# 19

Zea dan Davin berada di ruang guru.

Mereka mendapatkan interogasi dari guru BK karena gosip yang beredar tentang pernikahan mereka.

Dengan tatapan tajam pak Harry yang merupakan guru BK paling killer di sekolah, meminta kepada Zea dan Davin untuk berkata jujur .

" katakan ! Apa benar gosip yang beredar di sekolah itu , bahwa kalian sudah menikah !"

Zea hanya menunduk tak berani menatap mata tajam yang dari tadi melotot ke arahnya seperti busur panah yang siap memanah tepat di jantungnya " ti-tidak pak , i-tu tidak benar , i-iya kan Davin , semua itu fitnah pak ?" jawab Zea bohong.

Dengan tenang Davin membalas tatapan tajam pak Harry " kalau memang itu semua benar , memangnya ada masalah ya pak , toh itu urusan pribadi kami "

" davinnnnnnnn! , jaga ucapanmu , kalau memang skandal itu benar adanya kalian berdua bapak keluarkan dari sekolah ini !" gertak pak Harry yang sudah emosi .

" pak ! Sebagai seorang guru apakah memperlakukan muridnya seperti ini pantas , kesalahan yang kami buat tidak merugikan sekolah kok , toh juga tidak mengganggu pelajaran kami" ucap Davin yang semakin membuat pak Harry geram .

Pak Harry mencoba untuk tenang dan tidak terpancing emosi yang meledak-ledak " ok Davin , bapak tahu bagaimana masa lalu kamu dan kenapa kamu pindah ke sekolah ini , tapi sebaiknya hentikan kebiasaan burukmu itu , hargailah wanita mereka sama seperti ibumu , apa tega kamu menyakiti hati ibumu "

Davin menatap tajam ke arah pak Harry " pak, jangan bawa bawa ibuku di sini , sekarang masalahnya adalah kita dan berita di sekolah ini, kalaupun aku dan Zea menyangkalnya dan berkata tidak apa bapak akan percaya !"

Pak Harry terdiam , Zea menyenggol lengan Davin " Vin, apa apaan sih Vin, bagaimana pun juga pak Harry adalah guru pembimbing kita , kita harus menghormatinya "

Davin mengeryitkan keningnya " hhh, menghormatinya, Zea kamu tidak tahu kan pak Harry juga punya kebiasaan buruk "

Pak Harry pun sangat marah dan mencengkram kerah baju Davin membuat Zea histeris " pak Harry sudah pak , Davin hentikan!"

" biarkan aku bicara Zea, siapa gadis yang jalan sama pak Harry bahkan sering menghabiskan malam di hotel " ucap Davin sambil terus menyeringai.

Bugs ( sebuah bogem dari pak Harry mendarat di wajah tampan Davin )

" brengsek kamu Davin, jangan sembarangan membuat fitnah kamu ,atau kamu aku hajar " gertak pak Harry .

"ach , cukup hentikan!" teriak Zea.

Davin mengusap mulutnya yang berdarah sambil terus tersenyum miring " pak Harry , jujur saja pak , atau aku bisa hubungi gadis itu sekarang juga agar semua jelas , dan dari sini akan terbukti siapa yang sebenarnya punya skandal cinta , aku atau bapak ?"

" Vin,Vin , tidak Vin , cukup Vin !" ucap pak Harry dengan gugup karena ketakutan.

Zea menatap tajam keduanya dan merebut ponsel Davin untuk melihat siapa yang dia telp .

Zea terbelalak tidak percaya, namun tiba tiba seseorang mengetuk pintu dan tak lama kemudian seorang gadis masuk ke dalam ruangan BK tersebut.

"Dita ! Dit, apa yang sebenarnya terjadi ?" tanya Zea yang mulai berkaca-kaca karena mendapati kenyataan bahwa sahabat baiknya selama ini ternyata memiliki hubungan terlarang dengan gurunya sendiri.

Dita hanya menunduk dan tidak berani menatap Zea yang sudah dikuasai oleh kemarahan.

" Dita ! Jawab , aku mohon dit , berikan aku penjelasan , hiks hiks hiks" Zea pun tak kuasa lagi menahan airmatanya.

Zea terus saja mengais hingga badannya lemas tak bertenaga dan ambruk tepat di pelukan Davin " Zea, Zea , bangun Zea " Davin menggoyang goyangkan pipi Zea membuatnya sangat panik dan takut terjadi apa apa dengan janin Zea dan tanpa sadar Davin terus meletakkan tangannya di atas perut Zea yang membuat pak Harry curiga dan menatap Davin.

" sekarang pak Harry bisa memilih menutup rapat rapat berita ini atau skandal perselingkuhan bapak dengan Dita terungkap di depan publik dan pak Harry pasti akan dikeluarkan dari sekolah ini" ancam Davin.

