Alarm di Smartphone Ryan berbunyi. Ryan seperti biasa memasang alarm setiap jam 06.00 kemudian biasanya berolahraga terlebih dahulu, sarapan, mandi dan siap - siap berangkat kerja.
Ryan sudah dalam posisi duduk di tempat tidurnya dan bersiap-siap bangun. Dia membersihkan matanya dari bekas kantuk dan siap menjejakkan kakinya ke lantai ubinnya.
tiba-tiba matanya terbelalak! Sudah ada orang yang duduk di kursi sambil melihat dia tidur dari tadi.
"Siapa...siapa kamu..??" teriak Ryan.
Orang itu mengisyaratkan telunjuknya ke mulut, agar Ryan tidak berteriak. "jangan berteriak-teriak... nanti membangunkan orang tua dan adik-adikmu. Duduklah lagi... Akan aku jelaskan siapa diriku."
"Ini kartu Namaku. Namaku Douglass Sandler, penyelidik dari kepolisian bagian Otoritas Jasa Keuangan..."
"apa...apa urusan anda denganku... Aku tidak punya salah apa-apa.... Aku tidak pernah melanggar hukum......" kata Ryan gagap.
Pikiran Ryan mulai berkecamuk, bahwa perjanjian rahasianya dengan direktur Hanks Thompson telah ketahuan. Mungkin dia juga sudah ketahuan telah meng-copy file debitur besar dari laptop Mila...dan kemungkinan-kemungkinan lainnya hingga penyelidik kepolisian telah datang ke rumahnya.
"Tenang dulu.... Akan aku tunjukkan foto. Kamu kenal dengan orang ini?" kata Douglass Sandler sambil menyodorkan sebuah foto.
"Itu Ferry Smithson, Kabag Kredit di Bank Hedon sebelum aku diangkat. Bukankah dia telah mati kecelakaan di jalan tol 3 tahun yang lalu..." Jawab Ryan
"Kalo foto yang ini....?"
"Ini Jackson, Kabag Penagihan yang juga bekerja di Bank Hedon. Tapi tahun lalu dia juga sudah meninggal, kabarnya tenggelam karena berenang di danau Manisting..."
"Kalo foto yang ini...?"
"Ini Maria, sekretaris Hanks Thompson, Direktur Bank Hedon. yang aku tahu dia masih bekerja"
"Salah, jasad Maria kami temukan kemarin di pinggiran rel kereta api Jalan Bakerstreet. Ada saksi yang melihat dia diturunkan dari mobil dan didorong ke arah rel dimana ada kereta api yang sedang melaju cepat".
bulu kuduk Ryan mulai bergidik
"Semuanya meninggal ketika tiba-tiba resign, keluar dari Bank Hedon dan pindah ke tempat kerja yang baru. Ferry Smithson diketahui telah mencuri data dari Bank Problance dan keesokannya ditemukan mati kecelakaan di jalan tol. Semua bukti yang mengarah ke Direktur Hanks Thompson tiba-tiba hilang. Kami tidak punya alat bukti untuk menangkapnya" jelas Douglass Sandler.
"Jackson yang pindah kerja ke Bank Blooming juga sama saja, dia ditemukan tewas di danau padahal dia jago berenang. Selanjutnya kami menerima informasi bahwa kamu juga barusan resign, keluar kerja dari Bank Hedon. Mungkin kamu bisa memberi informasi kepada kami? Sebelum nyawamu sendiri atau orang yang kamu cintai dipertaruhkan. Hanks Thompson bukanlah orang yang patut kamu lindungi. Kami mencurigai dia dalam praktek pencucian uang, penyalahgunaan kredit, pencurian data nasabah dan kejahatan perbankan lainnya.."
"Tapi masalahnya sampai dengan detik ini kami belum mengumpulkan bukti yang cukup untuk menjerat Hanks Thompson masuk ke penjara. Apakah kami mau membantu kami.." Jelas Douglas Sandler panjang lebar.
Ryan McGreggor bagai disambar petir mendengar kabar tersebut. Dia tidak tahu, harus segera mengakui sekarang, menunggu esok atau harus melakukan sesuatu yang lainnya terlebih dahulu.
"Tidak, aku tidak tahu semua itu... aku resign dari Bank Hedon karena keinginanku sendiri. aku sudah tidak ada hubungannya dengan Hanks Thompson..." terang Ryan. Dia berbohong sekali lagi. Dia tidak tahu ini langkah yang tepat atau salah. Semuanya serba cepat berkecamuk dalam pikirannya.
Penyidik kepolisian itu tampak menghela napas yang panjang sambil berkata, "baiklah.. Ini kartu namaku, mungkin suatu saat jika kamu berubah pikiran dan mau membantu kami. Aku juga menjamin keamanan dan kerahasiaan datamu nantinya.."
Penyidik kepolisian itu akhirnya ijin keluar lewat jendela. Dia tidak ingin kedatangannya ke rumah Ryan diawasi oleh siapapun.
\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_
Tepat jam 07.30, Ryan sudah tiba di depan rumah Mila untuk menjemput gadis itu. Mila segera masuk mobil dan mobil-pun segera berangkat menuju kantor.
"Ryan, kenapa kamu hari ini terlihat murung dan banyak pikiran. Apa ada masalah?" tanya Mila ketika mobil sudah sampai kantor.
"Tidak, tidak ada masalah kok. Nanti aku jelaskan. Ayo cepat segera masuk kantor sebelum terlambat".
Apa yang harus dilakukan Ryan, mengakui semuanya di depan penyidik Douglass Sandler segera atau menunggu waktu yang tepat. Sementara dua hari lagi Hanks Thompson sudah harus mendapatkan data yang ada di flashdisk-nya itu.
Sekarang Ryan juga sudah mengetahui kalau Hanks Thompson tidak hanya memata-matai gerak-geriknya tetapi juga tidak segan-segan membunuhnya apabila rahasia akan terbongkar.
Hanks Thompson benar-benar seorang mafia perbankan, gerutu Ryan sambil menyumpahi hidupnya yang seperti haris memakan buah simalakama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments