Ryan terperanjat! Langsung terbangun dari tempat tidurnya, namun masih dalam keadaan duduk di kasur!
Oh, Mila!
"Bagaimana... Bagaimana bisa kamu masuk ke dalam kamarku..?" tanya Ryan tergagap-gagap.
"Oh, tadi aku bertemu orang tuamu dibawah. Kata mereka aku diijinkan langsung masuk ke kamarmu untuk melihat kondisimu. Maaf ya... Jadi membangunkan kamu tidur. Aku tadi pas memegang kepalamu... untuk mengetahui kondisimu panas atau tidak, kalu panas rencananya mau aku kompres dengan air dingin." jelas Mila
"Oh, aku sudah tidak apa-apa kok. cuma tekanan darahku naik. Tadi sudah dikasih obat waktu periksa ke dokter. Ngomong-ngomong, bagaimana kamu tahu rumahku?" tanya Ryan lagi.
"Tentu saja lihat buku karyawan. Disana kan tertulis no.Hp dan alamat seluruh karyawan. seharian ini aku khawatir dengan keadaanmu... Kerja jadi tidak jenak. Jadi setelah jam pulang 17.00 aku cepat-cepat menuju kesini. Aku juga sudah membelikanmu bubur ayam lho... Cepat dimakan dulu ya..?"
"Iya nyonya....! Yuk, dimakan bareng" ajak Ryan sambil tersenyum.
Mereka berdua pun makan bersama dari satu piring bubur ayam. Mila menyuapi Ryan. Ryan pun gantian menyuapi Mila.
"Orang tuamu baik Ya Ryan. Tadi dibawah aku sudah banyak ngobrol dengan Mr.Donald McGreggor. Ternyata beliau satu angkatan dengan ayahku dulu di Universitas Manisting jurusan ekonomi pembangunan. Beliau ternyata kenal dekat dengan ayahku lho.. Dari cerita ayahmu, ternyata masa muda ayahku playboy, untung sifat jelek itu bisa hilang setelah menikah dengan mamahku.."
"adikmu juga lucu-lucu Ryan. Dua orang yang masih SMP itu manis tapi mereka berdua masih suka berantem. Satu orang yang masih SD, manjanya itu minta ampun..."
Mereka berdua pun tersenyum dan lanjut membicarakan kenangan masa muda masing-masing.
"Sini aku pijitin kepalamu yang pusing itu. Kalau besok masih sakit, kamu jangan masuk kerja dulu. Surat keterangan sakitmu itu aku bawa saja, besok aku serahkan HRD,"terang Mila sambil memijit kepala Ryan.
"Tidak apa-apa kok, Mila. Aku sudah sehat. lagian aku malu dengan direktur George Salvano, masak belum ada seminggu bekerja sudah sakit-sakitan," kata Ryan sambil tertawa.
"Jangan begitu, jangan remehkan fisikmu kalau memang lagi sakit. mulai sekarang, aku ini perawatmu lho ya...," tekan Mila
"Siap suster, besok aku kabari lagi keadaanku gimana..." canda Ryan.
Setelah hampir 2 jam di rumah Ryan, Mila pun pamit untuk pulang ke rumahnya. Ryan dan kedua orang tuanya pun mengantar Mila sampai depan pagar rumah yang jadi satu dengan toko mebel ayahnya itu.
\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_
"Mila itu ternyata anaknya manis dan baik hati ya.. Thomas juga berhasil mengajarinya sopan santun. Makanya kamu sampai tergila-gila pada gadis itu...." canda Mr.Donald McGreggor.
"Ah... Ayah bisa saja.. Tapi, aku tak mau terlalu dekat dengannya Yah. Aku takut dia akan menjadi korban dari kebuasan Hanks Thompson. Aku masih belum memikirkan jalan keluar terbaik dari masalah ini," curhat Ryan
Mr.Donald pun hanya bisa memeluk Ryan dan mendoakan yang terbaik untuknya. Masalahnya dengan Direktur Hanks Thompson memang terlalu pelik untuk diselesaikan.
Ryan kembali ke kamarnya dan mulai membuka laptopnya, mencari data tentang Kabag Tabungan dan Deposito Bank Chtonic, Kelly Brooklyn, wanita usia 26 tahun, seumuran Mila, jurusan manajemen Stanford University, Amerika Serikat.
Ryan McGreggor mulai memikirkan siasat bagaimana besok caranya mendekati Kelly. Tugas tambahan dari Hanks Thompson untuk mendapatkan data nasabah deposito mulai harus dia pikirkan.
Seperti biasa, korbankan ikan kecil untuk mendapatkan ikan besar, pikir Ryan. Dia akan menghubungi nasabah deposito mantan nasabahnya di Bank Hedon. Mantan nasabah deposito itu akan dia tawari pindah ke Bank Chtonic tentunya dengan imbalan bunga yang lebih besar. masalah marketing pendekatan sudah tidak menjadi masalah, itu juga termasuk keahlian Ryan.
Besok dia akan ijin kepada direktur George Salvano untuk menemani Kelly Brooklyn menawarkan tabungan, mengajak Kelly ke rumahnya dengan alasan sudah kemalaman, mampir sebentar dan mulai mengutak-utik laptop milik Kelly.
Bagaimana kalau laptop milik Kelly diberi password. Seperti biasa Ryan mulai mencari data tentang tanggal lahir Kelly, tanggal lahir orang tua dan tanggal lahir adik-adiknya. Data yang juga harus dia ingat seperti nomor identitas KTP, nomor baju, nomor sepatu... Semua itu juga tak luput dari perhatian Ryan. kombinasi dari itu semua tentu akan menjadi sebuah password yang biasa dipakai manusia.
Bagaimana kalau Mila cemburu besok melihat dia dan Kelly keluar bersama. Ah, itu tidak penting, saat ini yang lebih penting adalah nyawanya dan keluarganya. Jika Mila cemburu, itu malah lebih baik, dia bisa segera melupakanku, pikir Ryan lagi.
Kecerdasan Ryan McGreggor memang diatas rata-rata. Dia selalu merencanakan segala sesuatunya dengan matang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
☆White Cygnus☆
lanjutkan kak.
2024-03-08
0