Pasar Batu Mentah

Di kamar Hotel, Luna duduk di samping tempat tidur dengan perasaan sedih, Karena kelakuan Togar, kontrak pasokan barang dengan Keluarga Napitu batal, tidak mudah bagi Luna untuk menjelaskan kepada keluarga besarnya!

Melihat wajah sedih Luna, Andika tersenyum tipis, "Kakak, bukankah ini hanya masalah pemasok saja? Ayo, kita pergi ke Jalan Batu Mentah untuk melihatcdan mencari pemasok baru, Mungkin aku bisa membantumu menyelesaikannya?"

Luna menggelengkan kepalanya, "Tidak sesederhana itu, Delapan puluh persen pasar batu mentah Kota Bandung dikuasai oleh Keluarga Napitu, Jika kita ingin mendapatkan pasokan, kita tidak mungkin tidak melalui Keluarga Napitu, Walaupun kita bisa mendapatkan barangnya, tidak ada jaminan bahwa setiap potongan batu mentah itu akan menghasilkan batu giok berkualitas bagus ... ah …."

Andika merangkul pinggang Luna, "Ayo pergi, kamu akan tahu saat sampai di sana!"

Setengah jam kemudian, Andika menarik Luna datang ke pasar Batu Mentah.

Karena ini liburan musim panas, ini juga musim batu mentah, pasar Batu Mentah dipenuhi banyak orang, Setiap toko sangat laris, kedatangan Luna dan Andika tidak menarik perhatian banyak orang.

Di depan toko yang sedikit lebih besar, Andika menggunakan kemampuan penglihatan tembus pandang untuk memindai lusinan batu mentah, kebanyakan batu mentah itu hanyalah batu biasa, Tiga di antara batu-batu itu isi dalamnya berwarna hijau, sepertinya adalah giok jenis green onyx, transparansinya juga tampaknya cukup bagus.

Jika ini dibuka, setidaknya akan bernilai puluhan miliar, Namun karena harga batu kasar itu mencapai empat ratus juta, maka tidak ada yang berani menyentuhnya.

"Bos, aku ingin membeli tiga batu di sana!" Andika menyapa bos toko itu dan bersiap memintanya untuk memindahkan tiga batu mentah itu.

Ketika Luna melihat Andika mengambil tindakan begitu tergesa-gesa, dia mengerutkan kening, 

"Kamu terlalu terburu-buru, kamu bahkan tidak melihat ... Lihat saja, itu sepertinya batu yang tergerus di dalam dasar sungai selama bertahun-tahun, biasanya tidak akan menghasilkan apa pun!"

Andika tidak berpikir demikian, 

"Kakak, jangan khawatir, pria tampan ini selalu lebih beruntung, Jika Kakak tidak percaya, kenapa Kakak tidak bertaruh saja denganku?"

Luna melihat Andika yang bersemangat, dia merasa tertantang, "Baiklah, katakan padaku, apa yang kamu pertaruhkan?"

Andika berkedip, "Hehe.. jika batu mentah itu kualitas bagus, malam ini aku ingin tidur satu kamar dengan Kakak!"

"Si brengsek ... kamu sangat licik ...." Wajah Luna memerah, wajahnya penuh rasa malu, Andika sangat genit ... apakah dia harus menyetujuinya?

"Baiklah, aku setuju! Namun jika kamu kalah, hari ini kamu harus menurut kepadaku?" Meskipun Luna tahu bahwa Andika tidak memiliki kemampuan seperti orang biasa tapi Luna cukup berpengalaman dalam batu mentah.

Senyuman manis muncul di sudut mulut Andika, setelah melakukan pembayaran, "Baiklah, ayo ke sana dan potong!"

Banyak orang mengerumuni untuk melihat pertaruhan antara sepasang anak muda, mereka penasaran ingin melihat kenapa Andika percaya diri!

Suara mesin pemotong bergema, semua orang menatap sayatan yang dibuat dengan penuh antusias, "Ah, warnanya hijau, benar-benar hijau!" Seseorang berteriak.

