Episode 4 "Mendadak Bisa Terlihat"

Demian tak sadar jika darah Nabila telah membangkitkan dirinya menjadi arwah berbeda. Di pagi harinya, ia terkejut saat cucu Mbah Sur melihatnya. Karena Mbah Sur sedang sedikit tak enak badan, maka dari itu ia menyuruh cucunya yang bernama Dadang untuk menggantikannya membersihkan kuburan.

"Assalamu ‘alaikum yaa ahlal qubuuri_,' salam Dadang penuh semangat saat memasuki kuburan. Di tangannya sudah ada sapu lidi untuk membersihkan kuburan.

Demian yang masih bingung karena bisa muncul di pagi hari menengok ke arahnya dan menjawab salam.

"Waalaikum salam."

Merasa mendengar ada yang jawab, Dadang terkejut dan merinding. Tapi ia memberanikan diri untuk mencari sumber suara tersebut.

"Siapa itu, ada yang jawab?" pikirnya sambil terus mencari.

"Astaghfirullah siapa kamu, demit, setan, apa hantu?" Kaget Dadang sedikit terlonjak saat melihat Demian berdiri di depan sana.

"Semuanya disebut." Demian sedikit menahan tawa. "Mas bisa lihat aku?" tanyanya.

"Iya Mas, eh si Demi tenyata. Ngapain disini?" Jawab Dadang sambil bertanya balik saat sadar jika Demian adalah temannya

"Mas tahu aku juga?" Kaget Demian.

"Ya iya, pas waktu kecil kita temenan lho masa lupa," jawabnya sambil bercanda.

Demian sedikit berpikir karena ia tak mengingat masa kecilnya di desa ini. Demian menggeleng.

"Ya sudah tak apa, aku bersih-bersih dulu," pamitnya sambil tersenyum lalu pergi bekerja.

"Iya Mas, silakan," jawab Demian mempersilakan.

Kenapa diriku bisa terlihat ya, menurut arwah sesepuh para arwah tidak bisa menampakkan diri di siang hari begini? pikir Demian yang bingung sambil melihati punggung Dadang yang berjalan.

Dadang pergi tanpa sadar jika Demian itu telah meninggal dunia. Saat membersihkan kuburan dekat makam Demian, ia sedikit terkejut. Tapi ia mengabaikannya karena menganggap itu Demian yang lainnya.

"Astaghfirullah, ini makam sapa toh?" kagetnya. Dadang lalu membaca tulisan yang ada di nisan. "Demian Putra Wijaya, oh anaknya Pak Jaya toh," ucapnya sambil manggut-manggut dan memilih tak peduli. Ia kembali melanjutkan kegiatannya dengan penuh semangat.

"Aduh laper, udahan ah. Sudah bersih pula. Waktunya pulang." Dadang yang merasa lapar, akhirnya mengakhiri kegiatannya dan pulang ke rumah. Disaat mendekati pintu keluar, Dadang terlihat heran karena Demian ternyata masih berdiri di sana.

"Mas, masih di sini saja," panggil Dadang membuat Demian berbalik.

"Ah iya Mas," jawab Demian sedikit canggung.

"Eh iya laper gak? Ayo makan di rumahku!" tawar Dadang tiba-tiba padanya.

"Gak usah Mas, terima kasih," tolaknya. Demian tentu saja memilih menolak karena ia bukanlah manusia sepertinya.

"Ya sudah tak apa, aku turun dulu ya." Dadang tak marah dan memilih pamit.

Demian mengangguk sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia berpikir Dadang adalah orang bodoh karena tak tahu jika dirinya sudah meninggal padahal ia juga sudah melihat makamnya tadi.

Nabila sedang mengobati lukanya di rumah, sebelum dirinya pergi ke kuburan kembali. Ia saat ini sedang video call dengan sahabatnya Sella. Sahabatnya bingung dengan apa yang sedang di lakukan oleh Nabila saat ini.