Pak Harry pun mengangguk membuat Davin tersenyum menyeringai, kemudian bersama sama mengangkat tubuh Zea untuk dibaringkan di sofa .

#

Tak lama kemudian Zea pun bangun dan mulai membuka matanya " au , di mana ini ?"

" o , sudah sadar baguslah" ketus Davin .

Dita duduk di samping Zea " Zea, maafkan aku Zea" Dita memeluk erat tubuh Zea yang lemah.

Zea menatap ke arah pak Harry dan Dita bergantian " pak Harry apa benar semua yang Davin ucapkan barusan ?''

Pak Harry menunduk tanpa sepatah kata sedangkan Dita mulai menitikkan air matanya.

"Dita, kenapa Dita? kenapa? Kenapa harus pak Harry , Dita jawab aku mohon ?" Zea tak kuasa menahan rasa kecewa terhadap sahabat baiknya itu.

Dita mengusap matanya yang basah " Zea, ini semua aku lakukan agar aku bisa tetap sekolah Zea, keluargaku mengalami kebangkrutan dan tidak bisa membayar biaya sekolahku, biaya sekolah di sini sangat mahal , dan pak Harry bersedia membantuku dengan imbalan tubuhku , dan tanpa kalian semua ketahui kami sudah menikah secara siri"

" apa aaaa !?!?" tentu saja Davin dan Zea sangat terkejut.

Davin menatap tajam pak Harry " pak Harry sendiri menikah sembunyi sembunyi dan di belakang istri bapak , apa ini pak , bikin malu saja "

" ok ok Davin , baiklah kalian bebas, asal masalah aku dan Dita jangan sampai bocor ke luar atau reputasi sekolah ini juga akan hancur " ucap pak Harry .

Davin tersenyum miring dan menjabat tangan pak Harry " deal , berarti bapak juga harus kasih klarifikasi ke seluruh siswa di sekolah kalau pernikahan kami hanya gosip belaka "

Sementara itu Dita yang sudah ketahuan oleh Davin dan Zea hanya tertunduk pasrah .

Zea mendekati Dita dan memeluknya " Dita , kuatkan dirimu , semua yang sudah terjadi harus kita hadapi , walaupun sebenarnya itu bukan yang kita inginkan tapi Tuhan telah menggariskan demikian, aku pun juga sama sepertimu Dita, hidupku seakan tidak ada artinya semenjak menikah "

Davin melotot tajam dan mencengkram lengan Zea membuatnya meringis kesakitan

" hei nona , bukan aku yang menginginkan pernikahan ini tapi kamu dan keluargamu, atau jangan jangan anak yang kamu kandung itu anaknya Reno, atau anaknya beramai ramai hahahaaaaa"

Plaks ( sebuah tamparan keras mendarat di pipi Davin , membuatnya geram sambil memegangi pipinya yang merah membekas lima jari)

" brengsek kamu !" gumam Davin.

Zea menatap Davin dengan berkaca kaca

" tega sekali kamu Davin , terlepas dari siapa bapak dari bayi yang aku kandung , aku sungguh tak perduli , siapapun dia yang pasti dia itu pengecut ,penjahat dan aku membencinya!"

Davin hanya terdiam .

" o iya Davin perlu kamu ingat , aku bukanlah gadis seperti itu , aku tidak pernah melakukan seks bebas" ucap Zea dengan berderai air mata.

Pak Harry dan Dita hanya diam dan menjadi pendengar terbaik .

" Dita , berarti benar yang aku duga , Zea sekarang sedang hamil anaknya Davin " bisik pak Harry .

 " entahlah, baik aku , Zea dan keluarganya tidak ada yang tahu pasti siapa yang sudah menghamili Zea, sedangkan Davin dia pemuda playboy yang suka bermain wanita dan kebetulan sebuah bukti tertinggal di kamar hotel tempat Zea tertidur setelah pesta diesnatalis" jawab Dita.

Sedangkan Zea dan Davin masih terlihat diam dan kaku , kemudian mereka pamit keluar dari ruang BK.

Davin berjalan diikuti Zea di belakangnya.

"hai Davin, aku sudah menunggumu dari tadi , aku kangen sama kamu Vin " ucap seorang gadis cantik yang tiba tiba berlari ke arah Davin dan memeluknya dengan manja.

Zea pun terkejut dengan kehadirannya " dasar gadis tak punya malu " gumam Zea yang didengar oleh Davin dengan senyum miringnya.

Davin sempat kaget dengan kedatangan Adelia yang tiba tiba memeluknya, tapi dengan senyum yang mengembang Davin membalasnya dan mengajaknya untuk masuk ke dalam kelas.

Zea mendengus kesal dan ikut berjalan di belakang mereka yang bergelayut manja .

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***