Tak terasa hari mulai malam, Nabila yang masih di perpustakaan meregangkan otot-ototnya sebelum pada akhirnya dirinya beranjak untuk pulang. Karena buku yang dibacanya tak boleh dipinjam, ia pun mengembalikan buku tersebut pada petugas. Nabila sangat enggan untuk memberikan buku tersebut sebab dirinya ingin sekali meminjamnya.
"Mba, apa ini beneran gak boleh dipinjam?" tanyanya dengan nada membujuk.
Petugas perpustakaan menggeleng tanda tak boleh.
"Cuma satu hari.... saja, besok ku kembalikan, ya ya," bujuknya lagi dengan manja.
"Maaf Mba, masih tak bisa, ucap sang petugas menolaknya pelan. Nabila menghela nafasnya, ingin meminjam tapi benar-benar tak bisa. Ia pun harus merelakan buku itu kembali kepada sang petugas.
"Huh ya sudah, ini Mba bukunya. Terima kasih," katanya sedikit kesal sambil memberikan buku tersebut.
Nabila keluar dari perpustakaan dengan masih diikuti oleh Demian dari belakang.
"Hey, segitunya kau murung karena tak dipinjami buku itu," ucap Demian sambil memandangi wajah gadis itu yang terus berjalan. Nabila yang tak mendengarnya, terus berjalan sambil menundukkan kepalanya.
Redbook Company
Bu Cindy yang sedikit terkejut dengan pernyataan keponakannya yang ingin bekerja dengannya. Wanita berumur 45 an ini manggut-manggut setuju dan mengizinkan keponakan satu-satunya berkerja dengannya.
"Jadi..., aku boleh bekerja disini sebagai penulis?" celetuk Rangga senang.
"Ya, oh iya disini juga ada dua penulis lainnya. Ada Nabila penulis pemula yang berbakat dan ada Dania penulis senior," jelasnya.
"Mereka berdua perempuan, jadi aku satu-satunya penulis pria disini?" tebaknya.
"Yap, kamu mungkin akan tertarik pada mereka," canda Cindy sedikit tertawa.
Pria muda itu terkejut dan tertawa getir mendengar candaan bibinya. "Haha Tante bisa saja."
"Kapan-kapan aku akan kenalkan pada mereka berdua," ucapnya.
Rangga mengangguk-angguk sambil tersenyum setelah menyeruput teh miliknya.
Nabila yang sudah sampai rumah, masih berpikir tentang buku tersebut. Ia berpikir tentang siapa orang yang melarang buku favoritnya itu. Nabila memilih berjalan ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Setelah selesai, ia merebahkan tubuhnya di kasur sambil menatap langit-langit.
"Siapa ya orang itu?" pikirnya.
"Tak mungkin juga si penulis. Kalau aku kenal dengan penulis buku itu pasti aku sudah memilikinya tanpa harus ke perpustakaan," kesalnya.
"Nabila, bukuku itu bukan hanya itu saja, kenapa kamu sangat tertarik dengan yang satu ini?" Demian yang duduk di sebelah jadi cukup penasaran dibuatnya.
"Buku itu adalah motivasiku selama ini, bayangkan aku tak menemukan buku itu pasti saat ini aku masih bingung dengan tujuan hidupku," gumamnya seakan menyambung ucapan arwah itu.
Semua orang yang ada di rumah sudah tertidur dan hanya menyisakan Nabila seorang diri. Melihat jam sudah pukul 12 malam, ia akhirnya bersiap untuk tidur. Gadis dengan rambut terurai itu mulai menarik selimutnya untuk melindungi dirinya dari hawa dingin yang mencekam. Demian terus memperhatikan Nabila yang tengah mulai memejamkan matanya. Entah kenapa dirinya menjadi ikut mengantuk dan tertidur disisinya.
Sebelum tidur tadi, Nabila sempat berdoa pada yang diatas. Bukan doa untuk dirinya melainkan doa untuk si penulis buku kesukaannya.
"Ya Allah aku berharap penulis itu baik-baik saja di alamnya. Andai ada kesempatan aku ingin berterima kasih padanya karena telah menulis sebuah karya yang menginspirasi diriku." Itulah kata-kata yang di ucapkan Nabila sebelum dirinya terlelap dalam mimpi.
Hujan turun dipertengahan malam, terdengar suara petir yang sedikit menggangu Nabila. Ia sedikit takut karena petir sangatlah keras. Demian terbangun dan langsung memeluknya agar gadis tersebut merasa tenang. Nabila yang merasa ada seseorang memeluknya, membuat dirinya merasa tenang dan nyaman. Dipikiran Nabila, dia hanya sedang bermimpi dan karena takut ia memeluk guling miliknya. Namun sebenarnya kejadian itu adalah nyata dan bukan hanya mimpi semata.
...ΩΩΩΩΩΩΩ👻❤️👻ΩΩΩΩΩΩΩ...
Suasana kembali cerah, terdengar tetesan air dari atas genteng bekas hujan semalam. Pepohonan terasa segar kembali dan semakin hijau. Semua warga Desa Kletek sudah ada yang bangun pagi untuk menggarap sawahnya. Sementara Nabila ia masih tertidur dengan nyenyak disana dan masih dalam keadaan memeluk Demian.
Gadis yang belum sadar dengan apa yang sudah terjadi, perlahan membuka matanya karena merasa ada sesuatu yang aneh di sana. Ia merasa ada yang berbeda dengan guling yang dipeluknya. Terasa keras namun terasa nyaman untuk dipeluk. Sesosok pria yang masih memejamkan matanya di sana menampakkan aura ketampanannya. Nabila sedikit terpesona dengan pria yang mendadak ada di sampingnya itu. Tapi itu hanya sebentar karena kini ia telah sadar sepenuhnya dan berteriak.
"Aaaa!!!!!"
Semua penghuni rumah terkejut tapi tidak dengan Demian yang hanya mengucek matanya di sana. Dua adiknya dan sang ibu saling tatap sebelum pada akhirnya mereka bertiga pergi menghampiri. Ini adalah kehebohan pagi yang tak biasa karena Nabila yang menyebabkannya.
"Kamu siapa? Kenapa bisa disini? Apa yang kamu lakukan padaku tadi?" Deretan pertanyaan langsung keluar dari mulut Nabila kepada pria yang disebelahnya itu.
"Kenapa dengan dia? Bukannya dia tak bisa melihatku? Aku juga belum bisa menampakkan diriku." Demian diam saja karena bingung sambil terus memandangi si gadis.
.
"Hey kenapa diam saja siapa dirimu? Ku tanya siapa kamu?" tanyanya lagi sedikit kesal.
Demian yang masih terdiam berpikir sejenak dan tak lama dirinya mencoba memegang kedua bahu gadis dihadapannya itu.
"Pergi dari sini!" usirnya sambil mundur menjauh. Demian bukannya menurut pergi, ia malah mendekat dan berhasil menyentuh pundak si gadis. Mata Nabila membulat seketika karena terkejut. Wajah mereka juga cukup dekat sekarang.
"Apa yang terjadi aku bisa menyentuhnya?" tanya Demian pada dirinya yang terkejut. Ia bahkan mulai menyentuh bagian lain hingga Nabila seketika tersadar dan langsung menyingkirkan tangan nakal Demian itu.
"Hey lepaskan apa yang kau lakukan?" Marah Nabila mendorong tubuh Demian sedikit keras.
Suara keributan yang sudah terdengar sampai ke telinga ibu dan dua adiknya itu, membuat tiga orang ini mempercepat langkahnya.
"Billa, ada apa kamu pagi-pagi sudah ribut dengan siapa?" tanya sang ibu setelah membuka pintu kamarnya. Terlihat dua bocah mengikutinya berdiri di belakang.
"Bu, siapa orang ini?" Tunjuk Nabila pada Demian sambil bertanya. Jelas ibunya bingung karena tak mendapati seseorang selain anaknya sendiri di sana.
"Orang siapa? Bukannya kamu hanya sendiri di kamarmu," jawab ibunya yang bingung.
"Apa mereka tak melihatku? Mungkin kah hanya dia?" Demian juga bingung dan tersadar jika Nabila lah satu-satunya orang yang bisa melihatnya saat ini.
"Kak, Kakak ngehalu ya. Kakak cuma sendiri lho," timpal Nayla malah mengira kakaknya sedang berhalusinasi.
"Bu, Nay, Nad, kalian tak melihat seorang pria di depanku?" Nabila kembali bertanya untuk memastikan.
Mereka bertiga menggeleng kompak karena memang tak mendapati siapapun di kamar anak sulungnya kecuali Nabila sendiri. Nabila tak percaya dengan hal ini dan mengira hanya dirinya saja yang bisa melihatnya.
