Jijik

Tidak lama kemudian Fatin melakukan panggilan video call. Ia mengungkapkan rasa bahagianya kepada keluarganya.

"Kak Ira,kamu kok makin tembem?"

"Masa' sih dek?"

"Iya ih, cubi pipinya tapi cantik."

"Kakakmu hamil lagi!" Sahut Abi Tristan.

"Alhamdulillah...".

"Kamu cepat menyusul!" Sahut Abinya kembali.

"Bunda... Abi lho Bun!"

"Haha... nggak kok Abimu bercanda."

Fatin pun mengakhiri panggilannya karena di sana sudah adzan Maghrib.

Malam pun tiba

Malam ini Fatin menggunakan gaun muslim hasil rancangannya sendiri. Ia terlihat begitu anggun. Fatin juga memoles sedikit bibirnya dengan lipgloss. Meski bisa bermake-up, namun ia tidak suka berlebihan.

"Nona anda sangat cantik." Ujar Mini.

"Mini jangan lupa jika sedang memuji seseorang sebutlah nama Tuhan. Jangan sampai orang yang kamu puji terkena penyakit ain."

"Astagfirullah...iya Nona, maafkan saya."

"Mini, sini aku benarkan dulu jilbabmu!"

"Oh iya Nona, tadi ada yang menghubungi saya. Katanya Nona akan menandatangani kontrak dengan perusahaan Abraham grup."

"Alhamdulillah... kamu sudah mengatur pertemuan kita?"

"Sudah, besok pagi."

"Terima kasih Mini. Ayo segera turun!"

Mereka pun berjalan menuju tempat makan malam. Fatin dan Mini memesan makanan yang menurut mereka cocok dengan lidah mereka. Acara mereka pun diiringi dengan musik Arabian. Tentu saja Fatin menikmatinya, karena ia juga sangat suka dengan lagu-lagu Arabian.

"Nona Salsa..." Sapa seseorang.

"Eh, Pak Haikal.."

"Wah senang sekali saya bisa bertemu dengan anda lagi."

"Dia benar-benar cantik." Batin Haikal.

"Apa anda mau menari?"Tawar Haikal.

"Oh tidak, terima kasih. Mungkin Mini..."

"Tidak-tidak... saya tidak bisa menari."

"Boleh saya bergabung duduk di sini?"

"Silahkan."

Tiba-tiba handphone Fatin berdering. Ternyata Fadil yang menelponnya. Ia memang sangat merindukan saudara kembarnya itu.

"Maaf, saya mau angkat telpon dulu!" Pamit Fatin.

Ia pun keluar dari tempat itu dan mencari tempat yang cukup sepi.

"Hallo assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam adikku yang cantik."

"Abang, kenapa lama sekali tidak menelponku?"

"Aku sibuk dengan ujian, maafkan aku. Oh iya, selamat atas kemenanganmu. Kamu hebat!"

"Terima kasih Bang, ini juga berkat do'a Abang."

"Di mesir musim apa Bang?"

"Musim nikah...haha..."

"Ish, serius Bang."

"Dua rius dek. Eh mana hadiahnya? Bagi-bagi dong!"

"Ia tenang saja, nanti kalau pulang aku traktir makan seblak sepuasnya."

"Ya salam... menang ratusan juta cuma traktir seblak dek."

"Haha... lagian Abang aneh! Uangnya lebih banyak dariku. Bang, sudah dulu ya, aku masih ada acara ini."

"Oke, hati-hati ya. Assalamu'alaikum..."

"Wa'alaikum salam."

Saat Fatin akan kembali ke tempat pesta, ia mendengar suara pertengkaran.

"Zaki, aku mohon! Maafkan aku, jangan batalkan pernikahan kita!"

"Tidak... aku sudah muak! Aku jijik melihatmu!"

"Zaki kamu hanya salah paham, aku dijebak!"

"Lihat ini! Aku punya semua buktinya!"

Karena penasaran, Fatin mengintip. Ia terkejut ternyata orang itu adalah Tuan Zaki yang menyerahkan hadiah kepadanya tadi sore dengan seorang model perempuan yang Fatin ketahui berasal dari Singapura.

Dinar berlutut di kaki Zaki, Namun Zaki mundur.

"Apa lagi yang akan kamu jelaskan? Kamu sudah menghianatiku berkali-kali. Tapi kemarin aku melihatnya sendiri dengan kedua mataku sendiri. Aku jijik....jijik...! Lupakan semuanya, pergi dari hadapanku!"

"Aku mohon Zaki...."

"Pergi... atau aku tidak segan menghancurkan karirmu."

"Ba-baiklah... dengar baik-baik, aku melakukannya karena aku seorang wanita normal yang butuh belaian dan kasih sayang! Sedangkan kamu... ah sudahlah!"

