Episode 15 "Kamu Lagi "

Rangga dan Nabila saling pandang tak percaya mereka benar-benar bertemu lagi. Melihat cara tatap mereka membuat Cindy bertanya-tanya. Sementara Dania, si penulis senior terlihat tak senang saat tahu mereka berdua saling kenal.

"Kalian saling kenal," tebak Cindy sedikit bingung.

"Ah baru kemarin kita bertemu, Tan. Ternyata benar rekan ku adalah dua cewek cantik," jawab Rangga sambil melihat kearah dua gadis didepannya.

Dania merasa tersanjung walau aslinya pujian Rangga adalah untuk gadis disebelahnya, bisa dilihat dari tatapan si pria. Nabila yang merasa biasa saja hanya tersenyum menanggapinya.

Lama mereka berempat saling berkenalan dan mengobrol. Baru kali ini, Dania sangat antusias pada orang baru. Ia bahkan menawarkan bantuan padanya jika membutuhkan. Tapi sangat disayangkan, Rangga menolaknya dan malah meminta Nabila untuk membimbingnya.

"Aku, tidak tidak aku hanya pemula. Lebih baik kamu dibimbing olehnya yang lebih senior," tolak Nabila langsung sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Hem tapi yang senior belum tentu bisa membimbingku," ucapnya.

"Aku bisa, aku dengan dia lebih paham aku. Dia hanya orang kemarin belum tentu bisa membantumu," sergah Dania tak mau kalah.

"Dania, tugas cerita yang ku mintai sudah kau buatkan?" sela Cindy membuat gadis yang tak kalah cantiknya dengan Nabila itu melebarkan matanya terkejut.

Dania tersenyum getir sambil mencari-cari alasan untuk menjawabnya. "Anuu itu... temanya sangat sulit aku belum dapat ide Bu."

"Sebaiknya kau urus ceritamu, biar Nabila yang membantu Rangga," perintahnya membuat gadis itu menelan ludahnya.

"Bu, aku juga belum selesai menulis ceritaku mungkin akan sulit nanti lagipula aku hanyalah pemula." Nabila yang belum siap juga ikut mencari-cari alasan agar Cindy bisa mengerti.

"Nabila, ceritamu sudah hampir selesai kan, kau bisa santai sedikit dan bisa ajarkan Rangga tentang tugasnya," kata Cindy padanya.

"Ya sudah, akan ku coba," jawabnya pasrah.

Wajah sumringah terlihat sangat jelas dari pria tampan ini. "Mohon bimbingannya Cantika," ucapnya seraya tersenyum pada Nabila.

Dania yang melihatnya merasa kesal karena gagal mencuri perhatian orang baru itu. Ia menatap Nabila dengan penuh kebencian sekarang. Mereka bertiga disuruh keluar untuk mulai bekerja kembali. Dania memandang kesal Nabila yang berjalan didepannya bersama Rangga. Terlihat keduanya sangat akrab padahal baru kemarin mereka berdua saling mengenal.

Si arwah tampan sudah terbangun dari tidurnya tapi terasa enggan untuk keluar. Ia ingin menemui gadis itu, tapi dia masih kesal dengannya. Entah apa yang dipikirkan arwah tampan ini, ia akhirnya menghilang menuju ke tempat si gadis berada.

Saat ini Nabila dan Rangga sedang menikmati kopi berdua di kantin kantor. Mereka mengobrol tentang materi penulisan yang dijelaskan oleh gadis cantik ini. Rangga tersenyum-senyum saat Nabila menjelaskan beberapa tugas yang harus di lakukan penulis padanya yang di pikir pria tersebut tak mengetahuinya.

"Kamu kenapa senyum-senyum?" tanyanya pada pria tampan di hadapannya itu.

Rangga menggeleng. "Ku pikir kita memang beneran jodoh," ucapnya yang masih terus tersenyum.

"Maksudmu?" Nabila tak mengerti.

"Buktinya kita ketemu lagi," jelasnya singkat.

