Mertua

"Turunkan tatapan mu, Shera." Ucapnya dengan menggeram kesal.

"Apa yang salah dari tatapan ku? Apa kau tidak suka? Jika tidak, kau bisa menatap yang lainnya." Balas Shera tak kalah berani.

"Sepertinya kau merasa diatas awan setelah melahirkan seorang putra, apa kau pikir perjanjian akan berubah?" Shera menurunkan tatapannya, tapi bukan karena takut, melainkan berpikir perjanjian mana yang dimaksud. Ingatan wanita yang ditempatinya, tidak memberikan penjelasan selain ingatan istri yang tidak diinginkan.

"Aku tidak peduli dengan perjanjian nya." 

"Tapi aku peduli! Ingat baik-baik!" 

"Minggir! Kecilkan suara mu!" Dengan tangan satunya, Shera mendorong tubuh kekar itu hingga menjauh dari putranya yang terganggu dengan suara keras itu.

"Beraninya kau mendorong ku...."

"Kenapa? Aku bisa melayangkan pisau padamu, aku tidak terima seseorang menganggu putraku! Tidak seorangpun! Kalau kau kesini hanya untuk bicara tidak penting, maka pergilah!" Tatapan pria itu tertuju pada bayi mungil yang tampak terjaga dan gelisah, wajah bayi itu....

"Shera!" Seseorang datang dan membuat keduanya diam bersamaan. Shera melirik sejenak pria yang berusia paruh baya datang dengan wajah gembira.

"Apa ini cucuku?" Ucap pria itu, Shera meliriknya lagi, dan ia merasa pria ini adalah....

"Papa kesini?" Ucap suaminya dengan datar.

"Tentu saja, aku mau melihat menantu dan cucu ku." Balasnya dengan datar.

'Sepertinya hubungan mereka tidak baik, apa ada kaitannya dengan Shera?' 

"Shera, boleh Papa gendong?" Pinta laki-laki itu dengan penuh harap. Merasa pria yang merupakan mertua nya berpihak padanya, Shera memberikan putranya.

"Dia baru saja terjaga." Tutur Shera sambil menyerahkan putranya.

"Kenapa? Apa dia masih lapar?" Shera menggeleng cepat.

"Tidak, hanya saja ada suara bising hewan entah dari mana." Tentu ucapan Shera langsung membuat mata tajam itu menatapnya, tapi apa pedulinya.

"Tidak apa, dia sedang mengenali dunia barunya. Astaga, kau sangat tampan cucuku. Dan sangat mirip.... Tapi semoga tidak dengan sifatnya." Shera terkekeh mendengar penuturan mertuanya yang sekarang tatapan itu pindah padanya.

"Apa maksud Papa?" Tanyanya dengan perasaan yang mulai kesal, tidak.... Dia sudah sangat kesal.

"Apa? Memang aku bicara apa? Kenapa kau terlihat tersinggung Abraham?" 

"Bagaimana keadaan mu Shera?" Tidak mempedulikan putranya, pria itu menanyakan keadaan menantunya.

"Lumayan, awalnya aku merasa sakit dan nyeri, di bagian sini. Tapi sekarang sudah berkurang." Tutur Shera membuat pria itu mengangguk.

"Papa sudah katakan pada dokter untuk memberikan obat terbaik untukmu, tidak lama, kau akan segera sembuh." 

"Terimakasih." Ucap Shera.

"Kau mau kemana Abra?" Langkahnya langsung terhenti sebelum menuju pintu keluar.

"Pekerjaan, aku sudah melihatnya seperti yang Papa minta. Apa aku harus tidur dan berjaga semalaman disini?" Ucapnya dengan sinis, mertuanya melihat ke arah Shera, seolah memastikan sesuatu.

"Abra, kau...."

"Tidak apa-apa, aku bisa sendiri, lagipula apa yang akan dilakukannya disini? Dia tidak dokter, tidak juga suster. Untuk apa disini? Putraku hanya butuh ibunya, benar kan sayang?" Shera mengambil alih putranya, tampak ada kerutan di kening itu mendengar penuturan menantunya.

"Lagipula siapa yang ingin bersamamu? Dan ya, itu hanya putramu!" Abraham berbalik dan menatap Shera seolah menjelaskan satu persatu kalimat nya.

"Tentu saja, dia lahir dari rahim ku! Tentu saja dia hanya putraku! Kau pikir apa aku akan memohon padamu untuk tinggal disini?" Jawab Shera membuat penghuni disana terkesiap. Dan tentu, itulah nyatanya pemikiran Abraham. 

"Memohon adalah salah satu senjata andalan mu, apa kau sekarang berpura-pura tidak ingat?" 

"Anggap saja seperti itu.... Dulunya. Tapi sekarang, itu tidak akan ada lagi." Tak perlu menatap lawannya, Shera berujar sambil membelai lembut pipi putranya.

