BAB 11

“Sayang, Kamu dimana ?” tanya Dion ia menelpon istrinya yang sudah larut malam namun tak kunjung pulang.

“Aku masih di luar kota, sepertinya Aku enggak pulang hari ini. Aku akan pulang besok pagi ! Lagi pula Aku gak mau menganggu malam pertama mu dengan istri baru mu !” jawab Maya

“Sayang, kita sudah membahas ini berulang kali. Pernikahan ini hanya formalitas, Kamu masih gak percaya sama Aku !” kata Dion berdecak kesal.

“Aku gak mau berdebat, silahkan nikmati malam mu bersama wanita itu !” sahut Maya lagi sebelum ia mematikan ponselnya.

“Sayang…halo..!”

Tut….

Dion mengusap kasar wajahnya dan menghempaskan ponselnya di atas tempat tidurnya. Ia menatap dirinya di cermin yang begitu besar di dalam kamarnya, ia mengepalkan kedua tangannya seolah membenci dirinya sendiri.

Dengan penuh rasa amarah ia maju dan memukul cermin tersebut hingga pecah, dan pecahan kacanya berjatuhan di lantai.

CETARR

Dion kemudian keluar dari kamarnya dengan emosi yang menggebu-gebu menuju kamar Diana. Diana yang terbiasa tidak mengunci pintu kamar merasa terkejut melihat Dion datang dengan tangan yang penuh dengan darah.

Diana sendiri bingung dengan kedatangan pria yang sudah menjadi suaminya tersebut. Ia bingung harus memanggil sebutan apa untuknya. Hingga pada akhirnya Diana berani memanggil Dion dengan sebutan “Mas”.

“Ada apa, Mas ?”

“Tangan Mas, berdarah. Biar Aku obati !” kata Diana dengan debaran jantung yang begitu kencang, gugup dan takut melihat Dion yang menatapnya begitu tajam.

Dion kemudian menarik Diana dan mencium bibirnya dengan kasar.

“HEEMPPHH” Diana memukul-mukul tubuh Dion namun Dion masih terus mencium Diana dengan kasar.

Dion kemudian menghempaskan tubuh Diana hingga terlentang diatas kasur. Diana tentu saja merasa takut dengan apa yang dilakukan Dion.

“Jangan…Mas..Aku mohon !” Diana memundurkan tubuhnya hingga di kepala ranjang melihat Dion melucuti pakaiannya sendiri dan bergerak maju menuju ke arahnya. Diana tahu apa yang akan dilakukan oleh suaminya itu, pasti suaminya akan meminta haknya sebagai seorang suami. Apalagi ini adalah malam pernikahan mereka berdua.

Namun, bukan Diana tidak mau menjalankan kewajibannya. Tapi Diana hanya belum siap untuk melakukan hal tersebut, ia ingin melupakan terlebih dulu masa lalunya bersama Mario dan belajar menerima Dion sebagai suami yang seharusnya ia cintai.

“Kenapa ? Kamu adalah istri ku sekarang ! Ingat Kakek sangat menginginkan cicit dari mu !” Dion tersenyum yang membuat Diana semakin takut.

“Jangan..lakukan itu..Aku mohon…Aku bakal lakukan apapun yang Mas mau.” Kata Diana menangis di bawah kungkungan tubuh Dion.

Hingga pada akhirnya Dion melepaskan piyama yang dikenakan oleh Diana hingga satu kali robekan.

SREEKK

Diana langsung menutupi tubuh atasnya yang terekspos, Dion sampai tertegun melihat kemolekan tubuh Diana yang begitu putih nan mulus. Dan membuat miliknya langsung berdiri.

“Jangan…mas !”

Dion kemudian menarik celana panjang yang dikenakan oleh Diana hingga pada akhirnya tubuh Diana polos tanpa sehelai benang. Diana terus menangis dan Dion kembali menciumnya dengan begitu kasar.

“HEMMPHH”

Tidak ada kelembutan sama sekali yang Dion lakukan pada Diana. Apalagi pada saat Dion memasuki tubuh Diana tanpa pemanasan sama sekali yang membuat Diana menjerit kencang.

“AAAAAAAA…..SAAKIITT !!!”

Tubuh Diana seakan terbelah menjadi dua, intinya begitu perih merasakan benda tumpul yang begitu besar masuk ke dalam miliknya yang sangat sempit.

Diana memukul dan mencakar tubuh Dion menyalurkan rasa sakit di intinya. Belum hilang rasa sakitnya, Dion tak memberinya jeda sedikit pun. Dion langsung meneruskan apa yang seharusnya ia lakukan.

Diana menangis dan menjerit merasakan sakit dan nikmat yang menjadi satu. Lain hal yang dirasakan oleh Dion, ia begitu menikmatinya. Bahkan ia lupa akan Maya yang tengah berada di luar kota.

“Hikss…hikss…”

Malam pertama tersebut berlangsung selama tiga jam. Entah setan apa yang merasuki Dion hingga tanpa perasaan Dion melakukannya dengna kasar. Yang membuat Diana pada akhirnya tak sadarkan diri di detik terkahir Dion menumpahkan benihnya yang ia tabur berkali-kali di dalam rahim Diana.

“Aahhh…” Dion bernafas lega dan tertidur di samping tubuh Diana sembari memeluk Diana. Tubuh keduanya begitu lelah hingga mereka melupakan tradisi keluarga dimana mereka harus berkumpul untuk sarapan bersama di pagi hari.

Terpopuler

Comments

Bunda Aish

Bunda Aish

😡 siksaan dimulai....

2024-10-03

0

Soraya

Soraya

ku baru tau klo kaca pecah suaranya ctaaarr

2024-08-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!