BAB 9

Pada akhirnya Diana dan Dion dipertemukan dalam sebuah ikatan suci pernikahan. Pernikahan mereka disaksikan oleh kedua keluarga bersar mereka, mereka menikah secara sederhana hanya keluarga dan kerabat dekat saja yang hadir di acara pernikahan mereka berdua.

“Lihat Pak ! Ibu dapat hadiah dari keluarga besan kita, bagus ya !” Suminah menunjukkan sebuah kalung berlian yang begitu indah yang sudah ia pakai pada Samsul. Dan Samsul menatap kagum dengan perhiasan yang dipakai oleh Suminah.

Lain halnya dengan Diana dan Dion sepasang pengantin yang tidak saling kenal apalagi saling cinta tersebut tidak menunjukkan sama sekali kalau mereka berdua begitu bahagia dengan pernikahan mereka.

Tak lama pandangan mata Diana teralihkan pada seorang pria yang sudah begitu lama mengisi relung hatinya selama ini. Siapa lagi kalau bukan Mario. Hubungan mereka pada akhirnya harus berakhir, keduanya harus saling merelakan atas takdir yang sudah Tuhan ciptakan pada mereka berdua.

“Selamat ya Diana, setelah ini kamu pasti hidup enak. Jangan lupakan Bapak dan Ibu mu disini !” kata Suminah memeluk Diana dengan hati yang begitu bahagia karena sudah berbesanan dengan keluarga kaya raya.

“Jangan menangis, pernikahan adalah hal yang begitu membahagiakan. Bapak akan selalu mendokan kamu bahagia bersama keluarga baru mu !” kata Samsul memeluk putrinya.

“Tolong jaga putri Ku !” kata Samsul pada Dion dan Dion hanya menganggukkan kepalanya sebagai bentuk jawaban.

“Tidak perlu khawatir, Samsul. Putri mu akan aman bersama keluarga kami !” jawab Frans dan tersenyum.

“Ah…tentu saja, keluarga Bapak pasti bisa menjaga putri kami dengan baik !” balas Samsul tersenyum manis.

Diana menitihkan air matanya begitu pun dengan Rio. Begitu acara pernikahan Diana dan Dion selesai. Diana langsung di bawa ke kota tempat tinggal keluarga Abraham. Saat Diana berada di dalam mobil Diana terus memandangi Rio, bahkan Rio dengan berani mendekati mobil yang ditumpangi Diana.

“Diana….Diana…!”

“Rio…”

Mobil yang ditumpangi Diana membawanya pergi dan memisahkannya dengan pria yang ia cintai. Dion yang sejak tadi berada duduk di samping Diana, ia bisa membaca situasi jika pria yang Diana tangisi adalah kekasihnya.

Dion kemudian tak memperdulikan itu semua, baginya saat ini ia harus segera tiba di mansions dan bertemu dengan istrinya, Maya.

“Lihat kan, suaminya Diana itu orang terpandang dan juga memiliki segalanya. Siapa kamu berani-beraninya ingin memiliki Diana !” kata Suminah menghina Rio yang masih berdiri memandang mobil yang membawa Diana kian menjauh dari pandangan mata.

Sepanjang perjalanan Diana terus menangis dalam diam. Setelah melewati perjalanan yang lumayan jauh, mobil mereka tiba di bandara, dimana pesawat jet pribadi keluarga Abraham sudah menunggu mereka.

“Ini pesawat pribadi Kakek, yang akan menjadi pesawat milik mu juga ! Apapun yang kamu butuhkan akan Kakek berikan !” kata Frans mencoba menenangkan hati Diana, ia tahu pernikahan yang terjadi padanya dan Dion adalah pernikahan yang tak sesuai dengan kemauan hatinya. Tapi Diana harus memilih untuk menerima keputusan yang Bapaknya berikan demi sebuah baktinya sebagai anak kepada orang tua.

“Tuhan tidak akan memberikan kebahagiaan sebelum manusia itu sendiri melewati rasa sakit.” Kata Frans lagi menasehati Diana, dan membuat Diana hanya menundukkan wajahnya.

“Aku adalah Kakek mu sekarang, jangan sungkan pada Kakek.” Kata Frans lagi.

Diana kemudian berjalan mengekor di belakang tubuh Dion, yang pada akhirnya pesawat tersebut membawanya pergi jauh dari kota kelahirannya menuju kota dimana ia harus berhadapan dengan takdir yang sudah digariskan oleh Tuhan menjadi istri seorang Dion Abraham.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!