"Bil, kamu sedang apa?" tanya Sella diseberang sana.

"Ah aku sedang mengobati lukaku ini, semalam jatuh," jawab Nabila sambil mengoles Betadine di atas lukanya.

"Jatuh di mana, kamu Bil? Tidak apa-apa kan?" Sella langsung merasa khawatir padanya.

"Cuma lecet sedikit saja kok, aku terjatuh saat berlari pulang dari kuburan semalam," jawabnya jujur

"Apa? Kok bisa?" Sella terkejut.

"Aku ketiduran Sel, saat sedang menulis. Saat bangun tahu-tahu sudah magrib, dan aku sedikit mendengar suara jadi aku terkejut dan langsung lari. Eh karena gelap, aku tersandung dan menabrak makam orang," jelasnya sambil masih mengoles obat ke lukanya.

"Waduh Bil, kamu harus minta maaf tuh ke makam itu, jangan sampai kamu dihantui gara-gara ngerusak kuburannya," ucap Sella sedikit memperingatinya.

"Sel, jangan nakut-nakutin aku gak mempan. Iya ini aku mau ke sana minta maaf dan nulis lagi semalam belum selesai soalnya," katanya.

"Huh, ya sudah aku tutup dulu. Ingat hati-hati!" ucap Sella untuk mengakhiri percakapan.

"Iya Sella," balasnya.

Setelah menutup obrolannya, Nabila langsung bangkit dan pamit pada ibunya. Ia berbohong padanya untuk pergi ke kantor karena tak mau ibunya tahu jika anaknya pergi ke kuburan untuk menulis.

"Bu, aku berangkat," pamitnya.

"Iya Bil, hati-hati," balas Dinda sambil berjalan keluar untuk melihat anaknya pergi

Nabila kembali menulis di kuburan dan sekarang kuburan menjadi tempat favorit baginya. Setelah masuk ke kuburan, ia langsung mendatangi makam Demian untuk meminta maaf.

"Aduh aku minta maaf ya kemarin malam menabrak mu," ucap Nabila yang merasa bersalah di depan makam Demian.

Demian dengan segera menghilangkan dirinya takut Nabila terkejut. Ia tersenyum senang melihat gadis itu kembali lagi. Demian mencoba mendekatinya tanpa memperlihatkan dirinya.

Kamu tak perlu minta maaf, sebaliknya kamu baik-baik saja kan, pasti sakit semalam?" Demian sedikit khawatir padanya.

Nabila mengelus nisan Demian kembali untuk permintaan maafnya. Demian sedikit terpesona di sana melihat wajah Nabila yang berada tepat didepannya.

"Wah, gadis yang cantik. Terima kasih ya," ucap Demian sambil memuji dan tersenyum.

Nabila mulai duduk di tempat biasa. Entah kenapa hari ini ia merasa semangat untuk menulis, isi kepalanya terasa jernih untuk berpikir. Setiap melihat ke arah kuburan, ia menatap makam itu dan membayangkan jika penghuni kuburan tersebut orang yang tampan. Demian yang berada di sebelah hanya tersenyum bangga

Nabila memilih untuk memejamkan matanya membayangkan apa yang terjadi. Saat Nabila memejamkan matanya, Demian menampakkan dirinya kembali dan dengan cepat memperbaiki ketikan Nabila yang salah di laptop. Ponsel Nabila tiba-tiba berdering dan terlihat sedikit pergerakan tanda Nabila akan terbangun. Melihat itu, Demian langsung menghilang kembali.

"Aduh aku ketiduran lagi rupanya, ya ampun telepon dari Bu Cindy," celetuk Nabila langsung mengangkat telepon yang sudah dari tadi berbunyi.

"Halo Bu!" sapa langsung Nabila.

"Baik Bu saya segera ke sana," ucapnya kembali menutup teleponnya.

Bu Cindy memanggilnya agar segera datang ke kantor karena dirinya ingin melihat perkembangan Nabila dalam menulis. Tanpa melihat catatannya kembali ia bergegas beres-beres dan pergi. Setibanya di kantor, Nabila langsung menemui Bu Cindy di ruangannya.

"Ini Bu, naskahku." Nabila segera memberikan laptopnya pada Bu Cindy.

Bu Cindy menerima laptop Nabila dan melihat tulisannya. Ia manggut-manggut sambil terus membaca tulisan Nabila di sana. Tak lama, Bu Cindy mengembalikan laptopnya membuat Nabila berpikir jika tulisannya ada yang salah.

"Baik Bu segera saya revisi," ucap Nabila langsung sambil menerima laptopnya kembali.

"Apanya yang direvisi Billa, tulisanmu sudah rapi untuk ceritanya juga lumayan. Kau boleh pulang untuk melanjutkan," ujarnya yang membuat Nabila sedikit melongo.

"Hah, sudah benar Bu," ucap Nabila tak percaya.

"Iya coba cek saja," suruhnya untuk mengecek sendiri hasilnya.

Nabila terheran-heran melihat tulisannya sendiri. Ia merasa dirinya belum mengubah tulisannya dan masih terlihat kacau tadi. Tapi ia memilih mengabaikannya saja dan pamit pada Bu Cindy.

"Baik Bu, terima kasih, saya pamit dulu," pamit Nabila sambil menunduk.

"Silakan! Hati-hati dan semangat!" jawab Bu Cindy sambil berpesan dan mendadak menyemangatinya.

Sepanjang jalan pulang, Nabila terus berpikir tentang tulisannya yang berubah sendiri. Ia benar-benar tak merasa dirinya yang mengubahnya, tapi ia sedikit senang karena Bu Cindy merasa puas dengan itu.

Mungkin ini hari baik ku, sudahlah lebih baik aku lanjut pulang, mandi dan tidur, gumamnya yang sedikit heran tapi memilih tak memikirkannya.

...ΩΩΩΩΩΩΩ👻❤️👻ΩΩΩΩΩΩΩ...

Langit yang terang sudah mulai gelap. Para arwah kembali muncul dan sedikit bingung dengan keberadaan Demian yang sudah muncul duluan di sana.

"Weh arwah songong, tumben sudah muncul duluan," panggil arwah lain padanya.

Demian memilih menghiraukannya dan beralih ke pak tua untuk mengajaknya berbicara.

"Pak tua, ada yang ingin ku bicara," kata Demian padanya.

Pak tua mengangguk dan mengikuti Demian, sementara arwah yang bernama Tono itu diam-diam mengikuti karena penasaran.

Mereka berdua sekarang duduk di bawah pohon beringin. Demian langsung bertanya padanya terkait dirinya yang bisa menampakkan diri di siang hari.

"Pak tua, sebenarnya saya sudah muncul sedari pagi pak, kira-kira bapak tahu tidak kenapa?" Demian sedikit jujur agar bisa bertanya.

"Waduh bapak tak tahu, nak, tapi sepertinya arwah sesepuh tahu tentang masalah mu itu," jawabnya memberi petunjuk

"Benarkah? Aku ingin bertanya tentang diriku yang bisa muncul dan menampakkan diri," kata Demian yang senang.

"Kau bisa menemuinya besok, ku dengar ia juga seperti dirimu bisa muncul dan menampakkan diri," sarannya.

"Baiklah Pak, terima kasih," ucap Demian tersenyum. "Oh iya aku juga ingin tahu tentang gadis yang sering membersihkan makamku, kalo tak salah namanya Nabila," tuturnya.

Pak tua terkejut mendengar nama anaknya disebut oleh Demian. "Kau tahu anakku?" Kagetnya bertanya.

"Jadi itu anak Bapak," tebak Demian langsung sambil sedikit tersenyum senang.

"Iya, ku kira dia hanya datang untuk membersihkan makamku saja ternyata tidak," jawabnya.

"Aku sangat berterima kasih padanya, pak, anak bapak itu gadis yang cantik dan baik hati," kata Demian jujur.

