# 4

Davin terus menatap tubuh seksi gadis yang saat ini sudah sah menjadi istrinya itu.

Zea hanya tertegun melihat tingkah laku Davin yang menurutnya sangatlah aneh dan sangat menyebalkan.

" kamu , seksi juga ya ternyata, tapi sayang sekali waktu itu aku tidak ingat pernah menikmati tubuhmu , em em sayang sekali " goda Davin sambil menggeleng perlahan.

Zea melotot tajam dengan sangat marah dan merasa terhina " Davin ! kamu memang keterlaluan , kamu itu memang laki laki bejat , tetap saja kamu tidak mengakuinya , baiklah kita lakukan test DNA saja agar semuanya jelas !"

Davin tersenyum licik " ok , baiklah memangnya siapa yang takut , terus kalau memang bayi yang kamu kandung itu terbukti bukan anakku bagaimana? "

Zea melotot tajam " aku akan pergi dari hidupmu ,meninggalkan rumah ini dan tidak akan pernah mengenalmu lagi , puas ! "

" ok deal !"

Zea kembali menatapnya" tunggu tunggu , terus kalau terbukti kamu adalah bapak kandungnya bagaimana?"

Davin melotot tajam dan memegang pundak mulus Zea yang terekspos karena saat ini dia hanya menggunakan handuk yang dililitkan ditubuhnya " aku akan menjadi ayah yang baik dan suami yang baik untuk istriku yang cantik dan baik "

Davin tersenyum menyeringai kemudian menarik handuk yang dipakai Zea baru dia memutar tubuhnya dan melangkah pergi meninggalkan Zea yang pasti sangat marah bagaikan singa kelaparan.

"Daviiiiiiinnnn.......!"

Zea berteriak sekeras-kerasnya namun Davin tetap melangkah pergi meninggalkannya dengan tersenyum dan lambaian tangan.

...🌹🌹🌹...

Beberapa saat kemudian, mereka bertiga ( Aditya, Anggita dan Zea) sudah siap di meja makan untuk sarapan.

Tapi Davin belum juga muncul .

" pa, ma , Zea sudah lapar nih nunggu siapa sih ?" rengek Zea yang membuat mertuanya sangat gemas dan hanya tersenyum dan menggeleng perlahan karena menyadari Zea masih sangatlah muda .

" sayang, kita tunggu Davin dong , dia kan suami kamu , kamu lupa ya dia bapak dari anak yang kamu kandung ?" ucap Anggita meredam emosi Zea .

Tak lama kemudian , Davin muncul dari kamar tamu ( karena semalam dia memilih tidur di kamar tamu daripada satu ranjang dengan Zea).

Sejenak Zea kagum melihat ketampanan seorang Davin Alfarest ( badannya tinggi tegap ,wajah putih bersih maskulin ).

Davin menyadari kalau istrinya sedang menatapnya kagum , dia pun duduk di sampingnya dan berbisik perlahan

" kamu kagum ya ternyata Davin sangatlah tampan " ucap Davin perlahan.

Zea melotot tajam dan membuang mukanya.

Anggita hanya senyum senyum sendiri sambil mengambilkan nasi untuk suaminya dan anaknya serta menantunya " Zea kamu makan yang banyak ya , agar bayimu sehat dan tampan seperti papanya "

Zea mendengus " hhh, dia saja tidak pernah mengakuinya, o iya pa , ma, Zea ingin melakukan test DNA agar Davin yakin kalau dia bapaknya"

Aditya dan Anggita kaget dan saling menatap.

Anggita beranjak dan mengusap kedua bahu menantunya itu " buat apa sayang ? , mama dan papa percaya kok sama kamu , dan tidak perlu test DNA, buang buang waktu saja , sudah kamu tenang saja masalah Davin kami janji akan membantumu , udah nak kamu makan yang banyak ya "

Davin menghentikan mengunyah dan meletakkan sendoknya di piring " tapi , ma,pa itu penting bagi Davin, Davin harus yakin kalau yang di kandung itu anak Davin "

Anggita mengeryitkan keningnya " terus kamu mau mengatakan Zea gadis tidak baik yang suka melakukan ,,,seks bebas seperti kamu , dengar ucapan mama hentikan semua ini Davin sebelum semuanya terlambat dan kamu terjatuh terlalu dalam "

Davin membuang muka dan mendengus kesal " bukan hanya itu yang Davin mau ma, Davin juga ingin bebas melakukan yang Davin mau Davin masih muda ma masih ingin puas puasin diri baru mikir untuk nikah , Davin juga masih SMA "

" kamu bilang masih SMA tapi kehidupan kamu sudah bebas , benar benar menjijikan, mama ingatkan di luaran sana hati hati dengan seks bebas bisa tertular penyakit berbahaya " ucap Anggita yang sudah emosi.

