Setibanya di rumah , Davin segera memarkirkan motornya di garasi rumah .
Perlahan Zea pun turun dari boncengan Davin
" makasih ya Vin , besok aku nebeng kamu lagi ya ".
Davin mendengus kasar " ogah , berangkat aja sendiri "
Vea melotot tajam dan memukul pundak Davin menggunakan helm yang masih dipegangnya.
" aduhhh , sakit tau , au " Davin meringis kesakitan sambil memegangi bahunya.
Zea melotot tajam dan tersenyum sambil mengusap bahu suaminya itu " hahhh, ma-maaf Vin gak sengaja ?"
" maaf maaf enak aja , kamu pikir cukup hanya dengan minta maaf masalah selesai "
jawab Davin kemudian melangkah meninggalkan Zea yang masih berdiri mematung.
Anggita yang melihatnya hanya tersenyum kemudian berjalan mendekati Zea " aduh aduh menantu mama sudah pulang rupanya? Bagaimana sayang di sekolah ada yang jailin kamu gak ? Atau Davin membuat masalah dengan kamu?"
Zea tersentak dan menatap mama mertuanya itu kemudian tersenyum dan menggeleng perlahan" enggak kok ma, Davin juga tidak membuat masalah hanya saja dia gak mau kalau Zea bareng sama dia apalagi nempel nempel sama dia "
Anggita tersenyum dan mengusap bahu Zea
" sabar saja sayang ngadepin anak bandel seperti Davin tapi sebenarnya dia berhati baik kok . O iya sayang cucu Oma, nanti jangan bandel seperti papi kamu ya ?" ucap Anggita sambil mengusap perut Zea yang masih rata.
" ma , Zea masuk ke dalam dulu ya , Zea capek pengen istirahat sejenak , banyak tugas nih dari sekolahan, o iya ma nanti teman teman Zea boleh gak datang kemari ada tugas kelompok " ucap Zea yang dibalas anggukan oleh Anggita.
Zea pun segera melangkahkan kakinya menuju ruangan mewah yang sekarang telah menjadi rumah keduanya setelah sebelumnya tinggal di rumahnya sendiri.
Begitu membuka kamarnya, Zea yang sudah pucat karena kecapekan langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur king sizenya.
Du Du 🎵🎵🎵🎵
Ponsel Davin yang berada di sampingnya pun berdering membuat Zea tersentak dan jiwa keponya mulai aktif .
Zea ambil ponsel tersebut dan melihat panggilan masuk bertuliskan honey yang membuat mata Zea melotot tajam kemudian duduk untuk memastikannya.
Ponsel tersebut terus saja berdering sedangkan Davin masih di kamar mandi. Awalnya Zea berniat memberikan ponsel tersebut kepada Davin tapi dia urungkan kemudian memberanikan diri mengangkatnya " apa aku angkat saja ya , paling juga Helena gadis gatal itu !"
Hallo sayangku Davin , bagaimana sayang nanti jadi kan kita makan malam , tapi kamu janji ya tidak masukin obat perangsang lagi ke minumanku , kamu nih nakal ih , aku maunya kita bermain dalam keadaan sama sama sadar sayang , kamu kan tahu aku sayang sama kamu .
Hallo , Vin , sayang , honey , kamu mendengarkanku kan , Vin ,Vin hallo Vin .
Ok, kamu nanti jemput aku ya di kostan.. Ok bye , i love u Davin emuah .
Nut nut nut .
Tak lama kemudian setelah telp berhenti , masuk pesan dari Honey
( sayang , jangan lupa, awas Lo kalau sampai kamu lupa lagi , i love you Davin , sayangmu Ayu)
Zea melotot tajam dan meletakkan ponsel Davin di tempat semula ,dan tak lama kemudian Davin pun keluar dari kamar mandi dengan sangat seksi membuat Zea sejenak terpana dan terhipnotis dengan tubuh atletis suaminya itu.
Davin mengeryitkan keningnya melihat Zea yang bengong menatap tubuhnya yang masih basah dan hanya berbalut handuk di bagian intinya saja " kamu kenapa!" tanya Davin sambil berkacak pinggang seakan memperlihatkan kejantanannya.
Zea pun tersadar dan menggeleng kemudian berlari ke kamar mandi untuk menetralkan pikiran kotornya.
Di dalam kamar mandi Zea hanya duduk di samping wastafel sambil terus berpikir
" hahh , barusan ayu yang telp Davin, aduh siapa lagi dia , aku pikir Helena ternyata berbeda lagi , pacarnya yang ke berapa dasar maniak " gumamnya sendiri .
Dok dok dok , belum juga selesai melepas semua pakaiannya sudah terdengar suara pintu dikedor dari luar .
"aduh , ada apa sih Vin !" jawab Zea sambil terus melepaskan semua bajunya dan berjalan ke arah shower .
" Zea! Tadi kamu angkat panggilan di telp ku ya ! Awas kamu berani mencampuri urusanku ! " ucap Davin dari luar yang membuat Zea menghentikan aktivitasnya kemudian mematikan showernya " emhh , i itu Vin , tadi itu "
" ingat ya Zea sekali lagi aku peringatkan kamu jangan berani beraninya mencampuri urusanku apalagi berani menyentuh ponselku atau kamu lihat sendiri akibatnya!" ancam Davin dari luar kamar mandi.