"Kalian benar-benar tak melihatnya? Itu berarti hanya aku." Nabila menatap ke arah Demian sambil memiringkan kepalanya dan menunjuk dirinya. Arwah tampan yang masih sama-sama bingung pun hanya mengangkat bahunya.
"Ada apa ini???" Nabila tersadar sesuatu telah terjadi padanya dan seketika ia berteriak membuat Ibu serta dua adiknya menjadi semakin bingung.
"Bil, saran ibu sebaiknya kamu cuci muka dulu saja lebih baik mandi sekalian terus sholat," ucap ibunya menasehati.
"Iya Bu." Nabila menurut beranjak dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Kedua adiknya dan sang ibu memilih kembali ke kamarnya masing-masing.
"Kakak aneh," gumam Nadya sambil menggaruk kepalanya.
"Mungkin dia hanya kelelahan," ucap sang ibu sambil menggiring dua anaknya kembali.
Demian masih berdiam diri di kasur dan ia mencoba menghilang untuk mengujinya.
Gadis manis itu sudah sampai dengan kamar mandi dan mulai mengambil sabun mukanya. Dengan pelan ia menggosok mukanya sambil berpikir penuh. Ia mungkin seperti yang dikatakan ibunya dan mengakibatkan dirinya menjadi berhalusinasi.
"Sepertinya aku memang kelelahannya, itu hanya mimpi atau halusinasi saja," ucapnya setelah selesai membasuh mukanya. Ia menepuk kedua pipinya pelan agar tersadar.
Nabila mulai mengelap mukanya dengan handuk yang dibawanya. Saat melihat kaca, ia terkejut kembali karena sosok pria tadi sudah ada dibelakangnya sambil melambaikan tangan dan tersenyum. Nabila mengira dia masih berhalusinasi dan mencoba mengelap kaca di depannya. Nabila yang sadar jika itu bukan halusinasi langsung ingin berteriak tapi suaranya tak mampu keluar dari tenggorokannya.
Mengetahui Nabila yang hendak berteriak karena terkejut, Demian langsung mendekat untuk membungkam mulutnya agar tak berteriak kembali. Nabila tambah terkejut dan semakin ingin berteriak sekarang.
"Le-lepaskan! Kamu han-hantu kan?" ucap Nabila yang memberontak dengan nada sedikit ketakutan.
"Bukan, tepatnya aku adalah arwah yang selalu mengikutimu," jawab si arwah tampan itu padanya.
"A-apa maumu? Aku tak ada salah apapun padamu," ucap Nabila dalam keadaan masih di tutup mulutnya.
"Aku akan melepaskan mu tapi berjanji jangan berteriak," katanya.
Nabila mengangguk-angguk menurut dan perlahan Demian pun melepaskannya.
"Aa__!" Nabila hendak berteriak lagi dan saat merasa ditatap oleh sang arwah, dirinya langsung menutup mulutnya.
"Ok ok." Gadis yang sedang merasakan degupan di jantungnya itu memberikan tanda "Ok" dengan tangannya, tanda dirinya tak akan berteriak kembali.
"Aku adalah D_Star penulis buku kesukaanmu, sepertinya aku muncul karena permintaanmu semalam," jelas Demian langsung memperkenalkan indentitas nya.
"Permintaan? Tentang apa?" Nabila kebingungan tak mengerti.
"Permintaan untuk melihatku," jawab Demian sambil mendekatkan dirinya ke telinga sang gadis.
Mata Nabila membulat karena terkejut. Ia tak tahu apa yang sedang terjadi disana. Begitu juga dengan Demian yang belum bisa memastikannya. Ia menduga penyebabnya adalah petir semalam yang membuat dirinya bisa menyentuh sang gadis dan memeluknya. Permintaan Nabila ternyata terwujud, tapi dirinya tak sadar dengan keinginannya itu.
Bersambung....👻❤️👻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Ney🐌🍒⃞⃟🦅
wahhh akhirnya tampan ny bs di liat
2024-04-19
1
Ida Kitty
beda kali y dipeluk ma hantu ganteng, meski semalaman gak ada rasa merinding2nya.. 🤔
tapi tetep j, klu q gak mau ah... seyemmmm.. 👻👻
2024-04-02
3
Ida Kitty
klu denger nama Rangga jadi keingat tmn2 cowok dulu suka dipanggil Rangga, Ranggadek....🤣🤣
2024-04-02
5