Bertemu lagi

Di sela-sela mereka makan, ada seseorang yang mendekati. Melihat ID card yang dipakai Fatin, orang tersebut langsung memanggil namanya.

"Maaf, kamu Salsa?"Tanya orang tersebut kepada Fatin. Fatin memang memakai nama belakangnya untuk nama brand desainernya.

"Iya, saya Salsa."

"Oh, senang bertemu dengan anda. Desainer muda berbakat. Karya anda sangat keren walaupun masih pemula, saya sangat suka. Saya hanya tahu hasil desainer anda tapi baru kali ini saya tahu orangnya."

"Terima kasih, maaf apa anda Nyonya Naina?"

"Ha, iya saya Naina, desainer dari Brunai. Senang berkenalan dengan anda."

"Masyaallah... iya pantas saja anda sangat familiar. Anda adalah desainer senior." Tanpa mengurangi rasa hormat, Fatin bahkan mencium punggung tangan Nyonya Naina yang usianya memng 15 tahun lebih tua darinya.

"Silahkan lanjutkan dulu sarapan anda, kita bertemu lagi di acara briefing nanti."

"Baik Nyonya, terima kasih."

Mereka pun melanjutkan sarapan. Setelah itu mereka kembali ke kamar.

Jam 1 siang, Fatin harus mengikuti briefing dan memilih model untuk memakai hasil desainnya besok. Kali ini Fatin memakai gamis polos berbahan tebal dengan hijab pastinya. Sedangkan Mini memakai celana kulot dan blus serta pashmina yang dipakai tanpa peniti.

Para desainer yang mengikuti event berkumpul dalam satu ruangan aula. Cukup banyak desainer muda dan desainer senior dari beberapa negara. Namun Fatin hanya kenal beberapa orang saja. Mereka diberitahu susunan acara untuk besok dan harus melakukan apa saja. Selanjutnya, mereka bebas memilih model wanita yang sesuai dengan karakter baju desainnya.

"Nona Salsa, waktunya anda memilih modelnya." Ujar salah satu panitia acara.

"Baik, terima kasih."

Fatin pun memilih tiga orang model dengan postur tubuh yang tinggi dan hidung mancung. Kebanyakan dari mereka adalah model dari Arab Saudi dan Dubai. Namun hal tersebut tidak cuma-cuma, Fatin harus merogoh kocek yang cukup mahal untuk membayar ketiga modelnya. Setelah acara briefing selesai, mereka diberi makan siang.

Malam harinya mereka melakukan gladi bersih. Kali ini Fatin tidak memakai kacamatanya, karena akan terlihat aneh jika ia memakai kacamata di malam hari. Ia hanya memakai maskernya saja.

"Nona, sepertinya orang yang di sana memperhatikan anda terus dari tadi."

"Yang mana, Mini?"

"Itu, yang pakai jas warna putih."

Fatin pun menoleh.

"Bukankah dia waktu itu yang menabrakku di depan kantor Bang Arya?"

"Benarkah Non?"

"Hem, aku masih ingat. Ternyata dia juga di sini."

Setelah acara gladi bersih selesai, Fatin dan Mini pergi ke cafe yang ada di dalam hotel. Dan mereka pun duduk di salah satu kursi berada di dekat balkon. Mereka memesan minuman dan makanan ringan. Fatin pun membuka maskernya.

"Nona, apa tidak sebaiknya anda makan yang berat-berat? Kenapa kita ke cafe?"

"Aku diet."

"Nona, kalau anda sakit, nanti..."

"Selamat malam..." Tiba-tiba ada yang menghampiri mereka. Dan orang itu adalah Haikal, laki-laki yang sedari tadi memperhatikan Fatin.

"Selamat malam, maaf apa anda ada perlu dengan kami?" Kali ini Mini yang menjawab.

"Maaf, sepertinya tidak lama ini kita pernah bertemu saat di Indonesia. Kalau tidak salah waktu itu di tempat bahan tekstil. Saya tidak sengaja menabrak anda Nona, maaf apa betul itu anda?" Tanya Haikal kepada Fatin.

"Oh iya, itu saya."

"Wah ternyata anda juga ikut dalam event ini. Saya tidak menyangka bisa bertemu anda di sini. Waktu itu saya belum sempat berkenalan dengan anda, perkenalkan nama saya Haikal." Haikal mengulurkan tangannya. Namun Fatin menangkupkan tangannya di dada.

