#9

Setelah dibujuk oleh Kakek dan Neneknya, akhirnya Haras menyerah juga.Ia terpaksa menyetujui saran mereka.Pergi ke alun-alun yang katanya akan ada pertunjukan tari yang akan dibawakan oleh para penari lokal.

Ratno sudah datang. Ia berpenampilan lebih rapi dibanding sore tadi. Haras melihat Ratno dari jauh ,ia hanya tersenyum tengil melihat gaya Ratno yang agak aneh menurutnya.

"Mana Mas Haras nya ,Kek?."

Tanya Ratno.

"Ras,Le!?Ratno sudah datang!."

Pak Turio memanggil cucunya.

Tak berselang lama Haras pun muncul.

Mata Ratno terbelalak saat melihat Haras. Mulutnya berdecak kagum melihat penampilan Haras.

"Mas..kok jadi tambah ganteng toh?!."

Puji Ratno yang benar-benar kagum pada Haras. Wajah tampan berkombinasi dengan cara berpakaian yang apik membuat penampilan Haras terlihat luar biasa.

"Eh..eh!kok kayak melihat artis saja kamu ini ,No!."

Tegur Pak Turio.

Ratno jadi malu,ia yang seorang pria saja bisa se kagum itu pada Haras, bagaimana jika para gadis di kampung ini melihat Haras. Mereka pasti akan langsung jatuh cinta pada Haras.

"Ayo kita berangkat!."

Ajak Haras pada Ratno yang masih saja memperhatikan dirinya.

"Ratno!!."

Teriak Haras karena Ratno tadi tenyata tak mendengar ucapannya.

"I..i..iya..Mas!."

Jawab Ratno gugup.

Pak Turio hanya geleng-geleng kepala melihat sikap konyo* Ratno itu.

"Jangan terlalu malam pulangnya,Le!."

Ucap Bu Karsi.

"Tenang saja ,Nek..paling baru nyampe Haras langsung pulang.."

celetuk Haras.

Setelah berpamitan,Haras dan Ratno pun langsung meluncur dengan sepeda motor matic milik Pak Turio.

Suasana kampung di malam hari jauh lebih sepi jika dibandingkan siang hari tadi. Meski ada lampu yang menyinari rumah-rumah penduduk ataupun di beberapa bagian jalan,tetap saja tak membuat suasana menjadi lebih cerah.

"No,kok sepi amat sih?."

Tanya Haras yang mulai merasa tak nyaman dengan suasana gelap yang ada.

"Orang-orang sudah ada di alun-alun pasti ,Mas."

Jawab Ratno santai.

"Ah!sok tau Lu!."

Jawab Haras.

"Ndak usah takut,Mas..kan ada saya."

"Yang bilang takut siapa?aku kan cuma bilang sepi...jangan ngarang Lu!."

Haras kesal.

Ratno terus memacu motornya dengan kecepatan sedang,itu karena terkadang di beberapa bagian jalan ada yang tak di termangu oleh lampu. Sehingga suasana menjadi sangat gelap.

Haras merinding. Suasana terasa mulai menyeramkan. Ia tak pernah mengalami hal sepertinya ini sebelumnya saat di kota.Sebab di sana semuanya serba terang benderang,baik siang ataupun malam sekalipun.

"Masih lama gak nih?."

Tanya Haras yang mulai tak nyaman.

"Gak,Mas.sebentar lagi kok."

"Ah Lu!dari tadi bilang sebentar terus..tapi gak sampe-sampe.."

Gerutu Haras,Ratno tersenyum dalam hati mendengar Haras yang terus mengoceh .

*****

Suasana di alun-alun desa ternyata cukup ramai. Ada alunan musik yang terdengar cukup keras. Ada banyak pedagang yang menjajakan aneka barang,mulai dari makanan,minuman,pakaian,mainan anak-anak dan berbagai barang lainnya.

Orang-orang juga berlalu-lalang kesana-kemari memenuhi area alun-alun.

Ratno memarkirkan motornya di area parkir yang sudah disediakan.

Sebelum beranjak ia menyempatkan diri untuk melihat ke spion motor sambil merapikan rambutnya yang agak berantakan.

"Ngapain,Lu?!."

Tanya Haras usil.

"E..ini..Mas..biasa..siapa tahu ada cewek yang melirik.."

Jawab Ratno malu-malu.

