Frans tiba di meja makan dimana sudah ada Fiona dan kedua orang tuanya begitu pun dengan menantu tertuanya.
“Selamat pagi, Ayah !” sapa Daniel ia adalah anak kedua Frans yang merupakan ayah dari Dion dan Fiona. Daniel adalah anak kedua di keluarga Abraham. Ia tipikal anak yang selalu menurut dengan aturan yang diberikan oleh Ayahnya. Sebab kepala keluarga di mansions tersebut adalah Frans. Meskipun dirinya adalah anak satu-satunya di keluarga tersebut yang masih ada.
Frans mendudukkan dirinya di kursi yang biasa ia tempati. Ia melihat kursi sebelah Fiona masih kosong yaitu kursi Dion dan Maya.
Setahu Frans menurut informasi yang ia terima dari Benu, Maya pergi ke luar kota karena urusan pekerjaannya. Frans berpikir mungkinkah Dion tengah bersama dengan Diana.
“Dion belum keluar dari kamar Diana, Ayah !” kata Shella pelan, ia melihat sendiri semalam Dion masuk ke dalam kamar Diana, dan pagi ini Shella diam-diam melihat sendiri putranya sudah tidur bersama Diana.
“Semoga ini yang terbaik untuknya !” kata Daniel pelan dan membuat Frans menganggukkan kepalanya.
“Apakah Kita tidak begitu keterlaluan pada Dion, Ayah ?” tanya Riana pelan, jujur saja ia pun merasa bingung harus memihak dengan siapa Diana atau Maya. Sebab keduanya pasti sama-sama merasa tersakiti.
“Suatu saat Dion bisa melihat mana yang seharusnya akan dia pertahankan !” jawab Frans
“Maksud Kakek, Kak Dion akan melepaskan salah satu istrinya ?” ucap Fiona
Frans tersenyum, “Kita tidak tahu takdir seperti apa yang akan di alami oleh Kakak mu, Kakek hanya memberikan yang terbaik untuknya.” Kata Frans
“Fiona, jangan campuri urusan Kakak mu, mengerti ? Fokuslah pada kuliah mu.” Kata Daniel menasehati anak bungsunya.
“Benar sayang, kamu belum cukup mengerti untuk hal ini. Ibu hanya ingin Kamu fokus pada kuliah, setelah Kamu lulus bukan kah Kamu akan ke London ? Fokus lah pada pendidikan mu.” Kata Shella dengan lembut ikut menasehati putrinya.
“Iya, Ayah..Ibu..!” jawab Fiona tak bicara lagi. Bukan ia ingin ikut campur urusan Kakaknya, namun ia merasa tak tega melihat Diana. Apalagi semalam ia tak sengaja mendengar suara tangisan di kamar Diana diakibatkan oleh ulah Kakaknya.
Hati Fiona seolah tergerak, mendengar pilunya suara Diana. Meskipun ia belum menikah, ia tahu apa yang dilakukan oleh sepasang pengantin baru di malam pertamanya.
“Ayo mulai sarapannya !” kata Frans yang membuat Fiona terdiam, ia ingat betul dulu Dion dan Maya baru menikah, kakeknya tersebut begitu marah melihat Dion dan Maya terlambat datang ke meja makan. Tapi kini ketika Dion sudah bersama Diana dan mereka tak kunjung datang, kakeknya tidak marah sama sekali.
“Kenapa muka mu cemberut, Fiona ?” tanya Frans.
“Ah…tidak apa-apa Kakek !” Fiona langsung menyantap sarapannya.
“Riana, Apa kamu sudah mendapat apa yang Ayah inginkan tempo hari ?” tanya Frans pada Riana.
Riana adalah menantu tertua di keluarga Abraham. Suaminya bernama Nicholas Abraham, namun sayangnya Nicholas sudah meninggal dunia karena kecelakaan pesawat 10 tahun lalu. Dan Frans tetap ingin Riana tinggal di mansions sebab Riana sudah ia anggap bukan hanya seorang menantu tapi seperti anak kandungnya sendiri. Itulah mengapa Riana masih tetap berada di mansions Abraham.
“Sudah, Ayah. Aku meletakkannya di meja kerja Ayah kemarin malam !” kata Riana dengan lembut.
“Bagus, setelah ini pergilah menghabiskan waktu bersama Shella jika kalian mau !” kata Frans
“Terimakasih Ayah !” jawab Riana dan Shella tersenyum manis pada Riana dan Ayah mertuanya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments