Telur

"Apa yang terjadi?" Shera memeriksa keadaan mertuanya yang sudah tidak sadar kan diri.

"Hubungi papa!" Ucap Shera ditengah kepanikan semuanya, dan pelayan langsung mematuhi perintah Shera.

***********

Joseph yang tengah bersama putranya saat ini, langsung mendapatkan panggilan dari rumah. "Ada apa?" Tanyanya dan tak lama wajahnya berubah jadi khawatir.

"Papa kenapa? Dari siapa?" Tanya Abra yang melihat perubahan wajah Papa nya.

"Mama mu, Mama mu pingsan!" Abra langsung terperanjat kaget dan khawatir bersama Joseph.

"Ayo pa, kita segera pulang!" Joseph mengangguk dan mereka langsung menuju rumah.

************

Sedangkan Shera saat ini tengah berada di kamar mertuanya. Keadaan mama mertuanya masih diperiksa dan tentunya dengan keadaan tidak sadarkan diri.

"Bagaimana dokter?" Tanya Shera, jika ditanya dia menolong mertuanya karena rasa kemanusiaan. Dan itu bukanlah bagian dari rencananya. Karena rencana sudah terlaksana dan membuat para wanita sombong itu sudah pergi.

"Asma nyonya Viola kambuh lagi. Tapi tidak buruk, aku akan berikan obat seperti biasanya." Tutur dokter yang merupakan dokter keluarga.

"Mama!" Abra langsung membuka pintu dengan wajah yang panik dan langsung menuju Viola yang terbaring tak berdaya.

"Kenapa dengan Mama dokter?" Tanya Abra.

"Tenang, Nyonya tidak apa. Asma nya kambuh lagi. Tapi akan aku berikan obat. Selebihnya tidak masalah." 

"Bagaimana bisa terjadi? Kau bersama mama kan? Katakan Shera." Tanya Abra dengan wajah cemas.

"Mama pingsan ketika arisan. Kalau kau tidak percaya padaku, kau tanyakan saja pada pelayan." Jelas Shera, Abra menatap cukup lama wajah istrinya, hingga kehadiran Papa nya.

"Bagaimana keadaan Mama?" Giliran Joseph yang bertanya dan langsung dijelaskan oleh dokter, serta penjelasan Shera dan pelayan di rumah.

Joseph hanya memijat kepalanya yang untuk mengusir rasa pusing yang mendera. "Papa sudah katakan pada Mama mu, tidak usah ada acara seperti itu. Tapi mama mu tidak mengerti juga." 

"Tapi pa, Mama kan hanya berkumpul dengan teman-teman nya." Bela Abra yang merasa sang Mama tidak melakukan kesalahan.

"Iya, tapi masalahnya adalah.... Orang-orang itu. Lagipula Papa tidak melarang kegiatan Mama mu, tapi teman-temannya itu, tidak baik! Mereka hanya mengumbar kekayaan saja." Jelas Joseph yang mengenal teman-teman istrinya.

"Kau tidak apa kan Shera?" Shera menggeleng dan tersenyum, lagipula apa yang akan menimpa dirinya.

"Leo di kamarnya?" Tanya Joseph lagi.

"Iya pa. Dia tertidur setelah kenyang." 

Ditengah pembicaraan itu, Viola membuka matanya. "Mama!" Panggil Abra yang lega Mel mata itu terbuka.

"Mama ingin sesuatu?" Viola mengangguk samar dan duduk dibantu oleh suaminya.

"Mama haus." Tutur Viola, membuat Abra mengambilkan segelas air.

"Ini ma, pelan-pelan. Abra sangat khawatir, syukurlah Mama tidak apa-apa." 

"Ini obat dari dokter. Minum dengan teratur, untuk beberapa hari, kau istirahat saja. Tidak perlu kemana-mana, atau ada acara di rumah." Viola mengangguk mengiyakan ucapan suaminya, dan maniknya sekilas menatap Shera. 

Tapi, ada yang berbeda disana. "Pa, aku akan ke kamar dulu. Aku ingin melihat Leo." 

"Pergilah, terimakasih sudah menjaga mama." Shera mengangguk dan meninggalkan kamar utama itu.

"Kau bisa makan Abra, kau belum makan dengan benar tadi." 

"Ya pa." Abra menuju kamarnya, rasa lapar di perutnya semakin menjadi dan dirinya langsung menuju dapur setelah berganti pakaian.

"Kenapa hanya ini? Aku tidak suka, dimana para pelayan?" Abra celingak-celinguk mencari keberadaan pelayan nya. 