" ma ! , cukup , dia anakmu sendiri putramu , putra kita satu satunya, jangan kamu sumpahin seperti itu , tidak baik, ucapan seorang ibu itu adalah doa ma , sadarlah " Aditya mencoba membuat Anggita mengerti.

Zea hanya tertunduk.

Davin beranjak dan melemparkan piringnya membuat semuanya kaget termasuk Zea yang tidak pernah mendapatkan perlakuan kasar di keluarganya.

Kemudian pergi mengendarai motor gedenya.

Zea yang kaget hanya menangis sesenggukan.

Anggita mendekati Zea dan memeluknya

" maafkan kami sayang, Davin memang bandel"

Aditya pun mengusap lembut rambut menantunya itu " sayang , bersabarlah, papa yakin kamu pasti bisa merubahnya menjadi lebih baik "

Hiks hiks hiks " Zea tidak yakin pa,ma ?"

"papa yakin sama kamu nak , Davin akan berubah ,karena papa dan mama yakin kamu gadis hebat dan kuat , kamu juga cerdas pasti tahu bagaimana memperlakukannya" ucap Aditya.

🌹🌹🌹

Malam harinya.

Sudah jam Setengah 12 malam, tapi Davin belum juga terlihat pulang .

Anggita dan Aditya semakin cemas .

" ma, coba kamu lihat di kamarnya, barangkali dia sudah datang dan langsung tidur bersama istrinya" ucap Aditya yang dijawab anggukan oleh Anggita .

Anggita pun segera melangkah ke kamar Davin , di sana terlihat Zea sedang tidur dengan sangat pulas .

Anggita tersenyum dan menutup kembali pintunya dengan hati hati .

Tok tok tok

Tak lama kemudian terdengar suara pintu diketuk .

Aditya melangkah dan membuka pintunya.

Betapa terkejutnya mereka, lagi lagi Davin pulang dalang keadaan mabuk .

"astaga ! Davin! " Anggita sangat marah dan melemparkan tatapan tajam kepada Alex dan Dion yang mengantarnya pulang .

Alex dan Dion menjadi salah tingkah dan pamit pulang setelah membawa Davin masuk ke dalam rumahnya .

Saat mereka berdua hendak melangkah pergi , Anggita menghentikannya.

" tunggu , Alex, Dion kalian tahu Davin sudah punya istri , seharusnya kamu tidak ijinkan dia pergi bersama kalian!" gertak Anggita.

Aditya menggeleng perlahan" ma, apa apaan sih mama , sudah tahu anak kita yang bikin masalah, anak orang dimarah marahin , sudah Alex, Dion kalian boleh pergi , terimakasih ya sudah mengantarkan Davin pulang?"

Alex dan Dion pun mengangguk kemudian pergi meninggalkan rumah besar dan mewah itu.

Anggita mendengus kesal dan meminta para asisten rumah tangganya yang belum tertidur untuk membantunya membawa Davin ke kamarnya.

Anggita membaringkan Davin di ranjang , di samping Zea yang tertidur pulas . Dengan hati hati Anggita membuka semua baju putranya dan menyemprotkan minyak wangi ke tubuh Davin agar baunya tidak menyengat kemudian menutupinya dengan selimut.

Anggita dan Aditya keluar perlahan-lahan dari kamar Davin dengan senyum senyum sendiri, dan tak lupa Anggita juga membuka semua baju milik Zea dengan perlahan dan hayo hati agar tidak terbangun.

" pa, mudah mudahan sampai pagi Zea tidak menyadari kalau Davin tidur di sampingnya" bisik Anggita sambil tersenyum.

Aditya ikut tersenyum " mama nih , iseng banget , baru saja marah marah sampai anak orang kena marah eh sekarang sudah senyum senyum sendiri, cepat banget berubahnya "

" biarin , eh pa ? Kita lihat besok pagi setelah Zea tahu Davin tidur di sampingnya pasti seru apalagi mereka sama sama tidak memakai baju hahaha 🤭" ucap Anggita .

" udah udah ayo kita tidur , besok papa ada rapat penting " jawab Aditya sambil menarik lengan istrinya dan membawanya masuk ke kamar.

Terpopuler

Comments

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

🌹 dulu untuk kakak author biar lancar updatenya 🤭

2024-03-24

1

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Harusnya pembicaraan antara kedua orang tua seperti ini jangan didepan anak2 biar mereka tidak gagal paham dan mengira salah satu membela kenakalan mereka yang menurut mereka dianggap sebagai hal lumrah. 🤭

2024-03-24

1

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

Kalau begitu coba diulangi lagi Vin 🤭

2024-03-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!