Tengah malam yang gelap nan sunyi. Kicauan burung hantu terdengar menyeramkan. Suasana yang mencekam para arwah mulai berkumpul. Di kuburan yang dikelilingi hutan, menambah tempat ini semakin seram.
Di tengah malam, para arwah sedang merasa bahagia. Sebab tadi pagi banyak warga dan keluarga mereka yang hadir untuk berkunjung dan membersihkan makamnya.
"Senang istri dan mertuaku mengunjungi makam ku," ucap arwah laki-laki yang berumur 60 tahunan.
"Aku juga pak tua, orang tua ku datang membersihkan kuburanku sepertinya," kata arwah perempuan yang terlihat masih sangat muda di sana.
Di antara para arwah terdapat satu arwah yang terlihat murung tak seperti biasanya. Arwah ini dikenal dengan gayanya yang sombong dan selalu membanggakan dirinya. Giliran di saat ia bersedih, itu adalah waktu yang tepat untuk para arwah lain mengejeknya.
"Hee hantu sombong kau kenapa murung, biasanya kau selalu menyombongkan diri," sindir arwah laki-laki yang umurnya sedikit lebih tua darinya.
"He he ku tau penyebabnya lihat kuburan dia terlihat sangat tak terawat, pasti keluarganya tak ada yang peduli," timpal temannya mengejek.
"Diam kau! Sungguh menyebalkan." Arwah lelaki muda ini dengan kesal meninggalkan teman-temannya.
"Sudah sudah kita kembali saja, hari sudah mulai pagi," ujar arwah pria tua yang sering dipanggil Pak tua oleh arwah lainya.
"Iya Pak tua." Para arwah akhirnya menurut dan kembali ke kuburannya masing-masing.
Pagi harinya Nabila sudah siap untuk pergi mengunjungi makam ayahnya. Ia tak lupa membawa taburan bunga dan peralatan menulisnya. Nabila sudah berjanji akan mencoba untuk menulis di sana dan ia berharap itu akan berhasil.
"Bu, aku pergi dulu," pamitnya.
"Eh Nak, mau kemana kamu?" cegat ibunya bertanya.
"Mau nengok makam ayah Bu, sudah lama rasanya," jawabnya.
"Ya sudah sana, hati-hati," ucap ibunya mengizinkan.
"Iya Bu," katanya.
Nabila pergi meninggalkan rumah dan berjalan menuju tempat pemakaman umum yang tak jauh dari belakang rumahnya. Karena berada di desa, letak kuburannya pun sedikit menyeramkan. Yakni berada di tengah hutan dan banyak pohon bambu di sekitarnya. Waktu masih lumayan pagi, jadi itu tak akan membuat Nabila takut. Nabila sendiri memang orangnya tak penakut kepada apa pun. Ia sedikit tak percaya adanya hantu di sekitarnya.
Sesampainya di makam, ia langsung menuju ke tempat ayahnya. Memang benar suasana di makam sangat sepi dan dingin. Banyak pohon menjadi tambah sejuk dan nyaman juga. Nabila mulai menaburkan bunga dan berdoa untuk ayahnya.
"Yah, Billa datang. Maaf Billa tak pernah berkunjung karena sibuk dengan pekerjaan Billa. Ayah baik-baik saja kan di sana, semoga ayah tak kedinginan dan punya banyak teman," ucap Nabila setelah selesai berdoa sambil mengelus nisan ayahnya
Nabila pun berdiri untuk pergi menuju rumah makam di sana. Saat berdiri, ia melihat makam di sebelah ayahnya sangat tak terawat. Nabila yang merasa kasihan pun memilih membantu membersihkan makam yang entah milik siapa itu sebelum dirinya kembali melanjutkan urusannya. Ia mencabuti rumput yang tumbuh di sekitarnya dan memberikan taburan bunga sisa milik ayahnya tadi.
"Nah bersih juga." katanya senang.
"Tapi siapa yang di makamkan di sini?" pikirnya heran.
"Kasihan keluarganya pasti sangat sibuk karena banyak urusan. Huh sudahlah aku lanjut coba menulis," ucapnya lalu pergi.
Nabila meninggalkan makam itu dan lanjut untuk duduk di rumah makam yang tak jauh dari makam ayahnya. Ia mengeluarkan peralatannya dan berpikir di sana.
Benar saja sebuah ide muncul seketika. Ia malah berpikiran untuk membuat cerita tentang hubungan hantu dan manusia. Apalagi jika hantu tersebut masih muda dan tampan.