"Bi?" Ucap Abra, tapi tidak ada respon. Melihat telur, dia berpikir untuk masak omelette saja.

"Tidak sulit, aku bisa!" Ucapnya dengan percaya diri, tapi ketika ingin memecahkan telur, justru hancur semuanya dan isinya langsung keluar.

"Hahahaha!" Suara tawa langsung terdengar, tepat dibelakang nya. Membuat Abra kanvas berbalik dan terlihat Shera disana.

"Apa yang kau tertawakan?" Tanya Abra.

"Cara mu memecahkan telur itu. Darimana kau mempelajari nya?" Ucap Shera dengan tertawa kecil.

"Ini cara orang-orang. Memang nya kau tau? Kau kan tidak bisa memasak. Jangankan untuk memasak, kau tidak bisa membuat teh." Balas Abra, tapi Shera tidak tersinggung dengan itu.

"Sungguh?"

"Aww!" Abra meringis dan kaget melihat serta merasakan keningnya menjadi sasaran empuk Shera untuk memecahkan telur.

"Lihat? Tidak ada yang tercecer!" Ucap Shera dengan bangga.

Manik Abra melihat telur yang pecah dengan sempurna di dalam mangkok kecil itu. "Lalu bagaimana kau memasak nya?" 

"Kocok telur nya, masukkan daun bawang dan bumbunya lalu goreng!" Shera terhenti ketika melihat dirinya seperti dikelabui oleh Abra.

"Apa kau tidak khawatir aku mungkin memasukkan racun atau yang lainnya." 

"Kenapa khawatir? Aku melihat nya! Kau lumayan juga." Ucap Abra, yang membuat Shera menggetok kepala itu dengan spatula.

"Aishh! Kau ingin membunuh ku?" Ucap Abra sambil mengusap kepalanya.

"Menurut mu? Masak sendiri! Kau kan hebat! 

Lagipula kenapa aku harus memasak untuk mu? Kita akan berpisah, bukan?" Shera mengambil jus di pendingin dan meninggalkan Abra dengan spatula di tangannya.

Manik abu-abu Abra menatap kepergian Shera, hingga pandangan nya terhenti ketika mencium aroma yang mulai tidak sedap. "Shit!" Ucapnya dan segera membalikkan omelette miliknya.

Bersambung.....

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.