"Jangan bercanda, ini cuma kebetulan saja. Berhentilah tersenyum dan dengarkan penjelasan ku, aku memang pemula tapi cukup banyak pengetahuan yang ku punya tahu," suruh Nabila sedikit kesal.

"Iya iya gadis di depanku ini sepertinya bukan pemula biasa," ucapnya yang masih menahan senyumnya.

"Ya sudah kita lanjutkan saja," ujar Nabila sambil membuka sebuah buku ditangannya.

"Em tapi aku tak mau," tolaknya.

"Lalu maumu apa?" Nabila menyanggah dagunya sambil menatap pria tersebut.

"Membahas tentang dirimu," jawab Rangga sambil mencondongkan wajahnya ke Nabila. Gadis ini seketika langsung kembali ke posisi semula.

"A-apa yang ingin kamu tahu tentang diriku?" tanya Nabila sedikit gugup.

"Aku cuma ingin tahu kamu berkerja sebagai penulis di sini sudah berapa lama?" Rangga mulai bertanya.

"Belum lama ini, mungkin 1 tahun yang lalu," jawab Nabila sedikit mengingat.

"Baru 1 tahun tapi kamu cukup hebat juga ya," pujinya dengan senyuman.

"Ah jangan berlebihan," sanggah Nabila yang malu.

"Lalu apa sudah punya pacar?"

Nabila seketika tersedak karena pertanyaan darinya. Ia hanya menggeleng malu karena mendadak mendapat pertanyaan seperti itu. Tapi justru itu membuat si pria tersenyum senang karena ia bisa mendapatkan kesempatan untuk mengejar gadis didepannya itu.

Mereka berdua jadi terdiam dan tak lama keduanya kembali mengobrol saling bercanda dan tertawa. Kini mereka jauh lebih akrab satu sama lain. Merasa lama mengobrol, Nabila pamit untuk pergi karena punya urusan lain. Sebenarnya ia pamit, karena melihat sosok Demian yang muncul di bawah kantor. Sosok arwah bak malaikat ini tenyata sudah sampai di depan gedung kantor Nabila dan tak sengaja melihat yang dicarinya sedang bersama seorang pria.

"Sepertinya sampai disini dulu, aku harus ke perpustakaan," pamit Nabila sambil beranjak.

"Mengembalikan buku itu," tebak Rangga menunjuk buku yang dipegang olehnya.

"Iya aku sudah selesai membacanya," jawab Nabila mengangguk.

"Tak usah ke perpustakaan, kamu bisa memberikannya padaku saja," ujarnya.

"Ah begitu ya. Ya sudah ini, Terima kasih." Nabila akhirnya memberikan buku itu padanya.

"Sama-sama," ucapnya.

"Kalau begitu aku pulang dulu," pamit Nabila lagi.

"Pulang? Aku antarkan," tawarnya yang ikut beranjak.

"Tak usah aku sendiri saja, sampai jumpa lagi," tolak Nabila tak ingin merepotkannya.

Nabila bergegas keluar untuk mengejar sosok arwah tampan yang tiba-tiba menghilang kembali. Demian langsung menghilang ketika gadis ini melihatnya. Setelah keluar, ia tak menjumpai yang dicarinya membuat dirinya bingung sendiri.

"Kemana dia? Ku lihat dia tadi di luar," gumamnya.

"Apa mungkin cuma perasaanku saja ya," pikirnya yang masih melihat ke sekeliling.

Karena tak melihat yang dicarinya, gadis berpostur ideal ini memilih pulang ke rumah. Disaat melewati area pemakaman, ia tak sadar langkah kakinya naik masuk ke dalam. Ia berhenti karena tersadar, dirinya sudah sampai di tempat yang bukan tujuannya.

"Kenapa aku masuk ke sini?" tanyanya setelah sadar.

"Ya sudah lah aku pergi ke makam ayah, baru setelah itu aku pulang," putusnya karena sudah telanjur.

