"woyy jangan cuman berani keroyokan"ucap Ranivia.
Ke sepuluh preman itu menatap ke arah Ranivia.
"hehehe cewe mantap tu"ucap mereka.
"hey sebaiknya Lo gak usah ikut campur,lebih baik Lo serahin aja tubuh mu"ucap salah satu preman itu.
"mimpi"ucap Ranivia berdecih.
"kebetulan aku butuh pelampiasan,aku akan membuat wajah sombong Kelian menjadi bubur"ucap Ranivia sambil meregangkan otot-otot nya.
Lalu kemudian Ranivia berlari mendekati musuh dan menyerangnya.
2 menit kemudian semua preman di lumpuhkan oleh Ranivia dengan luka yang cukup membuat mereka mengingatnya.
"jika kalian bertemu saya lagi bersiap lah kehilangan kepala kalian"ucap Ranivia.
Preman-preman itu lari ketakutan.
"paman apakah paman tidak apa-apa??"ucap Ranivia
"tidak apa-apa, terimakasih banyak nak"ucap pria parubaya itu.
"pah,papa gak apa-apa kan ??hiks"ucap wanita parubaya itu lalu memeluk suaminya.
"tidak apa-apa kok mah"ucap pria itu.
Ranivia tersenyum melihat itu.
"eengg paman bibi,via duluan yah ada urusan"ucap Ranivia dan memungut keresek belanjaannya yang di letakkan oleh wanita parubaya itu di tanah.
"nak,sekali lagi terimakasih sudah membantu kami.kalo boleh tau nama mu siapa nak??"ucap wanita parubaya itu.
"via.Ranivia"ucap Ranivia lalu pergi dari sana meninggalkan sepasang suami istri itu.
"pah dia anak gadis yang cantik dan berbudi luhur.bagaimana kalo kita menyelidiki tentang siapa Ranivia,mama mau punya menantu seperti dia"ucap wanita itu.
"ssttt nanti kita pikirkan,sekarang ayok kita pulang Rey pasti khawatir"ucap si suami.
*****
Ranivia memarkirkan motornya di depan rumah abangnya itu.
"via tumben kamu ke sini??"ucap Novita.
"kak Vita,bang jeva ada??"ucap Ranivia.
"siapa sayang??"ucap Jevarama.
"loh via,kok tumben kamu ke sini?ayok masuk dulu"ucap Jevarama.
Ranivia masuk bersama saudara dan iparnya itu.
ranivia meletakkan keresek belanjaannya.
"vano dah tidur??"ucap Ranivia.
"udah vi"ucap Novita.
"jadi kok tumben kamu ke sini??ada masalah yah hum??"ucap Jevarama sambil mengelus puncak kepala Ranivia.
"hiks...hiks"suara Isak tangis keluar dari bibir Ranivia.
"loh loh??kenapa nangis vi??coba cerita sama Abang"ucap Jevarama.
"mommy bang, mommy nampar via bang"ucap Ranivia.
"loh kenapa??"ucap Jevarama bingung.
"via gak tau bang,yang jelas mommy marah besar dan nyebut via jalang huaaaaa"tangis Ranivia.
Jevarama terdiam dan membiarkan adiknya itu meluapkan unek-unek nya.
"sejak mommy menikah lagi,gak ada kasih sayang penuh dari mommy lagi bang buat via"ucap Ranivia.
"via bersabar,dan selalu bersabar menghadapi sikap bella dia mencaci via okey via terima,via diemin.tapi bang via juga manusia,hati via remuk bang"ucap Ranivia sambil menangis.
"huff udah jangan nangis,ini pasti perbuatan Bella.besok Abang bicara sama mommy okey??"ucap Jevarama sambil menghapus air mata adiknya itu.
"iya bang hiks,tapi via boleh kan nginap di sini dulu,via malas pulang.hati via sakit bang"ucap Ranivia
"iya boleh sekarang sana udah tidur,kamu bisa tidur bareng vano yah"ucap Jevarama.
"huh saat aku sedih kalian malah mau enak-enak kan??kesal aku"ucap Ranivia cemberut.
Sedangkan Jevarama dan Novita hanya menggaruk kepala mereka yang tidak gatal.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments