Malam harinya di rumah keluarga Alfarest.
Setelah makan malam selesai Zea memutuskan untuk sekedar duduk dan membaca novel di teras rumah. Tiba tiba saja, Davin muncul dari arah belakang dengan jaket kulit dan helem di tangannya.
Zea melotot tajam melihat suaminya hendak pergi malam malam begini
" mau kemana?! " tanya Zea ketus.
Davin berhenti berjalan dan menoleh ke arah Zea " bukan urusanmu! "
Tentu saja Zea geram dengan jawaban Davin " apa kamu bilang! pasti kamu pergi dengan wanita wanita bodoh itu "
Davin mendekati Zea dan berbisik " sekali lagi kamu ikut campur masalah ku, aku akan memberikan pelajaran padamu nona Alzea ! Atau kamu mau aku menciummu lagi ?"
Tentu saja Zea menjadi sangat kesal , dia pun beranjak dan hanya bisa menatap Davin mulai menaiki motornya.
" au, aduh, aduh perutku sakit, au kenapa ya, au, ma! mama! " Zea meringis kesakitan sambil memegangi perutnya. Davin yang melihat Zea kesakitan pun segera turun dari motor nya dan berlari ke arah Zea yang sudah duduk di lantai sambil memegangi perutnya dengan wajah mulai pucat.
" Zea! Zea! kamu kenapa? Zea! " ucap Davin sambil berjongkok memeluk tubuh Zea.
" perutku sakit vin, hiks hikss " jawab Zea sambil teruse memegangi perutnya yang masih rata.
Dengan sigap Davin segera menggendong tubuh Zea dengan membopongnya dan membawanya ke kamarnya.
Adit dan Anggita yang berada di ruang tengah pun kaget melihat Davin menggendong tubuh Zea.
" Davin! kenapa dengan Zea! " tanya Anggita.
Davin tak menjawab pertanyaan mamanya itu dan segera membawa tubuh istrinya itu ke kamarnya.
" vin! jawab mama! " gertak Anggita yang panik melihat menantunya lemas sambil terus meringis kesakitan.
Davin mendengus panjang " Hhhhh, ma, Davin juga tidak tahu ma, tiba tiba saja tadi Zea meringis kesakitan sambil memegangi perutnya "
Anggita mendekati Zea dan mengusap keningnya " sayang, kamu tidak apa apa kan, kamu pasti baik baik saja"
Zea pun mengangguk pelan.
Davin yang melihat keadaan Zea sudah lebih baik, memutuskan untuk pergi menemui kekasihnya ( entah Ayu atau Helena)
Anggita menarik tangan Davin " Davin! kamu mau kemana! tega kamu ya , istri kamu sedang sakit kamu malah mau pergi menemui wanita wanita jalang itu! "
"tapi ma" sanggah Davin.
" nak, di mana rasa tanggung jawab kamu sebagai seorang suami " ucap aditya sambil menepuk pundak Davin.
Davin pun menunduk dan menatap lekat wajah Zea yang memucat.
Dan tak lama kemudian tangan Zea mulai bergerak dan Davin dengan cepat menangkapnya.
Dengan erat dia genggam tangan dingin istrinya itu " Zea, kamu tidak apa apa kan Zea, Zea jangan bikin aku takut, sadarlah Zea, ayo Zea sadarlah "
Zea pun membuka matanya perlahan " mama, papa, kamu, ngapain kamu di sini lepaskan ! "
Aditya dan Anggita saling menatap melihat sikap menantunya itu.
Davin pun mendengus perlahan dan menatap ke arah mama dan papanya .
Zea yang masih pucat mencoba untuk duduk dan melemparkan tangan Davin yang masih berada di atas perutnya " pergi kamu! kamu bilang mau nginep di hotel bersama Helena, atau siapa tadi Ayu atau siapa lagi aku tidak perduli , pergi kamu! " ketus Zea yang membuat mama dan papa mertuanya itu kaget dan menatap Davin dengan geram.
Davin pun hanya menunduk sambil memegangi jidatnya " cewek memang sulit dimengerti! ok nona Alzea Alfarest, kalau kamu tidak menginginkan aku untuk pergi malam ini, baiklah aku akan di rumah saja menemanimu dan menjadi suami yang baik, puas! "
Zea menatap tajam " aku tidak perduli! pergi saja! "
Zea mendorong tubuh Davin dan beranjak hendak melangkah meninggalkan kamar itu tapi tubuhnya masih lemah dan hampir saja jatuh tersungkur di lantai, untung saja Davin cepat menyambarnya.
Zea pun pingsan di dalam pelukan Davin.
Aditya dan Anggita sangat kawatir dan segera mengubungi adiknya ( Dr. Ariana yang merupakan seorang dokter kandungan)
Davin pun duduk di sofa dan melihat tantenya memeriksa istrinya dari kejauhan.
ponsel yang dari tadi dibiarkan berada di atas meja pun mulai berdering tanpa henti.
#
Di sebuah cafe, terlihat Ayu sedang duduk dengan raut wajah penuh kekecewaan.
" dasar brengsek kamu Davin, sudah berapa kali kamu mengecewakanku, ini sudah keterlaluan! " Ayu pun berdiri dan seseorang tak sengaja menabraknya.
" au, m-maafkan aku nona " ucap seorang pria yang tak asing baginya.
Ayu menatap laki laki itu dan membuat flasback ingatannya ke masa lalu.
laki laki yang pernah merenggut kesuciannya satu tahun silam saat Ayu berusaha menolong Davin dari geng motor yang mencoba memukulinya.
" kamu , bajingan kamu! kenapa kamu berada di sini! " ketus Ayu dengan tatapan tajam.
laki laki itu bernama Reno yang merupakan anggota geng motor satu tahun silam tapi karena sekarang dia sudah bertobat, dia pun bekerja sebagai staff administrasi di perusahaan Alfarest yang di pimpin oleh Aditya Alfarest yang merupakan ayah dari Davin Alfarest.
" maafkan aku nona, aku kira kamu sudah melupakanku, tapi sungguh kejadian itu di luar kendaliku, waktu itu aku dan teman temanku berada di bawah pengaruh alkohol, sungguh nona maafkan aku " ucap Reno penuh penyesalan.
Ayu menatap Reno dengan sinis " hh, mudah sekali kamu bilang maaf, kamu tahu tuan setelah kejadian itu hidupku hancur harga diriku telah hilang, dan sekarang kamu muncul lagi di hadapanku, apa kamu ingin membunuhku " ucap Ayu sembari menunduk dengan berkaca-kaca.
" cukup nona, biarkan aku menebus kesalahanku ,biarkan aku bertanggungjawab atas semua yang telah aku renggut darimu" Reno mengatakannya dengan bersungguh-sungguh dan tulus karena sebuah penyesalan , tapi Ayu sama sekali tidak mempercayainya bahkan kini dia menjadi lebih gila dan tidak peduli dengan harga dirinya.
Ayu menarik nafas panjang dan melihat jam yang melihat melingkar di tangannya " ok, sekarang kamu ikut aku, aku memintamu untuk memuaskan ku malam ini dan buat diriku hamil "
Reno mengeryitkan keningnya " apa maksudmu nona? "
" kamu jangan berpura pura bodoh, kamu sudah tidak minat dengan tubuhku lagi atau kamu sudah tidak bisa memuaskan wanita ?" bisik Ayu yang membuat Reno geram kemudian menarik tangan Ayu dan membawanya masuk ke dalam mobilnya.
(sensor)
Di dalam mobil Reno membuktikan apa yang Ayu kira itu salah, di sana mereka saling berkeringat dan saling memuaskan , entah sampai berapa kali mereka mencapai klimaks, yang pasti malam ini Ayu harus hamil dan Davin yang harus bertanggungjawab untuk menikahinya.
Hingga waktu menunjukkan pukul 12 malam, Ayu dan Reno masih terus bermain di dalam mobil .
Dengan nafas yang memburu Ayu dan Reno yang sudah lemas berbaring di jok mobil.
Ayu meraih ponselnya dan menunjukkan sebuah foto kemudian memperlihatkan kepada Reno " kamu harus membuatnya bertekuk lutut di kakiku "
Reno meraih ponsel Ayu dan melihatnya dengan seksama " pemuda ini sepertinya juga tidak asing bagiku, kamu menyukainya? "
Ayu mengangguk
" aku sangat mencintainya, berkali kali aku ingin menghabiskan malam bersamanya tapi selalu gagal, dia selalu menolak ku dengan berbagai alasan, sungguh sangat menyebalkan " jawab Ayu sambil melemparkan pandangan ke arah jendela.
Reno menarik nafas panjang kemudian menatap tubuh Ayu " sekarang pakai bajumu nona, kita harus segera pulang sebelum satpol PP menangkap kita berdua, aku kira sudah cukup banyak benih yang aku titipkan ke rahimmu "
Dengan tatapan tajam tanpa penyesalan sedikitpun Ayu mengangguk dan mulai memakai bajunya satu persatu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments