Menghadiri undangan

Meskipun Andika menyukai wanita cantik, tetapi dia tidak suka memaksa orang lain, Luna wanita yang sangat cantik dan bertubuh seksi, juga seorang CEO perusahaan, rasanya dia tidak pantas untuk Luna, Sekarang malah bermesraan dengan Luna di hotel, hal ini benar-benar tidak normal..

ketika Andika melihat wajah Luna, ternyata gadis itu meneteskan air mata.

Andika melangkah maju mendekat dan meraih kedua tangan Luna untuk menghentikan aktifitas membuka pakaiannya, "Kakak Cantik, jangan menangis! Kalau ada masalah bisa katakan padaku, mungkin aku bisa membantumu." Sebelumnya Andika mungkin tidak berani berkata seperti ini, tetapi sekarang dia berani, juga pantas mengatakannya karena sudah memiliki kekuatan.

Luna duduk di pinggir ranjang dengan wajah datar, "Kamu tidak bisa membantuku, Keluarga Napitu mengendalikan bisnis Perhiasan dan batu giok di keluargaku, kalau aku tidak menikah dengan Togar, mereka bakal menghentikan kerja sama dengan keluargaku, Aku hanya ingin memanjakan diri sebelum menikah padanya,.

Ayolah …. Tenang, aku tidak akan minta pertanggung jawaban mu…."

Sambil berbicara, Luna terus melepaskan rok pendeknya.

Jika laki-laki lain menemukan kesempatan seperti ini, mungkin sejak awal sudah tergoyah. 

Namun, Andika menahan hasratnya, "Kakak, kalau kamu butuh bantuan ku, aku bisa membantumu, Aku punya kemampuan itu!"

Sambil berbicara, Andika berjalan ke samping sebuah kursi yang terbuat dari besi, lalu kedua tangannya meremas kursi dengan kuat,  Dalam sekedip mata, kursi yang terbuat dari besi itu diremas menjadi segumpal besi.

Rok Luna yang hampir terlepas, Namun, setelah melihat kekuatan Andika,  Luna tertegun dan mulutnya ternganga besar. "Kamu … kamu …."

Ternyata Andika ini begitu hebat?

Keluarga Darmawan juga keluarga terkenal di Jogja, tentu saja dia mengetahui beberapa hal yang jarang diketahui oleh orang-orang biasa, misalnya Jawara-Jawara Yang memiliki kekuatan seperti Andika, Luna tidak menyangka dirinya bisa bertemu dengan seorang Jawara seperti ini, Andika saja begitu kuat, gurunya pasti lebih hebat lagi.

Jika begitu, mungkin dengan kekuatan Andika, dirinya benar-benar tidak perlu menikah dengan pria bajingan seperti Togar. 

Berpikir seperti itu, Luna segera mengenakan kembali pakaian dengan muka merah tersipu.

Andika tersenyum, "kenapa tidak jadi di lepas?, aku belum melihatnya? Haha!"

"Pergilah ke neraka, berbaliklah! Dasar preman kecil ...." Luna mendelik dengan malu-malu dan mengenakan pakaiannya lagi.

"Ayo ke mall dengan ku, kita akan membeli pakaian untuk mu!"

"Kenapa membeli pakaian?" Andika bertanya heran.

"Tentu saja untuk menghadiri pesta malam ini. Pacarku akan menemaniku ke jamuan makan, tidak boleh terlihat jelek! "Wajah Luna agak malu-malu, hidung mungilnya sedikit terangkat dan dia menghela napas panjang di dalam hatinya. Bisakah penjahat kecil ini benar-benar mengubah takdirnya?

Setelah berdandan, Luna muncul di pintu masuk tempat pesta di adakan, bersama Andika yang tampan, pada pukul tujuh malam.

Setelan Armani dan jam tangan Rolex .... Memang memiliki aura tertentu sehingga menambah kesan gagah, Luna pun selalu meliriknya.

"Luna, kamu sudah datang? Kamu cantik sekali..! "

Togar yang mengenakan jas putih menyapa Luna dengan ramah.

Sebelum Luna sempat menjawab, Andika tanpa malu memeluk Luna sambil berbalik dan mencium pipi Luna, "Pacarku memang cantik, apa urusanmu?"

Bola mata Luna membulat seketika, memandang ke arah Andika dengan malu-malu, lalu menoleh ke Togar.

"Togar, ini pacarku, Andika!" Kemudian dia berbalik untuk memperkenalkan Andika dengan formal, " Andika, ini adalah tuan muda dari Keluarga Napitu, Togar."

"Oh, Tuan Muda Togar? Aku belum pernah mendengarnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***