Terpopuler

Comments

bibi

bibi

up

2024-04-30

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

tryssabar

2024-04-08

0

Loveta Brillian TinurLampung

Loveta Brillian TinurLampung

up up up up up up up up up up up

2024-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan Baru
2 Putraku!
3 Mertua
4 Berita
5 Perdebatan
6 Selamat Datang
7 Serangan
8 Mendengar
9 Balasan
10 Pagi Hari
11 Pagi dan Kejutannya
12 Pertunjukan
13 Rencana Selanjutnya
14 Kiriman
15 Opening
16 Arisan
17 Tak Terduga
18 Telur
19 Keputusan
20 Keluarga
21 Mengawasi
22 Keponakan?
23 Surat Perpisahan
24 Tak Terima
25 Menuju Perayaan
26 Perayaan
27 Obrolan
28 Tak Terduga
29 Kedatangan Saudari
30 Shelina
31 Kakak vs Adik ipar
32 Keputusan Shera
33 Ayah VS Anak
34 Finally!
35 Welcome!
36 Usaha, Harapan dan Balasan
37 Leo Dan Perkembangan nya
38 Tolong!
39 Kakak cantik
40 Hari Sial
41 Suara
42 Pelanggan
43 Menu Terbang
44 Janji Dan Amarah
45 Apakah ada?
46 Keinginan Leo
47 Lengan
48 Aku Percaya Padamu
49 Apa ini Tantangan?
50 Kakak Ipar
51 Kakak cantik VS Paman tampan
52 Akhirnya...
53 Kebahagiaan Leo
54 Mengenal Lebih Jauh
55 Seperti Leo
56 Berita Luar Biasa
57 Dimana Leo?
58 Restu dan Harapan
59 Saling mengisi
60 Pernikahan
61 Bahagia dan Penyesalan
62 Paket
63 Dansa Pertama
64 Malam Indah
65 Pesan Merpati
66 Undangan
67 Menuju Event
68 Pria mana?
69 Nyonya Erlan
70 Singa VS Serigala
71 Dimana?
72 Perdebatan
73 Kerinduan Leo
74 Kekhawatiran
75 Periksa Istriku!
76 Kabar Kakek Leo
77 Selamat Untukmu
78 Keep Strong
79 Ketakutan Leo
80 Leo Putraku
81 Bersabar
82 Bermain Cerdik
83 Turun Tangan
84 Ulang Tahun Leo
85 Potongan Kue
86 Hadiah Terindah
87 Berita
88 Kedatangan Abraham
89 Maksud Kedatangan Abraham
90 Tamu Tak Diundang
91 Nona Belanda
92 Ular VS Elang
93 Hadiah khusus
94 Kibasan
95 Tidak Sesuai Ekspektasi
96 Wanita Kasar
97 Mainan baru Shera
98 Luka Lama
99 Newbie Atau Veteran
100 Tidak Berkutik
101 Panggilan Dari Restoran
102 Bintang Kebahagiaan
103 7 Bulanan
104 Dua?
105 Pesan Misterius
106 Dilanda Ketakutan
107 Kronologi
108 Ketenangan Sebelum Badai
109 Badai!
110 Siapa yang Datang?
111 Janji dan Pengkhianatan
112 Kakak Ipar Anda
113 Dua Wanita Hamil
114 Serangan!
115 Berakhir?
116 Operasi Darah
117 Dijemput Dewi Kematian
118 Nevan dan Nessa
119 Berbincang Sejenak
120 Soal Elina
121 Amarah Erlan
122 Aku Rindu Ibu
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Kehidupan Baru
2
Putraku!
3
Mertua
4
Berita
5
Perdebatan
6
Selamat Datang
7
Serangan
8
Mendengar
9
Balasan
10
Pagi Hari
11
Pagi dan Kejutannya
12
Pertunjukan
13
Rencana Selanjutnya
14
Kiriman
15
Opening
16
Arisan
17
Tak Terduga
18
Telur
19
Keputusan
20
Keluarga
21
Mengawasi
22
Keponakan?
23
Surat Perpisahan
24
Tak Terima
25
Menuju Perayaan
26
Perayaan
27
Obrolan
28
Tak Terduga
29
Kedatangan Saudari
30
Shelina
31
Kakak vs Adik ipar
32
Keputusan Shera
33
Ayah VS Anak
34
Finally!
35
Welcome!
36
Usaha, Harapan dan Balasan
37
Leo Dan Perkembangan nya
38
Tolong!
39
Kakak cantik
40
Hari Sial
41
Suara
42
Pelanggan
43
Menu Terbang
44
Janji Dan Amarah
45
Apakah ada?
46
Keinginan Leo
47
Lengan
48
Aku Percaya Padamu
49
Apa ini Tantangan?
50
Kakak Ipar
51
Kakak cantik VS Paman tampan
52
Akhirnya...
53
Kebahagiaan Leo
54
Mengenal Lebih Jauh
55
Seperti Leo
56
Berita Luar Biasa
57
Dimana Leo?
58
Restu dan Harapan
59
Saling mengisi
60
Pernikahan
61
Bahagia dan Penyesalan
62
Paket
63
Dansa Pertama
64
Malam Indah
65
Pesan Merpati
66
Undangan
67
Menuju Event
68
Pria mana?
69
Nyonya Erlan
70
Singa VS Serigala
71
Dimana?
72
Perdebatan
73
Kerinduan Leo
74
Kekhawatiran
75
Periksa Istriku!
76
Kabar Kakek Leo
77
Selamat Untukmu
78
Keep Strong
79
Ketakutan Leo
80
Leo Putraku
81
Bersabar
82
Bermain Cerdik
83
Turun Tangan
84
Ulang Tahun Leo
85
Potongan Kue
86
Hadiah Terindah
87
Berita
88
Kedatangan Abraham
89
Maksud Kedatangan Abraham
90
Tamu Tak Diundang
91
Nona Belanda
92
Ular VS Elang
93
Hadiah khusus
94
Kibasan
95
Tidak Sesuai Ekspektasi
96
Wanita Kasar
97
Mainan baru Shera
98
Luka Lama
99
Newbie Atau Veteran
100
Tidak Berkutik
101
Panggilan Dari Restoran
102
Bintang Kebahagiaan
103
7 Bulanan
104
Dua?
105
Pesan Misterius
106
Dilanda Ketakutan
107
Kronologi
108
Ketenangan Sebelum Badai
109
Badai!
110
Siapa yang Datang?
111
Janji dan Pengkhianatan
112
Kakak Ipar Anda
113
Dua Wanita Hamil
114
Serangan!
115
Berakhir?
116
Operasi Darah
117
Dijemput Dewi Kematian
118
Nevan dan Nessa
119
Berbincang Sejenak
120
Soal Elina
121
Amarah Erlan
122
Aku Rindu Ibu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!