Nabila berjalan menuju makam ayahnya dan membersihkan makamnya sebentar. Merasa sudah bersih, ia bangkit kembali untuk berjalan pulang. Baru beberapa langkah, ia tiba-tiba terdengar suara orang mengomel. Karena penasaran, ia pergi mencari suara tersebut.

Demian yang sudah berada di pemakaman lagi, berbicara sendiri karena kesal melihat Nabila begitu dekat dengan pria baru. Ia tak melihat sosok pria yang bersamanya tadi, tapi ia bisa menebak jika pria itu menyukainya.

"Siapa pria itu? Kenapa mereka sangat akrab sekali?"

"Mungkinkah dia si R itu, cek.... bagusan juga D daripada R," kesalnya sambil melempar batu ke jurang di depannya.

Nabila akhirnya berhasil menemukan suara yang menganggu itu.

"Ah ternyata si arwah sok tampan yang sedang berbicara," ucapnya membuat Demian yang kesal menyahutinya.

"Hey aku memang tampan ya."

Demian berbalik dan terkejut melihat siapa yang datang. Ia berpikir kakek arwah tapi ternyata itu si gadis yang disukainya.

"Nabila, kenapa kamu disini?" tanyanya terkejut.

"Aku habis dari makam ayahku. Kamu masih marah kah?" jawab Nabila berbalik tanya.

"Tidak, aku hanya kesal. Kenapa kamu mencariku bukannya kemarin kamu mengusirku ya?" tanyanya lagi.

"Aku sama sekali tak mencari mu, aku hanya tak sadar saja sudah sampai disini," jawab Nabila padanya.

"Kalau begitu pergilah, jangan menggangguku," usir Demian langsung saat tahu gadis di depannya tak mencari dirinya.

"Ya sudah, siapa juga yang mau mengganggumu. Oh ya sebaiknya berhentilah bicara kamu bisa menakuti seseorang. Untung itu aku," ucap Nabila sambil memperingatinya.

"Suka-suka aku bukan urusanmu," jawab ketus Demian padanya

"Huh terserah."

Nabila menjadi kesal dengannya, ia berjalan turun dengan cepat. Sampai kakinya tersandung tali sepatunya sendiri. Badan Nabila menjadi tak seimbang dan merasakan dirinya akan jatuh dari ketinggian. Ia pun berteriak dan tiba-tiba seseorang menariknya dan memeluknya. Nabila sangat terkejut dan memandang nanar pria yang menolongnya.

"Kamu tak apa?" tanya Demian padanya.

"Tidak apa, aku baik-baik saja." Nabila langsung mendorong tubuhnya agar menjauh dari pria yang memeluknya. Karena malu sebab pipinya memerah, ia bergegas pergi tanpa mengatakan apapun padanya. Demian terbengong karena gadis itu berlari begitu saja.

"Memang gadis yang aneh," ucap Demian sambil menatap punggung Nabila yang berlari.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩ👻❤️👻ΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kembali ke kantor keesokan harinya. Nabila teringat wajah malunya saat dirinya hampir terjatuh semalam. Ia menggeleng kepalanya agar berhenti membayangkan sosok arwah yang begitu tampan baginya. Untuk menghilangkan pikiran itu, ia membasuh mukanya sebelum dirinya keluar.

Seseorang mencegatnya dari luar toilet. Dania si penulis senior sudah menunggunya sedari tadi. Ia tak sengaja melihat Nabila yang tersenyum di depan kaca membuat dirinya berpikiran jika musuhnya itu menyukai pria incarannya. Nabila yang baru keluar terkejut karena Dania muncul sambil menatap dirinya.

"Kak Nia, ada apa?" tanya Nabila yang terkejut.

"Hey pemula, sebaiknya kamu berhenti memikirkan Rangga, dan cepat-cepat menyelesaikan tugasmu!" suruhnya tiba-tiba sambil mendorong pelan tubuh Nabila hingga menabrak tembok.