Zea mendengus kesal " hhh, iya iya aku minta maaf !" kemudian Zea melanjutkan mandinya.
Setelah cukup lama Zea di kamar mandi , dia pun keluar dengan balutan kimono handuk dengan rambut basah tergerai membuatnya juga terlihat seksi .
Davin yang berada di atas ranjang pun sejenak terpana dengan kecantikan istrinya itu yang tampak natural dan alami tanpa make up sedikitpun.
Davin terus saja memandangi Zea yang masih tidak sadar ada Davin di sana , karena Zea mengira Davin sudah keluar bersama gadis gadis bodoh yang tak bermoral itu.
Zea terus saja bernyanyi dengan suara kecil kemudian berjalan dengan sedikit berjoget menuju lemari besar yang berada di sudut ruangan kamar Davin yang sangat luas itu.
Davin terus saja menatap gadis itu , hingga Zea perlahan melepaskan tali piyamanya .
" ehem " Davin berdehem membuat Zea tersentak dan memasang kembali tali piyamanya dan menoleh ke arah sumber suara.
Mata Zea melotot tajam ternyata dari tadi Davin masih berada di dalam kamar dan saat ini dengan posisi berbaring miring sambil menyangga kepalanya dengan tangannya.
" k-kamu masih di sini vin? " ucap Zea.
Davin tersenyum dan bersiul menatap tubuh seksi Zea yang membuat Zea mual ingin muntah " diam kamu brengsek! , lebih baik sekarang kamu keluar biarkan aku ganti baju "
Davin beranjak dan berjalan mendekati Zea " kenapa memangnya? aku kan suami kamu, halal dong buat aku"
" sial, sial " gumam Zea sambil terus mundur hingga tersudut di dinding kamarnya.
Davin terus melangkah dan mengungkung Zea dengan kedua tangannya hingga jarak mereka sangatlah dekat, membuat jantung Zea berdetak sangat kencang.
Davin tersenyum menyeringai dan meraih kunci motornya yang berada di atas meja tepat di belakangnya Zea.
" jangan harap aku akan menyentuhmu Zea, meskipun kamu sah menjadi istriku , sayang jangan bermimpi ya , hahahaha" ucap Davin kemudian melangkah pergi meninggalkan Zea yang terdiam syok dan mematung.
"awas kamu Davin! , hhh kamu kira aku juga mau kamu sentuh !" teriak Zea dengan sangat kesal sambil melemparkan bantal ke arah Davin dan tepat mengenai punggungnya.
Davin pun berhenti berjalan dan menoleh ke arah Zea " heh gadis bodoh, memangnya apa yang kamu dapatkan setelah menikahiku , status , kekayaan, apa bilang saja ?"
Zea melotot tajam dan mendengus kesal mendekati Davin " hei tuan muda Davin Alfarest yang tampan dan kaya raya yang diidolakan semua wanita di sekolah kecuali Alzea, dengarkan baik baik ya , meskipun aku menikah denganmu jangan dikira aku akan serahkan diriku seutuhnya kepadamu, kamu suka bergonta ganti pasangan tidak menutup kemungkinan kamu sudah tertular penyakit kelamin yang berbahaya"
Davin tampak sangat marah dan mengerutkan rahangnya serta mengepalkan tangannya tapi Zea tidak gentar dan terus meluapkan semua kekesalannya.
" o iya , satu lagi tuan muda Alfarest, kita menikah memang karena terpaksa, mungkin juga tidak akan lama, jadi kamu tidak perlu khawatir kalau semua hartamu habis karena aku , tidak aku tidak butuh itu, status sosial oh tidak apa gunanya punya status sosial kalau tidak punya moral " ucap Zea sambil terus berjalan mengitari Davin.
"Dan perlu kamu ingat Davin, sampai kapanpun aku sangat membencimu !" teriak Zea yang sangat marah .
Davin yang terlihat sangat marah segera meraih tengkuk leher Zea dan melumat dengan kasar bibir merahnya.
Tentu saja Zea meronta minta dilepaskan tapi Davin yang emosi sama sekali tidak perduli dan terus saja memperdalam ciumannya dengan gigitan gigitan kecil di sana .
" Alzea, kamu sudah keterlaluan, kamu kira aku sebejat itu , ok aku memang bajingan tapi aku tidak serendah dugaanmu , ingat itu ! Kamu akan menyesal dengan semua ucapanmu !" ucap Davin sambil mencengkram dagu Zea setelah puas melumat habis bibir merah Zea.
Zea terdiam dengan nafas tersengal sengal dan tidak beraturan karena saat berciuman Davin sama sekali tidak memberinya jeda untuk mengambil nafas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Neneng Dwi Nurhayati
kasian zea, semoga zea gak cinta ke Davin, dan ada sosok yg zea cintain
2024-04-16
0
Zhu Yun💫
Aku bertanya2 tentang ucapan Davin disini. Tidak sebejat itu artinya apa nih Vin 🤔
2024-04-02
1