"Arrgghh.... dasar Ja*ang!" Zaki hendak menendang Dinar namun ia berbalik menendang angin

Zaki memang seorang yang tegas tapi pantang baginya memukul seorang wanita meski ia sangat kesal kepada Dinar. Dinar pun segera bangun dan pergi dari hadapan Zaki.

Tiba-tiba handphone Fatin berdering, tentu saja Zaki dapat mendengarnya. Fatin pura-pura berjalan dan menerima telpon tanpa menoleh kepada Zaki.

"Iya Mini, baiklah aku segera kembali."

Saatnya ini Fatin sudah berada di tempatnya duduk. Beruntung Haikal sudah pergi dari mejanya. Zaki pun masuk ke tempat itu bersama kedua asistennya dan Haikal.

"Malam ini adalah pesta untuk kita semua, mari bersulang!" Ujar penyelenggara event.

Mereka pun mengangkat minumannya masing-masing. Minuman yang disediakan adalah non alkohol. Bahkan Fatin lebih memilih sirup rasa orange.

"Nona sepertinya Pak Haikal itu anak buahnya Tuan Zaki."

"Hem.. mungkin."

"Sepertinya Pak Haikal itu tertarik dengan anda."

"Oya?"

"Ia, saya dapat melihat dari sorot matanya."

"Masa'? Selain jadi asisten dan bodyguard rupanya kamu juga berbakat jadi peramal Mini, haha..."

"Ah Nona, saya berkata sesuai yang saya lihat."

"Ya sudah terserah dia! Yang penting tidak menggangguku."

"Tapi dia masuk kriteria anda?"

Fatin mengedikkan bahunya.

Acara masih berlanjut. Rupanya masih ada acara kejutan malam ini.

"Nona Salsabila sebagai juara baru dan juara utama, kami mohon maju ke depan untuk menyampaikan sepatah dua patah. Atau bisa menceritakan perjalanan karir anda sehingga bisa sukses sampai detik ini, silahkan!" Ujar Master ceremony.

Hal tersebut membuat Fatin terkejut. Ia sama sekali tidak memiliki persiapan untuk malam ini. Namun karena otaknya yang encer, ia pun dapat mengatasi situasi tersebut.

"Bismillahirrahmanirrahim..." Ucap Fatin seraya bangkit dari duduknya dan berjalan ke depan.

Semua orang bertepuk tangan.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh... terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepada saya. Yang terhormat Penyelenggara acara dan seluruh panitia serta semua yang hadir di sini yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Terima kasih kepada orang-orang uang telah mendukung saya. Alhamdulillah saya diberi kepercayaan untuk terpilih sebagai juara baru tahun ini. Saya memang baru mengikuti event luar biasa ini, di usia saya yang masih 20 tahun ini."

"Wow...hebat." Suara tepuk tangan kembali memenuhi tempat itu.

"Berangkat dari hobi menggambar saya, dan kemudian iseng-iseng menggambar baju. Kemudian saya mulai berani bermimpi untuk menjadi seorang yang bisa menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Yaitu dengan mendesain baju muslimah. Kenapa harus baju muslimah? Karena apa yang saya buat Insyaallah adalah apa yang menjadi ciri khas saya, terima kasih. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..."

Fatin kembali mendapat tepuk tangan dari mereka.

"Istimewa..." Ucap Haikal.

Zaki pun menoleh kepada Haikal. Ia melihat tatapan Haikal yang tak biasa kepada Fatin. Bahkan Haikal memperhatikan Fatin mulai ia di depan sampai ia berjalan dan duduk kembali.

"Haikal..."

"Eh iya Kak."

"Ck..kamu sudah tuli."

"Salsa yang bikin aku tuli!"

"Jangan berharap lebih!"

"Kenapa? Dia single kok!"

"Belum tentu mau kepadamu."

"Kita lihat saja nanti!" Tantang Haikal.

"Terserah.."

Zaki kembali meneguk minumannya.

Acara pun selesai. Mereka kembali ke kamar. Zaki tidak ingin bertindak bodoh lagi seperti kemarin malam. Ia mabuk hanya karena kesal kepada perempuan yang telah menghianatinya.

"Jangan mabuk lagi Kak! Wanita masih banyak!"

"Aku akan langsung tidur, karena besok ada janji!"

"Bagus, kamu mengurangi tugasku malam ini, Kak. Lagian masih banyak perempuan cantik dan setia yang mau denganmu."

"Mereka hanya ingin uangku."

Zaki pun meninggalkan Haikal. Ia masuk ke kamarnya. Haikal dan dua asisten Zaki pun kembali ke kamarnya masing-masing.

Bersambung...

...****************...