"Kenapa? Lagi pula aku bukan memikirkan dia," tanyanya.

"Jangan bohong, ku lihat kalian sudah semakin dekat sekarang. Aku minta kamu tak menyukainya karena_"

"Karena Kaka mengincarnya dan menyukainya, begitu," potong Nabila langsung.

"Ya dan satu lagi aku pasti akan membuat karya yang lebih baik darimu," jawabnya, "sebaiknya kamu berhenti dekat dengannya dan pikirkan tulisanmu, yang ku tahu kamu tak pernah bisa fokus dalam menulis."

"Itu dulu sekarang aku sudah bisa fokus. Kita lihat saja nanti," tukas Nabila menatap seniornya.

"Baiklah, kita tunggu hasilnya siapa karya yang memenangkan hati Bu Cindy," ucapnya.

"Ok," balas Nabila sambil melipat kedua tangannya dan menatap dalam senior yang meremehkannya.

Kedua gadis itu saling menatap membunuh tak mau kalah. Pada dasar apa, si penulis senior melarang juniornya dekat dengan seorang hanya karena ia mengejarnya. Lagi pula, Nabila hanya menganggap teman dan belum tentu juga Rangga menyukai dirinya. Si penulis pemula hanya akan fokus pada tulisannya sekarang dan belum mempunyai pemikiran untuk menyukai seseorang.

