Viola masih terpaku dengan tatapannya, ada sebuah makna yang mendalam disana. Penuh dengan ketelitian, Viola memandangi Leo yang tampak senang berinteraksi dengan kakeknya.
Mata abu-abu yang belum terbuka sempurna itu, tidak mengurangi keindahannya. 'Abra dengan kulit yang lebih cerah.' Itulah yang tersirat di benak Viola.
Ketika tangannya perlahan ingin bergerak, tiba-tiba saja.....
"Kenapa? Kau mau ambil apa?" Ucap Joseph yang menyadarkan Viola seketika.
"Aku....." Viola tentu tidak ingin ada yang tau, apa maksudnya. Dan dia menyadari tangannya masih mengawang-awang seolah menggapai sesuatu.
"Aku ingin sayur brokoli!" Ucap Viola setelah melihat sepiring sayur tak jauh dari tangannya.
"Biasanya kau meminta pelayan." Ujar Joseph sambil mengembalikan Leo pada Shera.
"Nah, sekarang tenang kembali di sini ya. Ibumu juga harus makan dulu." Leo tampak tenang setelah diletakkan kembali ke tempatnya semula. Shera merapikan sedikit posisi putranya dengan senyuman manisnya.
"Ibu makan sebentar, hmmmm." Tak lupa Shera mengecup kening putranya dan itu tak luput dari mata Abra sejak kedatangan nya.
"Pelayan mana yang kau minta untuk mengurusnya." Tanya Viola dengan menyelidik.
"Aku tidak memerlukan pelayan manapun untuk mengurus putraku sendiri. Aku tidak mau ada campur tangan siapapun dalam perkembangan putraku." Jawab Shera dengan tenang.
"Sungguh?" Tanya Viola memastikan.
"Tentu saja, atau Mama mengasuh anak dulunya seperti itu??"
"Tentu saja aku mengurus anak ku dengan tanganku sendiri! Aku bukan wanita manja yang tidak bisa apapun."
"Ya, dan itu adalah hal yang bagus." Joseph yang sejak tadi memperhatikan istri dan menantunya justru tersenyum bangga, melihat Shera bisa mengatasinya dengan baik.
"Kenapa kau berpikir seperti itu? Apa kau juga terjaga semalam atau melihat salah satu pelayan yang mengurus Leo?" Giliran Joseph yang berpendapat.
"Siapa yang tau, Papa punya segala cara untuk itu." Balas Viola.
"Ma, aku lapar. Bisa mulai saja?" Abra akhirnya ikut bersuara dan mereka langsung memulai sarapan bersama.
Viola tampak melihat salah satu pelayan setelah beberapa saat makan berlangsung. Dan dengan cepat dipahami oleh pelayan itu.
"Kebetulan ada salah satu ramen yang Mama inginkan berada di supermarket. Jadi, mama beli saja. Ayo, kita coba. Pelayan bawakan sumpitnya!"
"Baik nyonya...."
Shera yang masih menikmati sisa makanannya, melihat sejenak apa yang akan dilakukan sekarang oleh mertuanya itu.
*********
Suara tertawa menggema di kepala Shera begitu saja, dia tampak berada di sebuah jamuan makan dengan penuh orang-orang. Terdapat Shera disana, ketika ada sajian berbahan mie, Shera tidak mampu menggunakannya sehingga sumpit itu terlempar keluar dari tangannya.
'Abra, aku tidak....' Tampak Abra mengepalkan tangannya ketika sumpit itu mengenai seorang pria.
'Maaf Mr Xong.....'
'Apa sehari saja kau tidak bisa membuat malu? Hah!' Teriak Abra sambel meninggalkan Shera di depan hotel mewah.
Seketika Shera kembali ke tempat semula, dan terlihat pelayan membawakan sumpit untuknya. "Ini Nona, silakan..." Ucapnya dengan senyuman.
'Kau ingin pertunjukkan rupanya, mama mertua....' Dapat Shera lihat, Viola menatap ke arahnya dengan tangan yang terampil memainkan sumpit ditangan nya seolah-olah mengejek Shera.
'Ingin melihat keterampilan Ratu dataran China rupanya.' Shera menggerakkan tangannya perlahan menuju sumpit yang ada di sebelah kanannya, dan....
Satu gerakan, sumpit itu terpasang sempurna di antara jarinya. "Kebetulan sekali, aku juga sedang menginginkan makanan berkuah ini!" Sontak saja semuanya langsung kaget, mereka semua tau, Shera tidak bisa menggunakan sumpit.
'Bagaimana bisa?'
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Desi MA
bagus shera buat mertua durjana itu mati kutu..⚘⚘
2025-02-13
1
Eda Eda
👍
2025-02-23
1
Afni Marlina
bagus sera
2024-12-29
1