"Maaf tanpa mengurangi rasa hormat saya, saya Salsa. Senang berkenalan dengan anda. Oh iya ini Mini asisten saya."

Mini menjabat tangan Haikal. Haikal agak pangling kepada Mini karena saat mereka bertemu Mini tidak memakai hijab.

"Wow, ternyata anda jauh lebih cantik dari yang saya bayangkan Nona Salsa. Karena waktu pertama kali bertemu, saya tidak bisa melihat wajah anda. Anda terlalu misterius."

"Astagfirullah... maaf jangan membayangkan wajah perempuan yang belum halal untuk anda Tuan Haikal."

"Haha... maaf maaf mungkin saya salah ngomong. Bukan begitu maksud saya. Oh iya, jangan panggil saya tuan! Panggil nama saja, Haikal."

"Hem... tapi kelihatannya anda lebih tua dari saya. Kalau begitu saya panggil Pak saja.

"Ya sudah terserah anda."

Fatin sebenarnya humble dan mudah akrab dengan orang. Namun dia memang membatasi diri untuk bergaul dengan lawan jenis. Setelah ngobrol sedikit panjang, ternyata Haikal pergi ke event tersebut karena menyusul untuk mendampingi sepupunya. Dan di acara gladi bersih ini ia mewakili sepupunya, karena sepupunya masih harus menghadiri acara di tempat lain.

"Kalau begitu, kami kembali ke kamar dulu." Fatin kembali memakai maskernya.

"Baik Nona, sampai bertemu besok di acara event, semoga anda sukses."

"Amin... terima kasih, mari."

Fatin dan Mini pun kembali ke kamar. Fatin menelpon sang Bunda untuk mengabari keadaannya hari ini, dan agar Bundanya tidak khawatir.

Fatin pun melepas baju dan berganti baju piama. Seperti biasa, seminggu dua jaki sebelum tidur ia memakai masker wajah untuk mencerahkan kulitnya.

Tok tok tok

"Pasti Mini, ada apa lagi dia?"

Fatin memakai jilbab instannya, kemudian membuka pintu.

"Ada apa Mi...."

Namun ternyata bukan Mini yang mengetuk pintunya. Justru pria yang kemarin bertemu dengannya di bandara yang saat ini berdiri di hadapannya. Pria tersebut terkejut melihat wajah Fatin yang penuh dengan masker hitam. Ia juga memperhatikan Fatin dari atas sampai bawah.

"Mana Dinar?" Tanya pria tersebut.

"Anda salah kamar!"

"Bukankah di sini kamar 69?"

"66, ini kamar saya."

Namun saat melihat dan menunjuk pintu kamarnya, ternyata satu angka 6 terbalik.

"Oh mungkin karena ini anda salah sangka." Fatin membalik lagi angka tersebut.

"Ck... menyusahkan."

Pria tersebut pergi dari hadapan Fatin begitu saja tanpa basa basi atau minta maaf.

"Huh.... dia lagi, dia lagi. Nggak bisa apa bilang maaf atau terima kasih? Sepertinya Allah belum mengabulkan do'aku!" Batin Fatin.

Fatin menutup dan mengunci kembali pintu kamarnya.

Fatin pun tidur dengan Nyenyak.

Keesokan harinya.

Pagi-pagi sekali, sekitar jam 5 setelah shalat Shubuh Fatin keluar dari kamarnya. Seperti biasa ia tidak lepas dari kacamata dan maskernya. Ia masih memakai piamanya kemudian ia double dengan coat panjang. Ia sengaja keluar pagi-pagi karena ingin menghirup udara pagi tanpa Mini.

"Mumpung Mini belum bangun! Kapan lagi aku bebas begini, hehe..."

Fatin berjalan menyusuri lorong hotel.

"Dasar penghianat, perempuan matre, tidak tahu diuntung. Aku sudah memberikan segalanya yang kamu inginkan, tapi kamu tega menghianatiku." Caci maki seseorang yang terdengar di balkon hotel. Sepertinya orang tersebut mabuk.

Saat Fatin ingin melihatnya, ada dua orang laki-laki lain yang menghampiri.

"Tuan, mari masuk ke kamar anda. Jangan sampai orang melihat anda. Sebentar lagi matahari akan terbit."

Bersambung...

...****************...