Terpopuler

Comments

resia

resia

aku jijik sama kamu !
kata nya dijebak ? tapi koq haus belaian ? scra tdk langsung mengakui perbuatan mu dinar

2025-01-17

0

⛱ᵃᵞᵘ🏝

⛱ᵃᵞᵘ🏝

😂😂😂😂

2025-01-13

2

Cah Dangsambuh

Cah Dangsambuh

kira kira salsabila pilih zaki apa haikal hayo

2024-07-31

1

lihat semua
Episodes
1 Fatin
2 Manusia kutub
3 Bertemu lagi
4 The Winner
5 Jijik
6 tanda tangan
7 Perhiasan
8 Wanita gila
9 Oleh-oleh
10 Kedatangan Bos
11 Insiden
12 Merenung
13 Meresahkan
14 Bertemu Fania
15 Tante Cantik
16 Preman
17 KTP
18 Identitas Fatin
19 Sidang
20 Surabaya
21 Demi Fania
22 Gugur sebelum berperang
23 Soto ayam
24 Pernikahan spektakuler
25 Nyangkut
26 lucu
27 Nasehat Bunda
28 Ikut Suami
29 Tempat impian
30 Ombak saksi bisu
31 Dinner
32 Pulang
33 Virus
34 Ke makam
35 Salah paham
36 Ke kantor
37 Debu
38 Pisang Raja
39 Jalan-jalan
40 Keluarga heboh
41 Fania vs Om Arya
42 Serakah
43 Anti parfum
44 Rumah sakit
45 Posesif
46 Tamu tak diundang
47 Takut khilaf
48 Menaruh hati
49 Zahira vs Arya
50 Nasihat Zaki
51 Sholeh
52 Denada vs Fatin
53 Mimpi
54 Permintaan Fania
55 Mendadak nikah
56 Buka puasa
57 Persekongkolan
58 Cemburu
59 Perjuangan
60 Mak Lampir
61 Klarifikasi
62 Test Pack
63 Kebahagiaan
64 Aqiqah
65 Tanda merah
66 Gangguan
67 Mandi bersama
68 kemeja 1,2jt
69 Kontrol
70 Tidur berenam
71 Berubah
72 Pil kontrasepsi
73 Kotak hadiah
74 Villa
75 Pergulatan
76 Perkebunan
77 Pulang
78 Pesona Fatin
79 Baby Ken
80 Saingan Zaki
81 Ke Paris
82 Romantis
83 Pawang
84 Garis dua
85 Bersyukur
86 Ada polisi
87 Tinggal di Surabaya
88 Gelisah
89 Melepas rindu
90 Novel baru
91 7 tahun
92 Ending
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Fatin
2
Manusia kutub
3
Bertemu lagi
4
The Winner
5
Jijik
6
tanda tangan
7
Perhiasan
8
Wanita gila
9
Oleh-oleh
10
Kedatangan Bos
11
Insiden
12
Merenung
13
Meresahkan
14
Bertemu Fania
15
Tante Cantik
16
Preman
17
KTP
18
Identitas Fatin
19
Sidang
20
Surabaya
21
Demi Fania
22
Gugur sebelum berperang
23
Soto ayam
24
Pernikahan spektakuler
25
Nyangkut
26
lucu
27
Nasehat Bunda
28
Ikut Suami
29
Tempat impian
30
Ombak saksi bisu
31
Dinner
32
Pulang
33
Virus
34
Ke makam
35
Salah paham
36
Ke kantor
37
Debu
38
Pisang Raja
39
Jalan-jalan
40
Keluarga heboh
41
Fania vs Om Arya
42
Serakah
43
Anti parfum
44
Rumah sakit
45
Posesif
46
Tamu tak diundang
47
Takut khilaf
48
Menaruh hati
49
Zahira vs Arya
50
Nasihat Zaki
51
Sholeh
52
Denada vs Fatin
53
Mimpi
54
Permintaan Fania
55
Mendadak nikah
56
Buka puasa
57
Persekongkolan
58
Cemburu
59
Perjuangan
60
Mak Lampir
61
Klarifikasi
62
Test Pack
63
Kebahagiaan
64
Aqiqah
65
Tanda merah
66
Gangguan
67
Mandi bersama
68
kemeja 1,2jt
69
Kontrol
70
Tidur berenam
71
Berubah
72
Pil kontrasepsi
73
Kotak hadiah
74
Villa
75
Pergulatan
76
Perkebunan
77
Pulang
78
Pesona Fatin
79
Baby Ken
80
Saingan Zaki
81
Ke Paris
82
Romantis
83
Pawang
84
Garis dua
85
Bersyukur
86
Ada polisi
87
Tinggal di Surabaya
88
Gelisah
89
Melepas rindu
90
Novel baru
91
7 tahun
92
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!