Ketika dia bertemu Luna dan bergegas kembali ke hotel, Andika mulai bertanya-tanya, apa yang harus dia lakukan sekarang karena dia tiba-tiba punya begitu banyak uang? Tidak mungkin dia hanya duduk diam saja,?
Karena keluarga Luna berkecimpung dalam bisnis perhiasan dan batu giok, maka mereka harus menguasai semua alurnya, Jika dia bekerja sama dengan Luna dalam bisnis batu giok dan menggabungkan kemampuan yang dia kuasai, bukankah itu adalah peluang yang bagus?
Tepat ketika Andika hendak mendiskusikan hal itu bersama Luna, ponsel Andika tiba-tiba berdering, panggilan dari orang asing, "Andika, kamu sedang diikuti, Ikuti jalan yang aku katakan dan belok kiri di depan!"
Diikuti? Andika tertegun, dia langsung melihat ke belakang, dia menemukan ada tiga mobil mengikutinya di belakangnya, mobil Land Rover hitam sedang mengikutinya di belakang taksinya.
Namun siapa penelepon ini? Mengapa dia memberitahu hal ini? "Siapa kamu? Jangan membodohi aku!"
"Sial, aku Gurumu, cepat lakukan apa yang aku katakan! Orang-orang di belakang itu sangat kuat, kamu tidak mampu menghadapi mereka ...."
Suara laki-laki yang kuat terdengar jauh di ujung lain telepon.
Andika tertegun dan terkejut, Guru? Gurunya sudah datang?
"Baik!"
Andika merasakan firasat buruk sejak dia mengalami kejadian di Hotel pangeran.
Di bawah arahan kakek yang memberikannya cincin yang sudah di anggap Guru melalui telepon, taksi secara bertahap meninggalkan kota dan melaju ke luar kota.
Di dalam mobil yang mengikuti Andika, adalah Sandro dan Togar,
"Kakak sepupu, si idiot itu benar-benar meninggalkan kota, Dia cari mati!"
Di kota, Sandro dan Togar tidak berani Membunuh nya, Bagaimanapun hukum masih harus dipatuhi.
Namun di luar perkotaan, di sana penduduknya sedikit, bukankah sangat mudah jika ingin membunuh seseorang?
Wajah Sandro tidak santai, "Kamu tetap di dalam mobil dan jangan keluar lagi nanti, Sepertinya kita bukan satu-satunya yang mengincar Andika kali ini!"
Sandro masih bisa merasakan dua energi dari dalam mobil yang ikut mengikuti dari belakang, sepertinya kekuatan tingkat Grandmaster tingkat 7.
Di samping kemudi mobil lainya, mulut seorang pria paruh baya berbicara,
"Dia hanyalah murid Gunung Tabu, Dia adalah petarung yang cacat, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Jika berani melukai bibit unggul yang luar biasa ini, maka bersiaplah dengan akibatnya!"
Dan ada mobil mini Van lainnya yang juga mengikuti Andika, orang-orang itu yang diutus oleh Bahar, untuk menjaga Andika..
Mereka menyadari bahwa sejak tadi diikuti oleh dua mobil, terutama di dalam mobil itu tersembunyi seorang ahli, Tatapan mereka sedikit serius dan langsung menghubungi Bahar.
"Tuan Bahar, situasinya gawat, Ada seseorang yang mengikuti Tuan Muda Andika, bahkan orang itu adalah seorang ahli.. Kita sedang dalam bahaya…."
Mereka berdua tahu jelas bahwa merek bukanlah lawan para ahli ini, makanya segera melaporkan situasinya pada Bahar.
Andika terus mengikuti arahan yang diberikan gurunya melalui telepon, Pada akhirnya, dia meminta sopir untuk menghentikan mobil di tepi hutan pinggir kota, Luna yang tertidur begitu masuk mobil, langsung terbangun begitu mobil berhenti, Setelah turun dari mobil Luna kebingungan.
"Andika, tempat apa ini? Apa yang terjadi?"
Joshua melirik ke arah orang yang mengikuti mereka, lalu berkata, "ada orang yang mau membunuh kita!"
"Ah!" Luna luga kaget.
"Kalau ada orang yang mau membunuh kita, lalu kenapa kita malah lari ke tempat yang sepi?"
Sebenarnya Andika juga penasaran, tetapi gurunya mengarahkannya untuk datang ke sini pasti dia sudah punya rencana.
Sandro dan tiga anak buah yang dibawanya sudah turun dari mobil, Begitu merasakan aura membunuh yang kuat terpancar dari Sandro, Andika langsung muram, Aura ini sama dengan yang dia rasakan di Hotel Pangeran.
Apakah itu adalah anak buah Togar? Ternyata Keluarga Napitu punya ahli yang seperti ini? Meski Andika sudah melihat anak buah Bahar, Andika sangat tahu bahwa mereka bukanlah lawan Sandro dan beberapa orang ini.
"Halo Guru, Guru di mana?"
Pria yang berada di ujung telepon itu tampak tenang dan berkata,
"Buat apa buru-buru? Selama ada orang dari Kelompok Alpha Shadow di sini, orang-orang dari Keluarga Napitu itu memangnya masih berani membunuh? Beberapa menit lagi aku baru sampai, kamu tahan dulu!"
"Andika terdiam sejenak, merasa gurunya sedikit tidak bisa diandalkan, Lalu siapa itu Kelompok Alpha Shadow? Apa yang dia maksud orang-orang yang berada di dalam mobil Land Rover Putih?
Padahal Andika masih ingin berbicara lebih banyak dengan gurunya, tetapi Sandro sudah membawa ketiga anak buahnya untuk mengepung.
Sandro menoleh ke mobil Land Rover Putih, dia sangat tenang begitu melihat orang-orang yang berada di mobil itu tidak bergerak, Sandro membawa beberapa anak buahnya dan berdiri di hadapan Andika, lalu berkata.
"Kamu Andika, 'kan? Katanya kamu sangat sombong, Kamu bertindak semena-mena di wilayah Keluarga Napitu, menculik istri adik sepupuku, bahkan melukai adik sepupuku sampai seperti itu, Menurutmu, bagaimana kita akan menyelesaikan masalah ini?"
Sebagai murid luar dari Gunung yang telah berkultivasi selama bertahun-tahun, Sandro pun telah meningkatkan kekuatannya ke tingkat Grandmaster tingkat 7, sehingga membuatnya memiliki keunggulan yang lebih besar dibandingkan Andika yang merupakan Master Pemula.
Di bawah tekanan Sandro, Andika merasa sedikit kesulitan untuk bernapas, tetapi dia bukanlah tipe orang yang mudah menyerah.
"Huh, Menurut mu orang seperti mu bisa membunuh ku, jangan bermimpi?"
"Kamu …. Sudah di ambang kematian saja masih bisa bersikap sombong, serang!" Raut wajah Sandro berubah, dia memerintah ketiga anak buahnya untuk segera menyerang Andika.
Anak buah Bahar menghentikan dua dari mereka, tetapi yang satu lagi malah memukul leher Andika, Gerakannya sangat cepat.
Andika tidak pernah berlatih bela diri, sementara orang-orang ini memiliki pengalam bertarung yang begitu beragam ….
Setelah beberapa Jurus, bahu Andika akhirnya dipukul, sehingga membuat Andika menggertakkan giginya kesakitan.
Namun, anak buah itu juga tidak berakhir baik, Andika menusukkan kedua jarinya ke dalam lubang hidungnya, kemudian langsung menghajar hidungnya, hingga darah segar mengalir.
"Ba … bagaimana kamu bisa bertarung seperti ini?"
Andika mengusap bahunya dan menunjuk anak buah itu sembari mengumpat, "Sialan, memangnya apa urusanmu? Aku hebat apabila bisa mengalahkanmu!"
"Sial, kalau tidak memberimu pelajaran, kamu benar-benar berpikir dirimu hebat, ya?" Ahli itu jelas-jelas melihat Andika sama sekali tidak bisa bela diri, tetapi dia malah bisa di pukuli, Sehingga membuatnya marah dan mengayunkan tinjuannya ke arah Andika..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Neza Keke
jangan tidur miring thurrrr
sampai mimpi indah dan lupa bangun
sampai2 lupa karyanya baru mulai di tinggal begitu saja
2024-03-23
0
Neza Keke
mana ayo semangat thorrrr di tunggu karya2mu 💪
2024-03-16
0