"Kenapa kamu begitu antusias? Dari potongannya memang hijau tapi belum tentu dalamnya giok!"

"Ya, benar. Keempat sisinya harus dipotong untuk menentukannya!"

Melihat transparansi yang sangat hijau di dalamnya, Luna mengerutkan kening lagi, Apakah benar-benar ada giok di dalamnya? 

Sebaliknya, Andika tampak tenang, seolah dia tidak peduli dengan situasi pertaruhan di depannya.

Karena isi batu mentah itu berwarna hijau, ahli pemotong batu menjadi lebih berhati-hati, ia menelusuri sisi lain batu mentah itu dalam waktu yang lama dan menggambar garis kedua.

"Wah, muncul warna hijau lagi!"

"Keluar lagi!"

"Sungguh menakjubkan!"

Lalu semua sisi tanpa kecuali berubah menjadi hijau, Itu adalah giok emerald green onyx dengan transparansi yang sangat bagus dan ukurannya kira-kira sebesar kepalan tangan orang dewasa.

Beberapa orang di sekitar kerumunan mulai meneriakkan harganya, "Anak muda, aku akan membeli batu giokmu seharga duapuluh miliar!"

"Dasar licik, ini setidaknya seharga dua puluh lima miliar, Aku akan membelinya seharga dua puluhlima miliar!"

"Aku akan membelinya dua puluh miliar!"

……

Andika sama sekali tidak menanggapi tawaran mereka, dia malah memandang Luna sambil menahan senyumannya, 

"Kakak, kamu kalah, Sudah waktunya kita tidur dalam satu kamar di malam hari, haha!"

"Dasar serigala cabul!" 

Luna mengulurkan tangannya dan menepuk dahi Andika dengan penuh kasih sayang,

"Kamu beruntung! Namun, harga pasaran batu ini paling tidak hanya dua puluh lima miliar lebih, aku sarankan kamu menjualnya di harga dua puluh lima miliar!" 

Andika mengambil kembali batu giok itu dan menaruhnya ke tangan Luna, 

"Kakak perjanjian kontrak antara kamu dan Keluarga Napitu telah gagal, Sebagai calon suamimu, tentu saja aku harus memikirkan kamu, Oleh karena itu meskipun aku ingin menjual batu giok ini, aku hanya akan menjualnya kepada Kakak!"

Mendengar perkataan Andika, hati Luna terasa hangat, Walaupun Andika cuma punya satu giok yang tidak cukup untuk jadi pemasok bagi Keluarga Darmawan, namun setidaknya dia punya niat dan ketulusan hati dan itu cukup bagi Luna.

"Kakak sangat berterima kasih padamu!" Luna berbalik dan mencium pipi Andika dengan lembut, dia juga menghela napas lega di dalam hatinya, "Oke, kamu boleh pergi jalan-jalan dulu, Kakak akan pergi menemui beberapa teman lama, kita bertemu lagi ketika hendak pulang."

Pasokan barang dari Keluarga Napitu tidak lagi tersedia, jadi Luna tentu saja harus mencari cara lain sesegera mungkin, jika tidak sulit bagi dirinya untuk menjelaskan apa yang terjadi kepada keluarga besarnya! Tentu saja ada beberapa toko di pasar Batu Mentah, yang tidak berada di bawah kendali Keluarga Napitu.

Andika melihat Luna pergi, hatinya terasa iba, Seorang gadis di usia yang begitu muda harus menanggung begitu banyak beban, Namun, karena dia adalah wanita yang dia sukai, bagaimana mungkin dia membiarkan wanita itu memikul tanggung jawab seorang diri?

Andika berjalan seorang diri pasar Batu Mentah, Dia menggunakan satu miliar yang dia menangkan tadi malam untuk membeli 30 batu mentah, Tentu saja, semuanya berisi batu giok berkualitas tinggi, Giok yang ada di dalam batu mentah itu setidaknya bernilai seratus enam puluh miliar sampai delapan ratus  miliar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!