"Mari kita lihat! Aku jamin, kau akan meminta nya pada papaku, seperti yang kau lakukan! Memang apalagi yang bisa dilakukan wanita manja seperti mu! Selain menangis dan memohon!" Setelah mengatakannya, Abraham langsung pergi dari sana.

"Abra!" Teriak papanya, tapi tentu saja tidak didengar. Meksipun dia mendengar nya sekalipun.

"Shera, jangan dipikirkan. Dia sedang...."

"Tidak, aku tidak akan memikirkan nya. Untuk apa aku memikirkan hal yang tidak penting sama sekali. Sekarang, aku hanya memikirkan hari-hari ku bersama putraku saja." 

"Shera...."

"Sudah cukup Papa membantuku. Sekarang aku bisa sendiri, apa Papa tidak percaya pada seorang Ibu?" Shera tentu harus bersikap senatural mungkin dalam perubahan nya.

"Ya, Papa percaya padamu. Kau berubah menjadi wanita tangguh sekarang."

"Wanita bisa berubah dengan beberapa alasan."

"Apa kau sudah berikan nama?" Shera tampak berpikir sejenak, dulu dia tidak memiliki seorang putra. Menatap wajah putranya dengan dalam, Shera memejamkan matanya berharap ada ingatan dari tubuh ini. Dia sedikit berbaik hati menyambungkan nama pilihan tubuh ini, tapi sepertinya tidak.

"Leo Ivander. Itu namanya." Senyuman langsung tercetak di wajah mertuanya mendengar nama cucu tampan nya.

"Cucuku Leo! Shera, kau tidak keberatan dengan nama Jonathan dibelakang nya bukan?"

"Meskipun pernikahan kalian tidak berjalan sebagaimana seharusnya, tapi darah Abra mengalir deras pada Leo."

"Tentu saja, kenapa Papa bertanya. Itu nama keluarga, dan nama Papa juga diiringi dengan Jonathan." 

"Kau wanita yang cerdas." 

'Entah kapan Abraham menyadarinya.' Lanjutnya dalam hati.

"Papa akan bertanya pada dokter, kapan kepulangan mu. Papa tidak sabar, menyambut cucu tampan ku di rumah." 

"Iya." 

**************

"Ada apa Abra?" Sosok fashionable itu menyambut kedatangan Abra yang terlihat kesal dan sudah memerah seperti direbus.

"Wanita itu ma! Wanita itu membuat ku kesal!" Ucap Abra sambil menendang vas yang dilihat nya.

"Kenapa lagi dengan nya? Apa dia memohon padamu dengan air matanya? Atau ia mengadu pada papa mu?" 

"Tidak keduanya!" Jawab Abra.

"Lalu apa Abra?" Tanyanya dengan bingung, maksud ucapan putranya.

Bersambung.....