Terpopuler

Comments

Nuryati Yati

Nuryati Yati

sopo kui gk jelas mrh2

2024-09-19

1

Cah Dangsambuh

Cah Dangsambuh

siapa tu yg ngomel ngomel sendiri apa si manusia kutub yg di bilang fatin? jadi pinisirin

2024-07-31

0

pengayom

pengayom

heemm siapa tuh

2024-07-15

0

lihat semua
Episodes
1 Fatin
2 Manusia kutub
3 Bertemu lagi
4 The Winner
5 Jijik
6 tanda tangan
7 Perhiasan
8 Wanita gila
9 Oleh-oleh
10 Kedatangan Bos
11 Insiden
12 Merenung
13 Meresahkan
14 Bertemu Fania
15 Tante Cantik
16 Preman
17 KTP
18 Identitas Fatin
19 Sidang
20 Surabaya
21 Demi Fania
22 Gugur sebelum berperang
23 Soto ayam
24 Pernikahan spektakuler
25 Nyangkut
26 lucu
27 Nasehat Bunda
28 Ikut Suami
29 Tempat impian
30 Ombak saksi bisu
31 Dinner
32 Pulang
33 Virus
34 Ke makam
35 Salah paham
36 Ke kantor
37 Debu
38 Pisang Raja
39 Jalan-jalan
40 Keluarga heboh
41 Fania vs Om Arya
42 Serakah
43 Anti parfum
44 Rumah sakit
45 Posesif
46 Tamu tak diundang
47 Takut khilaf
48 Menaruh hati
49 Zahira vs Arya
50 Nasihat Zaki
51 Sholeh
52 Denada vs Fatin
53 Mimpi
54 Permintaan Fania
55 Mendadak nikah
56 Buka puasa
57 Persekongkolan
58 Cemburu
59 Perjuangan
60 Mak Lampir
61 Klarifikasi
62 Test Pack
63 Kebahagiaan
64 Aqiqah
65 Tanda merah
66 Gangguan
67 Mandi bersama
68 kemeja 1,2jt
69 Kontrol
70 Tidur berenam
71 Berubah
72 Pil kontrasepsi
73 Kotak hadiah
74 Villa
75 Pergulatan
76 Perkebunan
77 Pulang
78 Pesona Fatin
79 Baby Ken
80 Saingan Zaki
81 Ke Paris
82 Romantis
83 Pawang
84 Garis dua
85 Bersyukur
86 Ada polisi
87 Tinggal di Surabaya
88 Gelisah
89 Melepas rindu
90 Novel baru
91 7 tahun
92 Ending
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Fatin
2
Manusia kutub
3
Bertemu lagi
4
The Winner
5
Jijik
6
tanda tangan
7
Perhiasan
8
Wanita gila
9
Oleh-oleh
10
Kedatangan Bos
11
Insiden
12
Merenung
13
Meresahkan
14
Bertemu Fania
15
Tante Cantik
16
Preman
17
KTP
18
Identitas Fatin
19
Sidang
20
Surabaya
21
Demi Fania
22
Gugur sebelum berperang
23
Soto ayam
24
Pernikahan spektakuler
25
Nyangkut
26
lucu
27
Nasehat Bunda
28
Ikut Suami
29
Tempat impian
30
Ombak saksi bisu
31
Dinner
32
Pulang
33
Virus
34
Ke makam
35
Salah paham
36
Ke kantor
37
Debu
38
Pisang Raja
39
Jalan-jalan
40
Keluarga heboh
41
Fania vs Om Arya
42
Serakah
43
Anti parfum
44
Rumah sakit
45
Posesif
46
Tamu tak diundang
47
Takut khilaf
48
Menaruh hati
49
Zahira vs Arya
50
Nasihat Zaki
51
Sholeh
52
Denada vs Fatin
53
Mimpi
54
Permintaan Fania
55
Mendadak nikah
56
Buka puasa
57
Persekongkolan
58
Cemburu
59
Perjuangan
60
Mak Lampir
61
Klarifikasi
62
Test Pack
63
Kebahagiaan
64
Aqiqah
65
Tanda merah
66
Gangguan
67
Mandi bersama
68
kemeja 1,2jt
69
Kontrol
70
Tidur berenam
71
Berubah
72
Pil kontrasepsi
73
Kotak hadiah
74
Villa
75
Pergulatan
76
Perkebunan
77
Pulang
78
Pesona Fatin
79
Baby Ken
80
Saingan Zaki
81
Ke Paris
82
Romantis
83
Pawang
84
Garis dua
85
Bersyukur
86
Ada polisi
87
Tinggal di Surabaya
88
Gelisah
89
Melepas rindu
90
Novel baru
91
7 tahun
92
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!