Merenung

Zaki dan Haikal dalam perjalanan ke bandara. Tadi mereka masih mampir untuk membeli oleh-oleh untuk Fania. Pilot jet sudah menunggu mereka. Tanpa menunggu lama pesawat pun terbang lagi ke Jakarta.

Di dalam jet pribadi mereka sedang disuguhi makanan oleh pramugari. Mereka makan sambil ngobrol.

"Dari mana saja kamu tadi?" Tanya Zaki kepada Haikal.

"Ketemuan sebentar sama teman lama, Kak. Mumpung lagi di Surabaya."

"Kebiasaan..."

"Kak, awas saja kalau kamu berani menikungku."

"Apa maksudmu?"

"Kak, aku sudah mengincar Nona Salsa. Jadi jangan sampai Kakak mendekatinya juga."

"Oh..."

"Kok cuma Oh..."

"Pantaskan diri saja dulu, baru kamu percaya diri."

Haikal memikirkan apa yang dimaksud Zaki.

Saat ini Fatin baru saja sampai di rumah. Ia berjalan agak pincang. Tentu saja orang tuanya sangat khawatir.

"Kenapa dengan kakimu?"

"Keseleo Bi."

"Coba sini Abi lihat!"

"Sudah Bi, ini sudah mendingan kok. Sudah dikasih salep."

"Lain kali hati-hati."

"Iya Bi."

Fatin meminta Mini untuk tidak bercerita perihal kakinya yang tergelincir. Kalau sampai Abi Tristan tahu, ia pasti akan menurut orang untuk memasang lift di galery Fatin. Sedangkan Fatin tidak mau terlalu mencolok.

"Bagaimana pertemuanmu dengan Bos kamu?"

"Alhamdulillah lancar Bunda. Tapi ada kesalahan yang kami tidak sengaja."

"Apa?"

"Tuan Zaki alergi jamur. Dan tadi di makanan yang kami sajikan ada kaldu jamur. Jadi tadi ada insiden gitu, hehe..."

"Tapi Bosmu nggak marah kan?"

"Alhamdulillah tidak, Bunda."

"Ya sudah ayo shalat Isyak habis itu kita makan malam."

Setelah selesai makan malam bersama keluarganya, Fatin pun masuk ke kamarnya untuk istirahat. Hari ini cukup melelahkan baginya.

Sementara Zaki dan Haikal baru sampai di Jakarta jam 21.00 malam dan sampai di rumah jam 22.05. Sampai di rumah, Zaki dipanggil oleh Sang Ibu. Sementara Fania, sudah tidur bersama Mamanya.

"Belum tidur Bu?"

"Bagaimana Ibu bisa tidur saat kamu belum sampai rumah?"

"Aku baru datang dari Surabaya."

"Kenap nggak bilang-bilang?"

"Lupa."

"Zaki, sampai kapan kamu akan terus begini? Kamu butuh pendamping."

"Do'akan saja Bu."

"Ibu selalu mendo'akanmu. Tapi percuma juga kalau kamu nggak usaha. Kamu hanya sibuk dengan urusan pekerjaan."

"Ayah memberiku amanah, jadi aku harus menjalankannya, bukan?"

"Bukan seperti itu juga. Kamu punya anak buah dan tangan kanan yang bisa membantumu dalam pekerjaan."

"Jadi apa mau Ibu sekarang?"

"Ibu akan menjodohkanmu."

"Bu, ini bukan zaman Siti Nurbaya."

"Ya sudah, kalau kamu tidak mau dijodohkan segera bawa calon istrimu di hadapan Ibu. Ibu ini sudah tua, Ibu cuma ingin melihat kamu berkeluarga dan bahagia."

"Aku mau istirahat dulu, kita bicarakan lagi besok."

Sampai di kamarnya, Zaki tidak benar-benar istirahat. Ia justru melaksanakan shalat Isyak. Setelah itu ia membuka web tentang agama islam. Ia tertarik untuk belajar lebih dalam.

Ini adalah salah satu web yang Zaki baca.

Amalan yang tidak putus walaupun seseorang sudah wafat adalah amal jariyah. Dalam agama Islam, amal perbuatan manusia yang ada di dunia akan terputus pahalanya setelah seseorang meninggal dunia.

Setelah wafat, seluruh harta kekayaan, jabatan, pangkat, anak, istri, serta hal-hal yang bersifat keduniawian akan ditinggalkan. Namun, umat muslim meyakini bahwa ada amalan yang tidak terputus pahalanya meski orang tersebut telah meninggal dunia.