"Iya jika kau masih hidup, sudah ku perkenalkan dirimu pada anakku itu," canda pak tua sambil mengelus rambut Demian.

"Ah Pak bisa saja, sayang takdirku pendek Pak," balasnya sedikit tertawa.

Mereka berdua tertawa bersama dan tak tahu jika ada yang sedang mengintip mereka di sana. Demian sepertinya sudah mulai akrab dengan pak tua yang selalu diabaikannya itu. Tono yang mengintip dan tahu jika Demian bisa muncul kapan saja, merasa iri. Ia mengepalkan kedua tangannya erat dan wajah terlihat menggebu-gebu.

Bersambung....👻❤️👻

Terpopuler

Comments

Zavanai💙

Zavanai💙

ga di dunia nyata saja, ternyata di dunia arwah ada juga yang iri ya.

2024-06-25

2

§¢Chipitz🤎⏤͟ᴳ𝐑​᭄💋👻ᴸᴷ◌ᷟ⑅⃝ͩ●

§¢Chipitz🤎⏤͟ᴳ𝐑​᭄💋👻ᴸᴷ◌ᷟ⑅⃝ͩ●

Enak dong si Demian ketika hidupnya mejadi penulis berbakat jadi si Nabila di bantuin mulu nulisnya.. Tiap ketikan salah di revisi duluan sama Demian