Bersambung....👻❤️👻

Terpopuler

Comments

Ney🐌🍒⃞⃟🦅

Ney🐌🍒⃞⃟🦅

💪💪💪💪bila

2024-04-19

1

Ney🐌🍒⃞⃟🦅

Ney🐌🍒⃞⃟🦅

nia😲😲😲😲

2024-04-19

1

Ney Maniez

Ney Maniez

hrs berani bila,,, 💪💪💪💪

2024-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 "Tak Pernah Bisa Fokus"
2 Episode 2 "Kuburan Tempat Yang Cocok"
3 Episode 3 "Arwah Yang Kesepian"
4 Episode 4 "Mendadak Bisa Terlihat"
5 Episode 5 "Arwah Terpilih"
6 Episode 6 "Ada Yang Aneh"
7 Episode 7 "Awas Ditaksir Hantu"
8 Episode 8 "Tiba-tiba Lancar Ide"
9 Episode 9 "Baru Sadar"
10 Episode 10 "Mencari Sebuah Buku"
11 Episode 11 "Semakin Ingin Membantunya"
12 Episode 12 "Muncul Hanya Untukmu"
13 Episode 13 "Berusaha Mengusirnya"
14 Episode 14 "Penulis Palsu"
15 Episode 15 "Kamu Lagi "
16 Episode 16 "Saingan Si Penulis Pemula"
17 Episode 17 "Terdengar Cukup Baik"
18 Episode 18 "Dia Juga Bisa Melihatku"
19 Episode 19 "Merasa Khawatir"
20 Episode 20 "Dua Buku Yang Sama"
21 Episode 21 "Mengingat Sesuatu"
22 Episode 22 "Datang Ke Tempatnya"
23 Episode 23 "Pintu Yang Mencurigakan"
24 Episode 24 "Cerita Yang Berbeda"
25 Episode 25 "Tolong Waspadalah Terhadap R"
26 Episode 26 "Tolong Menjauhlah"
27 Episode 27 "Ku Terima Atau Ku Tolak"
28 Episode 28 "Siapa Yang Ditemuinya?"
29 Episode 29 "Dalam Bahaya"
30 Episode 30 "Berita Terkini"
31 Episode 31 "Dimintai Keterangan"
32 Episode 32 "Perasaan Yang Aneh"
33 Episode 33 "Permintaan Maaf"
34 Episode 34 "Kenangan Kecil Di Rumah Lama"
35 Episode 35 "Kedatangan Tamu Tak Terduga"
36 Episode 36 "Penghargaan Buku Tahunan"
37 Episode 37 "Mungkin Sudah Waktunya"
38 Episode 38 "Kencan Pertama & Terakhir"
39 Episode 39 "Terdengar Seperti Kenyataan"
40 Pengumuman Untuk Para Pembaca Tercinta
41 Episode 40 "Acara Penandatanganan"
42 Episode 41 "Menjadi Manusia Kembali"
43 Episode 42 "Warga Baru Yang Sombong"
44 Episode 43 "Terdengar Tak Asing"
45 Episode 44 "Menemukan Sebuah Buku"
46 Episode 45 "Kompetisi Olahraga Perusahaan"
47 Episode 46 "Para Wanita Harus Waspada"
48 Episode 47 "Aku Akan Selalu Melindungi Mu"
49 Episode 48 "Tamu Misterius"
50 Episode 49 "Aku Mengingat Mu Sekarang"
51 Episode 50 (LAST) "Ku Kembali Untuk Mengejar Cintaku"
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Episode 1 "Tak Pernah Bisa Fokus"
2
Episode 2 "Kuburan Tempat Yang Cocok"
3
Episode 3 "Arwah Yang Kesepian"
4
Episode 4 "Mendadak Bisa Terlihat"
5
Episode 5 "Arwah Terpilih"
6
Episode 6 "Ada Yang Aneh"
7
Episode 7 "Awas Ditaksir Hantu"
8
Episode 8 "Tiba-tiba Lancar Ide"
9
Episode 9 "Baru Sadar"
10
Episode 10 "Mencari Sebuah Buku"
11
Episode 11 "Semakin Ingin Membantunya"
12
Episode 12 "Muncul Hanya Untukmu"
13
Episode 13 "Berusaha Mengusirnya"
14
Episode 14 "Penulis Palsu"
15
Episode 15 "Kamu Lagi "
16
Episode 16 "Saingan Si Penulis Pemula"
17
Episode 17 "Terdengar Cukup Baik"
18
Episode 18 "Dia Juga Bisa Melihatku"
19
Episode 19 "Merasa Khawatir"
20
Episode 20 "Dua Buku Yang Sama"
21
Episode 21 "Mengingat Sesuatu"
22
Episode 22 "Datang Ke Tempatnya"
23
Episode 23 "Pintu Yang Mencurigakan"
24
Episode 24 "Cerita Yang Berbeda"
25
Episode 25 "Tolong Waspadalah Terhadap R"
26
Episode 26 "Tolong Menjauhlah"
27
Episode 27 "Ku Terima Atau Ku Tolak"
28
Episode 28 "Siapa Yang Ditemuinya?"
29
Episode 29 "Dalam Bahaya"
30
Episode 30 "Berita Terkini"
31
Episode 31 "Dimintai Keterangan"
32
Episode 32 "Perasaan Yang Aneh"
33
Episode 33 "Permintaan Maaf"
34
Episode 34 "Kenangan Kecil Di Rumah Lama"
35
Episode 35 "Kedatangan Tamu Tak Terduga"
36
Episode 36 "Penghargaan Buku Tahunan"
37
Episode 37 "Mungkin Sudah Waktunya"
38
Episode 38 "Kencan Pertama & Terakhir"
39
Episode 39 "Terdengar Seperti Kenyataan"
40
Pengumuman Untuk Para Pembaca Tercinta
41
Episode 40 "Acara Penandatanganan"
42
Episode 41 "Menjadi Manusia Kembali"
43
Episode 42 "Warga Baru Yang Sombong"
44
Episode 43 "Terdengar Tak Asing"
45
Episode 44 "Menemukan Sebuah Buku"
46
Episode 45 "Kompetisi Olahraga Perusahaan"
47
Episode 46 "Para Wanita Harus Waspada"
48
Episode 47 "Aku Akan Selalu Melindungi Mu"
49
Episode 48 "Tamu Misterius"
50
Episode 49 "Aku Mengingat Mu Sekarang"
51
Episode 50 (LAST) "Ku Kembali Untuk Mengejar Cintaku"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!