Hari Pernikahan.

Sebulan kemudian.

Waktu pun terus berlalu, dan esok adalah hari pernikahan antara Gus Hamzah dan juga Fatimah.

Pernikahan keduanya akan digelar di sebuah hotel bintang lima yang ada di kota Jakarta.

Karena memang itu keinginan dari Fatimah sendiri, lantaran teman-temannya kebanyakan dari sana, terlebih lagi dia masih kuliah, kerena ia hanya mengajukan cuti kuliah seminggu saja.

Malam ini dua keluarga sudah berada di hotel tempat yang nantinya akan menjadi tempat pernikahan antara Gus Hamzah dan Fatimah.

Semua persiapan pun sudah rampung hingga seratus persen, dan tinggal menunggu hari esok saja.

Yang diaman besok hari adalah hari yang dimana Gus Hamzah akan melantunkan ijab kabul.

Kini waktu sudah menunjukkan pukul tiga pagi, saat ini Gus Hamzah tengah melaksanakan sholat sunah tahajud.

Selesai sholat, ia pun berdo'a, agar acara pernikahannya berjalan dengan lancar, dan juga agar ia bisa mengucapkan ijab kabul dengan lancar dan benar.

Setelah itu, Gus Hamzah pun membaca Al-Qur'an untuk menunggu waktu subuh.

Bukan hanya Gus Hamzah saja yang melaksanakan sholat sunah tahajud, Fatimah pun melakukan hal yang sama di dalam kamarnya.

Pagi pun tiba, kini semua orang pun tengah sibuk dengan cara pernikahan antara Gus Hamzah dan juga Fatimah, yang mana sebentar lagi akan dilaksanakan.

Dan kini kedua mempelai tengah mempersiapkan diri di kamar mereka masing-masing.

Saat ini di kamar mempelai wanita, kini Fatimah tengah didandani oleh MUA.

Pernikahan antara Gus Hamzah dan juga Fatimah, akan memakai tiga gaun pengantin.

Untuk akad nikah, Fatimah akan memakai gaun pengantin berwarna putih, dipadukan dengan jilbab yang menutup sampai dadanya, serta selendang dan juga mahkota kecil.

Dan untuk siang harinya, atau setelah akad nikah selesai, mereka berdua akan memakai gaun pengantin adat Jawa.

Dan untuk malam harinya, barulah Fatimah akan memakai gaun pengantin modern.

Saat ini Fatimah sudah selesai dihias, dan kini ia tengah menunggu di ruang tunggu bersama dengan kedua temannya.

Dan untuk Gus Hamzah sendiri, ia sudah duduk di kursi yang berhadapan dengan Abah dari Fatimah.

Di sana sudah ada penghulu dan juga seksi nikah, serta kerabat dari keluarga Gus Hamzah dan juga keluarga dari ibu Yuni.

Ya, Kiyai Yusuf adalah anak tunggal dari pemilik pesantren yang kini tengah ia urus.

Pesantren itu adalah milik dari kakeknya dan diturunkan pada ayahnya, dan sekarang yang menjalankan pesantren itu adalah Kiyai Yusuf.

Lantaran Kiyai Yusuf, beserta almarhum ayahnya adalah anak tunggal, jadi sebab itu ia tidak memiliki kerabat atau sanak saudara.

Dan sebab itu pula, yang datang ke pesta pernikahan putrinya adalah kerabat dan sanak saudara dari keluarga istrinya.

Oke, kita kembali ke laptop.

Kini Gus Hamzah, dan Kiyai Yusuf pun mulai berjabat tangan.

Meski ini bukan kali pertama Gus Hamzah mengucapkan ijab kabul, lantaran dulu ia pernah mengucapkan ijab kabul ketika ia menikah dengan istri pertamanya.

Tapi meski begitu, Gus Hamzah masih merasakan kegugupan yang luar biasa, bukan hanya itu saja, Gus Hamzah pun merasakan tegang saat ia berjabat tangan dengan Kiyai Yusuf, selaku ayah dari calon istrinya.

Gus Hamzah pun menghela napasnya, dan tak lama ijab kabul pun dimulai.

"Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka Siti Fatimah binti Yusuf alal mahri (tuqum min'adwat alsalat wa 30 jaram min aldhabab) hallan."

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan."

Setelah Gus Hamzah selesai mengucapkan ijab kabul dengan satu tarikan napas, kata sah pun mulai terdengar dari orang-orang yang hadir menyaksikan ijab kabul itu.