2024-06-23

1

🔵❤️⃟Wᵃf‌🇸‌‌🇦‌‌🇷‌‌🇦‌‌🇸‌①

🔵❤️⃟Wᵃf‌🇸‌‌🇦‌‌🇷‌‌🇦‌‌🇸‌①

tono bisa iri pula padahal setan
bisa iri pula bah

2024-06-23

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 "Tak Pernah Bisa Fokus"
2 Episode 2 "Kuburan Tempat Yang Cocok"
3 Episode 3 "Arwah Yang Kesepian"
4 Episode 4 "Mendadak Bisa Terlihat"
5 Episode 5 "Arwah Terpilih"
6 Episode 6 "Ada Yang Aneh"
7 Episode 7 "Awas Ditaksir Hantu"
8 Episode 8 "Tiba-tiba Lancar Ide"
9 Episode 9 "Baru Sadar"
10 Episode 10 "Mencari Sebuah Buku"
11 Episode 11 "Semakin Ingin Membantunya"
12 Episode 12 "Muncul Hanya Untukmu"
13 Episode 13 "Berusaha Mengusirnya"
14 Episode 14 "Penulis Palsu"
15 Episode 15 "Kamu Lagi "
16 Episode 16 "Saingan Si Penulis Pemula"
17 Episode 17 "Terdengar Cukup Baik"
18 Episode 18 "Dia Juga Bisa Melihatku"
19 Episode 19 "Merasa Khawatir"
20 Episode 20 "Dua Buku Yang Sama"
21 Episode 21 "Mengingat Sesuatu"
22 Episode 22 "Datang Ke Tempatnya"
23 Episode 23 "Pintu Yang Mencurigakan"
24 Episode 24 "Cerita Yang Berbeda"
25 Episode 25 "Tolong Waspadalah Terhadap R"
26 Episode 26 "Tolong Menjauhlah"
27 Episode 27 "Ku Terima Atau Ku Tolak"
28 Episode 28 "Siapa Yang Ditemuinya?"
29 Episode 29 "Dalam Bahaya"
30 Episode 30 "Berita Terkini"
31 Episode 31 "Dimintai Keterangan"
32 Episode 32 "Perasaan Yang Aneh"
33 Episode 33 "Permintaan Maaf"
34 Episode 34 "Kenangan Kecil Di Rumah Lama"
35 Episode 35 "Kedatangan Tamu Tak Terduga"
36 Episode 36 "Penghargaan Buku Tahunan"
37 Episode 37 "Mungkin Sudah Waktunya"
38 Episode 38 "Kencan Pertama & Terakhir"
39 Episode 39 "Terdengar Seperti Kenyataan"
40 Pengumuman Untuk Para Pembaca Tercinta
41 Episode 40 "Acara Penandatanganan"
42 Episode 41 "Menjadi Manusia Kembali"
43 Episode 42 "Warga Baru Yang Sombong"
44 Episode 43 "Terdengar Tak Asing"
45 Episode 44 "Menemukan Sebuah Buku"
46 Episode 45 "Kompetisi Olahraga Perusahaan"
47 Episode 46 "Para Wanita Harus Waspada"
48 Episode 47 "Aku Akan Selalu Melindungi Mu"
49 Episode 48 "Tamu Misterius"
50 Episode 49 "Aku Mengingat Mu Sekarang"
51 Episode 50 (LAST) "Ku Kembali Untuk Mengejar Cintaku"
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Episode 1 "Tak Pernah Bisa Fokus"
2
Episode 2 "Kuburan Tempat Yang Cocok"
3
Episode 3 "Arwah Yang Kesepian"
4
Episode 4 "Mendadak Bisa Terlihat"
5
Episode 5 "Arwah Terpilih"
6
Episode 6 "Ada Yang Aneh"
7
Episode 7 "Awas Ditaksir Hantu"
8
Episode 8 "Tiba-tiba Lancar Ide"
9
Episode 9 "Baru Sadar"
10
Episode 10 "Mencari Sebuah Buku"
11
Episode 11 "Semakin Ingin Membantunya"
12
Episode 12 "Muncul Hanya Untukmu"
13
Episode 13 "Berusaha Mengusirnya"
14
Episode 14 "Penulis Palsu"
15
Episode 15 "Kamu Lagi "
16
Episode 16 "Saingan Si Penulis Pemula"
17
Episode 17 "Terdengar Cukup Baik"
18
Episode 18 "Dia Juga Bisa Melihatku"
19
Episode 19 "Merasa Khawatir"
20
Episode 20 "Dua Buku Yang Sama"
21
Episode 21 "Mengingat Sesuatu"
22
Episode 22 "Datang Ke Tempatnya"
23
Episode 23 "Pintu Yang Mencurigakan"
24
Episode 24 "Cerita Yang Berbeda"
25
Episode 25 "Tolong Waspadalah Terhadap R"
26
Episode 26 "Tolong Menjauhlah"
27
Episode 27 "Ku Terima Atau Ku Tolak"
28
Episode 28 "Siapa Yang Ditemuinya?"
29
Episode 29 "Dalam Bahaya"
30
Episode 30 "Berita Terkini"
31
Episode 31 "Dimintai Keterangan"
32
Episode 32 "Perasaan Yang Aneh"
33
Episode 33 "Permintaan Maaf"
34
Episode 34 "Kenangan Kecil Di Rumah Lama"
35
Episode 35 "Kedatangan Tamu Tak Terduga"
36
Episode 36 "Penghargaan Buku Tahunan"
37
Episode 37 "Mungkin Sudah Waktunya"
38
Episode 38 "Kencan Pertama & Terakhir"
39
Episode 39 "Terdengar Seperti Kenyataan"
40
Pengumuman Untuk Para Pembaca Tercinta
41
Episode 40 "Acara Penandatanganan"
42
Episode 41 "Menjadi Manusia Kembali"
43
Episode 42 "Warga Baru Yang Sombong"
44
Episode 43 "Terdengar Tak Asing"
45
Episode 44 "Menemukan Sebuah Buku"
46
Episode 45 "Kompetisi Olahraga Perusahaan"
47
Episode 46 "Para Wanita Harus Waspada"
48
Episode 47 "Aku Akan Selalu Melindungi Mu"
49
Episode 48 "Tamu Misterius"
50
Episode 49 "Aku Mengingat Mu Sekarang"
51
Episode 50 (LAST) "Ku Kembali Untuk Mengejar Cintaku"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!