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

serba salah... apa maomu ibra

2024-04-25

4

inayah machmud

inayah machmud

abra stres meski dia gak suka sama shera tapi leo itu anak mu juga

2024-05-11

1

sahabat pena

sahabat pena

kulkas tp anak anak mama🤣🤣🤣

2024-04-24

2

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan Baru
2 Putraku!
3 Mertua
4 Berita
5 Perdebatan
6 Selamat Datang
7 Serangan
8 Mendengar
9 Balasan
10 Pagi Hari
11 Pagi dan Kejutannya
12 Pertunjukan
13 Rencana Selanjutnya
14 Kiriman
15 Opening
16 Arisan
17 Tak Terduga
18 Telur
19 Keputusan
20 Keluarga
21 Mengawasi
22 Keponakan?
23 Surat Perpisahan
24 Tak Terima
25 Menuju Perayaan
26 Perayaan
27 Obrolan
28 Tak Terduga
29 Kedatangan Saudari
30 Shelina
31 Kakak vs Adik ipar
32 Keputusan Shera
33 Ayah VS Anak
34 Finally!
35 Welcome!
36 Usaha, Harapan dan Balasan
37 Leo Dan Perkembangan nya
38 Tolong!
39 Kakak cantik
40 Hari Sial
41 Suara
42 Pelanggan
43 Menu Terbang
44 Janji Dan Amarah
45 Apakah ada?
46 Keinginan Leo
47 Lengan
48 Aku Percaya Padamu
49 Apa ini Tantangan?
50 Kakak Ipar
51 Kakak cantik VS Paman tampan
52 Akhirnya...
53 Kebahagiaan Leo
54 Mengenal Lebih Jauh
55 Seperti Leo
56 Berita Luar Biasa
57 Dimana Leo?
58 Restu dan Harapan
59 Saling mengisi
60 Pernikahan
61 Bahagia dan Penyesalan
62 Paket
63 Dansa Pertama
64 Malam Indah
65 Pesan Merpati
66 Undangan
67 Menuju Event
68 Pria mana?
69 Nyonya Erlan
70 Singa VS Serigala
71 Dimana?
72 Perdebatan
73 Kerinduan Leo
74 Kekhawatiran
75 Periksa Istriku!
76 Kabar Kakek Leo
77 Selamat Untukmu
78 Keep Strong
79 Ketakutan Leo
80 Leo Putraku
81 Bersabar
82 Bermain Cerdik
83 Turun Tangan
84 Ulang Tahun Leo
85 Potongan Kue
86 Hadiah Terindah
87 Berita
88 Kedatangan Abraham
89 Maksud Kedatangan Abraham
90 Tamu Tak Diundang
91 Nona Belanda
92 Ular VS Elang
93 Hadiah khusus
94 Kibasan
95 Tidak Sesuai Ekspektasi
96 Wanita Kasar
97 Mainan baru Shera
98 Luka Lama
99 Newbie Atau Veteran
100 Tidak Berkutik
101 Panggilan Dari Restoran
102 Bintang Kebahagiaan
103 7 Bulanan
104 Dua?
105 Pesan Misterius
106 Dilanda Ketakutan
107 Kronologi
108 Ketenangan Sebelum Badai
109 Badai!
110 Siapa yang Datang?
111 Janji dan Pengkhianatan
112 Kakak Ipar Anda
113 Dua Wanita Hamil
114 Serangan!
115 Berakhir?
116 Operasi Darah
117 Dijemput Dewi Kematian
118 Nevan dan Nessa
119 Berbincang Sejenak
120 Soal Elina
121 Amarah Erlan
122 Aku Rindu Ibu
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Kehidupan Baru
2
Putraku!
3
Mertua
4
Berita
5
Perdebatan
6
Selamat Datang
7
Serangan
8
Mendengar
9
Balasan
10
Pagi Hari
11
Pagi dan Kejutannya
12
Pertunjukan
13
Rencana Selanjutnya
14
Kiriman
15
Opening
16
Arisan
17
Tak Terduga
18
Telur
19
Keputusan
20
Keluarga
21
Mengawasi
22
Keponakan?
23
Surat Perpisahan
24
Tak Terima
25
Menuju Perayaan
26
Perayaan
27
Obrolan
28
Tak Terduga
29
Kedatangan Saudari
30
Shelina
31
Kakak vs Adik ipar
32
Keputusan Shera
33
Ayah VS Anak
34
Finally!
35
Welcome!
36
Usaha, Harapan dan Balasan
37
Leo Dan Perkembangan nya
38
Tolong!
39
Kakak cantik
40
Hari Sial
41
Suara
42
Pelanggan
43
Menu Terbang
44
Janji Dan Amarah
45
Apakah ada?
46
Keinginan Leo
47
Lengan
48
Aku Percaya Padamu
49
Apa ini Tantangan?
50
Kakak Ipar
51
Kakak cantik VS Paman tampan
52
Akhirnya...
53
Kebahagiaan Leo
54
Mengenal Lebih Jauh
55
Seperti Leo
56
Berita Luar Biasa
57
Dimana Leo?
58
Restu dan Harapan
59
Saling mengisi
60
Pernikahan
61
Bahagia dan Penyesalan
62
Paket
63
Dansa Pertama
64
Malam Indah
65
Pesan Merpati
66
Undangan
67
Menuju Event
68
Pria mana?
69
Nyonya Erlan
70
Singa VS Serigala
71
Dimana?
72
Perdebatan
73
Kerinduan Leo
74
Kekhawatiran
75
Periksa Istriku!
76
Kabar Kakek Leo
77
Selamat Untukmu
78
Keep Strong
79
Ketakutan Leo
80
Leo Putraku
81
Bersabar
82
Bermain Cerdik
83
Turun Tangan
84
Ulang Tahun Leo
85
Potongan Kue
86
Hadiah Terindah
87
Berita
88
Kedatangan Abraham
89
Maksud Kedatangan Abraham
90
Tamu Tak Diundang
91
Nona Belanda
92
Ular VS Elang
93
Hadiah khusus
94
Kibasan
95
Tidak Sesuai Ekspektasi
96
Wanita Kasar
97
Mainan baru Shera
98
Luka Lama
99
Newbie Atau Veteran
100
Tidak Berkutik
101
Panggilan Dari Restoran
102
Bintang Kebahagiaan
103
7 Bulanan
104
Dua?
105
Pesan Misterius
106
Dilanda Ketakutan
107
Kronologi
108
Ketenangan Sebelum Badai
109
Badai!
110
Siapa yang Datang?
111
Janji dan Pengkhianatan
112
Kakak Ipar Anda
113
Dua Wanita Hamil
114
Serangan!
115
Berakhir?
116
Operasi Darah
117
Dijemput Dewi Kematian
118
Nevan dan Nessa
119
Berbincang Sejenak
120
Soal Elina
121
Amarah Erlan
122
Aku Rindu Ibu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!