merasa tenang dan bahagia menyambut kehamilan ku, Aku tidak mau Kamu bertemu dengan Dia lagi ! Tinggal kan Dia !" kata Maya lagi dengan tegas.
Dion meraih tangan Maya dan mengecupnya dengan lembut. "Aku hanya untuk mu, Sayang. Percayalah !" kata Dion dengan lembut.
Maya langsung memeluk tubuh Dion seolah tak ingin kehilangan suaminya. "Terimakasih, sayang."
"Kita lanjutkan perjalanan, ya ?" kata Dion lagi namun tiba-tiba ponsel Maya berbunyi ternyata Ibunya meneleponnya.
"Ibu ?"
"Ah...baiklah, Aku akan ke sana Bu !" kata Maya pelan. Kemudian ia mematikan panggilan tersebut secara sepihak.
"Ada apa hem ?" tanya Dion.
"Ibu menyuruh Aku ke rumahnya, Mas antarkan Aku ke sana saja. Setelah itu Mas boleh kembali ke kantor." balas Maya
"Oh, oke." Dion pun memutar mobilnya menuju arah rumah mertuanya. Dan mengantarkan Maya ke sana. Setelah Dion mengantarkan Maya, ia tak pergi ke kantor melainkan pergi ke apartemennya untuk menemui Diana dan membuat perhitungan dengan istri keduanya tersebut yang sudah melanggar perintahnya untuk tidak keluar dari apartemen tanpa izin darinya.
Begitu Dion tiba di apartemen, ia langsung masuk ke dalam dan mencari keberadaan Diana yang sedang duduk di ruang televisi. Diana bangkit dari duduknya dan langsung di tarik tangannya oleh Dion masuk ke dalam kamar mereka, dan menutup pintu kamar mereka dengan begitu keras.
"BRAAKK"
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Lilik Juhariah
pshisikopat
2024-11-07
0
Ma Em
Dion hati hati kamu jangan terlalu benci sama Diana nanti akhirnya kamu sendiri yg cinta mati sama Diana dan pasti kamu tdk mau kehilangan Diana
2024-04-13
0
Nandi Ni
waktu penghukuman akan dimulai,aku pastikan justru Dion akan makin terikat dg Diana bukan menjauh seperti arahan isteri tuanya
2024-04-13
0