Hal ini sebagaimana diterangkan Rasulullah SAW dalam riwayat hadits yang dinukil dari kitab Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 3 karya Imam Nawawi. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Artinya: "Apabila anak Adam (manusia) telah wafat, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakannya." (HR Muslim)

"Astagfirullah... selama ini aku hanya memberikan dosa untuk Ayah. Ya Allah ampunilah hamba. Percuma aku kerja keras selama ini jika aku sering melupakan shalatku.Mungkin saja Ayah akan lebih bahagia jika melihatku seperti dulu. Mulai detik ini aku akan belajar istiqomah." Lirih Zaki seraya mengusap wajahnya. Ia mulai merenungkan diri.

Keesokan harinya

Zaki mengira Ibunya akan melupakan topik tadi malam. Namun ternyata setelah sarapan Ibunya masih menagih keputusan Zaki.

"Begini saja Bu, kasih aku waktu satu bulan. Kalau aku tidak bisa membawa calon istriku ke rumah ini. Ibu boleh menjodohkan aku dengan siapa pun yang baik menurut Ibu."

"Baiklah.... nah begitu dong! Fania... sebentar lagi kamu akan punya Mami."

"Hore.. jadi Fania akan punya dua Ibu ya, Oma? Mama sama Mami." Tanya jingkrak-jingkrak semangat.

"Fania sangat senang, apa aku sanggup mengecewakannya? Aku harus berusaha menemukan sosok yang tepat. Tapi siapa? Fania juga butuh sosok Ayah. Meski aku sudah menggantikan posisi sebagai Ayahnya, namun ia tetap butuh figur Ayah sesungguhnya. Aku harus mencarikan jodoh untuk Zahira." Batin Zaki.

"Zahira, apa Fania sudah diajari mengaji?"

"Kalau untuk huruf hijaiyah sudah sambil aku ajari sendiri, untuk lebih lanjutnya mungkin aku butuh guru ngaji untuknya."

"Segera carikan dia guru ngaji!"

"Iya Kak nanti aku akan minta bantuan guru PAUD-nya. Oh iya Kak, tiga bulan lagi dia akan masuk TK."

"Cari sekolah yang berkualitas dan mengutamakan agama. Agar dia bisa mendo'akan Papanya."

"Iya Kak."

Zaki pun kembali ke kamarnya untuk siap-siap ke kantor.

"Zahira, Kakakmu kesambet jin islam kayaknya."

"Kenapa Bu?"

"Itu Buktinya dia dari tadi ngomongi masalah agama."

"Ya bagus dong Bu. Berarti Kakak sudah mulai kembali."

"Semoga begitu."

"Amin."

Fania pun berangkat ke sekolah bersama baby sitternya. Zahira tidak pernah keluar rumah kecuali ada acara bersama keluarganya atau ada undangan dari sekolah Fania. Sejak kematian suaminya dua tahun lalu, semangat hidupnya hilang. Hanya Fania yang menjadi penyemangat hidupnya.

Sementara di kantor, Haikal terus memaksa kepada Beni untuk meminta nomer Fatin.

"Maaf Pak Haikal, Bu Salsa berpesan agar nomernya tidak diberikan ke sembarang orang."

"Ya ampun Pak Beni. Aku ini bukan orang sembarangan. Ah bodohnya aku kemarin tidak meminta kartu namanya."

"Ada apa kok kalian seperti Ibu rumpi?" Ujar Zaki uang baru saja tiba di kantor.

"Tidak ada Tuan."

"Kak..."

"Haikal, kamu aku percayakan untuk memegang cabang Abraham Grup yang berada di Samarinda. Besok kamu berangkat ke sana."

"Apa? Yang benar kak?"

"Iya, aku sudah mencarikan asisten pribadi untukmu. Tolong jaga amanahku."

"Dengan senang hati Kak."

"Hem... ini beberapa file yang perlu kamu pelajari, hati ini kamu boleh beristirahat."

"Yes... terima kasih kak." Sontak Haikal mendekap Zaki.

Zaki sudah berpikir keras untuk menyerahkan tanggung jawab kepada Haikal. Ia memilih Haikal karena ia tahu Haikal orang yang mencintai pekerjaannya. Dan dia yakin Haikal tidak akan berani menghianatinya.

Bersambung...

...****************...