"Kalau hantu tampan, aku juga mungkin mau dengannya, hehe." Nabila berpikiran aneh-aneh di sana.
"Astaghfirullah kagak bener itu, ya tau dirimu jomblo tapi gak harus sama hantu juga Billa," katanya pada diri sendiri memukul-mukul pelan kepalanya.
"Buang dulu pikiran itu, eh tapi sepertinya kalau cerita tak masalah hehe," pikirnya sambil cengengesan.
Nabila mulai menulis sedikit demi sedikit kata mengenai cerita antara hantu dan manusia yang saling menyukai. Nabila sedikit bingung di sana. Ia akhirnya memilih untuk mencari berbagai sumber yang terkait dengan ceritanya itu.
"Hoam." Nabila sedikit menguap.
"Bener-bener sepi jadi mengantuk, aku pulang dulu deh. Lanjut besok lagi," gumamnya.
Nabila bangkit dari duduknya dan membereskan peralatannya. Ia berpamitan pada sang ayah sebelum akhirnya ia turun untuk pulang menuju rumahnya.
"Bu, aku pulang," ucapnya sambil menyapa ibunya di depan.
"Billa, kamu baru pulang? Mengunjungi makam ayah kok lama sekali?" tanya ibunya.
"Anu itu Bu, benar kata ibu di sana sangat sepi, jadi tadi Billa mencoba menulis sebentar," jawabnya sedikit menggaruk kepalanya.
"Kamu ini nulis kok di kuburan?" tanya ibunya yang heran.
"Ya habisnya, di rumah ibu dan semuanya selalu berisik. Menulis itu butuh kefokusan penuh tahu," jawab Nabila lalu meninggalkan ibunya.
Dinda hanya diam di sana sambil melihati anaknya yang pergi meninggalkan dirinya menuju kamarnya.
...ΩΩΩΩΩΩ👻❤️👻ΩΩΩΩΩΩ...
Di malam harinya, semua arwah kembali muncul menampakkan dirinya. Arwah laki-laki yang sombong di buat heran di sana. Ia terdiam cukup lama sambil memandangi kuburannya yang tampak jauh lebih baik.
"Siapa yang sudah membersihkan makam ku?" pikirnya.
"Nak, ayo berkumpul dengan yang lain!" Pak tua menepuk pundak arwah itu dan mengajaknya.
"Pak tua, apa anda tahu siapa yang membersihkan makam ku?" Arwah itu mencoba bertanya padanya.
Pak tua menggeleng. "Tak tahu Nak, kau kan tahu sendiri kami para arwah tak bisa menampakkan diri di siang hari," jawabnya.
"Begitu ya Pak," ucap arwah itu tampak sedikit kecewa.
"Orang baik mana yang sudah membersihkan makam ku ya. Apa keluargaku?" pikirnya lagi
Arwah laki-laki muda itu akhirnya berhenti berpikir dan memilih berkumpul dengan yang lain. Tapi arwah itu tetap memilih sendiri dan berjalan melewati mereka.
"Ada apa dengan dia Pak tua?" tanya arwah lain padanya.
"Tidak apa-apa, biarkan saja," jawab Pak tua sambil menepuk pundaknya dan menyuruhnya kembali dengan yang lain.
Tengah malam, Nabila mendadak terbangun. Ia kembali membuka laptopnya untuk mengecek tulisannya. Ia sedikit mengedit kata di sana. Suara kokokan ayam terdengar menakutkan di telinga Nabila. Tubuhnya sedikit merinding tapi ia tak peduli dan terus melakukan pekerjaannya.
"Ya ampun mengejutkan ku saja," monolognya sedikit terkejut.
"Ok sebentar lagi selesai," ucapan terus mengetik.
Tak sadar jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Ia pun meregangkan tangannya sebentar sebelum dirinya pergi mandi. Kemarin tulisan yang dihasilkan Nabila tak begitu banyak, ia pun berpikir untuk kembali ke sana dengan peralatan yang lebih lengkap lagi.
Bersambung....👻❤️👻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
❤️⃟WᵃfRahma
Pertanda bagus itu Nabila ayo bangun terus jangan lupa sholat malam ya kamu Nabila
2024-06-23
1
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
nabila semangat bener nulisnya berada di kuburan bikin ngantuk,,yang ada serem deh aku🤣
2024-06-23
1
🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞
Nahh tuhh hantu tauvan mu dah mulai munculll🤭
2024-06-23
2