Gus Hamzah pun merasa lega, lantaran berhasil mengucapkan ijab kabul dengan satu tarikan napas dan juga dengan benar.

Bukan hanya Gus Hamzah saja yang lega, Fatimah yang menyaksikan proses ijab kabul di ruang tunggu pun menghela napasnya dengan lega.

Kemudian Fatimah pun keluar dari ruang tunggu, dan melangkah menuju pelaminan, ia ditemani oleh kedua temannya itu.

Saat sudah berada di ballroom hotel, Fatimah pun menjadi deg-degan, apalagi ketika ia melihat Gus Hamzah yang kini sudah menjadi suaminya tengah berdiri menatap ke arahnya.

Saat sudah berada di hadapan nya, Gus Hamzah dan Fatimah pun langsung menyematkan cincin pernikahan mereka.

Setelah itu Gus Hamzah pun langsung memegang ubun-ubun kepala Fatimah yang kini sudah resmi menjadi istrinya, tak lama Gus Hamzah pun melafalkan do'a.

"اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

Allaahumma innii as-aluka khoirohaa, wa khoiro maa jabaltahaa ‘alaihi, wa a’uudzu bika min syarrihaa, wa syarri maa jabaltahaa ‘alaihi." (Sumber : google).

Setelah itu, acara pun dilanjutkan, dan setelah itu proses akad nikah pun selesai dengan baik.

Siang harinya, mereka pun istirahat sebentar, Gus Hamzah dan Fatimah pun sholat Dzuhur berdua dengan Gus Hamzah yang menjadi imam.

Selesai sholat, Fatimah pun mencium punggung tangan Gus Hamzah sebagai takzim, Gus Hamzah pun membalasnya dengan mencium kening istrinya itu.

Setelah selesai melaksanakan ibadah sholat Dzuhur, Fatimah pun kembali dihias.

Kini keduanya memakai pakaian pengantin adat Jawa.

Tak lama, Fatimah pun selesai dihias, kini Fatimah dan Gus Hamzah pun kembali ke ballroom hotel tempat diadakannya pesta pernikahan mereka.

Di sana, acara adat pun dimulai, saat Gus Hamzah dan Fatimah masuk ke sana.

Setelah acara adat selesai, tamu undangan pun dapat memberikan selamat kepada kedua mempelai.

Waktu pun berlalu, kini waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam, yang dimana malam ini tamu undangan berdatangan dengan cukup ramai.

Saat Gus Hamzah dan Fatimah tengah duduk di kursi pelaminan, Maryam dan Leo pun datang untuk mengucapkan selamat kepada kedua mempelai itu.

Gus Hamzah dan Fatimah pun berdiri ketika Maryam dan Leo sudah berada di hadapan mereka.

"Gus Hamzah selamat atas pernikahan Gus dan istri, dan aku do'akan semoga pernikahan kalian sakinah mawadah warahmah," ucap Maryam memberikan selamat dengan mengatupkan kedua tangannya di atas dada.

"Terima kasih atas ucapan dan do'a nya," ucap Gus Hamzah.

"Sama-sama." Maryam pun bergeser untuk memberikan ruang untuk suaminya, dan Maryam pun juga memberikan selamat pada Fatimah.

"Selamat ya, semoga pernikahan kamu dan Gus Hamzah sakinah mawadah warahmah," ucap Maryam memberikan selamat pada Fatimah.

"Terima kasih mbak," ujar Fatimah.

"Saya ucapkan selamat atas pernikahan anda. Akhirnya anda sudah menemukan wanita pujaan hati anda, dengan begitu anda tidak perlu lagi mengagumi istri saya," ujar Leo, yang agaknya masih kesal saat Gus Hamzah terang-terangan mengagumi istrinya itu.

"Oh astaga, pak Leo. Ternyata anda masih kesal dengan perkataan saya waktu itu, padahal saya sudah mengatakan yang sebenarnya. Tapi tidak pa-pa, dan ya terima kasih atas ucapannya," ucap Gus Hamzah dengan terkekeh pelan.

...***...

Jangan lupa siapkan amplop kalian guys🤭

Jangan lupa like, komen, vote, subscribe, beri ulasan bintang lima😘

Maaf jika banyak typo🙏

Terima kasih💚

Terpopuler

Comments

Marya Dina

Marya Dina

ini maryam yg judul diari marya. bukan ya

2024-03-05

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!