WAWANCARA KERJA

RUANGAN PRESIDEN DIREKTUR BANK CHTONIC

            “Apa alasan anda melamar di Bank kami? Bukankah posisi anda di Bank lama tempat anda bekerja sudah sangat baik? Kepala Bagian Pemasaran Bank Hedon. Bukankah posisi yang sudah sangat bagus?” Tanya Mr.George, Presiden Direktur Bank Chtonic Indonesia dengan santai dengan senyum menyeringai di wajahnya.

            Ryan, sosok di depan direktur itupun tersenyum juga. Dia sudah tahu betul bahwa pertanyaan itu pasti akan dilontarkan. Tetapi dia cukup terkejut pula karena pertanyaan itu dilontarkan disaat awal wawancara kerja.

        “Baiklah..”Ryan mengatur kembali posisi tempat duduknya sambil memikirkan jawaban yang cocok untuk diajukan. Terpikir olehnya sebuah teori yang cukup dikenal dalam bidang ekonomi. “Saya akan menjawab dengan sebuah teori yang pasti anda juga sudah mengenalnya. Disebut dengan teori Efisiensi Gaji, dalam bahasa inggris disebut dengan “efficiency wages theory”. Teori ini dikembangkan oleh Edmund Phelps dan temannya. Menurut teori tersebut perusahaan akan memberikan gaji lebih tinggi dari tingkat gaji equilibrium, gaji rata-rata, dalam rangka menjaga produktivitas pegawai dan mencegah pegawai keluar dari perusahaan tersebut. Perusahaan berupaya meningkatkan gaji supaya produktivitas meningkat, dan pencari kerja antri melamar ke perusahaan tersebut. Hal ini yang tidak dipenuhi oleh tempat dimana saya bekerja dulu.”

      Presiden Direktur Mr.George Salvano kembali tersenyum, “hehehe.. aku tidak yakin gajimu disana kurang. Baiklah, akan aku paksa kamu mengaku lagi nanti. Tapi sebelumnya, kamu tahu kan kalo di Kota ini hanya ada dua bank yang bersaing secara ketat.. Bank Chtonic ini dengan Bank Hedon, tempat kamu sebelumnya bekerja. Gimana menurutmu?”

      “Ya, saya tentu tahu dengan jelas Pak. Di dalam ekonomi hal ini disebut dengan Pasar Oligopoli, tetapi karena hanya dua penjual saja yang bermain maka lebih tepat disebut Duopoli. Tak jadi soal, yang terpenting adalah mana yang memberi gaji saya lebih tinggi,”.

            “Apakah buruk kalau suatu daerah hanya dikuasai oleh dua perusahaan?” Tanya Mr.George.

            “Segala sesuatu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing pak. Seperti dalam

pasar Duopoli yang dilakukan dua bank di kota Manisting ini. Kalau kebaikan dari pihak anda, anda pasti mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada para pemain perbankan di daerah lainnya dengan pasar persaingan sempurna dimana banyak penjual. Mereka rata-rata memperoleh keuntungan normal yang tentu lebih sedikit.”

            “Kamu ini sebenarnya cukup cerdas juga. Tapi aku masih penasaran kenapa si Hanks rela

membuangmu begitu,”

            “Dia tidak membuang saya pak. Saya pun juga belum mengundurkan diri. Kalau saja saya

benar-benar jadi resign, tentu dia akan menolaknya,”

            “Benarkah yang kamu inginkan hanya gaji, aku merasa tidak yakin,”.

            Direktur Utama, George Salvano melihat Ryan dengan tatapan tidak percaya. Ryan hanya tersenyum dan membalas tatapan itu dengan tajam pula. Ryan tahu dia akan sangat sulit untuk diterima bekerja disini. Bukan karena dia tidak mampu, tetapi lebih karena dia masih bekerja ditempat dimana saingan utama bank ini.

            “Oke, mungkin kita lanjutkan lain waktu. Aku masih ada janji setengah jam lagi untuk bertemu dengan calon nasabah baru. Dia mengajukan plafond pinjaman 10 Milyar rupiah. Angka yang cukup fantastis kan..” Mr.George menyeringai.

            “Hmm…mau ada survey calon nasabah baru ya pak. Kalau boleh, saya mau ikut. Saya memiliki kemampuan analisis kredit yang cukup bagus pak. Anda pasti sudah tahu, dari total Kredit sebesar Rp.150 Trilyun di Bank Hedon, kami hanya memiliki NPL (Non Performing Loan / Pinjaman bertendensi macet) 2 %.”

            Mr.George berpikir sejenak. Tidak ada salahnya mengajak anak ini. Dia lulusan Harvard University dengan predikat Cum Laude. Lulus kuliah, kembali ke Indonesia dan langsung menjadi Kepala Bagian Kredit.

Dia pasti akan banyak membantu, Pikirnya.

            “Oke, kamu boleh ikut. Sekalian mengetes kemampuan analisis kreditmu”

                                                                        _____

            Ryan McGregor dan Direktur George Salvano berada dalam satu mobil menuju tempat mereka akan

melakukan survey ke calon nasabah. Di dalam mobil mereka melanjutkan wawancara kerja mereka.

            “Bagaimana Ryan, maukah engkau menjelaskan pertanyaan terakhirku tadi? Tidak mungkin

gajimu disana kurang?”

            “Mm,,,hak bapak untuk tidak percaya.. sudah saya jelaskan panjang lebar sampai dengan

teorinya tadi…hehehe” Jawab Ryan ambal bercanda agar suasana tidak tegang.

Direktur George Salvano tersenyum.

 Ryan kemudian menambahkan, “Anggap saja gaji saya disana besar pak. Tapi itu tidak cukup karena saya merasa sudah bosan bekerja disana. Kalo sesuai dengan teori Abraham Maslow, mungkin saya baru mencapai tahap keempat, kebutuhan akan penghargaan. Tetapi belum sampai tahap kelima, kebutuhan aktualisasi diri. Saya merasa tidak bisa mengembangkan potensi saya sesungguhnya disana. Saya tidak bisa menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi saya yang sebenarnya.”

Direktur George Salvano tertegun.

            “Ilmumu tentang ekonomi ternyata bagus sekali. Pemahamanmu tentang teori-teori ekonomi kelihatannya cukup tinggi. Tapi biasanya orang yang kebanyakan teori, prakteknya melempem loh… hehehe.” Canda Direktur George Salvano.

            “Ah, akan saya buktikan kemampuan saya sebentar lagi pak! Kemampuan praktikum saya tinggi juga loh..” tantang Ryan dengan setengah bercanda.

Mereka berdua pun tertawa

dan mobil pun terus melaju semakin mendekati tempat survey.

Terpopuler

Comments

Agatha cute🤍

Agatha cute🤍

wah keren...😄

2024-03-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!