Srita(Cinta Manis Berakhir Miris)
Di suatu hari...
Di sebuah rumah yang cukup mewah milik seorang pengusaha.
"Pokoknya Papa gak mau tau!kamu harus pergi ke kampung besok!."
Seorang pria paruh baya tampak sedang marah.
"Tapi Pa....".
"Gak ada tapi-tapian.ini keputusan Papa..jadi jangan coba-coba untuk menolak!."
Suara pria paruh baya itu terdengar tinggi,ia terlihat sangat marah pada pemuda yang sedang berdiri di belakangnya itu.
Suasana terasa begitu tegang.
"Mah..please bantuin!bilang ke Papa..aku ga mau ke kampung!."
Pemuda itu kini beralih pada seorang wanita yang sedang duduk terdiam di sofa.
Wanita itu tampak iba melihat si pemuda yang terus merengek memohon bantuan padanya.
Dan sejurus kemudian,wanita paruh baya itu pun berdiri dan berjalan mendekati pria yang masih berdiri.
Ia tak langsung bicara pada pria itu,ada rasa ragu yang sedang menguasai hatinya.tapi,saat ia kembali menoleh kearah wajah pemuda yang masih duduk bersimpuh di lantai itu,ia merasa tak tega.sepertinya ia memang harus bicara.sebelum semuanya menjadi terlambat.
"E..Pah..tolong pertimbangkan lagi keputusan Papa."
Sangat hati-hati wanita itu berbicara,ia takut salah mengatakan hal yang mungkin akan membuat pria itu tersinggung.
"Mah..tolong jangan bela terus anakmu itu!."
Nada bicara pria itu meninggi.
"Tapi Pah...Haras,kan anak kita satu satunya..apa Papa sungguh akan berbuat setega itu?."
Wanita itu terus memohon.
Pria itu memalingkan tubuhnya,kini ia sudah berhadapan dengan wanita itu.
Tatapan matanya tajam,penuh dengan rasa kesal yang sepertinya sudah cukup lama ia pendam.
"Jangan mematahkan semangat ku untuk mendidik bocah manja itu Mah!".
"Aku selama ini sudah terlalu sering memaklumi setiap perbuatannya yang tidak bertanggung jawab!."
"Iya Pah...Mama tau..tapi.. Haras kan belum tamat kuliahnya..lalu bagaimana dengan masa depannya nanti?."
"Akan jadi apa ia kalau sampai ia tak tamat Pah?."
Wanita itu tampak sangat cemas.
"Aku sudah tak perduli!dia sudah sering membuat aku kecewa!!."
Ucap pria itu sambil berlalu pergi meninggalkan wanita itu dan juga si pemuda yang hanya bisa menatap dengan rasa kecewa.
"Papa!Pa!tolong dengarkan dulu Pah!."
Wanita itu,Bu Selvi,terus berusaha menghentikan pria itu,Pak Herawan,yang adalah suaminya.
Tapi Pak Herawan tak perduli,ia terus melangkah meninggalkan istrinya itu.
hatinya sudah terlanjur kecewa.
Bu Selvi menatap nanar ke arah pemuda yang masih bersimpuh.ia adalah Haras Putera Herawan,anak semata wayang pak Herawan dan Bu Selvi.
Bu Selvi mendekati sang putra,ia membimbing putranya itu untuk berdiri.
Haras tampak lesu,ia sangat kecewa dengan keputusan sang ayah yang dirasa sangat tak adil itu.
"Mah...gimana ini..?."
Suara Haras terdengar tak bergairah.
Wajah tampannya yang begitu menawan itu terlihat pucat.
Bu Selvi sendiri tak tahu harus bicara apa agar sang putera bisa terhibur meski hanya sedikit saja.keputusan sang suami sudah bulat,dan seperti yang sudah-sudah,jika pak Herawan sudah membuat keputusan,itu akan sulit untuk bisa dihentikan.
Apalagi kali ini,ia sepertinya sudah kehilangan kesabaran,sebab selama ini Haras memang sudah sering melakukan perbuatan yang membuat pak Herawan kecewa.
"Kau tenang dulu nak..nanti mana akan coba bicara lagi sama papa mu ya?."
Bu Selvi mencoba menenangkan Haras.
"Tapi..apa Mama sungguh akan bisa membuat Papa berubah pikiran?."
Tanya Haras penuh ragu.
Bu Selvi membuang muka,ia ingin menghindari tatapan mata Haras yang penuh keraguan itu padanya.
Ia tak ingin sang putera menjadi putus asa karena tak bisa menemukan sebuah keyakinan di dalam dirinya.
"Mah...?."
"I.ya sayang?."
Bu Selvi tergagap, lamunannya seketika buyar.
"Mama akan co..coba sayang..kau tunggu dulu ya?."
Ucap Bu Selvi sambil mengelus bahu Haras,dan ia segera bangkit dari tempat duduknya lalu bergegas pergi meninggalkan Haras.
Sedang Haras tetap duduk lesu di sofa.
Ia masih merasa sangat kesal dengan sang papa.
Bagaimana bisa sang Papa berpikir untuk mengirim ia ke kampung,tempat tinggal Kakek dan Nenek dari pihak Papanya.
Sedang ia sedari lahir sudah terbiasa dengan hiruk pikuk kota dengan segala kemudahan dan kemewahannya ini.
Belum lagi,ia juga mungkin harus terpisah dari sang kekasih,Aydra,gadis kembang kampus yang sudah tiga tahun ini ia pacari.ia sungguh tak sanggup.
Jangankan menjalaninya,untuk membayangkannya saja ia sungguh tak sanggup.
Tidak.Haras tak ingin itu terjadi.Ia terus berpikir di susa Waktu yang ada, bagaimana caranya agar sang papa mengurungkan niatnya untuk mengirim ia ke kampung esok hari.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Queen Sando
udah saya follback Thor,saling support ya
2024-05-13
1
Queen Sando
siap thor
2024-05-13
1
🎀
saya mampir thor, jgn lupa mampir juga yaa
oh iya, saya follow jdi di folback ya biar kita berteman 🤗
2024-05-12
0