Terpopuler

Comments

Neli Susanti

Neli Susanti

dipanggil mungkin,,klo diambil ibunya udah g kuat lg
hehehe

2025-02-02

1

Aira Azzahra Humaira

Aira Azzahra Humaira

lanjut

2024-09-27

0

pengayom

pengayom

biar ga ganggu fatin

2024-07-15

0

lihat semua
Episodes
1 Fatin
2 Manusia kutub
3 Bertemu lagi
4 The Winner
5 Jijik
6 tanda tangan
7 Perhiasan
8 Wanita gila
9 Oleh-oleh
10 Kedatangan Bos
11 Insiden
12 Merenung
13 Meresahkan
14 Bertemu Fania
15 Tante Cantik
16 Preman
17 KTP
18 Identitas Fatin
19 Sidang
20 Surabaya
21 Demi Fania
22 Gugur sebelum berperang
23 Soto ayam
24 Pernikahan spektakuler
25 Nyangkut
26 lucu
27 Nasehat Bunda
28 Ikut Suami
29 Tempat impian
30 Ombak saksi bisu
31 Dinner
32 Pulang
33 Virus
34 Ke makam
35 Salah paham
36 Ke kantor
37 Debu
38 Pisang Raja
39 Jalan-jalan
40 Keluarga heboh
41 Fania vs Om Arya
42 Serakah
43 Anti parfum
44 Rumah sakit
45 Posesif
46 Tamu tak diundang
47 Takut khilaf
48 Menaruh hati
49 Zahira vs Arya
50 Nasihat Zaki
51 Sholeh
52 Denada vs Fatin
53 Mimpi
54 Permintaan Fania
55 Mendadak nikah
56 Buka puasa
57 Persekongkolan
58 Cemburu
59 Perjuangan
60 Mak Lampir
61 Klarifikasi
62 Test Pack
63 Kebahagiaan
64 Aqiqah
65 Tanda merah
66 Gangguan
67 Mandi bersama
68 kemeja 1,2jt
69 Kontrol
70 Tidur berenam
71 Berubah
72 Pil kontrasepsi
73 Kotak hadiah
74 Villa
75 Pergulatan
76 Perkebunan
77 Pulang
78 Pesona Fatin
79 Baby Ken
80 Saingan Zaki
81 Ke Paris
82 Romantis
83 Pawang
84 Garis dua
85 Bersyukur
86 Ada polisi
87 Tinggal di Surabaya
88 Gelisah
89 Melepas rindu
90 Novel baru
91 7 tahun
92 Ending
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Fatin
2
Manusia kutub
3
Bertemu lagi
4
The Winner
5
Jijik
6
tanda tangan
7
Perhiasan
8
Wanita gila
9
Oleh-oleh
10
Kedatangan Bos
11
Insiden
12
Merenung
13
Meresahkan
14
Bertemu Fania
15
Tante Cantik
16
Preman
17
KTP
18
Identitas Fatin
19
Sidang
20
Surabaya
21
Demi Fania
22
Gugur sebelum berperang
23
Soto ayam
24
Pernikahan spektakuler
25
Nyangkut
26
lucu
27
Nasehat Bunda
28
Ikut Suami
29
Tempat impian
30
Ombak saksi bisu
31
Dinner
32
Pulang
33
Virus
34
Ke makam
35
Salah paham
36
Ke kantor
37
Debu
38
Pisang Raja
39
Jalan-jalan
40
Keluarga heboh
41
Fania vs Om Arya
42
Serakah
43
Anti parfum
44
Rumah sakit
45
Posesif
46
Tamu tak diundang
47
Takut khilaf
48
Menaruh hati
49
Zahira vs Arya
50
Nasihat Zaki
51
Sholeh
52
Denada vs Fatin
53
Mimpi
54
Permintaan Fania
55
Mendadak nikah
56
Buka puasa
57
Persekongkolan
58
Cemburu
59
Perjuangan
60
Mak Lampir
61
Klarifikasi
62
Test Pack
63
Kebahagiaan
64
Aqiqah
65
Tanda merah
66
Gangguan
67
Mandi bersama
68
kemeja 1,2jt
69
Kontrol
70
Tidur berenam
71
Berubah
72
Pil kontrasepsi
73
Kotak hadiah
74
Villa
75
Pergulatan
76
Perkebunan
77
Pulang
78
Pesona Fatin
79
Baby Ken
80
Saingan Zaki
81
Ke Paris
82
Romantis
83
Pawang
84
Garis dua
85
Bersyukur
86
Ada polisi
87
Tinggal di Surabaya
88
Gelisah
89
Melepas rindu
90
Novel baru
91
7 tahun
92
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!