Haras hanya tersenyum tengil mendengar ucapan Haras.

"Ayo,Mas!!."

ajak Ratno pada Haras.

Haras berjalan mengikuti Ratno.

Matanya ia edarkan untuk melihat keadaan di sekitar. Suasana yang ramai dan bising. Beberapa orang yang berpapasan dengan Haras dan tak sengaja melihat kearah Haras,tampak terkejut dan kagum dengan wajah tampan Haras.

"Eh..lihat cowok itu..tampan sekali!."

gumam seorang wanita yang secara tak sengaja berpapasan dengan Haras.

"Mana.. Mana??."

Tanya yang lainnya.

"Itu...!!."

"Wow!!iya..tampan sekali..siapa sih itu?."

yang lain ikut terpesona dengan penampilan Haras.

Haras merasa tak nyaman dengan sikap para gadis kampung itu yang ia nilai terlalu norak.

"Mas.. sepertinya gadis-gadis disini terpesona pada ketampanan Mas Haras.."

Ucap Ratno.

"Ah bodo amat!."

Jawab Haras malas.

Di tengah alun-alun itulah panggung pertunjukan tari berada.

pertunjukan tari ini diadakan dalam rangka malam kesenian ,yang merupakan rangkaian dari peringatan hari ulang tahun desa ini.

orang-orang sudah banyak yang berkumpul di depan panggung. Mereka sedang menunggu acara kesenian dimulai

Ratno mengajak Haras untuk menuju ke posisi yang paling dekat dengan panggung.

"Ngapain sih,No..?."

"Kalau berdiri di dekat panggung..kita bisa lihat pertunjukan dengan jelas,Mas."

Ucap Ratno sambil terus menarik tangan haras untuk membelah kerumunan manusia yang sudah berdiri memenuhi area depan panggung.

Haras merasa pengap. Ia tak terbiasa dengan suasana sempit seperti itu. Di kota,dahulu ia memang sering pergi untuk menonton konser bersama teman-temannya dan juga sang pacar pastinya,tapi ia tak pernah berdesakan seperti ini. Itu karena ia membeli tiket super VIP yang masuk ke dalam area pertunjukan melalui pintu khusus.

"Astaga!!."

keluh Haras yang sudah mulai capek.

"Ya Tuhan!!siapa ini tampan sekali?!."

Teriak seorang wanita yang tak sengaja melihat Haras.

Sontak saja teriakannya itu mengundang perhatian orang lain. Beberapa orang pun langsung menoleh kearah Haras. Dan mereka pun mulai bergumam memuji ketampanan pria yang memiliki wajah oriental itu.

Haras merasa sangat tak nyaman. Ia pun mempercepat langkahnya,karena ternyata beberapa orang sedang berjalan mengikuti dirinya.

"No,cepat sedikit!!."

"I..ya,Mas!."

"Gua diikuti orang nih!!."

Ucap Haras panik.

Ratno menoleh kearah belakang. Ia takut jika orang-orang yang mengikuti mereka adalah orang-orang suruhan si Jeki.

Tapi,ia kemudian bisa bernafas lega,karena ternyata orang-orang yang sedang membuntuti ia dan Haras adalah sekelompok gadis yang mungkin terpesona dengan ketampanan Haras. Mereka Mungkin ingin melihat Haras dari jarak yang lebih dekat sambil curi-curi perhatian Haras mungkin.

"Mas.. sepertinya para gadis itu tertarik sama Mas."

Ucap Ratno.

"Apa??!."

"Mereka?!."

Haras menggeleng.

"Itu bukan tipe ku,No!."

jawab Haras ketus.

Ratno hanya bisa tersenyum kecut mendengar ucapan Haras. Ia bisa paham,pria setampan Haras mana mungkin akan tertarik dengan gadis-gadis desa yang berpenampilan biasa saja itu.

sedang Haras,ia terlihat luar biasa. semua yang ia kenakan di tubuhnya adalah sesuatu yang terlihat mahal dan berkelas. kaos,jaket,celana,topi,sepatu, semuanya terlihat mahal.

Itulah sebabnya,Haras sama sekali tak perduli dengan teriakan kecil para gadis yang mengagumi dirinya itu.

Hal yang jelas akan berbeda jika itu sampai terjadi pada Ratno. Ia mungkin akan langsung jatuh pingsan karena saking bahagianya di kejar-kejar oleh sekumpulan gadis.

*****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!